13. Takut Parah

Arya di luar rumah baru akan masuk saat kemudian ia kembali mendengar suara perempuan memanggil dengan suara serak,

"M... aaa... S,"

Arya pun cepat menoleh ke arah asal suara, apalagi saat terdengar suara memanggil itu, dibarengi aroma anyir darah yang membuat perut lumayan mual,

Dan...

"Astaga,"

Arya sampai memantul saking kagetnya, ketika akhirnya, kedua matanya yang sudah lumayan lama libur tidak melihat hantu akhirnya malam ini kembali bisa melihat hantu,

Melihat Arya akhirnya bisa melihatnya, tentu saja hantu perempuan dengan kepala nyaris putus itu langsung bersorak bahagia,

Ia sampai melayang berputar-putar macam gangsing membuat Arya matanya hampir juling,

"Stoooop!"

Kata Arya dengan suara keras,

Hantu perempuan dengan kepala nyaris putus itupun segera menghentikan aksinya, dan tentu saja karena ia memutar-mutar tak jelas, maka leher kepalanya pun jadi seperti lilitan kabel,

"Aduh, sakit..."

Keluh si hantu perempuan,

Arya menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya melihat hantu dengan tampilan tidak jelas itu,

Arya baru akan bertanya siapa gerangan si hantu itu, kenapa dia ada di rumahnya, dan...

"Ar..."

Tiba-tiba dari dalam rumah Boni lebih dulu membuka pintu,

Boni dan saling memandang satu sama lain,

"Kamu kenapa mukanya pucat?"

Tanya Arya heran,

Bukannya dia yang melihat hantu? Kenapa Boni yang wajahnya pucat,

"Kita mending pulang saja Ar, pulang ke rumah Umi kamu saja udah,"

Kata Boni yang tiba-tiba saja berjalan melewati Arya untuk lantas mengajak Arya ke mobil,

Arya tentu saja jadi tambah bingung,

Ia ganti melihat hantu perempuan yang terlihat berdiri memperhatikan Arya dan Boni dari tempatnya berdiri mengambang,

"Di dalam ada hantu Ar, dia duduk di atas meja, sumpah Ar,"

Kata Boni sambil bergidik,

Ia menatap bangunan rumah Arya, lalu menatap Arya yang akhirnya menyusulnya ke dekat mobil,

"Hantu apa? Hantu itu ada di luar, bukan di dalam,"

Kata Arya yang jelas-jelas dia lah yang tengah bersama hantu,

Boni menggelengkan kepalanya berulang-ulang melebihi gelengan kipas angin pencetan nomor tiga,

"Kenapa?"

"Aku tadi sedang makan, lalu aku pergi ke dapur sebentar untuk ambil minum, begitu balik lagi ke ruang makan, dari arah dapur jelas sekali aku melihatnya Ar... Sudahlah ayo pulang saja, rumah ini mengerikan, ini rumah angker, terserah kamu Ar kalau mau dibatalkan transaksinya, aku tidak akan menghalangi, sungguh,"

Ujar Boni,

"Lho bagaimana sih Bon? Malah transaksi dibatalkan, wong proses balik namanya saja sedang berjalan, kamu ini ngawur,"

Arya mengurut keningnya yang jadi pusing,

"Tapi Ar, ini berbahaya, bagaimana jika nanti hantu itu naksir kamu, aku bahkan tak berani melihat mukanya, aku takut Ar, lihat ini, semua bulu kudukku berdiri tegap Ar,"

"Tidak apa, daripada bulu kudukmu push up,"

Sahut Arya,

"Jiiiah Ar, aku seirus,"

Kata Boni dengan wajah yang benar-benar pucat macam mau pingsan,

Apalagi begitu angin kembali berhembus dan mulai membuat aroma anyir hantu perempuan dengan kepala nyaris putus itu kembali tercium, Boni pun tak malu-malu lagi langsung melompat ke dekat Arya,

"Kamu mencium aroma darah itu kan Ar? Darah apa menurutmu Ar?"

Tanya Boni suaranya seperti gemetar,

"Darah manusia yang lehernya hampir putus, tuh dia ada di depanku,"

Kata Arya, yang otomatis membuat Boni tak sadar malah lari menuju rumah lagi, dan masuk ke dalam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

estycatwoman

estycatwoman

ya Allah polisi loh badan gede mental tempeeee.... 🤣🤣🤣

2024-05-06

0

Ita

Ita

lucu banget si Boni

2023-01-17

1

Ita

Ita

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!