Zenya berjalan perlahan di koridor kampusnya, Ia merasa risih kala hampir setiap orang yang ada disana melirik ke arahnya.
"Ada apa? Apa masih ada tanda kissmark yang belum tertutupi foundation? " Ia memegang lehernya, mencoba menutupi lehernya dengan tangan.
"Zenya~" Velia berlari kearah nya kala ia sudah berada di depan pintu ruang diskusi pertukaran pelajar, tak lupa Velia langsung menghambur memeluk Zenya erat-erat.
" Wah pakaian mu sangat cantik, beberapa hari tak masuk kampus, sekarang kau mirip seperti seorang dewi" Velia berkata dengan tulus, ia adalah gadis yang polos dan selalu mengutarakan apa yang ia pikirkan dan ia rasa dengan jujur.
Zenya tak menjawab, Ia hanya tersenyum canggung, tidak tahu ia harus berkata apa untuk berkelit pada sahabatnya itu, karena tak mungkin ia berterus terang begitu saja.
"Zenya, Akhirnya kau masuk kampus juga, sekarang cepat kau bawa dokumen dan daftar kebutuhan para siswa yang mengikuti project pertukaran pelajar ini, kemudian segera temui Tuan Cristhopan." Devon si ketua pelaksana langsung mencecar Zenya, Awalnya Zenya biasa saja karna sudah terbiasa dengan omelan dan ocehan Devon, tapi saat dirinya mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Devon, sontak membuatnya terkejut tak bergeming.
"Aku..? Harus me-nemui.. Tuan muda Cristhopan?" Tanya Zenya dengan telunjuk yang mengarah pada dirinya sendiri
Devon mengangguk cepat, lalu segera menghampiri Zenya dan mencekeram kedua bahu gadis itu,
"Aku lihat Tuan Cristhopan tertarik padamu, Masalah ini akan lebih etis jika kau yang pergi untuk berdiskusi, Kau juga tidak inginkan Tuan Cristhopan berubah pikiran jika kita tidak berhasil menyenangkan hatinya. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengembangkan satu projek yang besar dikampus kita. Jika projek ini berhasil kau akan mendapat nilai yang bagus saat lulus nanti." Devon mencoba meyakinkan Zenya, Ia tahu bagaimana caranya agar Zenya mau pergi, Zenya giat belajar karna ingin mendapatkan nilai terbaik, Nilai nya yang sudah baik di tambah dengan booster yang akan berhasil di capai lewat program ini, pasti akan membuahkan hasil yang spektakuler untuk nilai akhir Zenya.
"Aku tidak ingin pergi, Tapi.. Aku yakin Cristhopan tak akan berubah fikiran. Ia pasti tidak akan menyetujui projek ini sampai kapanpun jika keinginannya belum terpenuhi, Aku harus berkorban demi kepentingan kita bersama, demi nilai ku juga" Zenya sudah membuat keputusan,
"Baiklah" Ia meraih dokumen yang sudah di siapkan oleh teman-temannya tersebut, setelah berbincang-bincang sebentar, ia bergegas untuk pergi.
*
*
"Gawat!" Velia yang sedang membereskan sisa-sisa kertas yang berserakan diatas meja tiba-tiba memekik, Matanya terbelalak
"Kak! Sepertinya Zenya membawa dokumen dan list yang salah. Kita harus segera menyusulnya." Ia mengacungkan beberapa lembar kertas yang sudah tercapit klip-an.
"Apa?! Celaka! Kenapa bisa begini? Siapa yang sudah menukar dokumentnya?" Devon dan semua anggota yang berada di ruangan itu heboh, kecuali Fiona, si pelaku utama. Ia tersenyum kecut sambil berpangku tangan disudut ruangan itu.
*
C.L.A MANAGEMENT
"Aku sudah katakan, jika mau bertemu dengan presdir harus membuat janji dulu, Tanpa janji kau tak akan bisa menemuinya, dan dia tak akan mau menemanimu." Zenya di hadang oleh dua perempuan yang bekerja sebagai resepsionis, Mereka mempersulit Zenya dengan alasan bahwa Tuan Cristhopan tak akan membuka pintu untuk tamu seperti Zenya.
"Presdir tidak punya waktu luang untuk meladeni orang-orang sepertimu." Salah seorang dari mereka ikut berbicara, Mereka sudah beberapa kali menolak orang dari kampus Zenya, Mengingat Presdir sudah beberapa kali menolak siswa dari kampus tersebut, mereka akhirnya menjadi 'sok tahu dan langsung mengusir Zenya tanpa melapor dulu pada atasannya.
"Ingat Zenya, masalah ini tidak boleh di tunda lagi, kau sudah tak masuk beberapa hari ke kampus, dan Tuan Cristhopan tak mau menerima orang dari kampus ini untuk menemuinya selain dirimu. Fiona dan Velia sudah mencoba, namun mereka tak dapat bertemu, sekarang kemenangan hanya bergantung padamu." Kata-kata dari Devon terbesit di ingatannya, Waktu keberangkatan mereka sudah sangat mepet, jika dana belum di dapat, akan menjadi penghambat yang besar bagi mereka.
"Bisakah merepotkan kalian untuk menelepon Tuan Cristhopan dan bertanya sekali lagi? Aku datang untuk membicarakan program study yang di adakan oleh kampus yang di danai oleh perusahaan ini." Zenya kembali memohon, kali ini ia sedikit memaksa.
"Dilihat dari gayamu sepertinya kau adalah seorang mahasiswa, 'kan? Masih semuda ini malah berpikir untuk menggoda pria kaya, mengatakan soal investasi, aku yakin pasti kau yang sedang menjadikan tubuhmu sebagai aset investasi kan?!" Zenya terhenyak kala mendengar tuduhan yang tak mengenakkan telinga itu, Ia memegang erat dokumen yang ia genggam.
"Presdir sudah sering bertemu dengan gadis tak tahu malu sepertimu, masih banyak wanita cantik yang mengantri, sungguh tak tahu diri." Sahut perempuan yang satunya, Zenya melotot darahnya sudah mendidih,
"Kalian!"
Ting
Lift terbuka, Billy menghampiri disaat Zenya hendak membalas omong kosong kedua pegawai itu
"Nona Zenya!" Ia berjalan setengah berlari, "Nona, Saya fikir anda belum datang, maaf saya terlambat, presdir menyuruh saya untuk datang menjemput anda."
"Billy," Lirih Zenya pelan,
Billy menatap kearah dua pegawai resepsionis yang wajahnya sudah mulai pucat pasi, mereka menunduk sangat dalam
"Lain kali jika anda kemari, anda bisa langsung masuk ke lift VIP, Ruangan Tuan berada dilantai paling atas, jika tidak, anda bisa menuju lantai 30, Tuan jika sedang sibuk bisa seharian berada di ruang meeting besar." Billy dengan sengaja menjelaskan hal itu pada Zenya di depan dua pegawai tadi, Guna memberikan mereka rasa segan
"Presdir mengutus Billy untuk datang menjemputnya? dan wanita itu pun tadi seperti menyebut nama Billy, Jangan-jangan wanita ini adalah, wanita presdir.." Kedua pegawai itu semakin ketakutan
"Lain kali kalian harus bisa mengenali orang, Jika nona ini datang, tidak perlu menanyakan apa tujuannya dan tidak perlu ada janji, selama tidak ada 'orang penting' di ruangan tuan, kalian langsung antar dia ke ruangan pribadi presdir." Hardik Billy, tegas.
"Ba-baik" Mereka mengangguk lalu membungkuk tanda memberi hormat,
Zenya dan Billy berlalu, mereka menggunakan lift VIP dan segera menuju ke ruangan Presdir.
"Nona, Tuan masih ada pertemuan sebentar, Anda bisa menunggu di ruang pribadinya, Setelah selesai presdir akan segera kembali keruangannya"
Zenya melihat sekeliling,
"Aku mengira semua bos besar suka bermain wanita dan menaruh sekretaris seksi di sisi mereka, tak di sangka ia berbeda, semua perempuan yang bekerja disini sama sekali tak seperti itu, mereka semua terlihat sangat pintar dan profesional." Gumamnya dalam hati, Zenya memang mendengar rumor tentang C.L.A Management, Gaji yang mereka tawarkan memang besar, tapi kinerja pegawai pun harus sesuai dengan gaji yang mereka dapat.
"Ternyata dari ketinggian, pemandangan di kota ini terlihat indah.." Zenya berdiri dibalik kaca transparan yang besar.
"Ah!" Ia di kejutkan oleh tangan yang melingkar di bagian perutnya
"Wanita ini sungguh membuat orang merasakan sesuatu yang sulit untuk di cerna, Hampir setiap kali bertemu selalu terlihat lebih cantik dibanding sebelumnya. Ia akan selalu terlihat lebih menggoda" Orang yang melingkarkan tangannya itu sudah pasti adalah Cristhopan,
Zenya mendongakkan kepala kala sudah mencium aroma khas dari lelaki yang memeluknya, Ia sudah hafal betul dengan wangi tubuh Cristhopan,
"Ketua dan dan teman-teman yang berkata.. kau hanya ingin bertemu dengan aku.. Lalu kenapa kau tak mengatakannya di rumah?"
"Heh" Cristhopan tersenyum menyunggingkan sedikit ujung bibirnya
"Karna kau yang sudah berinisiatif sendiri untuk menemuiku, maka dari itu aku akan baik-baik, me-nik-ma-ti-nya"
**○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Hy sahabat online~ Terimakasih kepada kalian yang setia membaca Cinta Kedua ~ Terus beri dukungan kepada Author ya, Dengan cara Like, koment, dan Vote. Tambahkan sebagai Favorit juga agar kalian tak ketinggalan Update dari Cinta Kedua~ Terimakasih**~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
liuna melia
yaampun zenya dan cristhopan masih kucing²an aja soal perasaan
2022-11-10
1