4. Hantu Liar

"Siapa tuh? Kenapa ada polisi?"

Sesosok gadis melayang dari ruang dalam, ia terlihat menempel di dinding macam tokek dengan posisi kepala di bawah,

Sebagai hantu, ia kadang suka melakukan posisi yang sulit ditiru oleh manusia untuk melakukan prank,

Hantu cantik itu menatap dua pemuda berseragam polisi yang kini memasuki rumahnya,

Ah yah, rumahnya, rumah barunya, yang ia pilih dari hasil menghitung kancing karena banyak sekali kebetulan rumah kosong di sekitar sana,

Sebetulnya ia sempat merasakan aura kegelapan dari alamnya di sebuah rumah besar yang di sekitarnya banyak kontrakan-kontrakan berbentuk kamar-kamar yang kosong,

Tapi...

Baru saja mendekat, ia sudah terusir oleh sosok hantu perempuan yang lehernya hampir putus,

Entah kenapa leher itu bisa hampir putus, mungkin digorok orang, atau mungkin juga karena gantung diri,

Dua sosok pemuda itu kini tampak berjalan melihat kamar depan, lalu berpindah ke kamar ke dua,

Entah apa yang sebetulnya dicari dua polisi itu, mereka kini berjalan masuk ke ruang dalam,

Si hantu cantik memanjangkan tubuhnya mengikuti dua polisi yang kini mulai bergerak ke ruang TV, ruang makan dan dapur, bahkan kamar mandi,

"Gimana Ar?"

Tanya si polisi yang berada di belakang,

Si hantu cantik berada di belakangnya,

Polisi yang wajahnya sangat tampan, yang berjalan di depan terlihat menoleh ke arah polisi temannya,

Tampak polisi tampan itu menggelengkan kepalanya,

"Aku tak melihat apapun di sini,"

Kata si polisi itu,

"Kau yakin Ar? Tapi perasaanku tidak enak,"

Si teman polisi terlihat mengusap tengkuknya yang merasakan hawa dingin yang entah berasal dari mana,

Hantu cantik yang tubuhnya memanjang untuk mengikuti dua polisi itupun kemudian memutuskan menarik kakinya yang masih menempel di dinding,

Ia lantas melayang mendekati sosok polisi berwajah tampan yang sepertinya berusaha menemukan sesuatu yang sulit ia temukan,

Ah mungkinkah sesuatu yang sulit ditemukan itu adalah JODOH?

Hmm...

Si hantu cantik merapikan rambutnya, dan kemudian gaun putih selututnya yang mulai kusam,

"Mungkin aku harus ke rumah Bibik Zia hari ini,"

Kata polisi tampan,

Hantu cantik kedip-kedip matanya,

"Bibik Zia?"

Gumam si hantu cantik yang entah kenapa seperti pernah mendengar nama itu di satu tempat,

Si hantu cantik lantas melayang kembali mengikuti dua polisi yang kini terlihat berjalan keluar dari rumah,

"Mau ke mana? Kok udahan?"

Tanya si hantu cantik,

Tanya yang tak mendapat jawaban apapun pastinya,

Polisi tampan menutup pintu rumah lagi, namun sebelum benar-benar menutup, ia menatap ke tengah ruangan utama, di mana kini hantu cantik berdiri di atas meja ruang utama menatapnya,

Si hantu cantik tersenyum semanis mungkin tatkala polisi tampan seolah menatap ke arahnya, tapi sayangnya polisi itu sepertinya tidak melihat apapun,

Jangankan senyuman manis si hantu cantik, melihat kepalanya saja tidak,

Si hantu cantik pun akhirnya menunduk kecewa, karena si polisi tampan menutup pintu dan menguncinya,

Ia melayang mendekati kaca jendela dekat pintu, menatap dua polisi yang kini menjauh menuju pagar rumah,

Ada banyak orang di sana, dan juga ada gerobak mie tek tek yang ditinggalkan pemiliknya karena lari-lari malam hari,

Si hantu cantik lantas melayang masuk ke ruang dalam di rumah itu, melayang ke sana kemari, mencoba memikirkan kegiatan yang bisa ia lakukan untuk mengisi waktu luang agar lupa perutnya yang keroncongan,

...****************...

Arya menatap bangunan rumah barunya lagi sejenak, sejatinya ia merasakan ada sesuatu di sana, tapi kemampuannya melihat sosok mahluk beda dunia tampaknya memang tak sesintif dulu,

Meskipun memang, dulu pun juga ia tak selalu bisa melihat hantu, karena kemampuannya memang kadang muncul menghilang tak jelas,

Bahkan, seingat Arya, terakhir ia menggunakan kemampuannya itu hanya saat menangani kasus pembunuhan isteri pemilik sebuah supermarket di Bogor, setelah itu kemampuannya menurun lalu seperti menghilang, karena sudah beberapa tahun ia tak pernah melihat mereka,

"Jadi bagaimana Ar?"

Tanya Boni tiba-tiba mengejutkan Arya yang masih asik menatap bangunan rumah barunya, meskipun mereka telah sampai di luar pagar rumah dan kembali menggemboknya,

"Tidak ada masalah Bon, aku akan tetap tinggal di sini, paling aku hanya akan coba ke rumah Bibik Zia untuk menanyakan sesuatu,"

Kata Arya,

"Oh, orangtua angkat mu yang super kaya itu? Tuan Zion?"

Tanya Boni,

Arya mengangguk kecil,

"Ya, isteri Tuan Zion, aku rasa beliau nanti bisa bantu,"

"Soal hantu?"

Boni membulatkan matanya,

Arya menyunggingkan senyuman sekilas, lalu mendekati para warga untuk meminta tolong siapa diantara mereka yang tahu rumah penjual mie tek tek,

Arya meminta tolong agar gerobak itu diantarkan ke tempat penjual mie tek tek, soal mobil untuk mengantar gerobak biar Arya yang keluar uang, termasuk nanti Arya juga akan mampir ke klinik untuk membantu si penjual mie tek tek membayar tagihan pengobatannya,

"Kamu selalu sepeduli itu dengan orang lain Ar?"

Tanya Boni yang kemudian mengikuti Arya lagi menuju mobilnya,

Arya setelah memberikan sejumlah uang pada warga yang menyanggupi membantu mengantarkan gerobak ke tempat penjual mie tek tek akhirnya memutuskan pamitan untuk langsung mampir ke klinik dan setelah itu ia akan menuju kantor,

"Tak ada alasan untuk tidak peduli pada nasib orang tak beruntung meskipun mereka orang asing buat kita,"

Kata Arya,

Boni menggelengkan kepalanya,

"Kau ini benar-benar, andai aku punya adik cewek, sudah pasti aku jodohkan denganmu Ar,"

Kata Boni membuat Arya tergelak, ia meninju lengan Boni sekilas sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil,

Boni sendiri menyusul masuk mobil untuk nantinya ia akan turun di warkop depan mengambil motornya,

Boni di dalam mobil lantas menghubungi keluarganya yang merupakan pemilik lama rumah Arya,

Boni menyampaikan apa yang dikatakan Arya kepadanya, bahwa Arya tak terpengaruh soal kejadian gerobak mie tek tek yang ditinggalkan pemiliknya karena melihat hantu di rumah Arya,

Arya sendiri di balik kemudi terlihat hanya tersenyum sekilas saja mendengar Boni memastikan pada keluarganya jika Arya tidak apa-apa,

Tampaknya memang keluarga Boni juga merasa tidak enak dan agak kaget juga, karena tiba-tiba saja ada kejadian aneh seperti itu, sedangkan selama ini setahu mereka, rumah peninggalan orangtua mereka itu aman-aman saja,

Bahkan ketika ada kabar hantu gadis gantung diri di kontrakan tetangga mereka, hantu itu pun sepertinya tak sampai ke rumah orangtua mereka,

Jadi...

Siapa hantu yang tiba-tiba saja muncul di rumah itu?

Apa hantu liar yang kebetulan saja sedang mampir, atau hantu kurang kerjaan yang hanya ingin membuat transaksi jual beli gagal?

Ah untungnya pembelinya adalah Arya, jadi isyu hantu tak membuatnya lantas membatalkan transaksinya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Muhammad Maulana Yusuf

Muhammad Maulana Yusuf

hantunya baek g ppp

2022-12-03

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

hantu yg lapar pengen mie tek tek tp tetep gak kesampaian.. ahhahaha

2022-11-26

0

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

hantunya super kepo

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!