Bab 4: Sistem?

Brak!!!

Karena pintu terlalu rapuh dan tidak lagi kuat menahan benturan, pintu itu hancur menjadi beberapa bagian.

Seketika debu dan asap berterbangan menutupi area pintu.

'Glup …!'

Tubuh Rai semakin menegang hingga dia menelan ludah. Rai benar-benar tidak siap menghadapi MEREKA.

Matanya mencari benda di sekitarnya yang sekiranya dapat melindungi dirinya.

Pantulan cahaya bersinar dari suatu arah, Rai melihat sebuah pisau buah di atas meja samping kasur, segera dia berlari dan mengambilnya.

Setelah mengambil pisau itu, Rai membuat postur bertarung, bersiap jika sesuatu dari pintu ini mendadak menyerangnya.

Grrrrrr …

Suara dengkuran kasar muncul dari asap debu itu, samar-samar Rai melihat sesosok makhluk merangkak di atas potongan pintu yang rusak.

Dalam beberapa detik asap debu menghilang, menampilkan makhluk yang mengerikan. Postur tubuhnya seperti manusia yang kurus hanya tinggal tulang, tetapi kedua tangannya menjadi kaki dan berjalan layaknya laba-laba.

Wajahnya yang hancur dan bola mata yang bergelantungan, kepala itu menghadap Rai seolah menatapnya.

Tak terasa keringat mengucur dari dahinya, ini momen yang sangat menegangkan.

'Jangan takut Rai, kamu pasti bisa melawannya!' Di dalam hati, Rai meyakinkan diri sendiri bahwa dia pasti bisa melawan sosok di depannya.

Kraaahhh ...!

Makhluk itu menderam keras, lalu berlari dengan empat kakinya menuju Rai.

Hati Rai berfluktuasi melihat makhluk mengerikan ini berlari ke arahnya. Tubuhnya tiba-tiba tidak bisa digerakkan, sekuat apapun dia mencoba, itu tetap tidak bisa bergerak.

Kembali menatap sosok makhluk ini yang berlari, ini mengingatkan dia dengan seseorang di panti asuhannya yang seringkali memukulnya sambil berlari.

Ketakutan di wajahnya dengan cepat berubah menjadi kemarahan.

Mengingat peristiwa itu lagi membuat Rai sangat marah, dia berjanji tidak akan pernah menjadi sosok yang lemah lagi.

“Persetan dengan kelemahan!“ Menggertakkan giginya, Rai berkata dengan nada yang tinggi.

Diiringi dengan teriakan kencangnya, tubuh Rai bisa digerakkan kembali seolah belenggu yang menahan tubuhnya rusak dan pecah. Tanpa lama lagi, dia benar-benar memfokuskan keberanian untuk momen ini, dan maju melawan makhluk ini.

“MATI!!!“

Kraaaahhhh…!

Berlari ke arah berlawan, tanpa teknik atau pun seni bela diri pedang dan sejenisnya, Rai mengayunkan pisau buah itu ke depan.

Dengan silauan putih, pisau buah Rai memotong dengan mudah setengah dari leher makhluk itu.

Rai berhenti dan masih mempertahankan postur tubuh setelah dia menebas dengan pisaunya. Di belakangnya makhluk itu juga berhenti tak bergerak, bagai waktu sedang membeku.

Saat berikutnya…

Darah menyemprot dengan deras ke lantai, itu keluar dari sayatan pada leher makhluk ini, sebelum akhirnya mati tergeletak di atas lantai.

“Ha.. hah.. ha..”

Tubuh Rai terasa sangat lemah setelah melakukan gerakan itu, seakan semua tenaganya tersedot sampai habis.

Dia jatuh berlutut di lantai, tangannya yang memegang pisau melonggarkan cengkeramannya, dan pisau buah itu mendarat di lantai.

Perasaan yang baru saja terjadi, membuat dia merasa sangat puas, sebagian kegelisahan yang terpendam di tubuhnya keluar saat itu.

[Ding!]

[Bunuh 1 Huzeer Crawl, Dapatkan +1 Exp, +1 Koin Pembayaran!]

Tiba-tiba, suara robotik terdengar di benaknya dan bersamaan layar transparan yang muncul begitu saja di hadapannya.

[Selamat Kepada Host Karena Telah Mengikat Sistem Kebangkitan!]

“???“

Rai masih tidak bereaksi terhadap apa yang ada di depannya, matanya menatap kosong pada layar hologram di depannya.

“Apakah aku sedang bermimpi?“ Rai berkedip berkali-kali, tidak percaya. Kemudian dia mencubit tangan kirinya kuat-kuat untuk memastikan apa yang terjadi ini kebenaran.

“Aduh!“

Rasa perih dan sakit jelas terasa dari tangan kirinya, ini adalah kenyataan dan dia tidak bermimpi kali ini.

“Sistem? Apa itu sistem? Apakah itu sistem seperti yang ada di sebuah game?“

[Kurang lebih seperti itu.]

“Bisakah menjelaskan lebih spesifik?“

Jawaban Sistem sangat singkat, juga tidak menjelaskan apa-apa. Jadi dia perlu kejelasan mengenai apa yang dia tanyakan tadi.

[Bisa! Tapi di lain waktu.]

[Anda harus memahami fungsi sistem secara mandiri dan menyimpulkannya sendiri.]

“Eh??“

“Sama saja kamu tidak bisa menjelaskannya, Sialan!“ Rai sedikit marah mendengar jawaban dari Sistem ini, dia merasa dipermainkan.

[Selamat Anda Naik Level!]

[Level saat ini: Level 1]

[Selamat Anda Telah Membangkitkan Satu Kemampuan!]

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Kotak Hadiah Pemula!]

Rangkaian pengingat sistem terdengar di dalam kepalanya. Sistem memberitahukan bahwa dia telah naik level.

“Apakah aku bisa menaikkan level?“

[Benar, Anda bisa menaikkan Level.]

“Mirip dengan sistem pada game RPG… Seharusnya ada jendela status untuk melihat statistik atributku.“ Seingat Rai game bertema atau jenis RPG memiliki status pada karakter pemainnya.

“Apakah ada jendela status?“ Rai bertanya sambil menatap penuh semangat.

[Sistem Kebangkitan]

[Nama: Rai Caelan]

[Umur: 20 tahun]

[Level: 1] [0/10 Exp]

[Kekuatan: 1 (+)]

[Kecepatan: 1 (+)]

[Ketahanan: 1 (+)]

[Mental: 2 (+)]

[Kemampuan Terbuka: 1]

[Kemampuan]

[1. Body of ??? Level 1]

[2. ??? (Dibuka saat Host mencapai Level tertentu ]

[Koin Pembelian: 1] [Poin Atribut: 3] [Mall System]

Mata Rai berbinar setelah melihat parameter atributnya sekarang.

“Apa ini atributku sekarang?“ Rai bertanya kepada sistem, dia merasa bahwa dirinya tidak sekuat ini.

[Benar.]

“Lalu bagaimana dengan atributku yang sebelumnya?“

Rai penasaran dengan atributnya yang sebelum naik ke level satu. Seharusnya tidak seperti sekarang, terlebih lagi dia itu lebih lemah dari yang manusia lainnya. Pasti tidak akan menyentuh satu poin pun di salah satu keempat atributnya.

[Semua keempat atribut kurang dari 1 poin.]

Jawaban Sistem sesuai dengan perkiraannya. Rai penasaran dengan tanda 'tambah' yang bertengger di samping setiap atributnya.

“Lalu apa gunanya simbol atau tanda tambah ini?“ tanya Rai sambil menunjuk ke tanda tambah di layar jendela status.

[Jika Anda memiliki poin atribut, Anda bisa menaikkan keempat atribut sesuka hati selama masih memiliki poin atribut.]

[Statistik keempat atribut lebih banyak akan membuat Anda lebih kuat.]

[Poin Atribut gratis akan bertambah setiap Anda menaikkan level]

[Cermatlah dalam menambahkan atribut dasar.]

Mendengar penjelasan Sistem Rai memahami artinya dari tanda tambah ini. Poin Atribut yang ada di bawah layar jendela status itu jumlah poin atribut yang sekarang dia punya. Jikalau dirinya menekan tombol tambah, otomatis akan meningkatkan keempat atributnya dan mengkonsumsi Poin Atribut yang tersedia sesuai dengan jumlah atribut yang ditingkatkan.

Cara mendapatkan poin atribut gratis cukup dengan meningkatkan level, sangat sederhana.

“Kalau begitu aku mencoba untuk meningkatkan atribut kekuatan, kecepatan, mental.“ Rai menekan tombol tambah di samping atribut kekuatan pada layar yang melayang ini.

Sepotong kecil energi asing masuk ke dalam tubuhnya, Rai merasa lebih kuat dari sebelumnya.

Selain itu kelelahannya telah hilang tanpa dia sadari sebelumnya.

[Kekuatan: 2 (+)]

[Kecepatan: 2 (+)]

[Mental: 3 (+)]

Melihat atribut kekuatan dan kecepatan menjadi dua poin juga mental tiga poin. Berarti apa yang telah dijelaskan sistem itu benar.

Mata Rai salah fokus dengan kemampuan kebangkitan. Kemampuan yang dia bangkitkan kali ini nampak tidak jelas, karena ada tiga tanda tanya di judul kemampuannya.

“Kemampuan apa yang aku bangkitkan tadi? Kenapa ada tanda tanya seperti ini?“ Rai bertanya sekali lagi sambil memandangi judul kemampuannya.

Penasaran dengan hal itu, Rai menekan nama kemampuannya tanpa tahu apakah itu bisa ditekan atau tidak.

[Body of ???? Level 1 : Mengubah tubuh Host dan jiwa tuan rumah, tubuh yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekuatan fisik tubuh dan mental host menjadi 2 kali lipat atribut aslinya, dan resistensi mutlak terhadap virus.]

[Catatan : Setiap peningkatan level akan memunculkan kemampuan baru.]

“Wow! Apakah atributku digandakan dua kali lipat dari sebelumnya?“

[Anda benar.]

“Apakah ini seperti sebuah kecurangan dalam game?“

Melihat kemampuan kebangkitannya yang belum diaktifkan, dia sangat terkesan dengan itu. Belum lagi, kemampuannya yang pertama ini akan terus memunculkan kemampuan baru, bisa dibilang menambah kekuatan baru setiap kemampuannya naik level ke level selanjutnya.

[Apakah Anda ingin mengaktifkan kebangkitan?]

[Iya/Tidak]

“Iya, segera aktifkan!“

Dalam sekejap perubahan terjadi pada tubuhnya, sel jaringan tubuhnya terbongkar pasang dan disatukan oleh sel yang aneh.

“Aaarrggghhhhh!“ Rai berteriak kesakitan, dia meringkuk di lantai menahan sakit yang teramat sangat.

Rasa sakit itu menghilang di menit kedua, digantikan dengan perasaan nyaman dan aman seolah dia berendam di sungai yang sejuk bersama pasangan.

Tiga menit berlalu sejak proses kebangkitan dimulai, dan akhirnya selesai sempurna tanpa hambatan.

“Kenapa tidak memberitahuku kalau prosesnya begitu menyakitkan?!“ Rai protes pada Sistem, dia kesal karena tidak diberitahukan terlebih dahulu pada efek samping saat melakukan kebangkitan.

[Untuk selanjutnya tidak akan ada proses yang menyakitkan seperti itu.]

“Ya, ya, terserahmu, Sistem.“ Rai menjawab dengan malas perkataan sistem.

[…]

Rai masih kesal dengan sistemnya, pasalnya rasa sakit yang tadi dia rasakan benar-benar menyiksa, ini melebihi rasa sakit yang diberikan oleh orang lain saat dia dibully. Apalagi dia merasakan siksaan dalam satu menit penuh tanpa pingsan. Jika dia disuruh untuk memilih antara pingsan dan bertahan, lebih baik dia memilih pingsan daripada sadar sambil merasakan sakit yang tak tertahankan seperti tadi.

Mengepalkan tangannya, Rai merasa dirinya sangat kuat sekarang. Dia tidak ragu untuk berkelahi dengan seekor banteng sekalipun, bahkan dengan kekuatannya saat ini dia menduga dia bisa mengalahkan makhluk tadi dengan mudah tanpa mengurangi tenaga berlebih.

“Oh iya! Bukankah aku mendapatkan hadiah pemula!“ Rai baru ingat dia telah mendapatkan kotak hadiah pemula dari sistem di awal.

“Di mana hadiah kotak pemula milikku, Sistem?“

Segera layar transparan itu menampilkan gambar kotak berwarna hitam dengan logo yang tidak jelas, tetapi terlihat keren jika dilihat, ada ada tulisan di atas gambar kotak hadiah itu.

[Ding!]

[Apakah Anda ingin membuka kotak hadiah pemula?]

[Iya/Tidak]

“Tentu aku ingin membukanya!“ seru Rai memilih untuk membuka kota hadiah pemulanya.

[Membuka kotak.…]

Kotak hadiah berwarna hitam itu bergoyang sangat cepat dan meledakkan sesuatu dari dalam kotak.

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Tas Ransel Penyimpanan]

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Item Hoodie Zipper Hitam x1]

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Item Celana Jogger Hitam x1]

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Item Sepatu Skate Hitam Dua Garis Putih x1]

[Selamat Anda Telah Mendapatkan Item Double Bladed Sword ???]

[Apakah Anda ingin mengekstrak semua hadiah sekarang?]

[Iya/Tidak]

“Iya.“

Satu tas ransel, hoodie hitam, celana panjang hitam, sepatu hitam, dan sebuah pedang muncul dari udara tipis, jatuh di atas paha Rai yang masih berlutut.

“Woah! Mirip seperti setelan yang diproduksi brand besar.“

Meletakkan semua hadiah di atas lantai, Rai bangkit untuk mengenakan semua hadiah ini.

Tiga menit kemudian, penampilan Rai sekarang lebih baik dan terlihat keren. Hoodie hitam yang terdapat ritsleting dipadukan dengan celana hitam panjang dan sepatu skate nampak menarik, apalagi dengan tas ransel biasa saja, tidak besar atau kecil di punggungnya menambah sedikit kesan kece.

Wajahnya jauh lebih tampan dari pertama dia muncul di sini, ini termasuk efek dari peningkatan level. Tampan dan tinggi Rai bisa disebut sebagai Sang Penakluk Wanita kali ini.

[Terdeteksi tas penyimpanan telah digunakan!]

[Fungsi sistem item telah diaktifkan sekarang!]

[Semua barang atau benda apa saja kecuali makhluk hidup bisa disimpan di dalam tas penyimpanan dan itu terhubung langsung dengan penyimpanan sistem.]

[Tidak ada batas untuk ruang penyimpanan sistem.]

“Tas penyimpanan? Tanpa batas?“ Rai terkejut dengan hadiah tas ransel ini, ternyata tas yang dia dapatkan adalah alat untuk menyimpan barang, yang menakjubkannya adalah penyimpanan ini tidak ada batas.

“Tanpa batas yang dimaksud tidak ada batas seperti jumlah atau ukuran barang, kan?“ tanya Rai pada Sistem.

[Anda benar.]

[Tas penyimpanan ini terhubung dengan penyimpanan Sistem, semua barang atau benda yang dimasukkan ke dalamnya akan tetap utuh dan awet tanpa kerusakan apa pun dan rupa barang akan sama seperti sebelum dimasukkan.]

[Dalam penyimpanan ini waktu akan berhenti, makanan panas dan minuman dingin atau hangat akan selamanya sama seperti saat dimasukkan jika disimpan di dalam tas ini.]

Mulut Rai tersenyum lebar, dia sangat senang untuk ini. Melihat tas ini lagi Rai merasa hidupnya jauh lebih menyenangkan.

Tas penyimpanan sangat berguna untuk ke depannya, dia tidak perlu bingung dan pusing dalam menyimpan sesuatu benda yang penting.

Di keadaan seperti ini pasti makanan akan langka, bahkan jika ada makanan itu tidak begitu segar atau hangat, mungkin saja basi dan tidak layak untuk dimakan.

“Lalu, pedang apa ini?“

Pedang dengan dua bilah bermata dua yang terdapat pegangan hitam di tengah antara kedua bilah, serta pembatas antara bilah dan gagang keduanya berbentuk huruf X yang tidak kecil atau pun besar. Lumayan keren.

[Item: Double Bladed Sword]

[Type: Weapon]

[Pedang bermata dua dengan dua bilah di atas maupun di bawah, kiri atau pun kanan. Dapat dipisahkan menjadi dua senjata pedang satu tangan. Pedang ini akan terus berkembang seiring penggunanya semakin kuat.]

“Pedang apa ini, aku baru pertama kali mendengarnya. Apakah benar bisa dilepaskan menjadi dua pedang yang bisa dipegang oleh satu tangan?“

Setelah melihat keterangan dari Sistem Rai ingin mempelajari pedang ini lebih lanjut dan secara langsung.

Kedua tangannya memegang pegangan pedang yang ada di tengah-tengah bagian antara kedua bilah, lalu dengan tenaga yang cukup Rai menariknya ke samping atau ke arah luar.

Srett!

Pedang itu terbagi menjadi dua yang masing-masing bisa dipegang oleh satu tangan. Meski kedua pedang satu tangan ini panjang dengan bilah ramping yang panjang yakni 70 cm dan gagangnya 20 cm, ini tidak begitu berat untuk dipakai.

Jika kedua pedang satu tangan ini digabungkan akan menjadi Double Bladed Sword lagi. Senjata yang cukup bagus untuk di segala kondisi lingkungan, kecuali ditempat yang sempit, Rai akan berpikir lagi kalau ingin menggunakan pedang ini.

Saat melawan musuh banyak dengan area yang luas, akan bagus bila senjatanya digabungkan menjadi Double Bladed Sword, karena itu semakin panjang otomatis area jangkauan serangannya semakin luas.

“Aku puas dengan senjata ini, dengan kemampuannya yang mengikuti perkembanganku, ini sungguh pedang yang hebat!“

Tatapannya Rai pada pedang di tangannya semakin intens, dia sangat menyukainya. Jauh lebih baik ketimbang pisau buah yang digunakan.

“Namun senjata ini ada kekurangannya yaitu tidak begitu praktis. Tapi tidak ada tempat untuk menaruh pada tubuh, ini terlalu panjang.“

Ketika Rai ingin menyimpan pedang ini di pinggang atau di punggungnya itu tidak bisa. Pedang ini terlalu panjang, hampir setinggi dirinya yang memiliki tinggi 188 cm, dan pedang ini panjangnya 180 cm.

Mau tidak mau Rai harus memasukkannya ke dalam ransel terlebih dahulu, dan ini tidaklah praktis karena harus membuka ritsleting tas pada saat ingin mengeluarkan atau memasukkan. Akan sangat merepotkan apabila dirinya tiba-tiba diserang oleh musuh atau lawan.

Pedang yang panjang itu Rai masukkan ke dalam tas, nampak seperti tas Rai memakan pedang itu utuh-utuh.

Berdiri di lantai dengan pakaian yang rapih dan keren. Saat ini, Rai sangat siap untuk pergi mencari tahu tempat apa sebenarnya yang dia datangi ini.

Memandangi jendela sambil mengencangkan kepalan tangannya...

Petualangan Rai akan segera dimulai!

Terpopuler

Comments

AyahRum

AyahRum

sudah bab 5 tidak ada peningkatan

2024-02-16

0

Wong kam fung

Wong kam fung

pasangan apa kak? wkwkw

2022-10-31

2

Wong kam fung

Wong kam fung

Body of ??? ✖️

Body of Semok✔️

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mimpi yang Sama
2 Bab 2: Menunggak
3 Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4 Bab 4: Sistem?
5 Bab 5: Pembantaian Pertama
6 Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7 Bab 7: Gedung Seberang
8 Bab 8: Luka Pertama
9 Bab 9: Satu Koran
10 Bab 10: Eksplorasi Cepat
11 Bab 11: Petunjuk Baru
12 Bab 12: Empat Informasi
13 Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14 Bab 14: Teman Baru
15 Bab 15: Memakan Daging Monster
16 Bab 16: Monster Baru
17 Bab 17: Duel Pertama
18 Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19 Bab 19: Kuro yang Aneh
20 Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21 Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22 Bab 22: Jejak Sepatu
23 Bab 23: Jalan Rahasia
24 Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25 Bab 25: Ras Kuro?
26 Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27 Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28 Bab 28: Perubahan Senjata
29 Bab 29: Kuro Tambah Besar
30 Bab 30: Salah Jalan
31 Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32 Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33 Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34 Bab 34: Jalan Besar
35 Bab 35: Dijadikan Mainan
36 Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37 Bab 37: Kembali Ke Jalan
38 Bab 38: Bertemu Orang Asing
39 Bab 39: Penjelasan Loret
40 Bab 40: Beristirahat
41 Bab 41: Begadang Semalam
42 Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43 Bab 43: Kembali Berjalan
44 Bab 44: Melewati Terowongan
45 Bab 45: Tidur di Pohon
46 Bab 46: Mengganggu Tidur
47 Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48 Bab 48: Memberi Makan Kuro
49 Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50 Bab 50: Menginap
51 Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52 Bab 52: Eksekusi Loret
53 Bab 53: Bertarung Santai Licker
54 Bab 54: Senjata Methuragon
55 Bab 55: Monster Kecoak
56 Bab 56: Membantai Roachzer
57 Bab 57: Methuragon Tipe 3
58 Bab 58: Penjilat Besar
59 Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60 Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61 Bab 61: Paling Dibenci Rai
62 Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63 Bab 63: Wanita Bernama Lara
64 Bab 64: Transaksi Informasi
65 Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66 Bab 66: Sapi di Dunia
67 Bab 67: Lara Mentzer
68 Bab 68: Kuro yang Berbeda
69 Bab 69: Kehangatan Pelukan
70 Bab 70: Komandan-Komandan
71 Bab 71: Lara yang Malu
72 Bab 72: Duel Garol
73 Bab 73: Melawan Dua Musuh
74 Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75 Bab 75: Rai Bingung
76 Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77 Bab 77: Tembok Kedua
78 Bab 78: Desa Kosong
79 Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80 Bab 80: Koleksi Foto Lara
81 Bab 81: Tidur Satu Kasur
82 Bab 82: Jus Semangka
83 Bab 83: Huuzer Tanaman
84 Bab 84: Lara Seorang Petualang
85 Bab 85: Berlian Licker
86 Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87 Bab 87: Tertidur
88 Bab 88: Monster Dua Ekor
89 Bab 89: Melawan Kera Besar
90 Bab 90: Kera Besar Berakhir
91 Bab 91: Ada Pengungsian?
92 Bab 92: Kemajuan Keduanya
93 Bab 93: Berenang di Sungai
94 Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95 Bab 95: Beruang Raksasa
96 Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97 Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98 Bab 98: Mandi Darah
99 Bab 99: Orang yang Beruntung
100 Bab 100: Monster Ikan Hias
101 Bab 101: Monster Masalah Wallace
102 Bab 102: Berpesta Sore Hari
103 Bab 103: Menggendong Lara
104 Bab 104: Monster Tikus Tanah
105 Bab 105: Panas Kota Mopulu
106 Bab 106: Mopulu yang Gersang
107 Bab 107: Lara Menangis
108 Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109 Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110 Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111 Bab 111: Berjalan Konstan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1: Mimpi yang Sama
2
Bab 2: Menunggak
3
Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4
Bab 4: Sistem?
5
Bab 5: Pembantaian Pertama
6
Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7
Bab 7: Gedung Seberang
8
Bab 8: Luka Pertama
9
Bab 9: Satu Koran
10
Bab 10: Eksplorasi Cepat
11
Bab 11: Petunjuk Baru
12
Bab 12: Empat Informasi
13
Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14
Bab 14: Teman Baru
15
Bab 15: Memakan Daging Monster
16
Bab 16: Monster Baru
17
Bab 17: Duel Pertama
18
Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19
Bab 19: Kuro yang Aneh
20
Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21
Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22
Bab 22: Jejak Sepatu
23
Bab 23: Jalan Rahasia
24
Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25
Bab 25: Ras Kuro?
26
Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27
Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28
Bab 28: Perubahan Senjata
29
Bab 29: Kuro Tambah Besar
30
Bab 30: Salah Jalan
31
Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32
Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33
Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34
Bab 34: Jalan Besar
35
Bab 35: Dijadikan Mainan
36
Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37
Bab 37: Kembali Ke Jalan
38
Bab 38: Bertemu Orang Asing
39
Bab 39: Penjelasan Loret
40
Bab 40: Beristirahat
41
Bab 41: Begadang Semalam
42
Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43
Bab 43: Kembali Berjalan
44
Bab 44: Melewati Terowongan
45
Bab 45: Tidur di Pohon
46
Bab 46: Mengganggu Tidur
47
Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48
Bab 48: Memberi Makan Kuro
49
Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50
Bab 50: Menginap
51
Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52
Bab 52: Eksekusi Loret
53
Bab 53: Bertarung Santai Licker
54
Bab 54: Senjata Methuragon
55
Bab 55: Monster Kecoak
56
Bab 56: Membantai Roachzer
57
Bab 57: Methuragon Tipe 3
58
Bab 58: Penjilat Besar
59
Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60
Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61
Bab 61: Paling Dibenci Rai
62
Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63
Bab 63: Wanita Bernama Lara
64
Bab 64: Transaksi Informasi
65
Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66
Bab 66: Sapi di Dunia
67
Bab 67: Lara Mentzer
68
Bab 68: Kuro yang Berbeda
69
Bab 69: Kehangatan Pelukan
70
Bab 70: Komandan-Komandan
71
Bab 71: Lara yang Malu
72
Bab 72: Duel Garol
73
Bab 73: Melawan Dua Musuh
74
Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75
Bab 75: Rai Bingung
76
Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77
Bab 77: Tembok Kedua
78
Bab 78: Desa Kosong
79
Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80
Bab 80: Koleksi Foto Lara
81
Bab 81: Tidur Satu Kasur
82
Bab 82: Jus Semangka
83
Bab 83: Huuzer Tanaman
84
Bab 84: Lara Seorang Petualang
85
Bab 85: Berlian Licker
86
Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87
Bab 87: Tertidur
88
Bab 88: Monster Dua Ekor
89
Bab 89: Melawan Kera Besar
90
Bab 90: Kera Besar Berakhir
91
Bab 91: Ada Pengungsian?
92
Bab 92: Kemajuan Keduanya
93
Bab 93: Berenang di Sungai
94
Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95
Bab 95: Beruang Raksasa
96
Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97
Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98
Bab 98: Mandi Darah
99
Bab 99: Orang yang Beruntung
100
Bab 100: Monster Ikan Hias
101
Bab 101: Monster Masalah Wallace
102
Bab 102: Berpesta Sore Hari
103
Bab 103: Menggendong Lara
104
Bab 104: Monster Tikus Tanah
105
Bab 105: Panas Kota Mopulu
106
Bab 106: Mopulu yang Gersang
107
Bab 107: Lara Menangis
108
Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109
Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110
Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111
Bab 111: Berjalan Konstan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!