“Tunggu, kenapa aku harus pergi ke sana?“
“Sedangkan aku belum memeriksa semua kamar yang ada di sebelah barat lantai ini.“
Rai berkata dengan ekspresi wajahnya yang bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya, terlihat memalukan.
Ia pun berbalik arah dan berjalan menuju ke kamar yang paling dekat di sebelah barat lantai.
Satu per satu kamar yang ada Rai masuki dan periksa dengan seksama dan teliti. Dia sama sekali tidak menemukan berita koran atau informasi tentang dunia ini, melainkan Rai menemukan beberapa tulang manusia di beberapa kamar.
Karena tidak ada apa-apa dan yang dia cari tidak ditemukan Rai melanjutkan memeriksa ke kamar yang ada di bagian timur.
Satu kamar yang paling di depan lorong, Rai periksa, untung saja kamar ini tidak memiliki pintu yang menghalangi. Ada beberapa kamar yang masih memiliki pintu dan pastinya terkunci dari dalam, biasanya kamar yang seperti itu pasti ada seorang atau beberapa mayat yang cuma tersisa tulangnya saja.
Memeriksa hingga sudut ruangan kamar, Rai masih tidak menemukan sesuatu informasi yang berguna. Terus memeriksa ke kamar berikutnya, Rai tetap tidak menemukannya.
Hingga di kamar yang terakhir, paling pojok lorong, Rai menemukan secarik kertas, bekas sobekan dari koran kabar berita yang Rai tidak ketahui nama Agen Beritanya.
“Pencuri dibebaskan karena memiliki kesopanan dalam berbicara? Apa?!“
Rai melihat isi dari selembar kertas koran tersebut, walaupun sudah rusak dan banyak tulisan yang menjadi samar-samar dan menghilang, dia masih bisa membacanya. Di koran itu terdapat sebuah kabar berita mengenai pencuri yang mencuri sebuah barang berharga, namun ia dikeluarkan dari penjara pada saat masa tahanan masih berjalan, sebab hanya pelaku pencurian ini memiliki tata bahasa dan tata krama yang baik ketika di dalam penjara, dia akhirnya dibebaskan.
Setelah membaca isi berita tersebut Rai hanya bisa menggelengkan kepalanya dan merasa heran. Kenapa peristiwa seperti itu bisa terjadi, apakah ada kesalahan di dalam badan hukum dan lembaganya, entahlah Rai tidak ingin mengetahui hal aneh itu. Tapi selain itu dia melihat sesuatu yang menarik dari koran ini, yaitu Agen Beritanya yang mencetak koran ini hanya untuk asal kota agen berita yang menerbitkan.
Di sini ditulis nama dari agen yang mempublikasikan dan mencetak koran, nama agen atau perusahaan media beritanya adalah Triban Lhee Pusat. Selain nama penerbit, terdapat juga tulisan kecil memberitahukan bahwa koran ini khusus kota bersangkutan.
Jika dianalisa dan dipikirkan, Rai bisa membedakan nama dan kota yang dimaksud di koran tersebut. Semestinya nama Triban adalah nama dari sebuah pencetak atau penerbit, dan nama 'Lhee Pusat' itu nama tempat.
“Lhee Pusat?“ gumam Rai sambil berpikir dan melanjutkan, “Apakah itu nama kota dari daerah ini?“
Kemungkinan besar hasil analisa singkat Rai itu benar. Kata 'Pusat' ini pasti berarti bagian dari kota, seperti halnya di dunia sebelumnya.
“Aku berada di Kota Lhee Pusat, artinya masih ada bagian kota Lhee yang lain, seharusnya tidak jauh dari sini.“
Apa yang dikatakan oleh Rai benar, seharusnya tidak jauh dari kota ini dan bagian kota yang lain. Bisa saja masing-masing bagian kota saling bersebelahan hanya terpisah oleh garis pemisah dan tembok perbatasan.
Sobekan kertas itu Rai masukkan ke dalam ransel. Rai menganggap sementara Kota ini adalah Kota Lhee Pusat, dia hanya berasumsi sekarang, kebenarannya masih perlu dibuktikan.
Setelah mendapatkan informasi penting, Rai keluar dari kamar hotel tersebut dan terus mencari informasi lagi yang lainnya.
Dia meninjau kamar di lantai berikutnya. Seiring dia mencari sebuah informasi, jam juga terus berlalu dan tak terasa malam pun tiba.
Rai berdiri di lantai paling atas gedung hotel ini yang bangunan dinding temboknya telah rusak di satu bagian, dan bongkahannya jatuh ke jalan. Di celah lubang itu Rai duduk sambil meratapi langit yang gelap.
Kesimpulan dari meninjau dan memeriksa tadi adalah dia tidak menemukan lagi informasi kecuali satu lembar sobekan koran sebelumnya. Meskipun begitu dia memanen pengalaman tidak sengaja dan jika dihitung jumlah pengalaman yang dia dapatkan adalah tiga puluh empat pengalaman. Artinya dia telah membunuh Huuzer Crawler dengan jumlah yang sama seperti pengalaman yang dia dapat.
“Jam berapa sekarang, Sistem?“ Rai bertanya kepada Sistem sambil memandangi beberapa bintang di langit.
[Sistem memberikan saran kepada Anda yaitu lebih baik Anda membeli alat penunjuk waktu di Mall System.]
“Oh iya, kenapa aku tidak kepikiran sebelumnya ….“ Menepuk jidatnya, Rai lupa akan itu. Terlalu sibuk mencari informasi, sampai-sampai tidak memikirkan hal sederhana seperti itu.
“Baiklah. Apakah ada telepon pintar, tenda kemah, dan bantal? Aku beli satu dari masing-masing barang yang aku sebut tersebut.“
Barang-barang itu sesuatu yang Rai sangat butuhkan, karena barang tersebut penting. Telepon pintar untuk dia tidak merasa bosan, mungkin saja terdapat permainan di telepon pintar itu, lumayan untuk mengurangi kebosanan saat menunggu pagi. Tenda kemah penting untuk kedepannya juga, sebagai tempat istirahat mendadak. Terakhir adalah bantal, walau tidak begitu penting bagi beberapa orang, tapi bagi Rai itu barang yang penting.
Alasan kenapa bantal itu penting bagi Rai, itu karena Rai merasa nyaman saat dirinya memeluk bantal. Dia malah menjadikan guling sebagai bantal dan sebaliknya. Ada-ada saja beliau ini.
[Telepon Pintar x 1 \= 13 Koin]
[Tenda Kemah x 1 \= 11 Koin]
[Bantal x 1 \= 1 Koin]
[Total \= 25 Koin]
[Apakah Anda yakin ingin membelinya?]
[Iya/Tidak]
Rai sedikit terkejut melihat harga total dari ketiga barang tersebut, ini cukup mahal. Dipikir lagi barang itu memang paling berguna di kondisi seperti ini, lumrah jika harga mahal.
Tapi Rai penasaran dengan telepon pintar dan tenda kemah yang ada di daftar belanja.
“Bisakah menjelaskan apa keistimewaan dari kedua barang yang paling awal?“ Rai bertanya sambil memandangi jalan besar yang sudah gelap di bawahnya.
[Telepon Pintar yang ada di Mall System memiliki fitur yang belum ada di dunia Anda sebelumnya. Terdapat Baterai bertenaga nuklir mini, yang cukup untuk hidup menyala puluhan tahun, juga telah diisi oleh permainan yang ada di kehidupan Anda sebenarnya.]
[Lalu Tenda Kemah ini memiliki kelengkapan layaknya sebuah kamar, terdapat ruang yang luas, kasur beserta sprei, dan lain-lain. Juga untuk cara menggunakannya cukup simpel hanya perlu di lempar ke tempat kosong.]
Mendengar penjelasan kedua barang itu, Rai mengangguk mengerti. Pantas saja harga itu lebih mahal dari pokok makanan, karena di kedua tersebut ada teknologi yang canggih yang belum pernah diciptakan.
'Tapi kalau dipikir lagi, apakah Sistem tidak rugi? Itu cukup murah jika melihat dari fungsinya banyak yang berguna.' batin Rai di dalam hati.
[Kedua barang itu terbatas, tidak akan selalu ada di dalam Mall System.]
Seakan mendengar suara hati Rai, Sistem tiba-tiba menjawab tanpa ditanya.
“Oke. Aku beli ketiga barang itu.“
[Ding! Pembelian berhasil!]
Cahaya putih yang tidak terlalu memancar terang muncul di atas pangkuan Rai, setelah cahaya itu menghilang, tiga barang jatuh tepat di paha Rai yang sedang duduk bersantai.
Sebuah barang kotak kecil seukuran telapak tangan, gulungan sebuah tenda kemah dan bantal telah dipasangkan sprei bergambar kartun Rai letakkan di lantai yang lumayan bersih dari debu dan tanah.
Mata Rai terfokus pada barang kotak kecil, lebih tepatnya balok yang pipih kecil ini, nampak seperti telepon pintar yang ada di bumi.
Rai mengambilnya dan melihat barang itu dengan seksama.
“Aku belum pernah melihat telepon pintar yang mempunyai bentuk seperti ini.“ Rai membalikkan barang kecil itu dan melihat lebih detail lagi.
Telepon pintar itu berbentuk sedikit mengkotak di ujung sisinya, memiliki tubuh kecil yang sangat pas digenggam, tidak besar, tidak kecil. Mempunyai warna hitam dan layar hitam pekat saat dimatikan dan lebarnya memenuhi sisi depan dari tubuh telepon. Namun, Rai tidak melihat bulatan kamera di depan dan belakang tubuh telepon pintar ini.
Di sisi kanan dan kiri telepon tidak ada tombol apapun, tetapi ada di sisi atas dan bawah terdapat lubang speaker. Di bagian bawah layar juga terdapat tombol sangat kecil, Rai hampir tidak bisa melihatnya.
Penasaran oleh tombol ini, Rai mencoba untuk menekannya. Seketika telepon pintar itu menyala menampilkan sebuah gambar yang tidak asing bagi Rai. Ini seperti tampilan awal dari komputer, apakah sistem operasinya sama seperti di laptop atau komputer? Rai tidak tahu.
Mengotak-atik telepon pintar tersebut, Rai langsung memahami semua fungsinya, ini tidak terlalu berbeda dengan telepon yang ada di bumi, tetapi ada perbedaan, yaitu di telepon pintar ini ada fitur layar hologram yang dapat memunculkan gambar dalam bentuk 3D itu bisa dinyalakan dan dinonaktifkan sesuka hati, semua aspek dan segi fungsi sangat unggul dari telepon pintar yang ada di bumi.
“Sangat bagus!“ Rai gembira memegang telepon pintar ini, menurutnya ini telepon yang mendekati sempurna.
Menaruh dikantong hoodienya, Rai lanjut untuk melihat tenda kemah, melihat gulungan yang lebih besar dari guling ini, Rai segera melempar ke tempat kosong di lantai ini.
Sebuah tenda dengan ukuran 2x3 meter berdiri di lantai, Rai segera masuk ke dalam sambil membawa bantalnya.
Ketika dia masuk ke dalam, dia melihat sebuah ruangan yang lebih luas dari ukuran dari tenda kemah jika dilihat dari luar.
Wajah Rai terlihat bingung, dia meletakkan bantal di dalam dan keluar dari tenda kemah. Ternyata tidak ada yang beda, ukuran tenda tetap sama tidak melebar maupun meluas.
“Apa aku salah lihat?“ Rai bingung saat ini, jadi dia kembali masuk ke dalam tenda kemah.
Apa yang dia lihat itu benar, ruangan di dalam tenda kemah lebih luas dari ukuran tenda kemah. Mungkin ini fitur dari tenda kemah yang ada di Mall System, jadi dia tidak perlu terkejut lagi.
Memandangi ruangan yang ada di dalam tenda, di sini terdapat kasur empuk, meja untuk kerja beserta kursinya, AC kamar, dan perabot seperti yang ada di kamar, juga ini tidak seperti ada di dalam sebuah tenda, atap tenda yang melancip atau menguncup tidak ada di dalam sini, hanya ada langit atap yang rata dan datar. Luasnya kira-kira 5x6 meter.
Rai berbaring di kasur sembari melihat telepon pintarnya, di sini tidak ada jaringan sama sekali, listrik tidak ada sama sekali. Tapi, di dalam tenda terdapat cahaya terang dari lampu di langit kamar, Rai tidak mengerti kenapa bisa seperti ini. Mungkin ada generator.
Gedung hotel ini telah dibersihkan dari monster jelek yang lemah, Rai bisa tenang untuk istirahat sekarang.
Bermain game konsol tanpa konsol di telepon pintar selama dua jam, Rai akhirnya mengantuk dan ingin istirahat, melihat waktu sekarang tepat di jam 10 malam, ini sudah saatnya untuk tidur.
"Bermain game di dunia kacau ini masih sangat seru, cukup untuk melepas penat stres hari ini." Rai berkata sambil meletakkan telepon pintarnya di samping kasur, lalu dia berbaring menyesuaikan posisi nyaman saat tidur.
“Selamat tidur, Sistem.“ Rai spontan mengucapkan selamat sebelum tidur yang ditujukan untuk Sistem. Alam bawah sadarnya melakukan itu tiba-tiba, tanpa izin dari kesadaran mutlaknya.
[Selamat tidur.]
Sistem merespon kaku, terdengar sangat robotik.
Rai memejamkan matanya dan langsung masuk ke dalam kondisi tidur.
Terlihat pemandangan di lantai atas gedung terdapat tenda yang samar-samar menyatu dengan kegelapan. Terlihat aneh tetapi itu tidak aneh sekarang, karena tempat di sini pada dasarnya sudahlah aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Rin 4999
dark joks nya nyebutin merk
sip pokoknya si autor inii🤣👍
2023-03-09
1
~Kepala Kampung~
Thor mau nanya apa ad korban lain yg kek Ray ?
2022-10-29
0