Kezo dan Gawain sudah sampai di perbatasan, mereka dihadang oleh pasukan bersenjata yang sudah bersiap.
"Kami diutus oleh raja untuk menyampaikan surat ini, izinkan kami untuk menemui tuan Yoviz."
Mereka masih tetap bersiap, seolah-olah memiliki niat untuk menyerang.
"Kawal mereka."
Seseorang menyimpan kembali pedang yang barusan dia keluarkan, dan bersedia mengantar namun dengan tatapan yang masih tajam.
Sesampainya di gedung negara yang merupakan tempat Yoviz berada sebagai pemimpin negara Vokesta, Gawain dan Kezo kembali dihadang oleh para penjaga.
"Mereka utusan dari kerajaan Camelot untuk menyampaikan surat."
"Maaf, kami tidak akan membiarkan orang-orang dari Camelot memasuki gedung ini."
"Kalau begitu biarkan saya saja yang mengantar surat itu."
Seseorang keluar dari pintu masuk gedung berjalan menghampiri Kezo dan Gawain.
"Kami hanya menyampaikan surat ini, kami tidak bermaksud selainnya" ucap Gawain.
Orang itu memasang senyuman kepada Gawain, berbeda dengan yang lain dimana mereka masih menatap tajam kepada orang-orang dari kerajaan Camelot.
"Bukankah anda tuan Karsan, senang bertemu dengan anda."
Gawain memberikan kesan hormat kepada Karsan yang merupakan penasehat dari Yoviz.
"Dan anda adalah tuan Gawain, komandan dari pasukan terkuat Camelot. Ini juga suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda."
Dua orang penting dari masing-masing wilayah sedang berbincang, sosok Karsan tersebut kembali masuk ke gedung untuk memberikan surat tersebut kepada sang pemimpin. Tak lama dia kembali dengan membawa rcm. Rcm merupakan nama sebuah benda yang sudah dilengkapi dengan sihir khusus untuk berkomunikasi jarak jauh.
Setelah Gawain memegang benda itu, dia pun mulai berkomunikasi dengan Yoviz.
"Jadi Raja Arthur berniat untuk mengadakan rapat damai?"
"Iya tuan, kematian nona Melisa merupakan peristiwa yang diluar pengetahuan kami. Saya mohon untuk memikirkan hal itu secara dingin. Kami juga bersedia untuk membantu mengungkap siapa pelaku dari pembunuhan tersebut."
"Tapi aku punya syarat untuk hal ini."
"Tolong katakan saja, saya akan menyampaikannya langsung kepada yang mulia Arthur."
"Aku ingin rapat itu diadakan di tanggal 17 mendatang, dengan lokasi di kota Nod negara kami. Bagaimana?."
"Tentu, asalkan kita bisa berunding dengan damai."
Yoviz pun menutup rcm-nya, dan Gawain menyerahkan kembali rcm yang dia pegang kepada Karsan.
"Terima kasih atas bantuannya, kami pamit" Gawain kembali memberi hormat kepada Karsan.
"Saya sudah melakukan sebisa saya, saya juga akan menjamin perjalanan pulang anda."
Orang itu masih tersenyum, sepertinya dia mengerti dengan kondisi saat ini. Orang-orang dari kerajaan Camelot juga belum dipastikan bahwa mereka adalah pelaku yang membunuh istri pemimpin.
Diperjalanan pulang, warga negara itu masih mengeluarkan tatapan yang seolah-olah mereka tidak senang dengan kehadiran orang-orang dari Camelot.
Sementara itu di kerajaan Camelot.
Lancelot mengantarkan saya ke sebuah penginapan yang cukup mewah.
"Silahkan tuan, ini akan menjadi tempat anda dan juga tuan Kezo."
"Apa ini gratis."
"Tentu saja, para pelayan juga sedang menyiapkan makanan untuk makan malam."
Wow, saya tidak tahu kenapa Raja Arthur memperlakukan kami seperti ini. padahal kami belum bisa membantu kerajaan ini.
Lancelot mengajak saya berkeliling penginapan, terdapat kolam air panas dengan berisi air suci yang bisa mengisi mana serta energi yang terkuras setelah pertarungan. Lancelot bilang panas dari air suci merupakan panas alami yang dihasilkan sendiri oleh air suci tersebut.
Kami kembali berkeliling untuk melihat-lihat tempat tidur.
Saya terkejut setelah melihat sesuatu yang terpajang di dinding, seperti tidak asing bagi saya. Tidak salah lagi, ini adalah kalender Masehi.
"Bisakah anda jelaskan benda yang terpajang disini."
Saya mencoba bertanya kepada Lancelot kenapa benda ini bisa sampai didunia ini.
"Oh.. Itu diberi nama kalender, itu berfungsi untuk penanda hari. Disitu terdapat tanggal, bulan, serta tahun untuk lebih memperjelas suatu hari."
"Kalau begitu ada diangka berapa hari ini?"
"Hari ini adalah hari Rabu, tanggal 12, bulan April, tahun ke 68."
Ini menakjubkan, hanya melihat kalender ini saja. Bahkan tidak hanya kalender saja tetapi saya juga melihat jam dinding disebelahnya, saya merasa seperti masih hidup di bumi.
"Lalu siapa yang menciptakan benda semacam ini?"
"Para tetua bilang yang menciptakan penandaan hari adalah manusia pertama yang dipanggil oleh Dewa Pencipta ke dunia ini."
Jadi manusia pertama yang dipanggil oleh Dewa sekitar 68 tahun yang lalu, dia membuat penanggalan hari yang sama dengan kehidupan di bumi.
"Siapa namanya? dan apa manusia itu masih hidup?"
"Dia bernama Wili, sayang sekali dia sudah meninggal sekitar 37 tahun yang lalu."
"Oh.. Sayang sekali, padahal saya ingin bertemu dengannya."
Jika memang ras manusia baru dipanggil 68 tahun yang lalu, maka ada kemungkinan makhluk dari ras lain juga mulai dipanggil 68 tahun yang lalu. Kalau begitu bagaimana dengan ras iblis.
"Komandan Gawain dan tuan Kezo sepertinya sudah dalam perjalanan pulang."
"Saya harap mereka baik-baik saja."
Saat saya mengingat kembali permasalahan ini, menurut saya pemimpin negara Vokesta terlalu berlebihan jika sampai memulai peperangan. Lagi pula belum dipastikan jika kerajaan ini yang salah.
"Tuan Lancelot, apa anda tahu tentang istri dari pemimpin negara Vokesta yang terbunuh itu?"
"Nyonya Melisa, dia adalah wanita yang sangat baik. Kami sering mengundangnya jika ada acara besar di kerajaan ini, namun berbeda dengan suaminya. Dia menganggap bahwa kerajaan ini sangat berbahaya, dan mencoba tidak terlalu dekat."
"Kenapa dia berpikir seperti itu?.
"Di masa lalu, sebelum Raja Arthur dilantik menjadi seorang pemimpin. Kerajaan ini berada di bawah kendali Raja Nark, dia adalah raja yang maniak akan wilayah kekuasaan. Kerajaan Camelot dibawah pimpinan Raja Nark pernah menjajah negara Vokesta, dan membunuh pemimpin negara itu yang merupakan ayah dari pemimpin negara saat ini. Setelah Raja Nark meninggal karena usia, dia digantikan oleh Raja Arthur dengan pedang Caliburnya. Raja Arthur mencoba bertanggung jawab atas kekejaman dari raja sebelumnya, Raja Arthur mengembalikan kembali wilayah yang dulu dijajah dan membantu membangun kembali negara itu, namun sepertinya mereka masih mengingat tentang tragedi itu."
Ternyata kerajaan ini juga memiliki sisi yang buruk di masa lalu, menurut saya itu hal yang wajar dalam suatu wilayah kekuasaan.
Lancelot pamit untuk kembali ke kastil setelah bercerita, meninggalkan saya sendiri. Saya penasaran dengan kolam air panas yang dimaksud Lancelot, saya mencoba menenggelamkan kaki saya ke kolam itu.
"Hmm..."
Entah kenapa saya merasa hanya air panas biasa, ayolah saya sudah berekspektasi cukup tinggi dengan air ini.
"Apa kau tidak paham dengan perkataan kesatria tadi, air ini akan bereaksi jika mana dan energimu berkurang" ucap Norkes.
"Iya-iya aku tahu."
Setelah beberapa lama, saya mulai merasakan bosan. Kenapa Kezo tidak kunjung kembali, apa dia berjalan-jalan ke suatu tempat terlebih dahulu.
Saya baru ingat tentang hal yang ingin saya tanyakan kepada Norkes.
"Hey Norkes."
"Apa."
"Apa aku boleh bertanya tentang sesuatu?"
"Tergantung."
"Ayolah, kita sudah berada didunia baru. Aku juga perlu tahu tentang dunia yang aku tinggali saat ini."
"Apa yang ingin kau tanyakan."
"pertama siapa makhluk primordial selain kau lalu siapa sebenarnya Dewa pencipta itu."
"Dewa pencipta adalah Dewa yang menciptakan dunia ini sebagai tempat yang layak dihuni, karena dulu. Dunia ini hanya dipenuhi lautan lava dan pegunungan es, Dia bernama Dewa Zoky, dia juga menciptakan 2 makhluk primordial yaitu aku dan Norki. Serta 4 hewan yang memegang 4 arah mata angin, untuk membantu membuat dunia yang indah."
"Lalu kenapa kau bisa bermusuhan dengan Norki?"
"Tolong jangan ingatkan aku tentang hal itu."
"Oh.. Maaf."
Sepertinya dia tidak ingin menceritakan bagian itu, mungkin dia memiliki kenangan yang buruk soal hal itu.
"Kalau begitu, bagaimana jika kau mengajariku beberapa teknik skill."
Saya mencoba menghibur Norkes yang kini mungkin sedang menjelajahi ingatan buruknya dimasa lalu.
"Ide yang bagus."
Saya pamit ke penjaga penginapan untuk keluar sebentar, hutan merupakan tempat yang paling bagus untuk latihan.
"Baiklah, hari ini kita belajar apa."
"Kau tahu skill?"
"Bukankah itu seperti kemampuan?"
"Yah... Skill dibedakan menjadi 4, yaitu skill dasar, skill spesial, skill unik, dan skill tingkat tinggi. Kau sudah cukup bagus dalam menguasai skill dasar, mungkin ini saatnya mengembangkan skill dasar itu menjadi skill spesial."
"Skill spesial?"
"Itu adalah kemampuanmu dalam menyerang ataupun bertahan dengan menggunakan elemen sihirmu, kau memiliki elemen tanah. Coba buat serangan dengan elemen itu, atau dinding tanah untuk perlindungan."
Saya mulai berimajinasi dengan pikiran saya, hmm... Elemen tanah, serangan apa yang dapat saya buat dari elemen itu.
Saya mencoba menciptakan gumpalan tanah sebesar tubuh saya, kemudian melemparkannya dengan menggunakan energi sihir. Serangan itu menghancurkan 3 pohon sekaligus.
"Kau lihat itu?"
"....."
"Ayolah, itu sangat keren."
"Dengar, serangan itu tidak mematikan seperti yang kau bayangkan. Bahkan ada pengguna elemen tanah yang mampu menciptakan gunung setinggi 300 meter."
"Wow..."
Apa-apaan itu, dia pasti juga bisa menciptakan pulau dengan kekuatannya.
"Oke baiklah, kembali ke latihan. Sekarang ciptakan perlindungan yang kokoh."
Saya mencoba berkonsentrasi, dan kembali berimajinasi. Kemudian saya meletakan tangan saya ke tanah, seketika terciptalah tembok dari tanah yang perlahan terbentuk semakin tinggi.
"Bagaimana dengan ini?"
"Masih terlalu lambat, tapi sudah lumayan. Itu akan menjadi pertahanan yang bagus jika kau terus mengasahnya."
Saya mulai berlatih untuk terus memaksimalkan skill spesial saya, Norkes juga membantu saya dengan energi sihirnya. Berlatih dan terus berlatih, keringat mulai keluar dari tubuh saya.
Sekitar 4 jam setelahnya, hutan yang awalnya penuh dengan tumbuhan dan pepohonan. Kini menjadi area yang lebih terbuka.
Jika soal energi sihir dan mana, saya masih punya cukup banyak. Namun Norkes mengajak untuk kembali ke penginapan, dia adalah makhluk yang terlalu khawatir dengan kondisi sekitar. Dia takut jika ada musuh yang menyerang saat saya sudah menguras energi sihir dan mana saya untuk latihan.
Saya pun kembali ke penginapan, sesampainya di sana. Saya disambut oleh penjaga penginapan dan pembantu yang dengan senang hati mencuci pakaian saya, dan menawarkan pakaian-pakaian yang menurut saya terlalu berlebihan hanya untuk iblis seperti saya.
Saatnya berendam di pemandian air panas, dengan panas alami dari air suci.
Saya terkejut, seingat saya sebelumnya saya sudah mencoba merasakan air ini. Tapi entah kenapa ini terlihat berbeda, tidak seperti air yang saya rasakan sebelumnya.
"..... Norkes, jadi ini yang kau maksud air suci sebagai pemulih energi dan mana."
"Jadi, bagaimana rasanya saat berendam di air suci ketika sedang kehilangan banyak energi sihir."
"Ini menakjubkan!!! Astaga aku tidak pernah merasakan kehangatan ini sebelumnya, bahkan aku bisa saja tidur di sini."
"Jangan, itu akan berakibat pada fisikmu jika terlalu lama berendam di air ini."
"Benarkah?"
"Mungkin."
"Hey, kau tidak tahu tentang hal itu. Dasar sok bijak."
"Ayolah, kau tahu kan tentang pepatah yang mengatakan bahwa berlebihan itu tidak baik."
"Tunggu, darimana kau dapat pepatah itu?"
"Ras manusia sering mengatakan hal-hal konyol seperti itu. Tapi anehnya semua perkataan mereka itu benar, meraka seperti peramal yang sudah tahu bahwa hal itu akan benar-benar terjadi."
"Yah... Begitulah."
Dia belum tahu bagaimana nasehat-nasehat para sepuh untuk cucu-cucunya, itu lebih parah dari hanya sekedar nasehat dari orang bijak.
Terdengar suara dari depan, Sepertinya itu suara dari Kezo. Apa dia sudah kembali,
Pintu pemandian perlahan terbuka, dan langkah kaki seseorang terdengar masuk.
"Hey pemalas, kau sudah tidur berapa jam?"
"Dengar, aku juga baru selesai latihan. Kau pikir sedari tadi aku hanya bersantai tanpa melakukan apapun."
Kezo menghela nafas setelah berendam.
"Jadi bagaimana hasilnya?"
"Perundingan akan diadakan pada tanggal 17 di wilayah negara Vokesta, sepertinya mereka masih mewaspadai kerajaan ini."
"Apa kau sudah tahu tentang masa lalu dari kerajaan ini?"
"Maksudmu tentang penjajahan, aku sudah mendengarnya dari komandan Gawain."
"Aku harap masalah ini akan segera selesai tanpa harus menimbulkan peperangan, lalu kita bisa secepatnya mendirikan negara."
"Apa kau sudah memiliki gambaran setelah berkeliling kerajaan ini?"
"Yah, aku ingin membuat kebun kopi."
"Itu ide yang bagus."
Kezo menghela nafas untuk yang kedua kalinya, saya kemudian menirukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments