Negara Aries, negara yang akan berdiri cepat atau lambat. Saya sudah bisa merasakannya, lagipula ini merupakan langkah awal yang bagus. Dengan ras orc dan ras dwarf yang kini sudah bersatu.
Sesuai janji yang sudah saya ucapkan sebelumnya, saya meminta para dwarf membuatkan pedang, tameng, serta baju armor untuk pasukan orc. Saya juga mengadakan latihan sihir, bisa dibilang para orc ini lebih payah dalam menggunakan energi sihir jika dibandingkan dengan para dwarf. Hanya saja mereka memiliki daya tahan serta fisik yang sangat kuat, sehingga tanpa energi sihir sekalipun. Mereka masih tetap menjadi pasukan tempur yang harus diwaspadai, apa lagi mereka memiliki skill unik yang sangat cocok dengan kemampuan mereka.
Butuh banyak kesabaran dalam melatih para orc ini, hanya pemimpinnya saja yang memiliki pemahaman yang lumayan bagus. Dia bisa menangkap penjelasan yang saya coba terangkan kepada mereka, untuk yang lainnya masih sulit untuk memahami penjelasan dari kata-kata saja. Karena itulah di latihan kali ini saya sering bergerak dalam menjelaskan jika dibandingkan dengan hanya berbicara saja, dengan itu saya harap mereka bisa lebih mengerti dengan gerakan serta penjelasan saya dalam waktu yang bersamaan. Tapi ternyata itu tidak terlalu berdampak, mereka masih tetap saja kebingungan dengan penjelasan itu, mungkin ini akan menjadi latihan yang panjang.
Malam harinya saya dan Norkes masih berbicara mengenai Val, seperti yang sudah Norkes katakan, Val kini tersegel di sebuah pohon besar yang berada di hutan tempat tinggal ras half dragon, menurut informasi. Ras tersebut merupakan ras terkuat di hutan ini, tapi walaupun begitu. Mereka tidak mengacau atau menyerang ras yang lebih lemah dari mereka seperti layaknya para orc, mereka seperti tidak peduli dengan nasib ras lain. Mereka lebih suka beraktivitas didalam wilayahnya, dan melindungi apa yang penting bagi mereka. Salah satunya adalah Val, mereka menganggap bahwa Val adalah pemimpin para monster. Untuk itulah mereka akan terus menjaga sosok naga yang tersegel itu, sampai ada seseorang yang bisa membuka segel tersebut.
3 bulan berlalu seja saya berhasil menyatukan ras orc dengan ras dwarf, kini mereka hidup berdampingan dalam desa yang sama. Tidak ada peperangan lagi di antara mereka, atau bahkan perselisihan. Para orc sekarang lebih sering berlatih saat mereka sedang bosan, masing-masing dari mereka sekarang sudah berkembang. Dengan dilengkapi peralatan tempur yang dibuat oleh para dwarf, mereka sekarang ini sudah punya pedang tingkat mitos. Kecuali pemimpin para orc. Dia bernama Nubu, disaat pasukannya mendapat pedang dengan tingkat mitos dari evolusinya. Nubu lebih unggul dengan mendapat pedang tingkat sejarah seperti yang saya miliki, berkat evolusi dari pedangnya tersebut. Dia mendapat skill unik yaitu Counter Attack. Dengan skill itu dia mampu mengembalikan serangan yang dia terima dengan rasio yang sama, jadi saat ini. Selain kemampuan Nubu yang meningkat, skill uniknya pun juga bertambah. Menjadikannya sosok yang setara dengan jenderal perang, untungnya saat ini dia sudah berada di pihak kami.
Tanggal 20 Desember, ini berarti sudah tinggal beberapa minggu lagi untuk menyambut tahun baru yang ke-69. Saya bertanya kepada Lugis.
"Apa yang biasa kalian lakukan untuk memperingati pergantian tahun?"
"Apa maksud anda?"
"Kalian tahu kan, perayaan untuk menyambut gantinya tahun. Seperti saat memperingati hari ulang tahun."
"Hmm... Kami tidak pernah merayakan hal semacam itu."
Jadi mereka melewatkan pergantian tahun, dan ini sudah tahun ke-68. Apa yang mereka lakukan sejak dulu, apa yang mereka pikirkan saat tahun sudah berganti. Ini aneh, sangat aneh.
"Kalau begitu beritahu semua makhluk untuk menyiapkan pesta pada hari terakhir di tahun ini."
"Baiklah."
Setelah Lugis pergi, saya kemudian berbicara dengan Norkes.
"Apa rencanamu yang selanjutnya?"
"Kita harus membebaskan Val dari segel itu."
"Berapa banyak pasukan yang harus dipersiapkan untuk menjebol pertahanan half dragon?"
"Tidak, kita tidak bertempur. Kita akan pergi sendirian ke desa mereka."
"Apakah itu akan baik-baik saja?"
"Tenang saja, kau hanya perlu menunjukan pedang Legendaris milikku. Dan semua akan berjalan lancar."
"Tunggu, jika bisa semudah itu. Kenapa kita dari awal tidak langsung pergi menemui Val saja."
"Kita belum tahu kondisi hutan ini setelah Val disegel, semua bisa terjadi di hutan ini. Jadi kita perlu bekerja sama terlebih dahulu pada ras-ras yang ada di hutan ini, kita juga belum tahu bagaimana reaksi para half dragon itu terhadap kehadiranmu."
Dia tidak menjelaskan semuanya secara rinci di awal, itulah sosok kepribadian yang saat ini berada di tubuh yang sama dengan saya. Seharusnya saya juga bisa membantu merencanakannya jika saya tahu rinciannya di awal.
Gawain menyampaikan pesan dari kerajaan Camelot, Raja Arthur memesan 600 baju armor. Dan kabar baiknya dia akan membayar pesanan tersebut, saya kemudian bertanya kepada Lugis apakah mereka sanggup. Dan Lugis menjawab bahwa itu tugas yang tidak terlalu berat, tapi dia mengaku tidak enak jika harus dibayar. Apalagi kerajaan Camelot merupakan kerajaan yang juga ikut melindungi desa para dwarf.
"Bagaimana jika kita menukarkan baju armornya dengan minuman alkohol, kita juga akan mengadakan pesta saat akan menyambut tahun baru."
Itu hanya saran yang saya pikirkan, walaupun begitu saya tetap akan mengikuti semua keputusan yang dibuat Lugis.
"Ide bagus, daripada kita dibayar. Lebih baik kita menukarkan barang yang bermanfaat bagi kedua pihak."
Saya pikir uang juga akan sangat bermanfaat bagi kami, meskipun begitu saya tetap akan mengikuti keputusan Lugis seperti yang sudah saya jelaskan diawal.
Saya pun memberitahukan hal itu kepada Gawain, seperti yang sudah Lugis bicarakan bahwa dia tidak ingin menerima uang. Melainkan menukar barang tersebut dengan minuman, Dan saya juga menjelaskan kenapa kami lebih memilih menukarnya dengan minuman daripada uang, bahwa kami akan mengadakan pesta kecil untuk tahun baru. Setelah itu, Gawain pun mengeluarkan rcm dan mulai berkomunikasi dengan Raja Arthur dengan menggunakan benda tersebut. Dari percakapan mereka, bisa saya simpulkan bahwa Raja Arthur akan mengirimkan 800 botol pada tanggal 30. Itu jumlah yang sangat banyak, tapi saya juga melihat jumlah para orc yang juga memiliki jumlah yang sangat banyak. Saya juga belum bisa menjamin apakah baju armor yang dipesan oleh Raja Arthur akan siap pada bulan ini, tapi raja Arthur sepertinya sudah sangat percaya dengan para dwarf. Dia bahkan akan membantu menyediakan bahan baku jika seandainya kurang.
Tanggal 31, Hari terakhir di tahun ini. Hari ini merupakan hari yang sangat sibuk. Kami membuat berbagai makanan serta menyiapkan minuman yang sudah dikirim oleh kerajaan Camelot, daging-daging hasil buruan. Berkat para orc yang pandai dalam berburu, sayuran serta buah-buahan yang dipetik langsung dari ladang. Serta api unggun untuk menerangi malam yang gelap, terakhir meja dan kursi yang sudah tertata rapi. Ini lebih mirip seperti makan besar, yang dimeriahkan oleh para ras monster.
Semua hadir di malam itu, malam yang sangat ramai. Mereka duduk di masing-masing kursi di setiap meja yang penuh dengan makanan, saya melihat mereka. Mereka tampak seperti makhluk yang berbeda dengan saat awal saya bertemu dengan mereka, ras orc yang sering menyerang desa para dwarf. Kini mereka duduk kursi dalam satu meja, mengobrol dan bercanda. Seperti tampak tidak pernah bermusuhan sebelumnya, melainkan ikatan saudara yang saling melindungi satu sama lainnya.
Saya, Kezo, Nubu, Lugis, serta seorang pengawas pembangunan dari ras dwarf yang bernama Dapon. Kami berada dalam satu meja, kami tampak seperti sebuah keluarga. Kami membicarakan tentang masa depan yang indah, hal-hal yang mungkin akan kami lakukan untuk kedepannya.
"Ini malam yang sangat meriah tuan Ken" ucap Lugis sambil menuangkan minuman untuk mengisi gelas yang ada didepan saya.
"Bersenang-senanglah Lugis, kita sudah bersusah payah dalam menyiapkan semua ini."
Saya mengambil gelas itu, Kezo menepuk pundak saya.
"Pemikiran yang bagus kawan, aku ingin bersantai dengan melepaskan semua auraku."
Saya baru pertama kali melihat ekspresi yang dikeluarkan Kezo saat ini, dia membawa sebotol minuman untuk dirinya sendiri sambil terus mengunyah daging.
Waktu sudah menunjukan detik-detik akan berakhirnya tahu 68 dan akan memasuki tahun 69, kami bersorak. Menghitung mundur bersama-sama, ini adalah momen yang ditunggu-tunggu.
Dan bum.
Memasuki 1 detik tahun ke-69, kami serentak memancarkan energi sihir kami untuk menciptakan cahaya berwarna-warni dari beragamnya energi sihir yang kami miliki. Sayang sekali warna sihir milik Kezo dan juga saya sendiri tidak terlalu terlihat, karena kami memiliki sihir kegelapan yang berwarna hitam. Namun tiba-tiba Kezo memancarkan sihir yang berwarna putih yang merupakan sihir suci milik malaikat, bagaimana dia melakukannya.
"Kezo, apa-apaan itu."
"Kenapa?"
"Bagaimana caramu mengeluarkan sihir suci?"
"Apa kau belum tahu, dari awal aku memang memiliki sihir suci."
Hanya saya yang melihat hal aneh itu, yang lain masih sibuk melihat cahaya warna-warni yang ada di langit. Saya pun akhirnya mengabaikan hal itu, saya bisa menanyakannya kepada Kezo di lain waktu. Karena ini memang bukanlah waktu yang tepat, saat ini adalah momen dimana semua makhluk bersorak.
Cukup lama kami menghiasi langit dengan cahaya sihir, saya kemudian berpidato di atas mereka.
"Jadi semuanya, malam ini adalah malam yang indah. Mungkin bagi kalian sebelumnya menganggap malam ini sebagai malam yang sama seperti biasannya, tapi kali ini berbeda. Mulai saat ini kita akan mengadakan pesta untuk menyambut tahun baru berikutnya, dan saat kita sudah berhasil membuat negara. Aku juga akan membuat hari peringatan untuk memperingati suatu peristiwa, hari-hari penting dimana kita juga akan mengadakan pesta seperti ini. Percayalah, kita bisa melakukan apapun jika kita bersatu dan terus bersama-sama. Maka dari itu teruslah melindungi satu sama lain, karena itulah kita bisa menjadi sangat kuat."
Saya mengangkat gelas yang saya pegang.
"Untuk tahun 69!"
"UNTUK TAHUN 69!!"
mereka mengucapkannya secara serentak, membuat suasana menjadi semakin ramai.
Kami melanjutkan makan-makan, serta terus mengisi ulang gelas. Melanjutkan kembali obrolan santai yang diawal kami bahas, tak lama setelah itu. Kezo terkapar di meja, sepertinya dia sudah tidak kuat minum lagi. Saya sendiri juga baru pertama kali minum sebanyak ini, untungnya saya tidak akan bisa mabuk terlalu berat di dunia yang saya tempati saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments