Bab 13: Tujuh Hari di Dunia

[Bunuh 8 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +8 Exp, +8 Koin!]

[Bunuh 21 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +21 Exp, +21 Koin!]

[Bunuh 11 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +11 Exp, +11 Koin!]

[Bunuh 17 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +17 Exp, +17 Koin!]

[….]

[Selamat Anda Naik Level!]

[Body of ??? Naik ke Level 2!]

[Bunuh 5 Big Huuzer Crawler (E-). Dapatkan +25 Exp, +25 Koin!]

[Bunuh 63 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +63 Exp, +63 Koin!]

[…]

[Selamat Anda Naik Level!]

[Bunuh 19 Huuzer Crawler (F-). Dapatkan +19 Exp, +19 Koin!]

[….]

Hari ini adalah hari ketujuh atau seminggu Rai hidup di dunia yang tak dikenal ini.

Rai menjelajahi kota sudah cukup jauh, sekitar 22 kilometer jauhnya.

Sepanjang jalan Rai memeriksa, dia hanya menemukan tiga kertas lembar tidak utuh yang berisikan informasi mengenai kota ini, meski tidak terlalu penting, Rai tetap menyimpannya.

Tidak terasa, dia membunuh ratusan Huuzer Crawler dan membuatnya naik dua level menjadi level delapan. Dari level enam sampai level delapan.

Pada level tujuh dia meningkatkan kemampuan pertamanya ke level dua, dan Rai mendapatkan resistensi terhadap penyakit. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Sistem, resistensi terhadap penyakit ini sifatnya universal atau keseluruhan, jadi Rai tidak akan pernah sakit.

Kabar ini membuat Rai senang dan tidak khawatir lagi akan kehidupannya.

Terkadang dia bertanya-tanya, kenapa dia yang harus seperti ini. Apakah dia pantas mendapatkan semua ini, terlepas dari suka dan duka kehidupannya.

Bahkan Rai belum tahu jawaban atas pertanyaannya yang kadang-kadang muncul di dalam benaknya.

“Bagaimana keempat atributku sekarang? Aku penasaran.“ Berdiri di dekat jendela kamar hotel yang rusak, Rai memandangi langit yang terang.

Beberapa jam sebelumnya Rai mendapatkan peningkatan ke level delapan, dan dia merasakan aliran hangat di tubuhnya.

Setiap hari dia sibuk untuk mencari informasi dan membunuh para Huuzer Crawler yang berkeliaran di dalam gedung. Oleh karena itu dia jarang sekali melihat atributnya.

“Tolong buka jendela status, Sistem.“ ujar Rai pada Sistem.

[Sistem Kebangkitan]

[Nama: Rai Caelan]

[Umur: 20 tahun]

[Level: 8] [19/300 Exp]

[Kekuatan: 38 (+19) (+)]

[Kecepatan: 36 (+18) (+)]

[Ketahanan: 32 (+16) (+)]

[Mental: 46 (+23) (+)]

[Kemampuan yang Terbuka: 2]

[Kemampuan]

[1. Body of ??? Level 2]

[2. Majestic of Mind]

[3. ??? (Dibuka saat Host mencapai Level tertentu ]

[Item: Tenda kemah, Persediaan Makanan, Gambar dan Catatan]

[Koin Pembelian: 641] [Poin Atribut: 9 ] [Mall System]

Terlintas rasa senang di mata Rai, ekspresinya menjadi bersemangat setelah melihat atributnya di jendela status.

“Keempat atribut lumayan tinggi sekarang,” gumam Rai sambil memperhatikan keempat atributnya.

Lalu kedua matanya tertuju pada Poin Atribut yang telah ia dapatkan sekarang.

“9 Poin? Sebaiknya aku meningkatkan keempat atributku dan menyisakan beberapa poin atribut untuk disimpan.“

Tangan Rai kemudian menekan dua kali tanda tambah di samping atribut mental dan satu kali pada atribut ketahanan, kekuatan, dan kecepatan.

Aliran hangat kembali lagi melanda tubuhnya, dan itu membawa kekuatan untuknya. Bersamaan dengan itu, kepala Rai menjadi lebih segar dan cerah, ini adalah efek ketika mental ditingkatkan.

Bicara tentang huruf dari pengingat Sistem ketika membunuh monster, itu adalah tingkatan yang sistem ukur dari kekuatan dan kemampuan monster.

Tingkatan berbahaya atau kekuatan monster di sini sangat bervariasi. Dibedakan menjadi enam tingkatan untuk sementara ini. Tingkatannya yaitu F, E, D, C, B, dan A, ini tingkatan dari yang terlemah hingga terkuat.

Sistem menilai kekuatan monster Huuzer Crawler di tingkatan F sampai E.

Mereka monster di tingkat paling bawah dengan kekuatan yang paling lemah. Walau begitu, manusia akan kalah jika diserang oleh mereka, karena mereka memilik kecepatan dan aura menyeramkan yang memungkinkan untuk bisa mengalahkan manusia tanpa bersenjatakan apa-apa.

Rai berbalik memunggungi jendela, dan pergi ke lantai paling bawah.

Saat menuruni tangga, Rai merasakan kesepian. Perasaan kesendirian karena sepi ini sangatlah berbeda.

Bayangkan saja, jika dirimu hidup sendiri sebagai seorang manusia di tempat yang sangat luas tanpa satu manusia pun yang hidup. Pastinya merasakan kesepian yang teramat dalam, bisa saja tidak kuat dan menjadi orang yang tidak waras.

Walaupun dia tidak memiliki teman atau pun orang yang dekat dengannya saat di kehidupan sebelumnya. Tapi di sosial media, dia berinteraksi dengan beberapa orang, tapi itu tidak dihitung sebagai seorang teman.

Sekarang ini, dia benar-benar tidak berinteraksi dengan manusia sama sekali, sangat kesepian.

Apalagi telepon seluler yang dia beli di Mall System tidak dapat berkomunikasi dengan orang di kehidupan sebelumnya.

Sendiri itu tenang, selebihnya terasa kesepian.

….

Sesampainya di lantai bawah, Rai bergegas keluar dari gedung apartemen bertingkat ini, dan berlari dengan cepat menuju bangunan tinggi di sebelahnya.

Melakukan parkour, Rai meloncat dari pagar rusak dan naik ke atas jendela salah satu ruangan.

Gedung sebelumnya adalah sebuah hotel penginapan yang berbintang rendah, itu asumsi Rai. Lantai hotel yang tidak terlalu banyak juga ruang kamar yang sempit, membuat Rai berasumsi seperti itu.

Di ruangan ini sangat rusak, tembok dinding banyak sekali yang hancur, seperti bangunan yang tidak jadi karena anggaran yang tidak cukup.

Ruangan yang kosong, tidak ada perabot maupun bangkainya di sini, sangat kosong hanya ada debu, tanaman kecil, dan tanah.

Melangkah maju ke depan Rai dan mulai menjelajahi lantai gedung ini.

Setiap lantai memiliki lorong dan lift, itu artinya ini gedung apartemen atau hotel. Karena banyaknya kamar dan ruangan Rai hanya memeriksanya sekilas, tidak secara rinci atau teliti. Selain itu, Rai juga hanya memeriksa beberapa lantai, dan melanjutkan penjelajahan ke gedung sebelahnya.

Cara Rai pergi untuk bisa keluar dari kota ini adalah dari gedung ke gedung lainnya.

Dia tidak ingin berlarian di jalan besar, karena terlalu berbahaya dan terbuka. Makhluk yang ada di bangunan kanan dan kiri jalan bisa melihat dirinya, itu terlalu beresiko.

Tap … Tap … Tap …

Whooshhh …!

Rai berlari dari lorong dan meloncat melewati jendela di depannya.

Hembusan angin terdengar di telinganya saat berada di udara tipis. Detik selanjutnya dia bergelantungan di tepi jendela dan mengangkat dirinya untuk masuk ke dalam gedung.

Gedung kali ini berbeda dengan dua gedung sebelumnya yang telah Rai lewati.

Di sini memiliki ruangan yang lembab dan berair. Penasaran kenapa bisa seperti ini, Rai keluar dari ruangan yang dia masuki ini, dan segera dia melihat sesuatu di luar.

Sebuah lubang yang besar, menghancurkan lantai di atasnya hingga menembus lantai paling atas. Membuat Rai bisa melihat langit biru dengan jelas dari tempat dia berdiri.

“Apakah karena lapuk dan rapuh, membuat bangunan roboh dan hancur ke bawah?“ Rai mendongak ke atas melihat sisi lubang yang terdapat beberapa tanaman yang tumbuh.

Ada tetesan air yang jatuh dari atas lantai, itu jatuh ke bawah lantai yang di pijak Rai.

Melihat ke bawah Rai bisa melihat bongkahan beton atau dinding yang hancur di lantai paling dasar, tetapi sedikit tergenangi air.

“Air hujan atau air apa ini? Setahuku, tidak pernah turun hujan dalam seminggu di kota ini,” gumam Rai sambil mengingat cuaca hari-hari kemarin.

“Entahlah. Lebih baik aku makan siang seperti biasanya.“ Rai kembali ke ruangan awal, tempat pertama kali dia masuk ke gedung ini.

Duduk di atas kasur yang sedikit rusak dan kotor, dia mengeluarkan bungkusan makanan kertas, dan meletakkannya di atas meja lipat yang dia beli di Mall System dua hari kemarin.

Setelah makanan dikeluarkan, dia mengeluarkan satu kotak susu dan menaruhnya di samping bungkusan makanan.

Membuka bungkusan makanan, dia langsung mencium aroma kuah rendang dan sayur nangka khas daerah Padang.

“Sebelum makan, sebaiknya aku cuci tangan agar tidak sakit.“ Kemudian dia mengeluarkan satu botol air putih dari tasnya, dan kemudian menuangkan air untuk membasuh tangannya.

Rai lupa bahwa dirinya tidak akan terkena penyakit apapun, bahkan jika ada virus dia tidak akan terjangkit. Karena kebiasaannya sehari-hari, jadi tanpa sadar dia melakukan itu.

Kebiasaan baik, tapi tidak berguna untuk diri Rai sekarang dalam segi kesehatan, tapi untuk kebersihan itu bagus-bagus saja.

Sebetulnya Rai tidak membutuhkan makanan, karena dia selalu penuh energi kekuatan.

Dengan tangannya yang sudah bersih, Rai mulai menyantap makanannya dengan penuh hayat.

Sungguh lezat dan enak!

Wajah Rai terlihat menikmati sekali makanan kali ini.

Tapi …

Tiba-tiba wajah Rai berubah, dia diam membeku dengan tatapannya yang melihat ke depan, tepat pada pintu keluar masuk kamar.

Di depan pintu itu berdiri seekor kucing kecil berwarna hitam yang sedang memandangi dia dengan matanya yang bulat dan lucu.

“Anak kucing?“ Rai berkata dengan wajah bingung, dia dengan sigap berwaspada.

Dia segera mengambil pedangnya di tangan kiri, dan berdiri menghadap kucing kecil ini.

'Meong~'

Suara susu dari sahutan kucing terdengar di telinganya.

Kucing itu mengeong sambil memiringkan kepalanya. Terlihat seperti bertanya kenapa Rai berdiri dan bergerak seperti itu.

Melihat ini, Rai langsung menurunkan kewaspadaannya. Kucing lucu ini tidak terlihat menakutkan saat dipandang.

Karena penasaran, Rai menunda makannya dan berjalan menuju kucing kecil itu dengan langkah perlahan.

Seakan kucing ini juga penasaran dengan makhluk tinggi dan besar seperti Rai, dia juga berjalan mendekati Rai, sambil mengeong kecil.

Dalam beberapa detik, Rai berhenti di jarak satu langkah dari kucing ini.

Kucing ini masih menatapnya penasaran, dan tidak ada tanda-tanda akan menyerang.

Rai memberanikan diri untuk lebih dekat dengan kucing ini, dan berjongkok di hadapan anak kucing.

'Meong~'

Anak kucing itu mengeong lagi, sangat lucu dan imut.

'Sial! Terlalu menggemaskan!' batin Rai ketika melihat perilaku kucing ini.

Tidak tahan untuk tidak menyentuhnya, Rai segera mengulurkan tangan kirinya untuk mengelus bulu anak kucing ini.

Tangan kiri tidak dipakai untuk makan, masih bersih dan tidak kotor.

Namun, saat tangan Rai mendekati anak kucing itu, anak kucing langsung menggeram.

Seketika Rai menarik kembali tangannya, dan tidak jadi menyentuh anak kucing ini.

Rai menjadi sedih melihat kucing ini takut kepadanya, jadi dia mengurungkan niatnya untuk mengelus dan menyentuh bulu anak kucing itu.

Saat dirinya sedih, sebuah kilatan cahaya muncul di matanya.

“Aku tahu bagaimana membuat tidak takut anak kucing ini.“ Rai berkata sambil menatap anak kucing yang masih menggeram padanya.

Berdiri, lalu dia kembali berjalan ke meja lipat tempat dia makan.

“Seharusnya kucing suka dengan daging, semoga saja dia suka dan memakan daging ini.“ Rai mengambil sepotong daging rendang, dan membawakannya ke depan anak kucing itu.

Ketika daging sapi itu di letakkan di lantai yang tidak basah tepat di depan anak kucing, mendadak anak kucing itu berhenti menggeram.

Anak kucing itu perlahan mendekati daging dan mengendus-endus daging.

Mata Rai terpaku saat melihat ini, di dalam hatinya dia berharap kucing ini suka dengan daging makanannya.

Adegan berikutnya, anak kucing itu menjilati daging ini dan menggigit kecil daging.

Ekspresi Rai menjadi senang melihat ini, harapannya terwujud.

Rai memandangi anak kucing ini makan dengan penuh minat, dia kembali ke kasur dan melanjutkan makannya. Dia tidak ingin mengganggu anak kucing ini sedang makan.

Tiga menit berlalu, Rai menyelesaikan makannya dan membuang bungkusannya ke dalam lubang hitam yang disediakan oleh Sistem setiap dia selesai makan.

'Miaw~'

Bunyi kucing muncul lagi.

Rai segera menunduk ke bawah, dan langsung melihat anak kucing ini mengeong sambil menatap Rai.

“Apakah kamu sudah kenyang?“ Rai bertanya kepada anak kucing di depannya.

'Meong!'

Seolah mengerti apa yang dikatakan Rai, anak kucing itu mengeong sambil menganggukkan kepalanya satu kali.

“???“

Rai tersentak, matanya terbuka lebar, tanda tidak percaya.

'Meong?'

Anak kucing ini mengeong lagi sambil memiringkan kepalanya kepada Rai.

“Eh …. Aku tidak apa-apa,” kata Rai tersenyum canggung, menggaruk kepalanya.

'Anak kucing apa ini? Kenapa sangat pintar?' Di dalam hatinya Rai bertanya-tanya kenapa ada anak kucing sepintar ini.

Dipikir lagi, ini hal aneh, dari mana anak kucing ini berasal dan kenapa ada anak kucing di tempat yang menyeramkan ini.

Sungguh aneh.

Tapi ketika melihat lagi anak kucing ini, dia tidak merasakan bahaya darinya.

Anak kucing itu bergerak, dia meloncat ke kasur dan berjalan kepada Rai hingga dia berhenti di atas paha Rai.

“Ada apa, anak kecil?“ Rai bertanya menggunakan Bahasa Indonesia, karena kucing ini mengerti jadi dia bicara dengan Bahasa Indonesia.

'Meow~'

Anak kucing menjawab sambil menoleh ke arah kotak susu di atas meja.

Sadar dengan ini, Rai segera bertanya, “Kau mau susu?“

Anak kucing itu segera menganggukkan kepalanya yang kecil.

“Tunggu, aku tuangkan susu untukmu.“ Rai memindahkan kucing itu dari pahanya ke atas kasur.

Dia segera membeli mangkuk kecil dari Mall System, kemudian menuangkan susu ke mangkuk itu.

Duduk kembali di atas kasur, Rai menaruh mangkuk kecil berisi air susu di depan anak kucing.

Setelah melihat susu pada mangkuk di depannya, anak kucing menjulurkan kepalanya dan meminum susu.

Melihat aksi si kecil ini, Rai membiarkannya minum.

Sambil menunggu anak kucing ini selesai, Rai juga meminum susu dari kotak susunya.

Melihat dari jauh, pemandangan ini sungguh indah dan bermakna, sebuah keharmonisan tercipta di dunia yang aneh.

Terpopuler

Comments

Gaia

Gaia

semangat Thor

2023-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mimpi yang Sama
2 Bab 2: Menunggak
3 Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4 Bab 4: Sistem?
5 Bab 5: Pembantaian Pertama
6 Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7 Bab 7: Gedung Seberang
8 Bab 8: Luka Pertama
9 Bab 9: Satu Koran
10 Bab 10: Eksplorasi Cepat
11 Bab 11: Petunjuk Baru
12 Bab 12: Empat Informasi
13 Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14 Bab 14: Teman Baru
15 Bab 15: Memakan Daging Monster
16 Bab 16: Monster Baru
17 Bab 17: Duel Pertama
18 Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19 Bab 19: Kuro yang Aneh
20 Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21 Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22 Bab 22: Jejak Sepatu
23 Bab 23: Jalan Rahasia
24 Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25 Bab 25: Ras Kuro?
26 Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27 Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28 Bab 28: Perubahan Senjata
29 Bab 29: Kuro Tambah Besar
30 Bab 30: Salah Jalan
31 Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32 Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33 Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34 Bab 34: Jalan Besar
35 Bab 35: Dijadikan Mainan
36 Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37 Bab 37: Kembali Ke Jalan
38 Bab 38: Bertemu Orang Asing
39 Bab 39: Penjelasan Loret
40 Bab 40: Beristirahat
41 Bab 41: Begadang Semalam
42 Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43 Bab 43: Kembali Berjalan
44 Bab 44: Melewati Terowongan
45 Bab 45: Tidur di Pohon
46 Bab 46: Mengganggu Tidur
47 Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48 Bab 48: Memberi Makan Kuro
49 Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50 Bab 50: Menginap
51 Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52 Bab 52: Eksekusi Loret
53 Bab 53: Bertarung Santai Licker
54 Bab 54: Senjata Methuragon
55 Bab 55: Monster Kecoak
56 Bab 56: Membantai Roachzer
57 Bab 57: Methuragon Tipe 3
58 Bab 58: Penjilat Besar
59 Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60 Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61 Bab 61: Paling Dibenci Rai
62 Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63 Bab 63: Wanita Bernama Lara
64 Bab 64: Transaksi Informasi
65 Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66 Bab 66: Sapi di Dunia
67 Bab 67: Lara Mentzer
68 Bab 68: Kuro yang Berbeda
69 Bab 69: Kehangatan Pelukan
70 Bab 70: Komandan-Komandan
71 Bab 71: Lara yang Malu
72 Bab 72: Duel Garol
73 Bab 73: Melawan Dua Musuh
74 Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75 Bab 75: Rai Bingung
76 Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77 Bab 77: Tembok Kedua
78 Bab 78: Desa Kosong
79 Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80 Bab 80: Koleksi Foto Lara
81 Bab 81: Tidur Satu Kasur
82 Bab 82: Jus Semangka
83 Bab 83: Huuzer Tanaman
84 Bab 84: Lara Seorang Petualang
85 Bab 85: Berlian Licker
86 Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87 Bab 87: Tertidur
88 Bab 88: Monster Dua Ekor
89 Bab 89: Melawan Kera Besar
90 Bab 90: Kera Besar Berakhir
91 Bab 91: Ada Pengungsian?
92 Bab 92: Kemajuan Keduanya
93 Bab 93: Berenang di Sungai
94 Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95 Bab 95: Beruang Raksasa
96 Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97 Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98 Bab 98: Mandi Darah
99 Bab 99: Orang yang Beruntung
100 Bab 100: Monster Ikan Hias
101 Bab 101: Monster Masalah Wallace
102 Bab 102: Berpesta Sore Hari
103 Bab 103: Menggendong Lara
104 Bab 104: Monster Tikus Tanah
105 Bab 105: Panas Kota Mopulu
106 Bab 106: Mopulu yang Gersang
107 Bab 107: Lara Menangis
108 Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109 Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110 Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111 Bab 111: Berjalan Konstan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1: Mimpi yang Sama
2
Bab 2: Menunggak
3
Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4
Bab 4: Sistem?
5
Bab 5: Pembantaian Pertama
6
Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7
Bab 7: Gedung Seberang
8
Bab 8: Luka Pertama
9
Bab 9: Satu Koran
10
Bab 10: Eksplorasi Cepat
11
Bab 11: Petunjuk Baru
12
Bab 12: Empat Informasi
13
Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14
Bab 14: Teman Baru
15
Bab 15: Memakan Daging Monster
16
Bab 16: Monster Baru
17
Bab 17: Duel Pertama
18
Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19
Bab 19: Kuro yang Aneh
20
Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21
Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22
Bab 22: Jejak Sepatu
23
Bab 23: Jalan Rahasia
24
Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25
Bab 25: Ras Kuro?
26
Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27
Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28
Bab 28: Perubahan Senjata
29
Bab 29: Kuro Tambah Besar
30
Bab 30: Salah Jalan
31
Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32
Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33
Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34
Bab 34: Jalan Besar
35
Bab 35: Dijadikan Mainan
36
Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37
Bab 37: Kembali Ke Jalan
38
Bab 38: Bertemu Orang Asing
39
Bab 39: Penjelasan Loret
40
Bab 40: Beristirahat
41
Bab 41: Begadang Semalam
42
Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43
Bab 43: Kembali Berjalan
44
Bab 44: Melewati Terowongan
45
Bab 45: Tidur di Pohon
46
Bab 46: Mengganggu Tidur
47
Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48
Bab 48: Memberi Makan Kuro
49
Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50
Bab 50: Menginap
51
Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52
Bab 52: Eksekusi Loret
53
Bab 53: Bertarung Santai Licker
54
Bab 54: Senjata Methuragon
55
Bab 55: Monster Kecoak
56
Bab 56: Membantai Roachzer
57
Bab 57: Methuragon Tipe 3
58
Bab 58: Penjilat Besar
59
Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60
Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61
Bab 61: Paling Dibenci Rai
62
Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63
Bab 63: Wanita Bernama Lara
64
Bab 64: Transaksi Informasi
65
Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66
Bab 66: Sapi di Dunia
67
Bab 67: Lara Mentzer
68
Bab 68: Kuro yang Berbeda
69
Bab 69: Kehangatan Pelukan
70
Bab 70: Komandan-Komandan
71
Bab 71: Lara yang Malu
72
Bab 72: Duel Garol
73
Bab 73: Melawan Dua Musuh
74
Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75
Bab 75: Rai Bingung
76
Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77
Bab 77: Tembok Kedua
78
Bab 78: Desa Kosong
79
Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80
Bab 80: Koleksi Foto Lara
81
Bab 81: Tidur Satu Kasur
82
Bab 82: Jus Semangka
83
Bab 83: Huuzer Tanaman
84
Bab 84: Lara Seorang Petualang
85
Bab 85: Berlian Licker
86
Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87
Bab 87: Tertidur
88
Bab 88: Monster Dua Ekor
89
Bab 89: Melawan Kera Besar
90
Bab 90: Kera Besar Berakhir
91
Bab 91: Ada Pengungsian?
92
Bab 92: Kemajuan Keduanya
93
Bab 93: Berenang di Sungai
94
Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95
Bab 95: Beruang Raksasa
96
Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97
Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98
Bab 98: Mandi Darah
99
Bab 99: Orang yang Beruntung
100
Bab 100: Monster Ikan Hias
101
Bab 101: Monster Masalah Wallace
102
Bab 102: Berpesta Sore Hari
103
Bab 103: Menggendong Lara
104
Bab 104: Monster Tikus Tanah
105
Bab 105: Panas Kota Mopulu
106
Bab 106: Mopulu yang Gersang
107
Bab 107: Lara Menangis
108
Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109
Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110
Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111
Bab 111: Berjalan Konstan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!