"Darimana kau dapat pedang itu?"
Sang raja terkejut saat saya memperlihatkan salah satu dari pedang Legendaris yang saat ini ada ditangan saya.
"Saya menemukan pedang ini saat masih di dimensi iblis.'
Sudah jelas saya berbohong soal hal itu.
"Lalu bagaimana dengan pemilik sebelumnya?"
"Maksud anda Norkes? bukankah seharusnya anda yang lebih tahu soal hal itu, saya hanyalah iblis yang baru pertama kali melihat dunia baru. Mana mungkin saya tahu soal hal itu."
"Norkes adalah makhluk Primordial yang merupakan pemilik asli dari pedang Legendaris yang saat ini ada di tanganmu, karena suatu alasan. Dia bertarung dengan Primordial lain, tetapi dia kalah dalam pertarungan itu. Namun anehnya, jiwa serta pedangnya menghilang dan hanya menyisakan tubuhnya saja. Mungkin disaat-saat terakhirnya secara diam-diam dia memindahkan pedangnya ke dimensi iblis agar pedang itu tidak jatuh ke tangan Primordial yang lain, kau cukup beruntung bisa menemukannya."
Jadi Norkes bukanlah satu-satunya makhluk pertama yang diciptakan oleh Dewa, tetapi ada makhluk lain selain dirinya. Saya tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari Norkes tentang semua ini.
"Jadi bagaimana? apa anda menerima kesepakatan kita?"
Raja Arthur nampak tersenyum.
"Kau iblis yang unik, firasatku mengatakan bahwa kau akan merubah dunia ini suatu hari nanti. Baiklah, aku cukup tertarik dengan kesepakatan ini."
Bagus, semua berjalan sesuai rencana. Sekarang antara kami dengan kerajaan Camelot akan memiliki hubungan yang baik untuk kedepannya, mungkin ini adalah awal yang bagus.
"Tapi sebelumnya, jika memang kalian adalah para iblis yang menjadikan mayat sebagai wadah termasuk mayat dari Neki. Lalu apa kalian tahu apa yang terjadi pada kelompok penyelidik yang dipimpin Neki itu?" tanya Raja Arthur.
"Saat kami baru datang yang masih berwujud entitas, kami tidak menemukan apa-apa kecuali para mayat yang sudah tergeletak. Namun jika dilihat dari kondisinya, kelihatannya orang-orang itu baru dibantai pagi tadi."
Setelah mendengar penjelasan dari saya, pada saat itu juga. Raja Arthur mengumpulkan para kesatria serta jendral-jendral perang untuk mengadakan rapat.
Pasukan yang diisi oleh para kesatria yang memiliki kemampuan individu di atas rata-rata, yang ditunjuk langsung oleh raja sendiri sebagai pengawal yang dapat diandalkan. Para kesatria itu dijuluki sebagai kesatria meja bundar, pasukan terkuat yang dimiliki oleh kerajaan ini. Diantaranya ada beberapa yang memiliki skill unik seperti Gawain, Lancelot, dan Lionel. Serta 150 kesatria lainnya yang berada di peringkat A+ atau bahkan bisa lebih.
Saya dan Kezo juga menghadiri rapat itu, kami duduk melingkar dimeja yang berbentuk bundar. Hal itu bisa diartikan sebagai kesetaraan, bahkan untuk sang raja sekalipun.
Rapat dimulai, salah satu kesatria meja bundar yaitu Gawain mulai menjelaskan kondisi saat ini.
"Ada 4 kelompok penyelidik yang sudah dibentuk, salah satu kelompok itu yang merupakan kelompok penyelidik dibawah pimpinan Neki. Kelompok itu dibantai tanpa menyisakan satu pun penyelidik, untuk dalang dibalik pembantaiannya juga belum terungkap. Namun ada beberapa pendapat bahwa pelakunya adalah orang-orang dari negara Vokesta, berdasarkan hasil penyelidikan kelompok penyelidik yang lain. Sepertinya terjadi kesalahpahaman, mereka menuduh kita telah merencanakan pembunuhan terhadap istri dari pemimpin negara Vokesta. Bisa jadi mereka akan menyatakan perang dalam waktu dekat jika kesalahpahaman ini terus berlanjut."
Dari yang saya dengar, sepertinya ini merupakan kasus adu domba. Ada seseorang yang ingin kerajaan ini berperang dengan negara Vokesta, orang seperti itu biasanya ingin mengambil keuntungan dari peperangan tanpa memikirkan apa akibat dari peperangan itu.
"Atur jadwal pertemuan dengan pemimpin negara Vokesta, selagi ini masih bisa diselesaikan dengan damai.Tidak lucu jika kita berperang tanpa tahu siapa pelaku aslinya."
"Baik yang mulia, akan saya usahakan."
Untuk pertemuan itu, saya dan Kezo juga diminta untuk ikut sebagai bukti atas pembantaian dari kelompok penyelidik Neki. Raja juga memperketat keamanan dibeberapa wilayah penting.
Setelah itu rapat dibubarkan, Gawain dan beberapa kesatria lainnya berangkat termasuk Kezo yang bersedia ikut untuk menyampaikan pesan sang raja. Kezo memaksa saya untuk ikut juga dengan mereka, tapi saya menolak dengan alasan ingin mengamati kerajaan ini. Bersama dengan salah satu kesatria meja bundar yaitu Lancelot yang akan menemani saya.
Saat berkeliling, saya melihat pandai besi yang sedang sibuk bekerja. saya cukup penasaran dengan pekerjaan itu karena jarang saya temui di kehidupan saya sebelumnya.
"Dia pak Gard, dia adalah pandai besi terbaik di kerajaan ini" ucap Lancelot.
Pandai besi yang diakui sendiri oleh kesatria meja bundar, dia pasti sangat hebat.
"Apa dia punya skill khusus?"
"Dia sangat pandai dalam membaca energi sihir, sehingga dia bisa membuat pedang yang cocok dengan energi sihir yang kita miliki. Apakah anda tertarik?"
"Saya ingin mencoba pedang buatannya."
Ini adalah permintaan dari Norkes, dan saya juga setuju dengan hal itu. Ada kalanya saya tidak perlu mengeluarkan pedang Legendaris untuk pertempuran, itu terlihat terlalu mencolok. Bahkan raja Arthur sendiri sempat kaget saat saya mengeluarkan pedang Legendaris dihadapannya langsung, hal tersebut membuktikan jika pedang itu tidak bisa dianggap remeh.
Saya dan Lancelot mengunjungi pandai besi itu.
"Selamat siang pak Gard, tolong buatkan pedang khusus untuk tamu kita ini."
"Yang mana orangnya?"
"Saya di sampingmu pak."
Pak Gard terkejut saat melihat saya.
"Sejak kapan kau ada disini?"
"Saya datang bersamaan dengan tuan Lancelot."
"Oh.. Benarkah."
"Seperti yang sudah saya katakan tadi, pak Gard memiliki bakat dalam melihat serta membaca energi sihir dan mana. Tapi sebagai gantinya, dia cukup buruk dalam melihat yang lain" jelas Lancelot.
Pak Gard melihat saya dengan serius, dia sedang melihat energi dan mana saya. Cukup lama kami terdiam, kemudian pak Gard mulai menjelaskan apa yang dia lihat.
"Mana ini, energi ini. Aku baru pertama kali melihatnya, kau memiliki lebih dari satu warna."
Sepertinya dia juga melihat mana milik Norkes yang bercampur dengan mana milik saya. Padahal Norkes sudah berusaha untuk menyampurkan mana kami agar menyatu dalam satu warna, bapak-bapak ini sangat hebat karena bisa mengetahuinya.
Pak Gard kemudian tersenyum sambil berkata:
"Hahahah... Apa kau sedang menantangku? aku adalah pandai besi terbaik di kerajaan ini, fenomena aneh seperti ini tidak akan menghambatku. Baiklah, aku akan mulai membuat pedang untukmu yang sesuai dengan mana dan energimu."
Wow, dia tampaknya sangat bersemangat. Saya semakin penasaran dengan hasilnya, saya harap saya bisa mengalahkan para musuh tanpa mengeluarkan pedang Legendaris.
Sembari menunggu Kezo kembali, saya dan Lancelot beristirahat disebuah bar. Walaupun minuman disini tidak terlalu enak jika dibandingkan dengan yang saya minum di dunia sebelumnya, tapi ini sudah cukup sempurna untuk dunia ini.
Saya sudah mengamati sebagian wilayah besar yang ada di kerajaan ini, hanya satu yang kurang yaitu 'kopi', sepertinya belum terlalu populer disini. Atau mungkin diberbagai wilayah di dunia baru ini, kebanyakan minuman yang beralkohol. Saya memiliki niatan untuk membuat kebun kopi saat saya sudah berhasil mendirikan sebuah negara di hutan monster
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments