Bab 12: Empat Informasi

Sebuah kertas yang lusuh dan kotor, tetapi masih utuh tidak ada yang sobek, Rai bukan lipatannya dan membaca tulisan yang ada di dalamnya.

Apakah aku akan mati di sini? Kapan aku harus menunggu lama lagi? Jika aku mati tolong katakan pada kekasihku bahwa aku mencintainya bahkan jika aku menjadi seperti “Mereka” suatu hari nanti. Aku menyayangi dia selalu.

Sebagai rasa terima kasihku, aku akan memberitahumu satu berita penting.

“Berita penting?“ Setelah membaca kalimat ini, Rai menjadi penasaran.

Di bawah kata-kata ini ada sebuah tulisan lagi yang seharusnya adalah berita penting yang dimaksud oleh si pembuat catatan.

Monster di kota ini menyeramkan. Aku pernah melihat sesuatu sosok yang menyeramkan di kota ini saat aku melihat jendela kamar hotelku. Monster itu seperti manusia yang berjalan dengan dua kaki, memilik ukuran tubuh yang besar, tidak serupa dengan makhluk berkaki empat yang merayap. Monster itu kuat, berhati-hatilah dengan dia.

Tetapi aku yakin makhluk itu masih satu jenis karena tanda pada kepalanya yang sama dengan makhluk merayap, yakni memiliki tanda garis belang hitam cokelat di belakang lehernya.

Tetaplah hidup.

Terima kasih teman.

Kedua mata Rai berubah-ubah saat membaca catatan ini, kepalanya mengangguk sambil

“Monster besar berjalan dengan dua kaki seperti manusia? Apa monster itu?“ Rai sangat penasaran dengan monster yang dikatakan pada catatan ini.

Membolak-balikkan kertas, Rai tidak menemukan tulisan berikutnya, catatannya berhenti di ucapan terima kasih, tanpa ada nama yang tertera dan lainnya.

“Siapa pun yang menulis ini, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih. Maaf … aku tidak bisa membantumu untuk menyampaikan pesanmu kepada orang yang dituju,” ucap Rai dengan ekspresinya sedikit sedih. “Kamu tidak mencantumkan nama dan ciri-ciri orang yang kamu maksudkan, bahkan namamu saja tidak ada di sini. Maaf teman ….“

Kertas ini dia temukan di dala kamar lantai keempat setelah dia menaiki lantai dasar. Saat menemukannya juga dia tidak melihat tulang manusia atau mayat manusia yang utuh. Catatan ini tidak diketahui asal dan siapa yang membuatnya.

Terpenting dia sudah memiliki satu informasi yang telah didapatkan, ini sangat membantunya dalam menjelajahi kota ini.

“Aku harus berhati-hati lagi, jangan sampai bertemu dengan monster itu.“ Rai melipat kembali kertas itu dan memasukkan ke dalam ransel.

Selanjutnya, Rai memasukkan tangannya ke dalam saku dan mengeluarkan selembar kertas yang dilipat lagi. Tapi kertas ini lebih kotor dan bahkan ada sedikit jamur yang menempel.

Rai membuka kertas ini, dan melihat tulisan di dalamnya.

“Apa ini?“

Pada selembar kertas ini, Rai menemukan sebuah gambar beserta tulisan. Gambar yang tertera tidak begitu jelas, banyak garis yang terputus-putus dan hilang.

“Apakah ini peta?“ Rai bertanya sambil melihat lekat pada kertas ini.

Sebuah gambar seperti membentuk pulau beserta tulisan dan garis-garis pemisah. Gambar ini masih bisa dilihat oleh Rai meski tidak semuanya, Rai masih bisa menerka. Kemungkinannya apa yang dia pegang ini ialah sebuah kertas peta.

“Di mana kota Lhee?“

Rai mengarahkan lampu yang dikeluarkan layar telepon selulernya pada kertas.

Cahaya menerangi kertas ini, Rai bisa melihat lebih jelas, tapi dia tidak menemukan kota Lhee di kertas ini. Tetapi dia menemukan beberapa nama kota.

“Kota Hiji, Kota Karua, Kota Tujuah?“

Nama kota yang tidak dikenal yang ada dicantumkan pada kertas ini.

“Untuk sekarang aku simpan terlebih dahulu kertas ini, bisa saja suatu saat nanti aku membutuhkannya.“ Kertas itu Rai masukkan ke dalam ransel penyimpanan sistem.

Berikutnya, Rai mengeluarkan lagi satu kertas yang dilipat, dia membukanya, lalu membacanya.

Beberapa detik berlalu…

Rai selesai membaca apa yang ada pada kertas ini.

Tulisan di kertas yang sobek dan dilipat ini menginformasikan tentang besarnya luas kota ini, dikatakan bahwa kota ini memiliki luas lebih dari lima puluh tiga ribu kilometer persegi.

“Sial! Kota ini sangat luas!“ Rai tidak bisa menahan untuk tidak terkejut.

Kota ini sangatlah luas, bahkan ini melebihi luas wilayah Jawa Timur yang ada di kehidupan sebelumnya.

Tubuh Rai langsung lemas melihat kertas ini. Tampaknya dia membutuhkan waktu yang lama untuk keluar dari kota yang rusak dan kotor ini.

Kertas ini seperti selembar kertas dari buku pengetahuan umum untuk anak pelajar. Buku yang memuat pengetahuan umum tentang sepuluh sungai terpanjang di dunia, gunung tertinggi, dan sebagainya.

Tetapi, di sobekan kertas ini masih menginformasikan luas Kota Lhee Utara, yang ternyata lebih kecil dari Kota Lhee Pusat.

“Apakah aku harus ke Kota Lhee Utara?“ Rai merenung memikirkan ke mana dia pergi setelah meninggalkan kota ini.

“Kota ini terlalu luas, tapi aku tidak akan menjelajahi semua wilayah di kota ini. Aku harus tetap bergerak dan bertualang ke tempat lain,” kata Rai sambil menatap kertas ini. “Kalau begitu, aku memutuskan untuk pergi ke Kota Lhee Utara.“

Rai melipat kembali kertasnya, lalu meletakkannya ke dalam tas.

“Kota Lhee Utara harusnya ada di arah utara kota ini. Aku harus melihat kompas untuk pergi ke sana.“ Rai mencari aplikasi kompas di telepon pintarnya dan membuka aplikasi kompas.

Telepon pintar, memang pantas untuk harganya, dilihat dari fungsinya benar-benar canggih, dia bisa membuka dan menggunakan fungsinya tanpa menyalakan tombol lokasi.

Ternyata, arah utara ini searah dengan jalan besar di depannya ini. Dia hanya perlu mengikuti jalan besar ini untuk keluar dari kota.

“Ini yang terakhir. Seingatku ketika aku mengambil ini, ini adalah secarik kertas yang tidak begitu jelas isinya, tapi aku ambil karena menurutku tulisan yang ada di dalamnya seperti informasi penting.“

Rai mulai membuka kertasnya, kertas ini sangat berdebu dan memiliki noda hitam dari tanah, Rai harus membersihkannya terlebih dahulu.

Tulisan di kertas ini tidak utuh lagi, banyak yang hilang hurufnya karena terkena noda, tapi Rai menangkap sebuah informasi dari kertas, yaitu di kota ini memiliki organisasi pelindung yang mengayomi masyarakat atau manusia yang masih hidup.

Kertas ini ditulis oleh seseorang bernama Raken, sepertinya dia meninggalkan kertas ini untuk meninggalkan informasi untuk seseorang yang seperti Rai.

“Raken ini sepertinya sudah pergi untuk menemui organisasi baik itu. Tapi dia tidak menulis di mana letak organisasi itu membuat pangkalan. Sulit untuk ke sana jika tanpa lokasi.“

Sekarang ini, Rai tidak bisa ke pangkalan organisasi itu, dia belum tahu di mana tata letak pangkalan, tidak mungkin dia berjalan tanpa arah dan petunjuk untuk bisa sampai ke sana.

Kertas itu Rai lipat dan di masukkan ke tas, dia bersiap untuk beristirahat karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Mengeluarkan tenda dari tas, kemudian Rai membersihkan puing tembok yang ada di lantai paling atas gedung.

Dia menggunakan kekuatan telekinesisnya dan tidak menggunakan tangannya secara langsung. Hal ini dilakukan untuk sekaligus mengasah kemampuannya agar lebih cakap.

Rai melemparkan tenda, seketika tenda itu berdiri otomatis. Sebelum masuk ke dalam tenda, dia harus memastikan lingkungan di sekitarnya aman.

“Tidak ada apa-apa di lantai ini, seharusnya telah aman untuk aku tempati satu malam. Sudah waktunya tidur sekarang.“

Rai masuk ke dalam tenda dan segera tidur tanpa melakukan ritual sebelum tidur.

____________________

Matahari terbit dari arah timur, dan menerangi kota Lhee yang Rai tinggali.

Kali ini Rai sedang menuruni tangga untuk pergi ke bawah gedung ini.

Rai terlihat terburu-buru hari ini, karena sekarang dia ingin mencapai target yang telah dia buat dua menit yang lalu, yaitu pergi hingga menempuh setidaknya 10 kilometer dari tempat ini.

Sesuai dengan rencana yang semalam, dia ingin pergi ke destinasi pertama yaitu kota Lhee Utara.

Mungkin dia akan jarang memeriksa secara detail setiap gedung, dia harus cepat menuju ke sana.

Berlari ke gedung selanjutnya, Rai segera membasmi para monster yang hinggap di sana. Monster di gedung bertingkat tiga puluh lantai ini memiliki jumlah monster yang cukup banyak.

Namun, masih belum bisa untuk meningkatkan levelnya.

Gedung apartemen tiga puluh lantai ini sangat berdekatan gedung apartemen sebelahnya, dia tidak perlu turun ke bawah untuk pergi ke sana.

Cukup dengan melompat saja.

“Yiihaaa …!“

Rai berseru penuh rasa semangat saat ada di udara.

Prang!

Kaca kamar apartemen hancur karena ditabrak oleh tubuh Rai.

Mendarat dengan selamat, lalu Rai berjalan kembali menelusuri tempat apartemen ini.

Gedung sebelumnya tidak memberi Rai sepotong informasi sama sekali. Tapi itu tidak mengapa karena dia masih bisa memperoleh pengalaman untuk menaikkan levelnya.

Rai mulai memeriksa seluruh bangunan dengan cekatan tanpa bertele-tele. Terlihat seperti orang yang dikejar oleh tenggat waktu kerja.

Omong-omong bicara mengenai kerja, Rai masih memikirkan kehidupan sebelumnya, seperti bagaimana pekerjaannya yang belum selesai itu, apakah pelanggan akan kecewa atau tidak. Rai juga merasa bersalah karena tidak menepati janjinya untuk membayar uang sewa.

Sekarang saja dia bingung bagaimana caranya agar dia bisa kembali ke Bumi.

Semoga saja Ibu Tari tidak marah kepadanya karena tidak membayar uang sewa.

[Ding!]

[Selamat Anda Telah Naik Level!]

Setelah membunuh Huuzer Crawler terakhir yang ada di gedung kedua setelah di jelajahi. Rai akhirnya naik level setelah membunuh belasan monster.

“Akhirnya aku naik level!“

Sejumlah kecil kekuatan masuk ke dalam tubuhnya, seperti menempa tubuhnya menjadi lebih kuat.

Sensasi hangat yang pernah Rai rasakan muncul lagi, tanpa sadar Rai menutup matanya menikmati kehangatan ini.

Setelah itu, Rai memutuskan untuk menambah dua poin untuk atribut mentalnya terlebih dahulu, karena itu sangat membantu dirinya untuk sekarang.

Kekuatan majestic of mind butuh sekali atribut mental. Tidak hanya atribut mental, tetapi atribut kekuatannya dia tingkatkan satu poin.

[Kekuatan: 30 (+15) (+)]

[Mental: 38 (+19) (+)]

Setelah menambahkan, Rai merasakan energi lagi, tetapi yang ini tidak terlalu terasa dibandingkan dengan sebelumnya.

Melihat dua atribut ini, Rai menganggukkan kepalanya, cukup puas dengan total poin kedua atributnya itu.

Berbanding jauh sekali dengan atribut ketika dia pertama kali muncul. Lebih dari sepuluh kali lipat dari atribut awal.

“Masih jam sebelas …. Masih ada waktu untuk makan siang, lebih baik aku pergi ke gedung berikutnya.“ Rai segera berlari dengan kecepatan penuh, sosok Rai seperti bayangan saat berlari cepat.

Siluet hitam itu menerobos salah satu kaca kamar dan terbang menuju kamar yang ada di gedung sebelahnya.

Bruk!

Suara Rai mendarat di lantai terdengar cukup jelas, itu membuat monster bergerak ke arahnya.

“Baru datang sudah disambut. Kalau begitu …terima kasih untuk sambutannya.“

Rai menatap belasan Huuzer Crawler yang mengitarinya. Kemudian…

Seluruh orang menghilang, dan muncul di depan salah satu Huuzer Crawler paling dekat.

Tanpa memberikan kesempatan menghindar, Rai segera menebas dan memotong tubuh monster menjadi dua bagian.

Senyuman yang aneh muncul di wajah Rai, dan dia membuka mulutnya, “ Terima kasih pengalamannya ….“

Terpopuler

Comments

~Kepala Kampung~

~Kepala Kampung~

manusia yg kgk bisa adaptasi jadi kyk monster itu ya ?

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mimpi yang Sama
2 Bab 2: Menunggak
3 Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4 Bab 4: Sistem?
5 Bab 5: Pembantaian Pertama
6 Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7 Bab 7: Gedung Seberang
8 Bab 8: Luka Pertama
9 Bab 9: Satu Koran
10 Bab 10: Eksplorasi Cepat
11 Bab 11: Petunjuk Baru
12 Bab 12: Empat Informasi
13 Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14 Bab 14: Teman Baru
15 Bab 15: Memakan Daging Monster
16 Bab 16: Monster Baru
17 Bab 17: Duel Pertama
18 Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19 Bab 19: Kuro yang Aneh
20 Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21 Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22 Bab 22: Jejak Sepatu
23 Bab 23: Jalan Rahasia
24 Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25 Bab 25: Ras Kuro?
26 Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27 Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28 Bab 28: Perubahan Senjata
29 Bab 29: Kuro Tambah Besar
30 Bab 30: Salah Jalan
31 Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32 Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33 Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34 Bab 34: Jalan Besar
35 Bab 35: Dijadikan Mainan
36 Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37 Bab 37: Kembali Ke Jalan
38 Bab 38: Bertemu Orang Asing
39 Bab 39: Penjelasan Loret
40 Bab 40: Beristirahat
41 Bab 41: Begadang Semalam
42 Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43 Bab 43: Kembali Berjalan
44 Bab 44: Melewati Terowongan
45 Bab 45: Tidur di Pohon
46 Bab 46: Mengganggu Tidur
47 Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48 Bab 48: Memberi Makan Kuro
49 Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50 Bab 50: Menginap
51 Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52 Bab 52: Eksekusi Loret
53 Bab 53: Bertarung Santai Licker
54 Bab 54: Senjata Methuragon
55 Bab 55: Monster Kecoak
56 Bab 56: Membantai Roachzer
57 Bab 57: Methuragon Tipe 3
58 Bab 58: Penjilat Besar
59 Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60 Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61 Bab 61: Paling Dibenci Rai
62 Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63 Bab 63: Wanita Bernama Lara
64 Bab 64: Transaksi Informasi
65 Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66 Bab 66: Sapi di Dunia
67 Bab 67: Lara Mentzer
68 Bab 68: Kuro yang Berbeda
69 Bab 69: Kehangatan Pelukan
70 Bab 70: Komandan-Komandan
71 Bab 71: Lara yang Malu
72 Bab 72: Duel Garol
73 Bab 73: Melawan Dua Musuh
74 Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75 Bab 75: Rai Bingung
76 Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77 Bab 77: Tembok Kedua
78 Bab 78: Desa Kosong
79 Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80 Bab 80: Koleksi Foto Lara
81 Bab 81: Tidur Satu Kasur
82 Bab 82: Jus Semangka
83 Bab 83: Huuzer Tanaman
84 Bab 84: Lara Seorang Petualang
85 Bab 85: Berlian Licker
86 Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87 Bab 87: Tertidur
88 Bab 88: Monster Dua Ekor
89 Bab 89: Melawan Kera Besar
90 Bab 90: Kera Besar Berakhir
91 Bab 91: Ada Pengungsian?
92 Bab 92: Kemajuan Keduanya
93 Bab 93: Berenang di Sungai
94 Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95 Bab 95: Beruang Raksasa
96 Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97 Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98 Bab 98: Mandi Darah
99 Bab 99: Orang yang Beruntung
100 Bab 100: Monster Ikan Hias
101 Bab 101: Monster Masalah Wallace
102 Bab 102: Berpesta Sore Hari
103 Bab 103: Menggendong Lara
104 Bab 104: Monster Tikus Tanah
105 Bab 105: Panas Kota Mopulu
106 Bab 106: Mopulu yang Gersang
107 Bab 107: Lara Menangis
108 Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109 Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110 Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111 Bab 111: Berjalan Konstan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1: Mimpi yang Sama
2
Bab 2: Menunggak
3
Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4
Bab 4: Sistem?
5
Bab 5: Pembantaian Pertama
6
Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7
Bab 7: Gedung Seberang
8
Bab 8: Luka Pertama
9
Bab 9: Satu Koran
10
Bab 10: Eksplorasi Cepat
11
Bab 11: Petunjuk Baru
12
Bab 12: Empat Informasi
13
Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14
Bab 14: Teman Baru
15
Bab 15: Memakan Daging Monster
16
Bab 16: Monster Baru
17
Bab 17: Duel Pertama
18
Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19
Bab 19: Kuro yang Aneh
20
Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21
Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22
Bab 22: Jejak Sepatu
23
Bab 23: Jalan Rahasia
24
Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25
Bab 25: Ras Kuro?
26
Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27
Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28
Bab 28: Perubahan Senjata
29
Bab 29: Kuro Tambah Besar
30
Bab 30: Salah Jalan
31
Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32
Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33
Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34
Bab 34: Jalan Besar
35
Bab 35: Dijadikan Mainan
36
Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37
Bab 37: Kembali Ke Jalan
38
Bab 38: Bertemu Orang Asing
39
Bab 39: Penjelasan Loret
40
Bab 40: Beristirahat
41
Bab 41: Begadang Semalam
42
Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43
Bab 43: Kembali Berjalan
44
Bab 44: Melewati Terowongan
45
Bab 45: Tidur di Pohon
46
Bab 46: Mengganggu Tidur
47
Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48
Bab 48: Memberi Makan Kuro
49
Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50
Bab 50: Menginap
51
Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52
Bab 52: Eksekusi Loret
53
Bab 53: Bertarung Santai Licker
54
Bab 54: Senjata Methuragon
55
Bab 55: Monster Kecoak
56
Bab 56: Membantai Roachzer
57
Bab 57: Methuragon Tipe 3
58
Bab 58: Penjilat Besar
59
Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60
Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61
Bab 61: Paling Dibenci Rai
62
Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63
Bab 63: Wanita Bernama Lara
64
Bab 64: Transaksi Informasi
65
Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66
Bab 66: Sapi di Dunia
67
Bab 67: Lara Mentzer
68
Bab 68: Kuro yang Berbeda
69
Bab 69: Kehangatan Pelukan
70
Bab 70: Komandan-Komandan
71
Bab 71: Lara yang Malu
72
Bab 72: Duel Garol
73
Bab 73: Melawan Dua Musuh
74
Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75
Bab 75: Rai Bingung
76
Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77
Bab 77: Tembok Kedua
78
Bab 78: Desa Kosong
79
Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80
Bab 80: Koleksi Foto Lara
81
Bab 81: Tidur Satu Kasur
82
Bab 82: Jus Semangka
83
Bab 83: Huuzer Tanaman
84
Bab 84: Lara Seorang Petualang
85
Bab 85: Berlian Licker
86
Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87
Bab 87: Tertidur
88
Bab 88: Monster Dua Ekor
89
Bab 89: Melawan Kera Besar
90
Bab 90: Kera Besar Berakhir
91
Bab 91: Ada Pengungsian?
92
Bab 92: Kemajuan Keduanya
93
Bab 93: Berenang di Sungai
94
Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95
Bab 95: Beruang Raksasa
96
Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97
Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98
Bab 98: Mandi Darah
99
Bab 99: Orang yang Beruntung
100
Bab 100: Monster Ikan Hias
101
Bab 101: Monster Masalah Wallace
102
Bab 102: Berpesta Sore Hari
103
Bab 103: Menggendong Lara
104
Bab 104: Monster Tikus Tanah
105
Bab 105: Panas Kota Mopulu
106
Bab 106: Mopulu yang Gersang
107
Bab 107: Lara Menangis
108
Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109
Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110
Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111
Bab 111: Berjalan Konstan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!