Sudah 2 hari Nisa tinggal di negara Aries, dia sangat suka berlarian di dataran tinggi pegunungan Cehan. Seharian awal waktunya dia habiskan di pegunungan itu, dia benar-benar sangat menyukai tempat itu. Mungkin karena di negaranya tidak ada daerah yang berada di tempat tinggi, negara Monras tidak memiliki gunung sama sekali. Saya sendiri juga suka berada di situ, angin berhembus sangat sejuk saat duduk bersantai di pegunungan itu. Bahkan untuk pemandangannya yang sangat hijau dari banyaknya tumbuhan, itu benar-benar sangat indah.
Hari ini Nisa berencana untuk kembali ke negaranya esok pagi, pada malam itu kami berdua mengobrol banyak. Di sebuah kedai yang lokasinya berada di pinggir jalan besar di ibukota, rasanya sekarang banyak sekali yang menyapa saya saat saya berada di kedai itu. Bukannya sombong, tapi memang saya adalah seorang presiden. Lagipula saya jarang bersantai di luar ruangan jika saya ingat-ingat, biasanya saya keluar ruangan hanya untuk latihan. Tapi akhir-akhir ini saya jarang melakukannya karena banyak tugas yang mengharuskan saya untuk terus berada di ruangan, jadi saat ini saya cukup senang bisa bersantai disini.
"Kau menciptakan negara yang indah" ucap Nisa sambil terus memakan daging panggang yang dia pesan.
"Baik buruknya negara itu tergantung bagaimana perilaku penduduknya."
"Yah, kau benar. Tapi aku tidak menyangka para monster ini bisa menjadi sosok yang begitu ramah, apa yang sudah kau lakukan pada mereka?"
"Entahlah, aku hanya bersikap baik pada mereka. Lalu mereka membalasnya dengan bersikap baik pula kepadaku."
"Omong kosong, kau pasti menundukan mereka dengan menggunakan pedang Legendaris milik primordial Norkes kan."
"Ayolah, kau terlalu melebih-lebihkan pedang itu. Bahkan aku jarang sekali mengeluarkan pedang Legendaris, jika mau aku bisa saja menundukan para troll kapan pun itu dengan pedang ini. Tapi aku tidak terlalu suka jika mereka setia kepadaku karena rasa takut, itu bukanlah arti dari kesetiaan."
Nisa tertawa mendengar perkataan saya
"Ayolah, kau terlalu lembek pada mereka. Terkadang mereka butuh ketakutan agar lebih segan terhadap dirimu yang sebagai presiden, mereka akan meremehkanku jika kau terus-menerus bersikap seperti ini."
"Tapi kenyataannya aku tidak suka dengan hal itu, seharusnya kau menghargai pemikiranku yang barusan."
"Apa salahnya, aku hanya memberimu saran."
Saya menatapnya dengan sedikit sinis.
"Kau sebut barusan itu saran? Aku lebih menganggapnya sebagai ejekan."
"Hey, pesankan aku daging lagi."
Dia tidak mendengar ucapan saya yang barusan, selain itu wanita ini benar-benar sangat rakus.
Malam hari sudah berlalu, tibalah sinar matahari untuk mengawali pagi di tanggal ini. Sinar itu menembus jendela di kamar saya, memaksa saya untuk membuka mata. Saya pun duduk setelah terbangun dari tidur, tiba-tiba ada sebuah keinginan yang tidak asing bagi saya. Sebuah kebiasaan yang seingat saya sering saya lakukan, namun tidak saat saya berada di dunia baru yang aneh ini.
"Huh, aku ingin merokok."
Ditengah keadaan dimana saya sedang mengumpulkan energi, Nisa mengejutkan saya dengan menendang pintu kamar sampai pintu itu terlempar ke dinding di samping tepat saya duduk. Saya melihat wanita itu, dia membawa tas yang sudah penuh.
"Bisakah kau lebih santai lagi saat membuka pintu, dan alangkah baiknya kau mengetuk dulu sebelum membukanya."
"Maaf, aku pikir kau masih tidur. Jadi aku berniat untuk membangunkanmu."
"Dan apa isi dari tas yang kau bawa itu?"
"Ini adalah barang-barang yang ingin aku bawa ke negaraku."
Ini benar-benar serius, dia terlihat sebagai elf pemalak yang merampas barang-barang bagus yang dia temui. Dia bahkan membawa gantungan kunci di pintu ruangan saya, gantungan kunci berbentuk pedang Legendaris yang terbuat dari baja. Serta cawan minum yang sangat saya sukai, saya selalu menggunakan cawan mengkilap itu untuk minum. Dan mulai saat ini saya dipaksa untuk merelakan cawan itu berada di tangan makhluk lain, untungnya dia tidak membawa boneka jerami milik Kezo. Karena dia akan sangat marah jika boneka itu juga dirampas oleh Nisa, boneka itu sering saya manfaatkan agar Kezo mau menjalankan perintah saya. Itu konyol tapi Kezo memang sangat sulit untuk tidur jika tidak ada boneka itu disampingnya.
"Lalu kenapa saat ini kau masih disini?"
"Aku menunggu sarapan, pastikan menu pagi ini cukup enak untuk dimakan."
Dia berniat untuk bisa memakan makanan yang enak secara gratis, saya tidak bisa membayangkan lagi bahwa elf ini adalah pahlawan terkuat di pasukan militer negara Monras.
Setelah selesai sarapan, Nisa pun pulang ke negaranya dengan membawa tas yang isinya bertambah semakin banyak, saya lega dengan hal itu. sekarang saya tidak akan lagi mentraktir makhluk yang memiliki porsi makan sangat banyak. Itu benar-benar sangat cepat untuk menguras isi dompet saya, untuk saat ini dompet saya berada dalam kondisi aman. Sesaat sebelum elf itu datang lagi ke sini, paling tidak itu bukan di bulan-bulan ini.
Saya kembali bekerja di meja saya, saya pikir dokumen-dokunen laporan ini semakin banyak setiap harinya. Pukul 12.27, saya duduk di kursi sambil menghadap ke jendela. Melihat langit yang saat ini tidak ada awan sejauh mata memandang, saya menghela nafas.
"Huh, aku ingin merokok."
Ini merupakan yang ke-2 kalinya saya mengeluh sejak pagi, saat di bumi yang saya tempati sebelumnya. Waktu istirahat seperti ini selalu saya gunakan untuk menghisap rokok, tidak heran jika saat ini saya sangat mengeluh tentang hal itu. Tiba-tiba terdengar suara, ketukan pintu dari luar
Tok-tok.
Suara ketukan pintu itu memecah lamunan saya
"Masuk."
Dia pun membuka pintu itu, kemudian mulai berjalan memasuki ruangan. Ternyata itu adalah pelayan yang mengirimkan makanan untuk saya, pelayan itu bernama Dift yang merupakan ras half dragon.
"Apa menu hari ini Dift?" Saya bertanya sambil masih terus melihat langit yang ada di luar jendela.
"Hari ini kami membuat tom yun yang mulia, serta cubado untuk minumannya. Selaman menikmati, saya permisi dulu."
Dia keluar dari ruangan saya sambil menutup pintu kembali, saya menggeser kursi saya untuk menghadap ke meja tepat Dift menaruh makanan. Tom yun merupakan makanan yang berkuah santan, dimana didalamnya terdapat udang, jamur, tomat, serai, lengkuas serta daun jeruk purut. Sup hangat ini menyatukan rasa asam, manis, pedas, asin menjadi satu kesatuan rasa, dan minuman bernama cubado merupakan minuman khas peri yang terbuat dari proses fermentasi selama 9 bulan. Saya melihat beberapa irisan buah yang ada didalam minuman itu, seperti apel, pepaya, mangga, plum, dan rum.
Sebelumnya saya sudah pernah memakan hidangan seperti tom yun ini, hanya saja saya belum pernah merasakan minuman yang bernama cubado yang ada di atas meja saya. Saya serius untuk hal yang mungkin saya sukai, setelah saya meminumnya. Rasanya benar-benar sangat kuat dan pekat. Saya tidak bisa menggambarkan rasa itu secara detail, yang jelas minuman ini cukup menyegarkan. Saya jadi memiliki ide untuk menggunakan minuman ini sebagai peringatan hari perayaan, mungkin saat perayaan pernikahan. Sepertinya minuman cubado ini cocok untuk perayaan itu.
Tak berselang lama, suara ketukan pintu kembali terdengar.
"Masuk."
Dua makhluk ras half dragon, mereka berdiri tegak di depan meja saya.
"Yang mulia, selama siang. Nama saya Rav, dan disebelah saya ini bernama Sasha."
"Yah, selamat siang. Apa masalah yang membuat kalian datang kesini?"
"Em.... Sebenarnya...."
"???"
"....."
Dia terlihat sangat gugup, seperti sesuatu yang sulit untuk dikatakan.
"Ada apa ini sebenarnya."
"Eee... Begini yang mulis... Sasha.. Dia saat ini sedang hamil."
Saya melihat half dragon yang ada disampingnya, wajahnya memerah. Dia terlihat malu-malu saat memandang saya, entah ini suatu kebetulan atau bukan. Tapi ini seperti sudah direncanakan, padahal saya baru saja berpikir belum lama tadi.
"Rav!! Kau benar-benar sangat tahu tentang apa yang aku pikirkan."
Dia melihat saya dengan sedikit keheranan, mungkin dia saat ini sedang berpikir tentang sikap aneh dan aura cerah yang saya keluarkan. Dia tidak mengucapkan kata-kata lagi setelah itu, hanya berdiri mematung.
"Kalau begitu kita adakan pesta pernikahan secepatnya."
"Tu-tunggu yang mulia, bukankah ini terlalu cepat."
"Tunggu apa lagi, Sasha sudah hamil. Bukankah seharusnya kalian secepatnya menikah."
"Iya juga sih, tapi kami belum siap jika harus menikah sekarang."
"Sudahlah, aku yang akan mengatur semuanya."
Bulan April tanggal 24, kami mengadakan acara pernikahan yang diselenggarakan di taman pusat kota. Acara itu kebanyakan dihadiri oleh para ras half dragon, ini adalah acara pernikahan pertama yang saya adakan. Dan seperti yang sudah saya pikirkan sebelumnya, saya meminta para koki untuk menyajikan cubado untuk minuman semua yang datang. Walaupun tidak terlalu sempurna karena waktu fermentasinya tidak sampai 9 bulan, tapi walaupun begitu rasanya masih tetap kuat dan pekat. Rasa itu benar-benar sangat cocok, serta irisan dari beberapa buah segar yang memperkuat. Dan mulai saat itu, minuman cubado diidentikkan sebagai minuman untuk acara pernikahan.
Dua sejoli yang saling mencintai satu sama lainnya, mereka saat ini duduk di kursi yang sama. Senyuman berbalut rias, serta seragam yang tampak cocok untuk acara ini. Tampak seperti sosok pangeran dan tuan putri, mereka akan memulai hidup baru sebagai suami istri. Saya tidak bisa menggambarkan suasana saat melihat mereka, sesuatu yang belum saya rasakan bahkan didunia yang sebelumnya. Saya berbicara tentang menikah, saya masih berumur 26 tahun pada saat-saat terakhir saya hidup di bumi. Di umur itu saya belum memiliki rencana untuk membangun keluarga, saya hanya berpikir untuk terus bekerja sampai saya sukses. Bumi merupakan tempat yang membosankan, saya seperti berlomba saat hidup di situ. Diharuskan untuk menjadi yang terbaik dari yang lain, tapi belajar dengan sangat giat pun juga tidak menjamin hidup damai. Hidup tergantung nasib, itu benar-benar sangat membosankan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments