Bab 16: Monster Baru

Sosok Rai berubah menjadi bayang-bayang sebelum menghilang di tempatnya. Seketika, Rai muncul di depan salah satu Huuzer Crawler yang paling dekat dengannya.

Melambaikan pedangnya beberapa kali dalam satu tarikan nafas, dan Huuzer Crawler itu pun langsung terbelah menjadi potongan daging yang banyak berbentuk kotak.

Dalam satu kedipan mata, Rai menghilang lagi dari tempatnya, dan muncul tiba-tiba di hadapan Huuzer Crawler terdekat.

Serangan tersebut berulang tanpa jeda sedikitpun. Rai nampak menikmati perasaan ini dengan wajah yang gembira.

Kedua pedangnya terus memotong dengan lembut beberapa bagian tubuh Huuzer Crawler. Darah yang keluar dan menyemprot secara otomatis menempel pada bilah pedangnya, dan membuat penampilan pedang Rai menjadi lebih garang.

Kini, tampilan Rai bagaikan seorang pembantai yang haus akan nyawa Huuzer Crawler.

Whoosh!

Hembusan angin terdengar, tubuh Rai berubah menjadi samar-samar tak terlihat. Ia berlari dengan kecepatan yang sangat cepat.

Huuzer Crawler yang terakhir tersisa terlihat bingung dan menoleh ke segala arah untuk mencari sosok Rai.

Namun, saat sibuk mencari di mana posisi Rai, sebuah untaian cahaya tipis seperti benang melintas di depan kepala Huuzer Crawler.

Di detik berikutnya cahaya tipis itu mengencang dan dengan kilatan mata, cahaya itu membelah tubuh Huuzer Crawler itu menjadi empat bagian.

“Semua pengalaman sudah didapatkan.“

Sosok Rai muncul kembali di tempat awal dia dan Kuro berdiri, sambil menatap mayat-mayat monster yang berserakan.

Ding!

[Bunuh 28 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +28 Exp, +28 Koin!]

Rai mengabaikan notifikasi sistem. Ia berjalan maju melewati dan menghindari potongan mayat monster dan pergi ke tengah atap gedung.

Kuro yang tidak bergerak dan masih di tempatnya, akhirnya bergerak ikut berjalan dan mendekati Rai.

'Miaw?' Kuro mengangkat kepalanya dan memandang Rai dengan tatapan yang seolah bertanya.

“Bukan apa-apa. Hanya sekumpulan monster yang masih hidup dan sekarang sedang menuju ke sini.“ Rai menundukkan kepalanya dan berkata kepada Kuro.

Alasan kenapa Rai berpindah tempat ke tengah-tengah atap adalah untuk Rai lebih leluasa dalam bergerak ketika mengeluarkan serangan, dan supaya tidak terhambat oleh tempat dan lingkungan.

Tidaklah lucu apabila dia sedang fokus membunuh para monster tanpa sengaja terjatuh dan terjun dari lantai paling atas gedung, karena tidak memperhatikan pijakan, lalu dia mati dengan sebab kematian yang dapat dikatakan konyol.

Mendengar jawaban Rai, Kuro tidak mengeong lagi dan dia duduk dengan kaki belakangnya ditekuk.

Rai memfokuskan pendengaran untuk mendengarkan lingkungan di sekelilingnya, dengan pandangan mata yang tertuju pada pinggir atap gedung.

Beberapa detik Rai menunggu, terdengar suara gemuruh yang samar-samar dari bawah lantai, dan suara itu semakin keras dan jelas.

Tak lama kemudian, satu per satu Huuzer Crawler muncul di pandangan Rai dan mulai berjalan mendekati Rai. Mereka muncul dari luar dan bukan dari pintu tempat Rai masuk ke sini.

Empat kaki yang dimiliki oleh setiap Huuzer Crawler dapat digunakan untuk merangkak bahkan di bidang yang mempunyai sudut sembilan puluh derajat sekalipun, contohnya dinding tembok.

Pada setiap kakinya memiliki cairan lengket yang busuk dan lengket, karena teksturnya yang lengket itulah membuat mereka dapat memanjat tembok sangat miring sekalipun.

Bum …!

Sesuatu berat dan besar terdengar seperti terjatuh tidak jauh dari tempat Rai berada. Membuat pijakan pada kaki Rai bergetar, bukan pijakan. Tetapi, alas pada permukaan lantai atap ini bergetar.

“Big Huuzer Crawler?“ Rai menoleh dan mendapati monster Huuzer Crawler yang memiliki ukuran yang sangat besar dan wujud yang berbeda dengan Huuzer Crawler biasanya.

Memperhatikan sosok ini sebentar, lalu ia berkata, “Bukan, ini bukan Big Huuzer Crawler ….“

“…Ini adalah jenis baru.“ Di pinggir atap arah selatan, Rai bisa melihat monster dengan perawakan yang sangat besar dengan bagian tubuh yang berbeda dari Huuzer Crawler dan bahkan Big Huuzer Crawler yang pernah ditemui oleh Rai selama ini.

Bagian tubuh yang sedikit berbeda, karena ada tambahan sepasang tangan dan juga dua kepala yang hancur. Monster ini mengeluarkan tekanan aura yang menakutkan dari tubuhnya.

Jarak Rai dengan Monster ini tidak jauh. Sebab, Rai berada di poros gedung ini, sedangkan para monster bermunculan di sekitar tepi atap gedung.

Aura yang menekan dapat dirasakan oleh Rai, membuat Rai memasang waspada terhadap monster besar dan jelek ini.

"Kuro, bisakah kau pergi dari sini dahulu, aku akan membukakan jalan untukmu ...." Rai mendesak Kuro untuk meninggalkan tempat ini. "Aku janji, aku akan menemuimu di gedung berikutnya, setelah aku menghabiskan monster ini."

'Miaw ....' Kuro memasang mimik wajah yang sedih setelah mendengar perkataan Rai. Kuro tidak rela meninggalkan Rai sendirian di sini.

"Kuro ikuti ucapanku, jangan sedih seperti itu. Percayalah padaku." Kedua mata Rai memandangi dengan lekat mata besar Kuro yang imut ini. Pada mata Rai samar-samar terdapat rasa ketegasan dan percaya diri.

'Miaw~' Kali ini Kuro memandang Rai dengan tatapan berbeda, matanya penuh harap.

"Benar, Kuro. Kamu tunggu aku setelah kabur dari gedung ini," kata Rai dengan senyuman lembutnya dan berjongkok untuk bisa mengelus bulu kepala Kuro yang lembut.

'Miaw!' Kuro mengeong keras, terdengar lucu. Kemudian menganggukkan kepalanya, tanda dirinya mengerti.

"Bagus ...." Rai tersenyum dengan tangannya masih menggosok pelan kepala dan leher Kuro. "Anak kucing yang baik."

Tangan Rai berhenti membelai Kuro dan dia bangkit berdiri. "Kuro, dalam hitungan ketiga kamu harus berlari menuju pintu masuk tadi, aku akan membuat jalan untukmu."

'Miaw!' Kuro mengeong, menatapi monster merangkak yang menghalangi pintu keluar dan masuk.

"Bagus kalau kau mengerti," kata Rai tersenyum. "Aku akan mulai menghitung sekarang. Satu ...."

"...."

"Dua ...."

"...."

"Tiga ...."

"Sekarang, Kuro!"

Kaki kecilnya langsung berakselerasi cepat, dan berlari dengan kecepatan melaju yang cukup cepat.

Disusul oleh Rai yang mengerahkan kecepatan penuhnya. Ia mulai membunuh dan menyingkirkan beberapa Huuzer Crawler yang menghalangi jalan.

Dalam beberapa nafas Rai berhasil membasmi monster yang menutupi jalan.

Kuro pun mengikuti permintaan Rai, dia langsung pergi menuruni tangga. Tapi, sebelum dia melanjutkan turun, dia menyempatkan untuk menatap sosok Rai yang kini sedang menebas banyak monster.

'Miaw~'

Kuro melihat Rai, rasa sedih terlihat jelas di mata bulatnya.

Lalu dia melanjutkan lagi berlari menuruni tangga untuk pergi dari gedung ini.

Rai dapat merasakan ketika Kuro berhenti dan memandanginya, senyum manis tanpa sadar muncul di wajah Rai.

"Anak kucing ini ...."

Rai berkata sambil menggelengkan kepala.

Posisi Rai saat ini sedang bertarung dengan puluhan monster yang berdatangan. Namun, dia menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk menebas dan memotong para Huuzer Crawler yang datang, sesekali tangannya bergerak untuk ikut membunuh Huuzer Crawler yang belum mati. Dia masih memunggungi pintu masuk.

Dari awal Rai terheran dengan tingkah laku anak kucing ini, karena Kuro sangat terlihat seperti manusia yang memiliki perasaan, juga Kuro dengan mudah mengekspresikan perasaannya. Sangat manusiawi.

Merasakan Kuro telah pergi, otomatis beban Rai telah terangkat, setidaknya dia tidak perlu berusaha lebih untuk melindungi Kuro. Rai tidak ingin Kuro terluka oleh serangan mereka karena ketidakmampuannya untuk melindungi Kuro.

"Baiklah, saatnya untuk berpesta!"

Seketika Rai mengubah wajahnya menjadi serius, Tatapan mata yang tajam semakin menusuk. Tangan kanannya mencengkeram satu pedang. Ia siap untuk menyerang dan beralih dari mode bertahan ke mode penyerangan.

Terpopuler

Comments

~Kepala Kampung~

~Kepala Kampung~

nimbun dulu akhir ny dah Mayan banyak chp ny

2022-11-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mimpi yang Sama
2 Bab 2: Menunggak
3 Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4 Bab 4: Sistem?
5 Bab 5: Pembantaian Pertama
6 Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7 Bab 7: Gedung Seberang
8 Bab 8: Luka Pertama
9 Bab 9: Satu Koran
10 Bab 10: Eksplorasi Cepat
11 Bab 11: Petunjuk Baru
12 Bab 12: Empat Informasi
13 Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14 Bab 14: Teman Baru
15 Bab 15: Memakan Daging Monster
16 Bab 16: Monster Baru
17 Bab 17: Duel Pertama
18 Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19 Bab 19: Kuro yang Aneh
20 Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21 Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22 Bab 22: Jejak Sepatu
23 Bab 23: Jalan Rahasia
24 Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25 Bab 25: Ras Kuro?
26 Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27 Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28 Bab 28: Perubahan Senjata
29 Bab 29: Kuro Tambah Besar
30 Bab 30: Salah Jalan
31 Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32 Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33 Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34 Bab 34: Jalan Besar
35 Bab 35: Dijadikan Mainan
36 Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37 Bab 37: Kembali Ke Jalan
38 Bab 38: Bertemu Orang Asing
39 Bab 39: Penjelasan Loret
40 Bab 40: Beristirahat
41 Bab 41: Begadang Semalam
42 Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43 Bab 43: Kembali Berjalan
44 Bab 44: Melewati Terowongan
45 Bab 45: Tidur di Pohon
46 Bab 46: Mengganggu Tidur
47 Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48 Bab 48: Memberi Makan Kuro
49 Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50 Bab 50: Menginap
51 Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52 Bab 52: Eksekusi Loret
53 Bab 53: Bertarung Santai Licker
54 Bab 54: Senjata Methuragon
55 Bab 55: Monster Kecoak
56 Bab 56: Membantai Roachzer
57 Bab 57: Methuragon Tipe 3
58 Bab 58: Penjilat Besar
59 Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60 Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61 Bab 61: Paling Dibenci Rai
62 Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63 Bab 63: Wanita Bernama Lara
64 Bab 64: Transaksi Informasi
65 Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66 Bab 66: Sapi di Dunia
67 Bab 67: Lara Mentzer
68 Bab 68: Kuro yang Berbeda
69 Bab 69: Kehangatan Pelukan
70 Bab 70: Komandan-Komandan
71 Bab 71: Lara yang Malu
72 Bab 72: Duel Garol
73 Bab 73: Melawan Dua Musuh
74 Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75 Bab 75: Rai Bingung
76 Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77 Bab 77: Tembok Kedua
78 Bab 78: Desa Kosong
79 Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80 Bab 80: Koleksi Foto Lara
81 Bab 81: Tidur Satu Kasur
82 Bab 82: Jus Semangka
83 Bab 83: Huuzer Tanaman
84 Bab 84: Lara Seorang Petualang
85 Bab 85: Berlian Licker
86 Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87 Bab 87: Tertidur
88 Bab 88: Monster Dua Ekor
89 Bab 89: Melawan Kera Besar
90 Bab 90: Kera Besar Berakhir
91 Bab 91: Ada Pengungsian?
92 Bab 92: Kemajuan Keduanya
93 Bab 93: Berenang di Sungai
94 Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95 Bab 95: Beruang Raksasa
96 Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97 Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98 Bab 98: Mandi Darah
99 Bab 99: Orang yang Beruntung
100 Bab 100: Monster Ikan Hias
101 Bab 101: Monster Masalah Wallace
102 Bab 102: Berpesta Sore Hari
103 Bab 103: Menggendong Lara
104 Bab 104: Monster Tikus Tanah
105 Bab 105: Panas Kota Mopulu
106 Bab 106: Mopulu yang Gersang
107 Bab 107: Lara Menangis
108 Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109 Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110 Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111 Bab 111: Berjalan Konstan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1: Mimpi yang Sama
2
Bab 2: Menunggak
3
Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4
Bab 4: Sistem?
5
Bab 5: Pembantaian Pertama
6
Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7
Bab 7: Gedung Seberang
8
Bab 8: Luka Pertama
9
Bab 9: Satu Koran
10
Bab 10: Eksplorasi Cepat
11
Bab 11: Petunjuk Baru
12
Bab 12: Empat Informasi
13
Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14
Bab 14: Teman Baru
15
Bab 15: Memakan Daging Monster
16
Bab 16: Monster Baru
17
Bab 17: Duel Pertama
18
Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19
Bab 19: Kuro yang Aneh
20
Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21
Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22
Bab 22: Jejak Sepatu
23
Bab 23: Jalan Rahasia
24
Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25
Bab 25: Ras Kuro?
26
Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27
Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28
Bab 28: Perubahan Senjata
29
Bab 29: Kuro Tambah Besar
30
Bab 30: Salah Jalan
31
Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32
Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33
Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34
Bab 34: Jalan Besar
35
Bab 35: Dijadikan Mainan
36
Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37
Bab 37: Kembali Ke Jalan
38
Bab 38: Bertemu Orang Asing
39
Bab 39: Penjelasan Loret
40
Bab 40: Beristirahat
41
Bab 41: Begadang Semalam
42
Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43
Bab 43: Kembali Berjalan
44
Bab 44: Melewati Terowongan
45
Bab 45: Tidur di Pohon
46
Bab 46: Mengganggu Tidur
47
Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48
Bab 48: Memberi Makan Kuro
49
Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50
Bab 50: Menginap
51
Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52
Bab 52: Eksekusi Loret
53
Bab 53: Bertarung Santai Licker
54
Bab 54: Senjata Methuragon
55
Bab 55: Monster Kecoak
56
Bab 56: Membantai Roachzer
57
Bab 57: Methuragon Tipe 3
58
Bab 58: Penjilat Besar
59
Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60
Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61
Bab 61: Paling Dibenci Rai
62
Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63
Bab 63: Wanita Bernama Lara
64
Bab 64: Transaksi Informasi
65
Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66
Bab 66: Sapi di Dunia
67
Bab 67: Lara Mentzer
68
Bab 68: Kuro yang Berbeda
69
Bab 69: Kehangatan Pelukan
70
Bab 70: Komandan-Komandan
71
Bab 71: Lara yang Malu
72
Bab 72: Duel Garol
73
Bab 73: Melawan Dua Musuh
74
Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75
Bab 75: Rai Bingung
76
Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77
Bab 77: Tembok Kedua
78
Bab 78: Desa Kosong
79
Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80
Bab 80: Koleksi Foto Lara
81
Bab 81: Tidur Satu Kasur
82
Bab 82: Jus Semangka
83
Bab 83: Huuzer Tanaman
84
Bab 84: Lara Seorang Petualang
85
Bab 85: Berlian Licker
86
Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87
Bab 87: Tertidur
88
Bab 88: Monster Dua Ekor
89
Bab 89: Melawan Kera Besar
90
Bab 90: Kera Besar Berakhir
91
Bab 91: Ada Pengungsian?
92
Bab 92: Kemajuan Keduanya
93
Bab 93: Berenang di Sungai
94
Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95
Bab 95: Beruang Raksasa
96
Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97
Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98
Bab 98: Mandi Darah
99
Bab 99: Orang yang Beruntung
100
Bab 100: Monster Ikan Hias
101
Bab 101: Monster Masalah Wallace
102
Bab 102: Berpesta Sore Hari
103
Bab 103: Menggendong Lara
104
Bab 104: Monster Tikus Tanah
105
Bab 105: Panas Kota Mopulu
106
Bab 106: Mopulu yang Gersang
107
Bab 107: Lara Menangis
108
Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109
Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110
Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111
Bab 111: Berjalan Konstan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!