Bab 4 : kerajaan Camelot

Daun berwarna hijau, saya ingin sekali menyentuh kemudian memetiknya. Namun saya terkejut dengan bentuk tubuh saya, ini semacam arwah yang gentayangan.

"Apa yang terjadi dengan tubuh kita?"

"Kita masih berwujud entitas, kita akan terus seperti ini jika tidak segera mencari wadah."

"Wadah?"

"Yah, sebuah tubuh agar kita bisa bergerak bebas di dunia ini. Ini adalah momen yang aku tunggu-tunggu, dari dulu aku ingin sekali mempunyai tubuh seperti ras manusia."

Sementara itu, Norkes terus berusaha untuk mencampurkan dirinya dengan roh saya agar tidak ada yang mendeteksi mana maupun jiwanya yang kini belum mendapatkan tubuh."

"Kita harus segera mencari wadah, aku sudah cukup kesulitan mengontrol mana ku."

Saya dan Kezo bergerak ke arah selatan, di sana kami menemukan area bekas pertempuran. Sepertinya itu masih belum lama terjadi, terlihat mayat-mayat yang gugur dalam pertempuran itu masih cukup segar.

"Tepat sekali, ini bisa kita jadikan wadah, lagi pula mayat-mayat ini adalah para manusia."

Saya tidak terlalu tahu kenapa dia cukup tertarik dengan wujud manusia, saya jadi tahu maksud tentang kata-kata yang sering saya dengar di dunia yang saya tempati sebelumnya. Saya sering mendengar bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna, sebelumnya saya berpikir bahwa kata-kata itu terlalu sombong. Namun setelah melihat cara pandang ras lain terhadap manusia, saya mulai mengeri kenapa mereka bilang seperti itu.

Saya memilih mayat prajurit yang masih cukup muda untuk dijadikan wadah, begitupun dengan Kezo. Dia memilih tubuh yang atletis serta memiliki wajah yang membuktikan bahwa dia adalah seorang yang berwibawa.

Kami pun menjalankan ritual untuk memasukan wujud entitas kami ke dalam wadah itu, ritual ini memakan cukup banyak waktu sekitar 4 jam. Dan dalam waktu selama itu Norkes terus mengontrol mana miliknya agar tidak terdeteksi. Tidak heran jika dia sangat kelelahan saat ini, lagipula 4 jam juga bukan waktu yang singkat. Dari penjelasannya, jiwa kita tidak akan bisa keluar setelah kita sudah memiliki wadah. Dan akhirnya kami mendapatkan tubuh di dunia ini, saya pun bisa kembali merasakan hembusan angin dan juga udara panas dari sinar matahari.

"Kita sekarang berada diblok Utara, tepatnya di daerah kekuasaan kerajaan Camelot. Kerajaan ini adalah kerajaan yang damai, Raja Arthur yang merupakan penguasa dari kerajaan ini juga cukup ramah. Akan sangat bagus jika kita bisa bersekutu dengannya, didekat sini juga ada sebuah hutan yang dijuluki sebagai hutan monster karena hutan tersebut dihuni oleh berbagai ras monster. Aku memiliki rencana untuk memanfaatkan hutan itu, pertama kita akan bersekutu dengan Camelot. Setelah itu baru kita mendirikan negara di hutan monster, dan kita bisa memanfaatkan monster-monster yang ada di hutan tersebut sebagai penduduk negara. Tapi sebelum kita bertemu dengan raja di Camelot ini, mungkin ada baiknya kita melihat-lihat tempat ini terlebih dahulu sambil mengumpulkan informasi."

Itulah yang diucapkan Norkes, setelah itu saya pun menyampaikan apa yang dikatakan Norkes barusan kepada Kezo. Tak lama setelah mendengarnya, Kezo mengeluarkan senyumannya sambil berkata:

"Oke baiklah, ayo kita temui dia segera."

Saya rasa senyumannya tidak terlalu berubah meskipun dia saat ini tidak berwujud iblis, seperti sudah sangat jelas dari senyuman tersebut bahwa dia adalah Kezo si iblis penguasa meskipun dalam bentuk wujud yang berbeda.

"Tunggu dulu! Norkes menyarankan untuk melihat-lihat tempat ini terlebih dahulu sambil mengumpulkan informasi."

Saya khawatir jika Kezo bertingkah seenaknya sendiri, namun saat dia tahu bahwa itu adalah saran dari Norkes. Ternyata dia menerimanya dengan cukup baik.

Seperti yang Norkes bicarakan tadi, dia memiliki rencana awal yaitu menjalin kerja sama dengan kerajaan Camelot. Kemudian membangun sebuah negara di hutan monster, hutan monster sendiri merupakan area berbahaya yang dihuni oleh beragam ras monster. Bahkan sampai sekarang belum ada yang bisa memimpin tempat itu.

Kami menuju ibu kota dari kerajaan ini yang berada dipusat, di sana juga terdapat kastil tempat Raja Arthur berada.

Tempat yang sangat ramai, seperti pasar. Para pedagang yang berjejeran, orang-orang yang beraktivitas. Ada juga beberapa prajurit berkuda yang sedang patroli, lagi pula wadah yang saya tempati saat ini juga merupakan seorang prajurit.

Saya mendengar banyak percakapan yang membahas tentang negara Vokesta, dari yang saya tangkap setelah mendengar percakapan itu. Sepertinya kerajaan ini sedang berselisih dengan negara itu.

Disaat kami berjalan, orang-orang menyapa kami dengan ramah. Mungkin orang-orang itu sangat mengenal prajurit yang kami jadikan wadah ini,

Tiba-tiba kami mendengar suara orang memanggil, tepat disamping kami.

"Kapten Neki, bagaimana penyelidikannya?"

Perkataan itu lebih tepatnya mengarah ke Kezo, entah karena kaget tiba-tiba ada orang yang mengajaknya bicara. Kezo justru membalasnya dengan mengeluarkan tatapan mengerikannya.

"A-ada apa kapten. Apa ada yang salah dalam kalimatku?"

Saya mendekati Kezo sambil berbisik "Ini bisa kita jadikan jalan untuk bertemu dengan sang Raja."

Kezo kemudian mengganti tatapan tajamnya menjadi senyuman yang tulus, saya benci mengatakannya tapi dia memang benar-benar pintar dalam berakting.

"Maaf, sepertinya aku sedikit kelelahan. Soal penyelidikan itu, ada banyak informasi yang ingin aku sampaikan kepada raja. Bisakah kau ikut aku untuk menemui raja."

"Oh, maaf kapten. Hari ini aku sedikit sibu-'

Kezo memotong pembicaraan itu dengan mengeluarkan kembali tatapan mengerikannya."

"B-baiklah, aku juga akan ikut."

Kami berjalan ke kastil, tepatnya menuju aula tempat sang Raja berada.

"Kenapa kapten bertingkah aneh hari ini? Dan juga kenapa aku harus mengantar kalian ke aula seolah-olah kalian tidak tahu dimana lokasi aula raja berada."

"Sudahlah, aku akan menjelaskan semuanya setelah kami menghadap ke raja."

Saya melihat ada 2 penjaga yang menjaga pintu masuk aula, saat penjaga itu melihat kedatangan Kezo. mereka langsung membuka pintu.

"Tim penyelidik, silahkan masuk."

"Sepertinya aku cukup sampai disini saja, aku tidak mungkin masuk jika tidak ada keperluan."

"Baiklah, terima kasih."

Kami pun berjalan masuk, saya juga melihat orang lain yang berada disini. Sepertinya mereka adalah orang-orang penting. semacam jenderal, salah satu dari mereka menyapa Kezo.

"Neki, bagaimana hasil penyelidikan dari kelompokmu."

"Sebelum itu, saya ingin memberitahukan suatu hal."

Kami berlutut dihadapan raja Arthur, kemudian Norkes membantu saya untuk bernegosiasi kepadanya.

"Tuan Arthur, apa anda percaya jika kami adalah iblis yang menggunakan tubuh ini sebagai wadah."

"Hah? kalian bicara apa?"

Salah satu dari jenderal itu seolah-olah tidak percaya dengan ucapan saya barusan.

Dan sekarang sang raja lah yang bertanya kepada kami.

"Di dimensi para iblis, ada 2 sosok penjaga gerbang yang merupakan iblis paling kuat diantara yang lain. Walaupun Forez, salah satu dari 2 iblis penjaga gerbang meninggalkan tugas itu, Tapi aku yakin masih dengan Kezo, dia masih belum bisa dikalahkan di dimensi itu meskipun sendirian. Jadi singkatnya, aku masih belum percaya jika ada iblis yang berhasil masuk ke dunia baru."

Kezo mengeluarkan senyumannya sambil berkata "Iblis yang ada maksud itu adalah saya."

Raja Arthur dan orang-orang yang ada di aula ini tak terkecuali saya sendiri, memasang ekspresi kaget sambil melihat ke arah Kezo. Serta Norkes yang mulai berbicara kepada saya.

"Apa yang dikatakan si bodoh itu, dia bilang ingin menyembunyikan identitasnya. Tapi kenapa sekarang dia justru membongkarnya dengan semudah itu, jangan bilang jika dia berniat membongkar identitasku juga" ucap Norkes.

"Seharusnya kau lebih tahu tentang hal ini, jangan bilang kau lupa bahwa dia adalah makhluk dari ras yang paling sulit untuk diatur."

"Kau lah yang memiliki kendali penuh atas tubuh ini, seharusnya kau menghentikannya sebelum dia bicara."

Saya menghela nafas panjang.

"Sudahlah, kita ikuti saja alur yang dibuat Kezo."

Orang-orang pun mulai bertanya-tanya kepada Kezo.

"Jadi saat ini 2 iblis penguasa tidak berada di dimensi iblis, lalu siapa yang menjaga gerbang utama?"

Kezo menjawabnya dengan santai sambil tetap tersenyum.

"Tenang saja, semuanya sudah diatur. Aku sendiri yang bertanggung jawab."

Setelah suasana mulai reda, saya mencoba berbicara kembali dengan raja Arthur.

"Tuan Arthur, dari situasi yang kami lihat. Sepertinya anda berselisih dengan wilayah lain, bagaimana jika kita bekerja sama. Kami akan membantu anda mengurus masalah kerajaan ini, sebagai gantinya bantu kami untuk bisa menaklukkan hutan monster. Bagaimana?"

Raja Arthur sedikit merenungkan hal itu.

"Mungkin kerajaan Camelot akan sangat terbantu dengan adanya Kezo, tapi untuk menaklukan hutan monster. Jika hanya Kezo seorang, aku masih belum yakin untuk bisa melakukannya meskipun kita bekerja sama. Para monster tidak hanya kuat secara individu, tetapi juga memiliki ras serta jumlah yang sangat banyak, setiap ras memiliki skill unik bawaan yang cukup merepotkan."

Saya mengeluarkan pedang Legendaris untuk meyakinkan raja Arthur, saya berharap jika dia mulai yakin dengan adanya celah keberhasilan untuk rencana ini.

Episodes
1 Bab 1 : dimensi iblis
2 Bab 2 : pedang legendaris
3 Bab 3 : menuju dunia baru
4 Bab 4 : kerajaan Camelot
5 Bab 5 : antisipasi perang
6 Bab 6 : sisi menyeramkan
7 Bab 7 : masa lalu yang tajam
8 Bab 8 : desa dwarf
9 Bab 9 : kehidupan di desa dwarf
10 Bab 10 : ras orc menyerang
11 Bab 11 : tahun baru
12 Bab 12 : half dragon
13 Bab 13 : Republik Aries
14 Bab 14 : pembangunan ibukota
15 Bab 15 : pahlawan terkuat dari Monras
16 Bab 16 : pembantaian para troll
17 Bab 17 : rebut kembali kota Maron
18 Bab 18 : markas pusat komando musuh
19 Bab 19 : para pemberontak
20 Bab 20 : kota Vas Neros
21 Bab 21 : rapat antar negara
22 Bab 22 : pertanian dan kemajuan
23 Bab 23 : Mordred
24 Bab 24 : lagi dan lagi
25 Bab 25 : ketenangan untuk sementara waktu
26 Bab 26 : penyebab wabah
27 Bab 27 : pedang penuh darah
28 Bab 28 : pertempuran di ibukota #1
29 Bab 29 : pertempuran di ibukota #2
30 Bab 30 : pertempuran di ibukota #3
31 Bab 31 : pertempuran di ibukota #4
32 Bab 32 : pertempuran di ibukota #5
33 Bab 33 : pertempuran di ibukota #6
34 Bab 34 : pertempuran di ibukota #7
35 Bab 35 : pertempuran di ibukota #8
36 Bab 36 : pertempuran di ibukota #9 - selesai
37 Bab 37 : darah dan air mata
38 Bab 38 : tangisan tak bersuara
39 Bab 39 : beberapa hari untuk pemulihan
40 Bab 40 : aktifnya skill pengendali
41 Bab 41 : Fighter
42 Bab 42 : rapat antar negara untuk yang kedua kalinya
43 Bab 43 : persiapan
44 Bab 44 : perang dunia ke-2 #1
45 Baba 45 : perang dunia ke-2 #2
46 Bab 46 : perang dunia ke-2 #3
47 Bab 47 : perang dunia ke-2 #4
48 Bab 48 : perang dunia ke-2 #5
49 Bab 49 : perang dunia ke-2 #6
50 Bab 50 : tahun kekosongan
51 Bab 51 : masa lalu Sneza
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 : dimensi iblis
2
Bab 2 : pedang legendaris
3
Bab 3 : menuju dunia baru
4
Bab 4 : kerajaan Camelot
5
Bab 5 : antisipasi perang
6
Bab 6 : sisi menyeramkan
7
Bab 7 : masa lalu yang tajam
8
Bab 8 : desa dwarf
9
Bab 9 : kehidupan di desa dwarf
10
Bab 10 : ras orc menyerang
11
Bab 11 : tahun baru
12
Bab 12 : half dragon
13
Bab 13 : Republik Aries
14
Bab 14 : pembangunan ibukota
15
Bab 15 : pahlawan terkuat dari Monras
16
Bab 16 : pembantaian para troll
17
Bab 17 : rebut kembali kota Maron
18
Bab 18 : markas pusat komando musuh
19
Bab 19 : para pemberontak
20
Bab 20 : kota Vas Neros
21
Bab 21 : rapat antar negara
22
Bab 22 : pertanian dan kemajuan
23
Bab 23 : Mordred
24
Bab 24 : lagi dan lagi
25
Bab 25 : ketenangan untuk sementara waktu
26
Bab 26 : penyebab wabah
27
Bab 27 : pedang penuh darah
28
Bab 28 : pertempuran di ibukota #1
29
Bab 29 : pertempuran di ibukota #2
30
Bab 30 : pertempuran di ibukota #3
31
Bab 31 : pertempuran di ibukota #4
32
Bab 32 : pertempuran di ibukota #5
33
Bab 33 : pertempuran di ibukota #6
34
Bab 34 : pertempuran di ibukota #7
35
Bab 35 : pertempuran di ibukota #8
36
Bab 36 : pertempuran di ibukota #9 - selesai
37
Bab 37 : darah dan air mata
38
Bab 38 : tangisan tak bersuara
39
Bab 39 : beberapa hari untuk pemulihan
40
Bab 40 : aktifnya skill pengendali
41
Bab 41 : Fighter
42
Bab 42 : rapat antar negara untuk yang kedua kalinya
43
Bab 43 : persiapan
44
Bab 44 : perang dunia ke-2 #1
45
Baba 45 : perang dunia ke-2 #2
46
Bab 46 : perang dunia ke-2 #3
47
Bab 47 : perang dunia ke-2 #4
48
Bab 48 : perang dunia ke-2 #5
49
Bab 49 : perang dunia ke-2 #6
50
Bab 50 : tahun kekosongan
51
Bab 51 : masa lalu Sneza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!