Sebuah kertas yang lusuh dan kotor, tetapi masih utuh tidak ada yang sobek, Rai bukan lipatannya dan membaca tulisan yang ada di dalamnya.
Apakah aku akan mati di sini? Kapan aku harus menunggu lama lagi? Jika aku mati tolong katakan pada kekasihku bahwa aku mencintainya bahkan jika aku menjadi seperti “Mereka” suatu hari nanti. Aku menyayangi dia selalu.
Sebagai rasa terima kasihku, aku akan memberitahumu satu berita penting.
“Berita penting?“ Setelah membaca kalimat ini, Rai menjadi penasaran.
Di bawah kata-kata ini ada sebuah tulisan lagi yang seharusnya adalah berita penting yang dimaksud oleh si pembuat catatan.
Monster di kota ini menyeramkan. Aku pernah melihat sesuatu sosok yang menyeramkan di kota ini saat aku melihat jendela kamar hotelku. Monster itu seperti manusia yang berjalan dengan dua kaki, memilik ukuran tubuh yang besar, tidak serupa dengan makhluk berkaki empat yang merayap. Monster itu kuat, berhati-hatilah dengan dia.
Tetapi aku yakin makhluk itu masih satu jenis karena tanda pada kepalanya yang sama dengan makhluk merayap, yakni memiliki tanda garis belang hitam cokelat di belakang lehernya.
Tetaplah hidup.
Terima kasih teman.
Kedua mata Rai berubah-ubah saat membaca catatan ini, kepalanya mengangguk sambil
“Monster besar berjalan dengan dua kaki seperti manusia? Apa monster itu?“ Rai sangat penasaran dengan monster yang dikatakan pada catatan ini.
Membolak-balikkan kertas, Rai tidak menemukan tulisan berikutnya, catatannya berhenti di ucapan terima kasih, tanpa ada nama yang tertera dan lainnya.
“Siapa pun yang menulis ini, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih. Maaf … aku tidak bisa membantumu untuk menyampaikan pesanmu kepada orang yang dituju,” ucap Rai dengan ekspresinya sedikit sedih. “Kamu tidak mencantumkan nama dan ciri-ciri orang yang kamu maksudkan, bahkan namamu saja tidak ada di sini. Maaf teman ….“
Kertas ini dia temukan di dala kamar lantai keempat setelah dia menaiki lantai dasar. Saat menemukannya juga dia tidak melihat tulang manusia atau mayat manusia yang utuh. Catatan ini tidak diketahui asal dan siapa yang membuatnya.
Terpenting dia sudah memiliki satu informasi yang telah didapatkan, ini sangat membantunya dalam menjelajahi kota ini.
“Aku harus berhati-hati lagi, jangan sampai bertemu dengan monster itu.“ Rai melipat kembali kertas itu dan memasukkan ke dalam ransel.
Selanjutnya, Rai memasukkan tangannya ke dalam saku dan mengeluarkan selembar kertas yang dilipat lagi. Tapi kertas ini lebih kotor dan bahkan ada sedikit jamur yang menempel.
Rai membuka kertas ini, dan melihat tulisan di dalamnya.
“Apa ini?“
Pada selembar kertas ini, Rai menemukan sebuah gambar beserta tulisan. Gambar yang tertera tidak begitu jelas, banyak garis yang terputus-putus dan hilang.
“Apakah ini peta?“ Rai bertanya sambil melihat lekat pada kertas ini.
Sebuah gambar seperti membentuk pulau beserta tulisan dan garis-garis pemisah. Gambar ini masih bisa dilihat oleh Rai meski tidak semuanya, Rai masih bisa menerka. Kemungkinannya apa yang dia pegang ini ialah sebuah kertas peta.
“Di mana kota Lhee?“
Rai mengarahkan lampu yang dikeluarkan layar telepon selulernya pada kertas.
Cahaya menerangi kertas ini, Rai bisa melihat lebih jelas, tapi dia tidak menemukan kota Lhee di kertas ini. Tetapi dia menemukan beberapa nama kota.
“Kota Hiji, Kota Karua, Kota Tujuah?“
Nama kota yang tidak dikenal yang ada dicantumkan pada kertas ini.
“Untuk sekarang aku simpan terlebih dahulu kertas ini, bisa saja suatu saat nanti aku membutuhkannya.“ Kertas itu Rai masukkan ke dalam ransel penyimpanan sistem.
Berikutnya, Rai mengeluarkan lagi satu kertas yang dilipat, dia membukanya, lalu membacanya.
Beberapa detik berlalu…
Rai selesai membaca apa yang ada pada kertas ini.
Tulisan di kertas yang sobek dan dilipat ini menginformasikan tentang besarnya luas kota ini, dikatakan bahwa kota ini memiliki luas lebih dari lima puluh tiga ribu kilometer persegi.
“Sial! Kota ini sangat luas!“ Rai tidak bisa menahan untuk tidak terkejut.
Kota ini sangatlah luas, bahkan ini melebihi luas wilayah Jawa Timur yang ada di kehidupan sebelumnya.
Tubuh Rai langsung lemas melihat kertas ini. Tampaknya dia membutuhkan waktu yang lama untuk keluar dari kota yang rusak dan kotor ini.
Kertas ini seperti selembar kertas dari buku pengetahuan umum untuk anak pelajar. Buku yang memuat pengetahuan umum tentang sepuluh sungai terpanjang di dunia, gunung tertinggi, dan sebagainya.
Tetapi, di sobekan kertas ini masih menginformasikan luas Kota Lhee Utara, yang ternyata lebih kecil dari Kota Lhee Pusat.
“Apakah aku harus ke Kota Lhee Utara?“ Rai merenung memikirkan ke mana dia pergi setelah meninggalkan kota ini.
“Kota ini terlalu luas, tapi aku tidak akan menjelajahi semua wilayah di kota ini. Aku harus tetap bergerak dan bertualang ke tempat lain,” kata Rai sambil menatap kertas ini. “Kalau begitu, aku memutuskan untuk pergi ke Kota Lhee Utara.“
Rai melipat kembali kertasnya, lalu meletakkannya ke dalam tas.
“Kota Lhee Utara harusnya ada di arah utara kota ini. Aku harus melihat kompas untuk pergi ke sana.“ Rai mencari aplikasi kompas di telepon pintarnya dan membuka aplikasi kompas.
Telepon pintar, memang pantas untuk harganya, dilihat dari fungsinya benar-benar canggih, dia bisa membuka dan menggunakan fungsinya tanpa menyalakan tombol lokasi.
Ternyata, arah utara ini searah dengan jalan besar di depannya ini. Dia hanya perlu mengikuti jalan besar ini untuk keluar dari kota.
“Ini yang terakhir. Seingatku ketika aku mengambil ini, ini adalah secarik kertas yang tidak begitu jelas isinya, tapi aku ambil karena menurutku tulisan yang ada di dalamnya seperti informasi penting.“
Rai mulai membuka kertasnya, kertas ini sangat berdebu dan memiliki noda hitam dari tanah, Rai harus membersihkannya terlebih dahulu.
Tulisan di kertas ini tidak utuh lagi, banyak yang hilang hurufnya karena terkena noda, tapi Rai menangkap sebuah informasi dari kertas, yaitu di kota ini memiliki organisasi pelindung yang mengayomi masyarakat atau manusia yang masih hidup.
Kertas ini ditulis oleh seseorang bernama Raken, sepertinya dia meninggalkan kertas ini untuk meninggalkan informasi untuk seseorang yang seperti Rai.
“Raken ini sepertinya sudah pergi untuk menemui organisasi baik itu. Tapi dia tidak menulis di mana letak organisasi itu membuat pangkalan. Sulit untuk ke sana jika tanpa lokasi.“
Sekarang ini, Rai tidak bisa ke pangkalan organisasi itu, dia belum tahu di mana tata letak pangkalan, tidak mungkin dia berjalan tanpa arah dan petunjuk untuk bisa sampai ke sana.
Kertas itu Rai lipat dan di masukkan ke tas, dia bersiap untuk beristirahat karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Mengeluarkan tenda dari tas, kemudian Rai membersihkan puing tembok yang ada di lantai paling atas gedung.
Dia menggunakan kekuatan telekinesisnya dan tidak menggunakan tangannya secara langsung. Hal ini dilakukan untuk sekaligus mengasah kemampuannya agar lebih cakap.
Rai melemparkan tenda, seketika tenda itu berdiri otomatis. Sebelum masuk ke dalam tenda, dia harus memastikan lingkungan di sekitarnya aman.
“Tidak ada apa-apa di lantai ini, seharusnya telah aman untuk aku tempati satu malam. Sudah waktunya tidur sekarang.“
Rai masuk ke dalam tenda dan segera tidur tanpa melakukan ritual sebelum tidur.
____________________
Matahari terbit dari arah timur, dan menerangi kota Lhee yang Rai tinggali.
Kali ini Rai sedang menuruni tangga untuk pergi ke bawah gedung ini.
Rai terlihat terburu-buru hari ini, karena sekarang dia ingin mencapai target yang telah dia buat dua menit yang lalu, yaitu pergi hingga menempuh setidaknya 10 kilometer dari tempat ini.
Sesuai dengan rencana yang semalam, dia ingin pergi ke destinasi pertama yaitu kota Lhee Utara.
Mungkin dia akan jarang memeriksa secara detail setiap gedung, dia harus cepat menuju ke sana.
Berlari ke gedung selanjutnya, Rai segera membasmi para monster yang hinggap di sana. Monster di gedung bertingkat tiga puluh lantai ini memiliki jumlah monster yang cukup banyak.
Namun, masih belum bisa untuk meningkatkan levelnya.
Gedung apartemen tiga puluh lantai ini sangat berdekatan gedung apartemen sebelahnya, dia tidak perlu turun ke bawah untuk pergi ke sana.
Cukup dengan melompat saja.
“Yiihaaa …!“
Rai berseru penuh rasa semangat saat ada di udara.
Prang!
Kaca kamar apartemen hancur karena ditabrak oleh tubuh Rai.
Mendarat dengan selamat, lalu Rai berjalan kembali menelusuri tempat apartemen ini.
Gedung sebelumnya tidak memberi Rai sepotong informasi sama sekali. Tapi itu tidak mengapa karena dia masih bisa memperoleh pengalaman untuk menaikkan levelnya.
Rai mulai memeriksa seluruh bangunan dengan cekatan tanpa bertele-tele. Terlihat seperti orang yang dikejar oleh tenggat waktu kerja.
Omong-omong bicara mengenai kerja, Rai masih memikirkan kehidupan sebelumnya, seperti bagaimana pekerjaannya yang belum selesai itu, apakah pelanggan akan kecewa atau tidak. Rai juga merasa bersalah karena tidak menepati janjinya untuk membayar uang sewa.
Sekarang saja dia bingung bagaimana caranya agar dia bisa kembali ke Bumi.
Semoga saja Ibu Tari tidak marah kepadanya karena tidak membayar uang sewa.
[Ding!]
[Selamat Anda Telah Naik Level!]
Setelah membunuh Huuzer Crawler terakhir yang ada di gedung kedua setelah di jelajahi. Rai akhirnya naik level setelah membunuh belasan monster.
“Akhirnya aku naik level!“
Sejumlah kecil kekuatan masuk ke dalam tubuhnya, seperti menempa tubuhnya menjadi lebih kuat.
Sensasi hangat yang pernah Rai rasakan muncul lagi, tanpa sadar Rai menutup matanya menikmati kehangatan ini.
Setelah itu, Rai memutuskan untuk menambah dua poin untuk atribut mentalnya terlebih dahulu, karena itu sangat membantu dirinya untuk sekarang.
Kekuatan majestic of mind butuh sekali atribut mental. Tidak hanya atribut mental, tetapi atribut kekuatannya dia tingkatkan satu poin.
[Kekuatan: 30 (+15) (+)]
[Mental: 38 (+19) (+)]
Setelah menambahkan, Rai merasakan energi lagi, tetapi yang ini tidak terlalu terasa dibandingkan dengan sebelumnya.
Melihat dua atribut ini, Rai menganggukkan kepalanya, cukup puas dengan total poin kedua atributnya itu.
Berbanding jauh sekali dengan atribut ketika dia pertama kali muncul. Lebih dari sepuluh kali lipat dari atribut awal.
“Masih jam sebelas …. Masih ada waktu untuk makan siang, lebih baik aku pergi ke gedung berikutnya.“ Rai segera berlari dengan kecepatan penuh, sosok Rai seperti bayangan saat berlari cepat.
Siluet hitam itu menerobos salah satu kaca kamar dan terbang menuju kamar yang ada di gedung sebelahnya.
Bruk!
Suara Rai mendarat di lantai terdengar cukup jelas, itu membuat monster bergerak ke arahnya.
“Baru datang sudah disambut. Kalau begitu …terima kasih untuk sambutannya.“
Rai menatap belasan Huuzer Crawler yang mengitarinya. Kemudian…
Seluruh orang menghilang, dan muncul di depan salah satu Huuzer Crawler paling dekat.
Tanpa memberikan kesempatan menghindar, Rai segera menebas dan memotong tubuh monster menjadi dua bagian.
Senyuman yang aneh muncul di wajah Rai, dan dia membuka mulutnya, “ Terima kasih pengalamannya ….“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
~Kepala Kampung~
manusia yg kgk bisa adaptasi jadi kyk monster itu ya ?
2022-10-29
0