Keesokan harinya Rai terbangun sebelum matahari terbit, dia sengaja menyetel alarm di jam sebelum pagi datang. Sebab dia tidak ingin terlalu lambat untuk mengeksplorasi tempat ini, dia harus cepat bergerak.
Keluar dari tenda kemah, dia cepat berkemas dan memasukkan barang-barang ke dalam tas. Pedang selalu dia pegang di tangannya dan senter di tangan lainnya.
Melihat jarak gedung ke gedung lain tidak terlalu jauh, Rai masih bisa untuk ke sana tanpa perlu ke bawah. Caranya adalah dengan ….
Meloncat!
Tubuh Rai melayang di udara selama beberapa detik dan turun menukik ke bawah.
Dengan suara teredam Rai mendarat selamat, dan banyak debu yang dia injak berterbangan.
Rai memandangi bangunan di belakangnya yang adalah gedung hotel tempat menumpang tidur tadi. Gedung yang dia pijak sekarang lebih pendek dari gedung hotel sebelumnya, selisih beberapa meter saja, tidak begitu jauh.
Cukup gelap di atas sini, tapi Rai belum ingin menyalakan lampu senter, karena ini termasuk luar ruangan, ini atap gedung. Takut akan ada sesuatu makhluk berbahaya yang melihat cahaya dari senternya, dan menghampirinya.
Apalagi melihat kekuatannya sekarang belum begitu kuat, dia saja masih kewalahan jika dihadapkan pada Huuzer Crawler yang menyerang secara bersamaan. Masih lemah, hanya sedikit lebih kuat.
Sebuah pintu berdiri tidak jauh dari tempatnya, itu pintu untuk masuk ke dalam dan langsung menuju lantai yang ada di bawahnya.
Rai membuka pintu yang rapuh, ketika mendorong ke dalam itu membuat bunyi yang keras, jadi dia dengan cekatan haru membuka perlahan-lahan. Tidak boleh membuat suara yang berisik agar dirinya tidak menjadi sasaran.
Menuruni tangga yang ada di balik dan itu membawa dia ke suatu ruangan.
“Kantor?“ Rai berkata setelah melihat meja yang rapih berjajar, sangat mirip dengan posisi meja dalam suatu perkantoran.
Selain meja dia melihat komputer yang jatuh ke lantai, tentu saja jika ditanya apakah bisa menyala atau tidak, itu tidak bisa menyala.
Berjalan dari meja ke meja, Rai memeriksa dengan sangat teliti. Dari laci meja dan atas meja, dia periksa tanpa ada yang dilewati. Selama beberapa menit di lantai itu Rai tidak menemukan apa-apa, hanya ada buku debu dan tanah, juga meja ini sudah sangat lapuk berjamur.
Kalaupun ada selembar kertas, biasanya tulisan pada kertas itu telah lenyap seutuhnya, tidak bisa lagi dibaca.
Lagi-lagi lift ada di lantai ini. Pada bangunan yang sebelumnya juga terdapat lift, tetapi sudah tidak bisa digunakan. Dan akhirnya dia harus mencari tangga darurat, yang pastinya itu tidak singkat untuk menemukannya.
“Terlalu bau di sini, aku harus memakai penutup hidung dan mulut.“ Rai mengipasi udara di depan mulut dan hidungnya, di sini banyak bau yang menyengat, itu membuat hidungnya tidak nyaman.
“Sistem, aku beli satu masker mulut.“
[Masker Mulut x 1. Harga: 1 Koin]
[Apakah Anda yakin ingin membelinya?]
[Iya/Tidak]
“Iya.“ Rai menjawab tanpa perlu bertanya lagi.
[Pembelian berhasil!]
Sebuah masker hitam jatuh di telapak tangan kanan yang memegang senter, Rai langsung mengenakan masker itu ke wajahnya.
“Apakah masker ini bisa dipakai beberapa kali?“ tanya Rai dengan suara seperti sedang disekap.
[Benar, masker ini memiliki lubang di sisi kiri dan kanan yang berguna untuk menyaring udara, itu bisa dibersihkan menggunakan air dan sabun jika ada.]
“Oke, Sistem,” jawab Rai sambil berjalan menuruni tangga ke lantai bawah.
Sesampainya di satu lantai di bawahnya. Ruangan ini juga tampak sama, bangku dan meja kantor berserakan di mana-mana, terlihat kotor dan hancur. Rai memeriksa dengan hati-hati tapi masih tidak menemukan apapun.
Mencari dengan cepat, Rai menuruni tangga lagi untuk pergi ke lantai bawah selanjutnya. Sudah banyak lantai dia jelajahi tetapi tidak ada informasi yang penting, jadi dia terus bergerak ke lantai berikutnya, tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada.
Suara langkah kaki Rai terdengar bergema saat menuruni tangga, itu membuat monster Huuzer Crawler yang tidak sengaja mendengar datang dan mendekati Rai.
Tentu, Rai menyambut mereka dengan baik, tidak mungkin pengalaman diusir begitu saja.
Di lantai-lantai selanjutnya pasti akan ada dua sampai tiga Huuzer Crawler yang tinggal, itu sebuah panen yang cukup menguntungkan.
[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]
[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]
[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]
[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]
[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]
[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]
[….]
[….]
[Bunuh 3 Huuzer Crawler. Dapatkan +3 Exp, +3 Koin!]
[Bunuh 2 Huuzer Crawler. Dapatkan +2 Exp, +2 Koin!]
Serangkaian pengingat dari Sistem selalu muncul saat kali dia meninggalkan lantai. Waktu berjalan begitu cepat, Rai akhirnya sampai di lantai dasar dari gedung ini, juga bertepatan dengan matahari yang telah muncul menyinari kota ini.
[Level: 4 (73/75)]
Pengalaman levelnya sedikit lagi tercapai untuk naik ke level berikutnya.
Satu alis Rai terangkat, dia sedikit terkejut melihat pengalamannya yang sudah mendekati penuh, tidak terasa olehnya.
Rai berdiri di depan pintu tangga darurat, menghadap lobi yang memiliki gaya berbeda dari gedung sebelumnya. Sekaligus dia disambut sesuatu, tidak seperti sebelumnya, dia tidak disambut oleh siapapun.
Dia ditunggu oleh tiga Huuzer Crawler yang memiliki ukuran yang besar, sama seperti Huuzer Crawler yang besar saat pertama kali dia melihatnya.
“Yo, teman. Apakah kalian menungguku?“ Rai menyapa mereka bertiga, terlihat seperti seorang kawan yang datang saat acara pertemuan.
Kraahhhh …!
Huuzer Crawler ini merespon dengan teriakan kasar dan air liur yang jatuh ke lantai di depannya.
Selanjutnya mereka bertiga bergerak bersamaan menuju Rai, mereka akan menyerang.
Dengan cahaya putih yang memantul dari bilah pedang, Rai maju ke arah mereka dengan kedua pedangnya.
Seluruh orang itu berlari dengan cepat, dalam sekejap dia berada di depan Huzeer Crawler paling dekat.
Sebuah cakaran besar tiba-tiba terangkat dan ingin menamparnya.
Reaksi Rai cepat, pisau itu diayunkan dengan kecepatan yang cukup cepat, dan berhasil memotong cakar itu sangat mulus.
Namun serangan itu tidak berhenti di situ, memanfaatkan keunggulan kecepatannya, Rai menghunus dan memotong monster besar ini, tanpa memberi kesempatan kepada mereka untuk menyerang.
Tangisan keras keluar dari mulut ketiganya, tetapi mereka belum mati, potongan tubuhnya kembali menyatu, mirip dengan kemampuan Big Huuzer Crawler, mereka satu jenis.
“Aku lupa, mereka memiliki generasi tubuh yang kuat!“
Rai berkata memandangi ketiga monster itu di posisi yang sebaliknya, sekarang Rai berada di tengah ruangan, sementara mereka ada di depan pintu tangga darurat.
Mereka bertiga merangkak dengan tubuh tanpa luka, padahal di detik sebelumnya mereka telah terpotong beberapa bagian.
Wajah hancur yang mengerikan itu tampak memandang Rai seperti meremehkan. Rai juga merasakan perasaan pandangan itu.
Rai berpikir cepat di momen seperti ini, sambil memperhatikan mereka Rai berpikir cara membunuh mereka.
'Hanya ada satu cara, aku harus memfokuskan serangan kepada satu monster, jangan memberikan peluang monster untuk beregenerasi.' Rai berkata di dalam hati dengan tatapannya mewaspadai gerakan mereka bertiga.
“Ayolah monster jelek, aku akan membunuhmu satu per satu.“
Setelah mengatakan kalimat itu, Rai menginjak lantai, dan tubuhnya meluncur ke depan dengan cepat.
Melambaikan tangannya, pedang itu memotong kaki monster yang paling dekat, lalu dilanjutkan dengan monster selanjutnya.
Rai menjauhkan dua monster itu dengan cara menendang kepala monster itu dengan kuat hingga terpental beberapa meter darinya. Hal itu bertujuan untuk memberi dia waktu menghabiskan satu monster yang telah ditargetkan.
Karena kaki mereka terputus, mereka tidak bisa bergerak mendekati Rai lagi. Mereka harus menyambungkan kembali kakinya, dan itu memakan waktu yang cukup lama.
Kedua pedang itu menebas sangat cepat, dengan panik. Meski begitu, tubuh monster itu terpotong hingga menjadi potongan daging yang kecil.
Darah berhamburan ke segala arah, dan membuat lantai seperti sedang banjir oleh darah merah hitam.
Salah satu dari kedua monster yang ditendang tidak jauh dari Rai berhasil menyambungkan keempat kakinya, dan merangkak bergegas kepada Rai.
Rai mengetahui gerakan ini. Tanpa menoleh, Rai meloncat ke udara sambil mengangkat kedua pedangnya.
“Random Slash!“
Kilauan cahaya menembus kaki depan monster besar ini, dan membuatnya terjatuh. Kemudian, garis cahaya merambat ke bagian kepala hingga belakang tubuhnya. Itu tidak terlalu cepat karena garis potongan muncul selama puluhan detik.
Cairan merah menyembur di detik berikutnya, menghujani lantai yang ada di bawahnya. Beberapa bagian tubuh menjadi potongan dengan bentuk acak, jatuh ke atas lantai.
Huuzer Crawler itu tidak menyangka serangan Rai bisa seperti itu.
Tanpa menunggu lama, Rai bergerak melanjutkan pembunuhan terakhirnya.
Sosok Rai meloncat dan terbang hampir menyentuh langit lantai dasar ini. Kedua kakinya mengandung kekuatan penuhnya, itu dimajukan ke depan dan menghantam kepala Huuzer Crawler besar.
Bam!
Lantai terkoyak hancur dengan kepala Huuzer terpendam di dalam tanah. Memanfaatkan kesempatan ini, Rai melambaikan pedangnya dan memotong satu per satu bagian tubuh yang jelek ini.
'Potong, Potong, Potong ….' Wajah Rai terlihat berseri, dia tampak seperti menikmati perasaan saat memotong monster jelek ini.
Huuzer Crawler tidak sempat berteriak karena kepalanya telah hancur, tetapi dirinya masih hidup.
Kedua tangan itu nampak menjadi sedikit samar-samar karena terlalu cepat digerakkan.
Beberapa menit kemudian potongan daging berbentuk kotak berhamburan ke sekitarnya, bersamaan dengan darah yang membanjiri lantai.
Sementara waktu ruangan ini tercium bau darah yang busuk dan aneh. Darah merah itu meluap serta meluas hampir ke seluruh lantai di sini.
Keseluruhan ruangan menjadi lebih menyeramkan. Ruangan yang kotor dengan perabot hancur berantakan, sekarang telah dipenuhi darah yang tergenang begitu saja.
Sosok Rai berdiri di tengah ruangan sambil menatap potongan daging di samping kakinya.
Nafas Rai tersengal-sengal, dadanya naik-turun sangat cepat, keringat muncul di dahinya dan menetes jatuh ke genangan darah.
Kedua pisaunya menjadi berwarna merah agak kehitaman, bilahnya tertutupi oleh darah yang mulai mengental dan mengering.
“Sangat menyenangkan!“ Rai tersenyum lebar di balik maskernya.
Ia merasa lega sekarang, tanpa sengaja kemarahan yang ada di dalam dirinya dikeluarkan ketika membunuh monster tadi.
Melihat potongan daging Huuzer Crawler tidak bergerak lagi dalam waktu yang lama, artinya dia telah berhasil membunuh mereka.
Bau tidak enak perlahan menembus masker hitamnya, Rai tidak nyaman untuk berdiri di ruangan ini lebih lama lagi.
Rai melangkah dan berjalan ke pintu masuk gedung.
Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan menerpa tubuh Rai, dan membuat bayangan hitam Rai di belakang lantainya yang sedang berjalan keluar.
[Ding!]
[Bunuh 3 Big Huuzer Crawler. Dapatkan +15 Exp, +15 Koin!]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
~Kepala Kampung~
saya pantau
2022-10-29
1