9. Memantau

"Ada hantu ya Mas?"

Tanya laki-laki berkepala plontos menebak,

Boni dan Arya pun seketika memandangi laki-laki kepala plontos yang kini tampak tersenyum aneh ke arah mereka,

Senyuman yang seolah menggantikan tawa atas ketakutan di wajah Boni yang tergambar dengan jelas,

Lalu, tampak Arya menatap Boni lagi,

"Ada apa Bon?"

Arya mengulang tanya yang belum sempat dijawab Boni dengan jelas,

"Tadi pas aku nunggu kamu di mobil, aku lihat ada perempuan di dari arah sana nyebrang ke arah sini,"

Arya yang mendengar penuturan Boni lantas menghela nafas,

"Bon... Bon, namanya juga jalan, ya pasti ada saja yang nyebrang lah,"

Kesal Arya pula,

"Duh kamu tuh peka sedikit kek Ar, masalahnya perempuan itu bukan hanya nyebrang, tapi begitu sudah nyebrang dia macam jalan ke arah sana dan nembus tembok,"

Kata Boni sambil bergidik,

"Aduh, ini semua jelas karena doa mu yang asal keluar Ar, bisa-bisanya minta bertemu hantu untuk jadi saksi mata,"

Kesal Boni,

"Lho, apa salahnya, kadang mereka cukup banyak membantu saat ada kasus yang sulit dipecahkan,"

Kata Arya bersikeras jika hantu juga ada banyak gunanya,

"Gadis itu tidak dianiaya di sini, dia dibuang dari sebuah mobil, pasti mereka mengira gadis itu sudah mati,"

Ujar laki-laki berkepala plontos yang kini tampak memasukkan botol minumannya ke dalam kantong kresek lagi, dan kemudian menyelipkannya ke sudut gerobak,

"Jadi Bapak melihat kejadiannya hari itu?"

Tanya Arya antusias,

"Ya, hari itu hampir jam tengah malam, saat gerimis turun sejak sore,"

Ujar Laki-laki berkepala plontos lagi,

Arya dan Boni sejenak saling berpandangan, Boni yang tadi sempat ketakutan gara-gara melihat perempuan yang mampu menembus tembok seolah langsung saja lupa karena mendengar penuturan si laki-laki kepala plontos,

"Apa Bapak ingat mobilnya seperti apa? Atau ciri-ciri orang yang saat itu membuang sesosok gadis di sekitar kawasan jembatan Ancol?"

Tanya Arya akhirnya,

Laki-laki berkepala plontos itupun terlihat menatap jauh ke arah jembatan yang sejak dulu ditakuti oleh banyak pengendara,

"Mobil van besar berwarna hitam dan beberapa laki-laki memakai masker, hanya itu yang bisa aku ingat,"

Jawab laki-laki berkepala plontos,

Arya mengangguk mengerti,

"Ya baiklah, Pak, ini sudah lumayan membantu Pak,"

Kata Arya,

"Mas ini polisi yang menangani gadis malang itu?"

Tanya laki-laki kepala plontos,

Arya mengangguk, Boni tak mau ketinggalan juga ikut mengangguk, bahkan ia pakai acara tunjuk jari seperti sedang di dalam kelas saja,

Sayangnya, laki-laki kepala plontos seolah tak peduli dengan keberadaan Boni yang sibuk tunjuk jari karena tak mau kalah eksis,

Arya sendiri tampak sibuk celingak-celinguk mencari kamera CCTV di sekitar sana,

Tampak ada beberapa bangunan di sana yang memiliki CCTV,

Mungkin Arya nanti bisa meminta ijin untuk melihat rekaman-rekaman CCTV yang ada di sekitar sana untuk mengetahui kejadian beberapa hari lalu di mana salah seorang pewaris keluarga ternama dibuang di sekitar jembatan Ancol dengan luka ditubuhnya yang cukup memprihatinkan,"

"Kamu akan memeriksa satu demi satu CCTV di sekitar sini Ar?"

Tanya Boni,

Arya mengangguk,

Lantas pandangan mata Arya tertuju ke arah jalanan di depannya,

"Kita ke sana dulu Bon, kita telusuri kemungkinan bangunan yang ada CCTV,"

Ajak Arya,

...****************...

Terpopuler

Comments

novita setya

novita setya

boni dagelan ditengah ketegangan..sgla pke tunjuk jari😄

2024-04-28

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

jangan2 pak plontos itu memang hantu.. bgs jg bisa bersaksi.. hihihi

2022-11-27

0

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

think smart....xixixi..seandainya hantu JD saksi, kira2 pesidangan gimana ya?

2022-11-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!