Rumah Angker

Rumah Angker

1. Cerita Pagi

Aroma telur dadar yang harum mewangi tercium memenuhi ruangan rumah Umi yang sederhana,

Arya, pemuda berparas tampan dengan potongan rambut cepak yang baru selesai mandi terlihat mendekati Umi yang masih sibuk menyiapkan sarapan,

"Aromanya bikin lapar Umi,"

Kata Arya tiba-tiba, membuat Umi menoleh ke arahnya lalu tersenyum manakala tahu Arya yang kini menghampirinya,

"Kamu kan suka telor dadar sama tumis kacang panjang dan tahu isi, Umi sengaja masak semua yang kamu suka untuk sarapan, sebelum kamu pindah rumah Arya,"

Ujar Umi,

Arya tersenyum penuh haru sambil berdiri di sebelah Umi yang sudah macam neneknya sendiri,

Ya, sejak kecil hidup tak jelas ikut siapa, sempat berkumpul dengan Ibu tapi akhirnya Ibu meninggal dan walhasil Arya harus hidup ikut saudara lagi berganti-ganti,

Beruntungnya, keluarga Arya ada yang seperti Umi, dan juga yang seperti Bibik Zia pastinya,

Ah Bibik Zia, sudah lama sekali Arya bahkan tak berkunjung ke rumahnya di Bogor, padahal sebelum akhirnya pindah tugas, Arya masih berada di Bogor untuk waktu yang cukup lama,

Tapi...

"Ar, sudah mandi aja,"

Terdengar tiba-tiba suara seorang perempuan mengagetkan Arya,

Tampak Arya menoleh ke arah pintu dapur, begitu juga dengan Umi,

Seorang perempuan cantik dengan seragam batik guru tampak masuk ke dalam dapur lalu berjalan menuju kulkas,

"Arya jadi akan pindah rumah Nay,"

Kata Umi sambil kemudian mematikan kompor dan mengangkat dadar telor dari penggorengan,

Kanaya, perempuan cantik itu sejenak mengurungkan niatnya membuka kulkas, ditatapnya Arya yang berdiri di samping Umi nya,

"Kenapa?"

Tanya Kanaya,

"Sudah saatnya Arya harus mandiri tante, Zizi bahkan sudah menikah dan sudah memiliki anak pertama, Arya terlalu malu jika di usia Arya yang sekarang masih merepotkan keluarga Umi dan Tante Kanaya,"

Kata Arya,

Kanaya dan Umi menggelengkan kepalanya,

"Kata siapa kamu merepotkan Ar, bagi kami adanya kamu di rumah malah membuat kami merasa aman, Bang Dave bahkan bicara padaku, jika sedang ada tugas mengawal Tuan Zion keluar kota atau keluar negeri, rasanya sudah tak pernah khawatir lagi sejak kamu mau tinggal di sini, bukan di tempat Bang Dimas,"

Tutur Kanaya,

Arya tampak tersenyum, senyum yang pastinya akan mampu menggetarkan hati perempuan di luar sana,

"Ya, ingin mandiri memang tidak ada salahnya, apalagi jika memang membeli rumah untuk investasi masa depan,"

Ujar Umi,

"Tapi, kami hanya sedih jika kamu tidak lagi tinggal di sini, karena buat Umi, kamu itu sudah seperti cucu Umi sendiri,"

Tambah Umi lagi, yang diiyakan oleh Kanaya dengan anggukan kepala,

"Arya akan rajin berkunjung, Arya janji Umi, Tante,"

Kata Arya pula,

"Kapan memangnya mau pindahan Ar?"

Tanya Kanaya akhirnya,

"Besok pagi Tante, mumpung weekend,"

Jawab Arya,

"Nanti Umi masak untuk kita antar kamu pindahan,"

Kata Umi,

"Ya harus itu Umi, nanti aku kabari Mbak Ning, siapa tahu ingin ikut antar kamu pindahan ya Ar,"

Kata Kanaya, yang tentu saja tak keberatan sama sekali bagi Arya dengan ide Kanaya tersebut,

"Rumah itu sudah kosong tiga tahun, tapi masih cukup terawat karena ahli waris cukup baik merawatnya, rumah di sebelah kanan kirinya agak jauh, membuat suasana lebih tenang,"

Kanaya mendengarkan cerita Arya tentang rumah barunya sambil melanjutkan membuka kulkas,

"Kosong tiga tahun tidak angker ya Ar?"

Tanya Kanaya,

Arya tergelak,

"Semoga tidak Tante, rumah itu masih milik keluarga temanku kok, jadi tidak mungkin mereka memberiku rumah angker bukan?"

"Kamu sudah melihatnya?"

Tanya Kanaya,

"Sudah, sejauh ini aku merasa aman saja,"

Ujar Arya,

Ya aman, memang sudah dua tahun lebih Arya tak lagi pernah melihat mahluk astral, tak juga merasakan keberadaannya,

Jika dulu ia sempat sedikit sensitif, untungnya belakangan ini ia mulai bisa hidup benar-benar seperti manusia normal, dan Arya merasa itu jauh lebih enak.

"Baguslah kalau tidak ada hantu-hantunya, kalau toh ada, kamu bisa minta tolong Bibik Zia,"

Kata Kanaya tergelak renyah,

Umi menggelengkan kepalanya,

"Sudah... sudah... Bantu bawa sarapan ke meja makan, lalu kalian sarapan lah, nanti terlambat, sudah siang,"

Kata Umi akhirnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Ratna Pujianti

Ratna Pujianti

akhir nya nyambung juga ni kisah zia dan zion

2023-10-01

1

depy ayu Irawan

depy ayu Irawan

hadir thor

2022-12-04

2

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

gara2 ribet dengan perdapuran. awal baca rada keki. ini Arya sapa ya . eh giliran disebut Zia., ting ting ting..ooo ternyata Arya pak pol.
xixxiixix.maafkeun kak cila...
akhirnya cerita pak pol ganteng dimulai. biar pelan tetep pasti baca

2022-11-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!