Bab 10: Eksplorasi Cepat

Keesokan harinya Rai terbangun sebelum matahari terbit, dia sengaja menyetel alarm di jam sebelum pagi datang. Sebab dia tidak ingin terlalu lambat untuk mengeksplorasi tempat ini, dia harus cepat bergerak.

Keluar dari tenda kemah, dia cepat berkemas dan memasukkan barang-barang ke dalam tas. Pedang selalu dia pegang di tangannya dan senter di tangan lainnya.

Melihat jarak gedung ke gedung lain tidak terlalu jauh, Rai masih bisa untuk ke sana tanpa perlu ke bawah. Caranya adalah dengan ….

Meloncat!

Tubuh Rai melayang di udara selama beberapa detik dan turun menukik ke bawah.

Dengan suara teredam Rai mendarat selamat, dan banyak debu yang dia injak berterbangan.

Rai memandangi bangunan di belakangnya yang adalah gedung hotel tempat menumpang tidur tadi. Gedung yang dia pijak sekarang lebih pendek dari gedung hotel sebelumnya, selisih beberapa meter saja, tidak begitu jauh.

Cukup gelap di atas sini, tapi Rai belum ingin menyalakan lampu senter, karena ini termasuk luar ruangan, ini atap gedung. Takut akan ada sesuatu makhluk berbahaya yang melihat cahaya dari senternya, dan menghampirinya.

Apalagi melihat kekuatannya sekarang belum begitu kuat, dia saja masih kewalahan jika dihadapkan pada Huuzer Crawler yang menyerang secara bersamaan. Masih lemah, hanya sedikit lebih kuat.

Sebuah pintu berdiri tidak jauh dari tempatnya, itu pintu untuk masuk ke dalam dan langsung menuju lantai yang ada di bawahnya.

Rai membuka pintu yang rapuh, ketika mendorong ke dalam itu membuat bunyi yang keras, jadi dia dengan cekatan haru membuka perlahan-lahan. Tidak boleh membuat suara yang berisik agar dirinya tidak menjadi sasaran.

Menuruni tangga yang ada di balik dan itu membawa dia ke suatu ruangan.

“Kantor?“ Rai berkata setelah melihat meja yang rapih berjajar, sangat mirip dengan posisi meja dalam suatu perkantoran.

Selain meja dia melihat komputer yang jatuh ke lantai, tentu saja jika ditanya apakah bisa menyala atau tidak, itu tidak bisa menyala.

Berjalan dari meja ke meja, Rai memeriksa dengan sangat teliti. Dari laci meja dan atas meja, dia periksa tanpa ada yang dilewati. Selama beberapa menit di lantai itu Rai tidak menemukan apa-apa, hanya ada buku debu dan tanah, juga meja ini sudah sangat lapuk berjamur.

Kalaupun ada selembar kertas, biasanya tulisan pada kertas itu telah lenyap seutuhnya, tidak bisa lagi dibaca.

Lagi-lagi lift ada di lantai ini. Pada bangunan yang sebelumnya juga terdapat lift, tetapi sudah tidak bisa digunakan. Dan akhirnya dia harus mencari tangga darurat, yang pastinya itu tidak singkat untuk menemukannya.

“Terlalu bau di sini, aku harus memakai penutup hidung dan mulut.“ Rai mengipasi udara di depan mulut dan hidungnya, di sini banyak bau yang menyengat, itu membuat hidungnya tidak nyaman.

“Sistem, aku beli satu masker mulut.“

[Masker Mulut x 1. Harga: 1 Koin]

[Apakah Anda yakin ingin membelinya?]

[Iya/Tidak]

“Iya.“ Rai menjawab tanpa perlu bertanya lagi.

[Pembelian berhasil!]

Sebuah masker hitam jatuh di telapak tangan kanan yang memegang senter, Rai langsung mengenakan masker itu ke wajahnya.

“Apakah masker ini bisa dipakai beberapa kali?“ tanya Rai dengan suara seperti sedang disekap.

[Benar, masker ini memiliki lubang di sisi kiri dan kanan yang berguna untuk menyaring udara, itu bisa dibersihkan menggunakan air dan sabun jika ada.]

“Oke, Sistem,” jawab Rai sambil berjalan menuruni tangga ke lantai bawah.

Sesampainya di satu lantai di bawahnya. Ruangan ini juga tampak sama, bangku dan meja kantor berserakan di mana-mana, terlihat kotor dan hancur. Rai memeriksa dengan hati-hati tapi masih tidak menemukan apapun.

Mencari dengan cepat, Rai menuruni tangga lagi untuk pergi ke lantai bawah selanjutnya. Sudah banyak lantai dia jelajahi tetapi tidak ada informasi yang penting, jadi dia terus bergerak ke lantai berikutnya, tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada.

Suara langkah kaki Rai terdengar bergema saat menuruni tangga, itu membuat monster Huuzer Crawler yang tidak sengaja mendengar datang dan mendekati Rai.

Tentu, Rai menyambut mereka dengan baik, tidak mungkin pengalaman diusir begitu saja.

Di lantai-lantai selanjutnya pasti akan ada dua sampai tiga Huuzer Crawler yang tinggal, itu sebuah panen yang cukup menguntungkan.

[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]

[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]

[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]

[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]

[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]

[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]

[….]

[….]

[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]

[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]

Serangkaian pengingat dari Sistem selalu muncul saat kali dia meninggalkan lantai. Waktu berjalan begitu cepat, Rai akhirnya sampai di lantai dasar dari gedung ini, juga bertepatan dengan matahari yang telah muncul menyinari kota ini.

[Level: 4 (73/75)]

Pengalaman levelnya sedikit lagi tercapai untuk naik ke level berikutnya.

Satu alis Rai terangkat, dia sedikit terkejut melihat pengalamannya yang sudah mendekati penuh, tidak terasa olehnya.

Rai berdiri di depan pintu tangga darurat, menghadap lobi yang memiliki gaya berbeda dari gedung sebelumnya. Sekaligus dia disambut sesuatu, tidak seperti sebelumnya, dia tidak disambut oleh siapapun.

Dia ditunggu oleh tiga Huuzer Crawler yang memiliki ukuran yang besar, sama seperti Huuzer Crawler yang besar saat pertama kali dia melihatnya.

“Yo, teman. Apakah kalian menungguku?“ Rai menyapa mereka bertiga, terlihat seperti seorang kawan yang datang saat acara pertemuan.

Kraahhhh …!

Huuzer Crawler ini merespon dengan teriakan kasar dan air liur yang jatuh ke lantai di depannya.

Selanjutnya mereka bertiga bergerak bersamaan menuju Rai, mereka akan menyerang.

Dengan cahaya putih yang memantul dari bilah pedang, Rai maju ke arah mereka dengan kedua pedangnya.

Seluruh orang itu berlari dengan cepat, dalam sekejap dia berada di depan Huzeer Crawler paling dekat.

Sebuah cakaran besar tiba-tiba terangkat dan ingin menamparnya.

Reaksi Rai cepat, pisau itu diayunkan dengan kecepatan yang cukup cepat, dan berhasil memotong cakar itu sangat mulus.

Namun serangan itu tidak berhenti di situ, memanfaatkan keunggulan kecepatannya, Rai menghunus dan memotong monster besar ini, tanpa memberi kesempatan kepada mereka untuk menyerang.

Tangisan keras keluar dari mulut ketiganya, tetapi mereka belum mati, potongan tubuhnya kembali menyatu, mirip dengan kemampuan Big Huuzer Crawler, mereka satu jenis.

“Aku lupa, mereka memiliki generasi tubuh yang kuat!“

Rai berkata memandangi ketiga monster itu di posisi yang sebaliknya, sekarang Rai berada di tengah ruangan, sementara mereka ada di depan pintu tangga darurat.

Mereka bertiga merangkak dengan tubuh tanpa luka, padahal di detik sebelumnya mereka telah terpotong beberapa bagian.

Wajah hancur yang mengerikan itu tampak memandang Rai seperti meremehkan. Rai juga merasakan perasaan pandangan itu.

Rai berpikir cepat di momen seperti ini, sambil memperhatikan mereka Rai berpikir cara membunuh mereka.

'Hanya ada satu cara, aku harus memfokuskan serangan kepada satu monster, jangan memberikan peluang monster untuk beregenerasi.' Rai berkata di dalam hati dengan tatapannya mewaspadai gerakan mereka bertiga.

“Ayolah monster jelek, aku akan membunuhmu satu per satu.“

Setelah mengatakan kalimat itu, Rai menginjak lantai, dan tubuhnya meluncur ke depan dengan cepat.

Melambaikan tangannya, pedang itu memotong kaki monster yang paling dekat, lalu dilanjutkan dengan monster selanjutnya.

Rai menjauhkan dua monster itu dengan cara menendang kepala monster itu dengan kuat hingga terpental beberapa meter darinya. Hal itu bertujuan untuk memberi dia waktu menghabiskan satu monster yang telah ditargetkan.

Karena kaki mereka terputus, mereka tidak bisa bergerak mendekati Rai lagi. Mereka harus menyambungkan kembali kakinya, dan itu memakan waktu yang cukup lama.

Kedua pedang itu menebas sangat cepat, dengan panik. Meski begitu, tubuh monster itu terpotong hingga menjadi potongan daging yang kecil.

Darah berhamburan ke segala arah, dan membuat lantai seperti sedang banjir oleh darah merah hitam.

Salah satu dari kedua monster yang ditendang tidak jauh dari Rai berhasil menyambungkan keempat kakinya, dan merangkak bergegas kepada Rai.

Rai mengetahui gerakan ini. Tanpa menoleh, Rai meloncat ke udara sambil mengangkat kedua pedangnya.

“Random Slash!“

Kilauan cahaya menembus kaki depan monster besar ini, dan membuatnya terjatuh. Kemudian, garis cahaya merambat ke bagian kepala hingga belakang tubuhnya. Itu tidak terlalu cepat karena garis potongan muncul selama puluhan detik.

Cairan merah menyembur di detik berikutnya, menghujani lantai yang ada di bawahnya. Beberapa bagian tubuh menjadi potongan dengan bentuk acak, jatuh ke atas lantai.

Huuzer Crawler itu tidak menyangka serangan Rai bisa seperti itu.

Tanpa menunggu lama, Rai bergerak melanjutkan pembunuhan terakhirnya.

Sosok Rai meloncat dan terbang hampir menyentuh langit lantai dasar ini. Kedua kakinya mengandung kekuatan penuhnya, itu dimajukan ke depan dan menghantam kepala Huuzer Crawler besar.

Bam!

Lantai terkoyak hancur dengan kepala Huuzer terpendam di dalam tanah. Memanfaatkan kesempatan ini, Rai melambaikan pedangnya dan memotong satu per satu bagian tubuh yang jelek ini.

'Potong, Potong, Potong ….' Wajah Rai terlihat berseri, dia tampak seperti menikmati perasaan saat memotong monster jelek ini.

Huuzer Crawler tidak sempat berteriak karena kepalanya telah hancur, tetapi dirinya masih hidup.

Kedua tangan itu nampak menjadi sedikit samar-samar karena terlalu cepat digerakkan.

Beberapa menit kemudian potongan daging berbentuk kotak berhamburan ke sekitarnya, bersamaan dengan darah yang membanjiri lantai.

Sementara waktu ruangan ini tercium bau darah yang busuk dan aneh. Darah merah itu meluap serta meluas hampir ke seluruh lantai di sini.

Keseluruhan ruangan menjadi lebih menyeramkan. Ruangan yang kotor dengan perabot hancur berantakan, sekarang telah dipenuhi darah yang tergenang begitu saja.

Sosok Rai berdiri di tengah ruangan sambil menatap potongan daging di samping kakinya.

Nafas Rai tersengal-sengal, dadanya naik-turun sangat cepat, keringat muncul di dahinya dan menetes jatuh ke genangan darah.

Kedua pisaunya menjadi berwarna merah agak kehitaman, bilahnya tertutupi oleh darah yang mulai mengental dan mengering.

“Sangat menyenangkan!“ Rai tersenyum lebar di balik maskernya.

Ia merasa lega sekarang, tanpa sengaja kemarahan yang ada di dalam dirinya dikeluarkan ketika membunuh monster tadi.

Melihat potongan daging Huuzer Crawler tidak bergerak lagi dalam waktu yang lama, artinya dia telah berhasil membunuh mereka.

Bau tidak enak perlahan menembus masker hitamnya, Rai tidak nyaman untuk berdiri di ruangan ini lebih lama lagi.

Rai melangkah dan berjalan ke pintu masuk gedung.

Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan menerpa tubuh Rai, dan membuat bayangan hitam Rai di belakang lantainya yang sedang berjalan keluar.

[Ding!]

[Bunuh 3 Big Huuzer Crawler. Dapatkan +15 Exp, +15 Koin!]

Terpopuler

Comments

~Kepala Kampung~

~Kepala Kampung~

saya pantau

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mimpi yang Sama
2 Bab 2: Menunggak
3 Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4 Bab 4: Sistem?
5 Bab 5: Pembantaian Pertama
6 Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7 Bab 7: Gedung Seberang
8 Bab 8: Luka Pertama
9 Bab 9: Satu Koran
10 Bab 10: Eksplorasi Cepat
11 Bab 11: Petunjuk Baru
12 Bab 12: Empat Informasi
13 Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14 Bab 14: Teman Baru
15 Bab 15: Memakan Daging Monster
16 Bab 16: Monster Baru
17 Bab 17: Duel Pertama
18 Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19 Bab 19: Kuro yang Aneh
20 Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21 Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22 Bab 22: Jejak Sepatu
23 Bab 23: Jalan Rahasia
24 Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25 Bab 25: Ras Kuro?
26 Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27 Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28 Bab 28: Perubahan Senjata
29 Bab 29: Kuro Tambah Besar
30 Bab 30: Salah Jalan
31 Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32 Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33 Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34 Bab 34: Jalan Besar
35 Bab 35: Dijadikan Mainan
36 Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37 Bab 37: Kembali Ke Jalan
38 Bab 38: Bertemu Orang Asing
39 Bab 39: Penjelasan Loret
40 Bab 40: Beristirahat
41 Bab 41: Begadang Semalam
42 Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43 Bab 43: Kembali Berjalan
44 Bab 44: Melewati Terowongan
45 Bab 45: Tidur di Pohon
46 Bab 46: Mengganggu Tidur
47 Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48 Bab 48: Memberi Makan Kuro
49 Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50 Bab 50: Menginap
51 Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52 Bab 52: Eksekusi Loret
53 Bab 53: Bertarung Santai Licker
54 Bab 54: Senjata Methuragon
55 Bab 55: Monster Kecoak
56 Bab 56: Membantai Roachzer
57 Bab 57: Methuragon Tipe 3
58 Bab 58: Penjilat Besar
59 Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60 Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61 Bab 61: Paling Dibenci Rai
62 Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63 Bab 63: Wanita Bernama Lara
64 Bab 64: Transaksi Informasi
65 Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66 Bab 66: Sapi di Dunia
67 Bab 67: Lara Mentzer
68 Bab 68: Kuro yang Berbeda
69 Bab 69: Kehangatan Pelukan
70 Bab 70: Komandan-Komandan
71 Bab 71: Lara yang Malu
72 Bab 72: Duel Garol
73 Bab 73: Melawan Dua Musuh
74 Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75 Bab 75: Rai Bingung
76 Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77 Bab 77: Tembok Kedua
78 Bab 78: Desa Kosong
79 Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80 Bab 80: Koleksi Foto Lara
81 Bab 81: Tidur Satu Kasur
82 Bab 82: Jus Semangka
83 Bab 83: Huuzer Tanaman
84 Bab 84: Lara Seorang Petualang
85 Bab 85: Berlian Licker
86 Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87 Bab 87: Tertidur
88 Bab 88: Monster Dua Ekor
89 Bab 89: Melawan Kera Besar
90 Bab 90: Kera Besar Berakhir
91 Bab 91: Ada Pengungsian?
92 Bab 92: Kemajuan Keduanya
93 Bab 93: Berenang di Sungai
94 Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95 Bab 95: Beruang Raksasa
96 Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97 Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98 Bab 98: Mandi Darah
99 Bab 99: Orang yang Beruntung
100 Bab 100: Monster Ikan Hias
101 Bab 101: Monster Masalah Wallace
102 Bab 102: Berpesta Sore Hari
103 Bab 103: Menggendong Lara
104 Bab 104: Monster Tikus Tanah
105 Bab 105: Panas Kota Mopulu
106 Bab 106: Mopulu yang Gersang
107 Bab 107: Lara Menangis
108 Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109 Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110 Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111 Bab 111: Berjalan Konstan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1: Mimpi yang Sama
2
Bab 2: Menunggak
3
Bab 3: Menyebrang Diam-Diam
4
Bab 4: Sistem?
5
Bab 5: Pembantaian Pertama
6
Bab 6: Huuzer Crawler Berbeda
7
Bab 7: Gedung Seberang
8
Bab 8: Luka Pertama
9
Bab 9: Satu Koran
10
Bab 10: Eksplorasi Cepat
11
Bab 11: Petunjuk Baru
12
Bab 12: Empat Informasi
13
Bab 13: Tujuh Hari di Dunia
14
Bab 14: Teman Baru
15
Bab 15: Memakan Daging Monster
16
Bab 16: Monster Baru
17
Bab 17: Duel Pertama
18
Bab 18: Corro Huzeer Crawler
19
Bab 19: Kuro yang Aneh
20
Bab 20: Kuro Resmi Menjadi Tim
21
Bab 21: Huuzer Crawler Jenis Aneh
22
Bab 22: Jejak Sepatu
23
Bab 23: Jalan Rahasia
24
Bab 24: Menemukan Beberapa Informasi
25
Bab 25: Ras Kuro?
26
Bab 26: Gerombolan Huuzer Crawler
27
Bab 27: Penyelesaian Kumpulan Monster
28
Bab 28: Perubahan Senjata
29
Bab 29: Kuro Tambah Besar
30
Bab 30: Salah Jalan
31
Bab 31: Monster Huuzer Berekor
32
Bab 32: Huuzer Crawler Hail
33
Bab 33: Informasi Tiga Pemuda
34
Bab 34: Jalan Besar
35
Bab 35: Dijadikan Mainan
36
Bab 36: Pembantaian Huszerdawg
37
Bab 37: Kembali Ke Jalan
38
Bab 38: Bertemu Orang Asing
39
Bab 39: Penjelasan Loret
40
Bab 40: Beristirahat
41
Bab 41: Begadang Semalam
42
Bab 42: Mulai Perjalanan bersama
43
Bab 43: Kembali Berjalan
44
Bab 44: Melewati Terowongan
45
Bab 45: Tidur di Pohon
46
Bab 46: Mengganggu Tidur
47
Bab 47: Boss Huuzer Crawler
48
Bab 48: Memberi Makan Kuro
49
Bab 49: Sampai di Lhee Utara
50
Bab 50: Menginap
51
Bab 51: Dua Pria Pengkhianat
52
Bab 52: Eksekusi Loret
53
Bab 53: Bertarung Santai Licker
54
Bab 54: Senjata Methuragon
55
Bab 55: Monster Kecoak
56
Bab 56: Membantai Roachzer
57
Bab 57: Methuragon Tipe 3
58
Bab 58: Penjilat Besar
59
Bab 59: Tiga Anggota the Bunmuri
60
Bab 60: Perjalanan Menuju Kota Talu Utara
61
Bab 61: Paling Dibenci Rai
62
Bab 62: Bertemu Seorang Wanita
63
Bab 63: Wanita Bernama Lara
64
Bab 64: Transaksi Informasi
65
Bab 65: Lara Lahir di Kota Talu
66
Bab 66: Sapi di Dunia
67
Bab 67: Lara Mentzer
68
Bab 68: Kuro yang Berbeda
69
Bab 69: Kehangatan Pelukan
70
Bab 70: Komandan-Komandan
71
Bab 71: Lara yang Malu
72
Bab 72: Duel Garol
73
Bab 73: Melawan Dua Musuh
74
Bab 74: Kesalahpahaman Memalukan
75
Bab 75: Rai Bingung
76
Bab 76: Tidak Boleh Rai Lihat
77
Bab 77: Tembok Kedua
78
Bab 78: Desa Kosong
79
Bab 79: Penjelasan Barang Rai
80
Bab 80: Koleksi Foto Lara
81
Bab 81: Tidur Satu Kasur
82
Bab 82: Jus Semangka
83
Bab 83: Huuzer Tanaman
84
Bab 84: Lara Seorang Petualang
85
Bab 85: Berlian Licker
86
Bab 86: Rai Terlihat Sedih
87
Bab 87: Tertidur
88
Bab 88: Monster Dua Ekor
89
Bab 89: Melawan Kera Besar
90
Bab 90: Kera Besar Berakhir
91
Bab 91: Ada Pengungsian?
92
Bab 92: Kemajuan Keduanya
93
Bab 93: Berenang di Sungai
94
Bab 94: Selesai Mencuci Tubuh
95
Bab 95: Beruang Raksasa
96
Bab 96: Markas Ratcrow Seven
97
Bab 97: Membantai Weak Lizeer
98
Bab 98: Mandi Darah
99
Bab 99: Orang yang Beruntung
100
Bab 100: Monster Ikan Hias
101
Bab 101: Monster Masalah Wallace
102
Bab 102: Berpesta Sore Hari
103
Bab 103: Menggendong Lara
104
Bab 104: Monster Tikus Tanah
105
Bab 105: Panas Kota Mopulu
106
Bab 106: Mopulu yang Gersang
107
Bab 107: Lara Menangis
108
Bab 108: Semuanya Tidak Menjadi Monster
109
Bab 109: Hasil yang Sudah Biasa
110
Bab 110: Santai Sebelum Pergi
111
Bab 111: Berjalan Konstan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!