Bab 10 : ras orc menyerang

Para dwarf kini sudah sangat bisa diandalkan di dalam medan perang, pasukan yang rata-rata hampir menyentuh tier B. Yah, hampir. Jika dibandingkan dengan yang dulu, mereka hanya bisa menggunakan pedang untuk menggali tanah.

Awal bulan September, kami sudah mulai memperketat penjagaan. Ada juga beberapa kelompok yang ditugaskan untuk mengawasi wilayah sekitar, untuk lebih memastikan pergerakan para orc itu.

Tanggal 6 di bulan September, salah satu kelompok pengawas melaporkan bahwa para orc sudah datang dengan pasukannya yang sangat banyak. Sesuai rencana, mereka datang dari arah timur. Walaupun ada sedikit dari mereka yang datang dari arah selatan, namun itu bukanlah masalah yang besar.

Para dwarf membagi pasukannya untuk pergi ke arah selatan dan juga arah timur yang akan bergabung dengan saya, para pengguna elemen tanah juga sudah siap di tempatnya. Menunggu tanda untuk meruntuhkan tiang-tiang yang menjaga agar tanah yang ada di atasnya bisa roboh.

Saya akhirnya bisa melihatnya, sebelum bertemu langsung dengan mereka. Saya pikir mereka memiliki wujud fisik yang menyeramkan, tapi mereka malah lebih tampak seperti layaknya manusia. Hanya saja mereka memiliki tubuh yang lebih besar dan taring yang panjang, pasukan orc dengan santainya menghancurkan pohon-pohon di sekitar mereka. Mereka adalah sekumpulan monster yang menghancurkan segalanya hanya karena bosan. Ketika mereka melihat kami yang sudah siap bertarung, mereka menjadi bersemangat dan langsung berlari maju untuk menyerang.

Saya terbang ke udara menggunakan energi sihir, melihat mereka dari ketinggian. Memantau apakah mereka sudah memasuki area jebakan atau belum, pasukan garis depan para orc sudah bertempur dengan para dwarf. Itu artinya setengah dari mereka sudah pasti berada di area jebakan, inilah saatnya memberi tanda kepada para pengguna elemen tanah. Saya meniup sebuah terompet, setelah mendengar bunyi dari terompet itu. Para pengguna elemen tanah langsung beraksi, masing-masing dari mereka mulai merubuhkan tiang-tiang penyangga. Sehingga tanah mulai runtuh dan menenggelamkan para orc yang berada dalam area itu, saya meminjam mana dan energi milik Norkes. Kemudian menciptakan sebuah tanah yang luas untuk kembali menutup tanah yang roboh itu, sehingga mengurung para orc yang kini tenggelam di dalam tanah roboh tersebut. Jika seandainya saya tadi hanya menggunakan mana dan energi sihir milik saya sendiri, saya yakin saat ini saya sudah terjatuh lemas. Saya benar-benar beruntung bisa menggunakan mana dan energi sihir milik Norkes.

Setengah dari jumlah para orc kini sedang terkurung di bawah tanah, sehingga menyisakan sedikit dari mereka. Pemimpin para orc juga kelihatannya sangat terkejut dengan apa yang terjadi, serangannya bahkan belum bisa mengenai para dwarf yang merupakan monster yang lebih kecil darinya. Bahkan dari selatan juga bisa diatasi oleh para dwarf, tidak heran jika dia terkejut dengan kejadian ini. Para monster yang mereka anggap lemah, kini sudah bisa mengimbangi para orc dengan tubuh kecil mereka.

Saya mendatangi pemimpin para orc itu yang kini sedang kebingungan, saya turun dari atas tepat didepannya.

"Apa kau baik-baik saja."

"Siapa kau."

Dia kembali terkejut setelah melihat kedatanganku yang muncul dari atas.

"Salam kenal, namaku Ken. Bolehkah aku mengetahui namamu, aku ingin mengingatnya."

Dia memasang wajah yang tampak marah, kemudian langsung mengeluarkan auranya. Setelah itu berlari sangat cepat sambil mempersiapkan pukulannya. Saya hanya menggunakan satu tangan untuk memblokir serangan itu, sambil tetap tenang agar dia tidak semakin marah.

Dia masih bersikap keras, dan masih terus melancarkan serangan untuk menyerang saya. Sementara saya masih tetap menggunakan satu tangan untuk menangkis semua serangannya yang kini semakin kuat, namun sepertinya saya salah. Dia terlihat semakin marah, dia menganggap bahwa saya sedang mempermainkannya. Padahal saya sendiri tidak berniat seperti itu.

"Siapa kau sebenarnya?"

Dia bertanya sambil terus mengeluarkan serangannya.

"Apa kau ingin tahu siapa diriku."

Saya mengeluarkan aura iblis, kemudian bergerak sangat cepat. Dalam waktu kurang dari 1 detik, saya sudah berdiri tepat di belakangnya sambil berkata:

"Aku adalah seorang iblis."

Pemimpin orc itu hanya bisa diam mematung setelah mendengar kalimat itu.

"Tapi tenang saja, aku tidak akan membunuhmu. Asalkan kau bersedia bergabung denganku, dan bersumpah setia sebagai bawahan ku."

Pemimpin orc itu menjatuhkan pedangnya kemudian berbalik menghadap ke arah saya berdiri.

"Kenapa iblis bisa sampai ke dunia ini?!"

"Apa maksudmu, tentu saja itu bukanlah hal yang tidak mungkin."

"Bukankah gerbang itu masih dijaga oleh 1 iblis penguasa."

Seseorang berdiri tepat dibelakang orc itu, dengan senyumannya yang begitu menyeramkan.

"Apa kau sedang membicarakan ku?"

Dia kembali berbalik untuk melihat sosok yang berdiri dibelakangnya.

"A-apa maksudmu sedang membicarakan mu??"

Dia tampak berkeringat setelah melihat sosok Kezo.

"Akulah sang iblis penguasa, Kezo. Senang bertemu denganmu."

Dia semakin berkeringat, wajahnya kini memucat. Saat mendengar kata iblis saja sudah sangat terkejut, apalagi saat ini dihadapannya bukanlah iblis yang sembarangan. Dia adalah Kezo sang iblis penguasa dimensi para iblis.

"Jadi bagaimana, pemimpin para orc. Apakah kau ingin bergabung dengan kami?"

Inilah momen yang saya tunggu, dalam ketakutan. Kebanyakan orang akan memilih untuk mengamankan diri, begitupun para orc ini.

"Kenapa kalian datang ke sini?" Dia berusaha untuk menanyakan hal itu, dalam kondisi yang sudah sangat payah bahkan untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutnya.

"Aku akan menjelaskan semuanya, tapi untuk sekarang. Tenangkan dulu para pasukanmu."

Tidak mengambil banyak waktu, dia langsung meneriaki para orc lainnya.

"HENTIKAN KALIAN SEMUA."

Suaranya sangat keras, bahkan terdengar sampai arah selatan. Sehingga dalam satu teriakan saja, semuanya sudah terdiam.

Mereka kemudian bertanya-tanya satu sama lainnya.

"Kenapa?"

"Apa yang terjadi?"

Mereka saling melontarkan pertanyaan, ditengah kebingungan itu. Pemimpin para orc itu berkata:

"Dengar, kita sudah kalah. Jadi jangan ada lagi yang menyerang."

"Hah?"

"Kalah?"

"Ada apa ini?"

Mereka kembali bertanya satu sama lainnya.

Saya menghilangkan tanah yang digunakan untuk mengurung pasukan orc yang diawal terjatuh ke bawah tanah, mereka terlihat sangat senang setelah melihat cahaya dari luar. Perlahan mereka keluar dari tempat dibawah tanah itu. Setelah berhasil keluar, mereka sama bingungnya dengan apa yang terjadi.

"Ada apa ini?"

"Katanya kita sudah kalah."

"Kalah?"

"Dari para dwarf itu?"

Mereka kembali saling bertanya-tanya, masih tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Saya tanpa basa basil langsung terbang di atas mereka, sambil mengeluarkan pedang Legendaris milik Norkes. Melihat hal itu, mereka semua sangat terkejut. Bahkan untuk para ras dwarf, kecuali para kesatria yang dikirim oleh Camelot. Karena memang sebelumnya mereka sudah tahu lebih dulu tentang pedang ini.

Saya pun berpidato sambil melayang di atas mereka, dengan pedang Legendaris yang saat ini ada di tangan saya.

"Benar, kalian tidak salah dengar. Kalian sudah kalah."

Untuk yang kesekian kalinya mereka kembali bertanya-tanya, kalimat yang paling banyak saya dengar adalah 'apa yang sebenarnya terjadi?'. Mereka menunggu seseorang untuk menjelaskan situasi ini, saya kembali melanjutkan pidato saya.

"Sebelumnya izinkan aku memperkenalkan diri terlebih dahulu, namaku Ken. Dan aku adalah seorang iblis."

Seperti yang sudah kalian tebak, mereka terkejut lagi dan lagi. Saya bisa menghitung berapa kali mereka terkejut serta bingung pada waktu yang bersamaan.

Saya menunjuk Kezo.

"Dan dia adalah Kezo, salah satu dari iblis penguasa. Kedatangan kami tidak bermaksud untuk mengacau, kami hanya ingin kalian bergabung bersama kami dan hidup berdampingan dengan ras dwarf. Aku harap kalian mengerti maksudku, kalian akan hidup damai dibawah kepemimpinan ku. Dan aku akan melindungi kalian dari segala ancaman, tidak. Bukan aku, tapi kita. Kita akan bersatu melawan semua ancaman-ancaman yang mungkin akan menghancurkan hutan ini. Aku berharap tidak ada lagi yang terluka, kelaparan, atau bahkan peperangan. Kita akan bersama-sama membangun sebuah negara, negara yang bisa setara dengan wilayah-wilayah lainnya. Sebuah negara maju yang dapat menjadi tempat untuk semua ras, kita akan menciptakan sebuah hal yang luar biasa."

Saya mengangkat pedang Legendaris menghadap ke langit, namun tidak ada reaksi untuk para orc. Sedangkan banyak dari ras dwarf yang bersorak, tapi masih tetap saja. Para orc masih tidak terlalu bereaksi, atau bahkan memberikan sebuah dukungan.

Saya tahu hal ini pasti akan terjadi, saya juga tahu apa yang para orc pikirkan saat ini. Semua kalimat-kalimat keren yang saya ucapkan diawal tidak ada gunanya untuk mereka.

"Oke baiklah, aku akan membuat kalian menjadi lebih kuat lagi. Aku juga akan meminta para ras dwarf untuk membuatkan pedang khusus untuk kalian, dan aku juga akan mengajari kalian cara memperkuat serangan dengan menggunakan energi sihir."

Setelah mendengar kalimat itu, para orc pun kemudian bersorak. Suara mereka sampai memecah suasana, saya pun menjadi bersemangat kembali. Saya mengeluarkan aura saya dan kemudian kembali mengangkat pedang Legendaris ke atas langit untuk membantu memeriahkan suasana di kala itu.

Salah satu dari mereka ada yang bertanya.

"Apa nama negara yang akan kita bangun?"

Saya terdiam mendengar pertanyaan itu, baru terlintas di pikiran saya.

"Benar juga, aku belum memikirkan hal itu."

Saya berpikir sejenak, memikirkan sebuah nama yang cocok untuk negara di hutan ini. Ras monster, kedamaian. Ayolah saya tidak memiliki ide sama sekali, bagaimana jika menggunakan nama dari zodiak kelahiran saya saja.

"Negara Aries, bagaimana menurut kalian?"

Mereka bersorak, mereka mungkin setuju dengan nama itu. Lagipula nama itu juga cukup bagus jika digunakan untuk mendirikan negara, oke baiklah semuanya. Panggil wilayah ini dengan nama Aries sebagai negara yang damai.

Episodes
1 Bab 1 : dimensi iblis
2 Bab 2 : pedang legendaris
3 Bab 3 : menuju dunia baru
4 Bab 4 : kerajaan Camelot
5 Bab 5 : antisipasi perang
6 Bab 6 : sisi menyeramkan
7 Bab 7 : masa lalu yang tajam
8 Bab 8 : desa dwarf
9 Bab 9 : kehidupan di desa dwarf
10 Bab 10 : ras orc menyerang
11 Bab 11 : tahun baru
12 Bab 12 : half dragon
13 Bab 13 : Republik Aries
14 Bab 14 : pembangunan ibukota
15 Bab 15 : pahlawan terkuat dari Monras
16 Bab 16 : pembantaian para troll
17 Bab 17 : rebut kembali kota Maron
18 Bab 18 : markas pusat komando musuh
19 Bab 19 : para pemberontak
20 Bab 20 : kota Vas Neros
21 Bab 21 : rapat antar negara
22 Bab 22 : pertanian dan kemajuan
23 Bab 23 : Mordred
24 Bab 24 : lagi dan lagi
25 Bab 25 : ketenangan untuk sementara waktu
26 Bab 26 : penyebab wabah
27 Bab 27 : pedang penuh darah
28 Bab 28 : pertempuran di ibukota #1
29 Bab 29 : pertempuran di ibukota #2
30 Bab 30 : pertempuran di ibukota #3
31 Bab 31 : pertempuran di ibukota #4
32 Bab 32 : pertempuran di ibukota #5
33 Bab 33 : pertempuran di ibukota #6
34 Bab 34 : pertempuran di ibukota #7
35 Bab 35 : pertempuran di ibukota #8
36 Bab 36 : pertempuran di ibukota #9 - selesai
37 Bab 37 : darah dan air mata
38 Bab 38 : tangisan tak bersuara
39 Bab 39 : beberapa hari untuk pemulihan
40 Bab 40 : aktifnya skill pengendali
41 Bab 41 : Fighter
42 Bab 42 : rapat antar negara untuk yang kedua kalinya
43 Bab 43 : persiapan
44 Bab 44 : perang dunia ke-2 #1
45 Baba 45 : perang dunia ke-2 #2
46 Bab 46 : perang dunia ke-2 #3
47 Bab 47 : perang dunia ke-2 #4
48 Bab 48 : perang dunia ke-2 #5
49 Bab 49 : perang dunia ke-2 #6
50 Bab 50 : tahun kekosongan
51 Bab 51 : masa lalu Sneza
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 : dimensi iblis
2
Bab 2 : pedang legendaris
3
Bab 3 : menuju dunia baru
4
Bab 4 : kerajaan Camelot
5
Bab 5 : antisipasi perang
6
Bab 6 : sisi menyeramkan
7
Bab 7 : masa lalu yang tajam
8
Bab 8 : desa dwarf
9
Bab 9 : kehidupan di desa dwarf
10
Bab 10 : ras orc menyerang
11
Bab 11 : tahun baru
12
Bab 12 : half dragon
13
Bab 13 : Republik Aries
14
Bab 14 : pembangunan ibukota
15
Bab 15 : pahlawan terkuat dari Monras
16
Bab 16 : pembantaian para troll
17
Bab 17 : rebut kembali kota Maron
18
Bab 18 : markas pusat komando musuh
19
Bab 19 : para pemberontak
20
Bab 20 : kota Vas Neros
21
Bab 21 : rapat antar negara
22
Bab 22 : pertanian dan kemajuan
23
Bab 23 : Mordred
24
Bab 24 : lagi dan lagi
25
Bab 25 : ketenangan untuk sementara waktu
26
Bab 26 : penyebab wabah
27
Bab 27 : pedang penuh darah
28
Bab 28 : pertempuran di ibukota #1
29
Bab 29 : pertempuran di ibukota #2
30
Bab 30 : pertempuran di ibukota #3
31
Bab 31 : pertempuran di ibukota #4
32
Bab 32 : pertempuran di ibukota #5
33
Bab 33 : pertempuran di ibukota #6
34
Bab 34 : pertempuran di ibukota #7
35
Bab 35 : pertempuran di ibukota #8
36
Bab 36 : pertempuran di ibukota #9 - selesai
37
Bab 37 : darah dan air mata
38
Bab 38 : tangisan tak bersuara
39
Bab 39 : beberapa hari untuk pemulihan
40
Bab 40 : aktifnya skill pengendali
41
Bab 41 : Fighter
42
Bab 42 : rapat antar negara untuk yang kedua kalinya
43
Bab 43 : persiapan
44
Bab 44 : perang dunia ke-2 #1
45
Baba 45 : perang dunia ke-2 #2
46
Bab 46 : perang dunia ke-2 #3
47
Bab 47 : perang dunia ke-2 #4
48
Bab 48 : perang dunia ke-2 #5
49
Bab 49 : perang dunia ke-2 #6
50
Bab 50 : tahun kekosongan
51
Bab 51 : masa lalu Sneza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!