Tapi..
"emh, Rasanya lumayan" Semua terhenyak, tak disangka bukannya marah, Cristhopan malah membuka mulutnya lebar-lebar, bahkan mengunyah dan menelan lauk yang sudah terkontaminasi tangan Zenya itu.
"Enak kan? Ini sangat recomended dari saya tuan, Akan lebih enak dimakan selagi panas seperti ini, karena kalau sudah dingin nanti lebih amis" Cristhopan tersenyum samar, Baru kali ini ia merasa Zenya berbicara tanpa perasaan was-was kepadanya.
"Kau sangat antusias ya jika membicarakan tentang makanan, Kau mau jadi seorang food Vloger Atau semacam penilai makanan ya'?" Nada bicara Cristhopan seakan menyindir, Zenya memanyunkan bibirnya.
"Aku hanya suka makan, dan nyemil" Ia berbicara sangat pelan
"Sudah jangan cemberut! Suapi lagi, jangan gunakan sumpit, langsung dari tanganmu" Cristhopan menopang dagu, mulutnya sudah terbuka, "Aa!"
"Tangan ini kotor" Zenya tak berfikir panjang, Ia hanya melaksanakan apa yang diperintahkan Cristhopan.
Saat sedang asyik bercengkrama, Asisten Billy menghampiri, Ia seperti ingin memberitahu sesuatu yang penting.
"Tuan.." Ia mendekat lalu membisikkan sesuatu pada telinga Cristhopan
Cristhopan mengangguk "Aku mengerti"
Ia beranjak dari duduknya, merapikan baju yang sedikit kusut "Saat aku kembali aku ingin melihatmu sudah berada di atas ranjang, Jika kau berani sembarangan pergi, Sudah pasti aku tidak akan senang." Ucapnya dengan nada penuh ancaman
"Baik" Zenya hanya mengangguk pasrah
***
Zenya sudah menunggu lama, Ia berbaring di atas kasur kamar Cristhopan, Ia meraih majalah yang ada di nakas, Ternyata majalah itu berisi informasi seputar C.L.A management.
Terpampang wajah tampan nan gagah di cover majalah tersebut
"Perusahaan C.L.A.. CEO terhebat di wilayah ini.. Rupanya pria itu, sehebat ini."
"Dia seorang penguasa, Sudah seharusnya banyak wanita yang menggandrunginya. Tapi, mengapa seolah-olah dia sedang mengejarku? Ah tak mungkin! Untuk apa dia mengejarku? Untuk aku membayar hutang? Tapi, jika hutang yang ia incar, kenapa ia tidak setuju kalau aku mencicilnya? Justru malah membuat perjanjian konyol yang mengharuskan aku membayar hutang dengan tubuhku." Zenya berspekulasi sendiri, Ia berdiri dan menatap cermin
"Aku rasa aku kurus," Ia memutar mutar tubuhnya, Memperhatikan tubuh di cermin, yang jarang ia amati "Ya! Memang, Aku masih memiliki pantaat yang kencang dan sintal, payuudaraku juga sangat matang, pas! Tidak terlalu kecil, ataupun besar. Ini sangat ideal, Aku menyukainya" Ia cengengesan, memegangi payuudaranya.
"Hmmm, dia ternyata mesuum, Lingeerie ini, untuk apa ia menyiapkannya begitu banyak, Ini lebih manusiawi, tak begitu vulgarr. Aku kira, ia akan menyuruhku untuk Costplay anime" Zenya terbahak-bahak Ia tak bisa berhenti membayangkan Cristhopan yang senang dengan anime.
"Hhhaahh.. Bagaimana dengan ayah ya? Apa dia sudah aman sekarang? Aku mengerti, Cristhopan, Dia memang orang yang berhak bertindak seperti itu. Nyawa bukanlah sesuatu yang penting baginya. Ia menganggap sebuah nyawa sama seperti sebuah mainan. Dia adalah monster yang hidup, Raja iblis yang nyata" Zenya melamun, Ia merebahkan tubuhnya dikasur empuk milik Cristhopan. Karena begitu larut dengan fikirannya tanpa di sadari ia pun terlelap.
Cklek
Cristhopan membuka pintu kamar dengan hati-hati, Saat sampai di kediaman, ia langsung menanyakan keberadaan Zenya
"Dimana Zenya?" Sisi melepaskan jas yang di kenakan Cristhopan, memang sudah biasa sisi melayani Cristhopan jika ia sedang berada di villa
"Izin menjawab tuan, Nona muda sudah tidur, tadi saya mengantarkan cemilan ke kamar, tapi Nona sudah terlelap, saya tak tega membangunkannya" Tutur Sisi sopan. Cristhopan memperhatikan bahwa pelayan disini tak terlalu memperhatikan Zenya, bahkan ada yang ketus.
"Hmm kau memanggilnya 'Nona muda'?" Sisi terhenyak, ia gugup takut-takut salah berucap.
"M-maaf Tuan saya.. "
"Itu panggilan yang tepat! Sisi! Aku tugaskan mulai sekarang kau akan melayani Nona muda keluarga Alexander. Kau naik jabatan. Kau harus lebih melayani Zenya, dan memperhatikan semua kebutuhannya" Sisi sangat-sangat lebih terkejut setelah mendengar apa yang di ucapkan Cristhopan.
"Ba-baik tuan, saya akan menerima tugas ini, Terima kasih atas kemurahan hati tuan" Sisi membungkuk,
Cristhopan berlalu, Ia menaiki anak tangga, menuju kamar dirinya dan Zenya.
Saat membuka pintu, hatinya tersentuh kala melihat Zenya yang meringkuk kedinginan, matanya yang selalu terlihat ambisius mulai meneduh, ia melangkah pelan dan duduk tepat di ujung ranjang, lalu mengusap lembut rambut Zenya,
" Rupanya kau sudah mulai mengerti cara berhadapan denganku "
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Hy sahabat online~ Terimakasih kepada kalian yang setia membaca Cinta Kedua ~ Terus beri dukungan kepada Author ya, Dengan cara Like, koment, dan Vote. Tambahkan sebagai Favorit juga agar kalian tak ketinggalan Update dari Cinta Kedua~ Terimakasih~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments