12. Beda Nasib

"Mas... Mas..."

Sesosok perempuan dengan kepala nyaris putus terlihat berusaha mencolek punggung Arya yang kini tengah memeriksa bagasi mobilnya,

"Mas..."

Panggil si perempuan dengan leher nyaris putus lagi, sambil berusaha mencolek punggung Arya dengan susah payah karena kepalanya bolak-balik hampir jatuh jadi harus bolak-balik pula membetulkan letak kepalanya,

"Perasaan aku sudah memasukkan tas di bagasi,"

Arya tampak berdiri sambil berkacak pinggang menatap bagasi yang kini hanya ada sepatu futsal dan tas raket bulu tangkis saja,

Wajahnya terlihat kesal karena tas yang ia pikir sudah ada di bagasi ternyata tidak ada di sana,

"Mas... Bang... Uda... Kang..."

Arya tiba-tiba mendengar seperti suara perempuan yang memanggil entah memanggil siapa,

Namun, karena penasaran, Arya tampak jadi celingak-celinguk mencoba mencari tahu asal sumber suara,

Tapi...

Kosong...

Tak ada siapapun di sana selain dirinya,

Arya kemudian menutup bagasinya, sambil mulai berpikir apa kemungkinan itu suara hantu?

Jika ya, apa ini pertanda kekuatannya kembali?

Batin Arya jadi malah semakin penasaran,

Arya pun kembali mengedarkan pandangannya, tampak sekali ia semakin tertantang untuk bisa melihat sosok yang kemungkinan adalah sosok yang dilihat penjual mie tek tek itu,

"Siapa? Siapa di sana?"

Tanya Arya sambil kembali celingak-celinguk, ia bahkan berjalan ke samping rumah yang terlihat agak gelap, lalu juga melihat-lihat ke kanan kiri rumahnya yang masih kosong dan terdapat beberapa pohon besar,

Pohon-pohon besar yang daunnya rimbun dan terlihat gelap itu biasanya adalah tempat gaulnya para dedemit, bahkan ada juga yang merupakan apartemen berkelas bagi para hantu,

Tapi...

Aneh... Arya tak melihat apapun di sana,

"Mas... Aku di sini Mas... Lihat aku Mas, tengoklah sekejap,"

Kata perempuan dengan kepala nyaris putus yang sedari tadi mengikuti Arya, tangannya bahkan sudah bolak-balik berusaha menjangkau punggung Arya, tapi setiap kali tangannya nyaris menempel, selalu saja Arya tiba-tiba pindah ke tempat lain,

"Oh, aku lelah,"

Keluh si perempuan berkepala nyaris putus,

Ia tampak akan menunduk, tapi kepalanya malah jadi mau lepas semua,

"Aku cuma minta tolong agar kepala ini tidak lepas, tapi kenapa sedari dulu tak ada satupun yang bisa menolong?"

Rintih perempuan yang kepalanya mau lepas itu,

"Ah aneh, tadi jelas-jelas aku bisa dengar suara memanggil mas, bang, kang, uda dan macam-macam, tapi kenapa tak ada satupun yang terlihat sekarang?"

Arya menggelengkan kepalanya beberapa kali mencoba menyapukan pandangannya lagi ke sekeliling,

"Mas... ayolah, kenapa kamu jadi tidak dengar lagi?"

Perempuan itu pun tampak benar-benar putus asa sekarang, rasanya ia kini seperti kehilangan harapan,

Kandas... Kandas sudah. Batinnya.

Di dalam rumah Arya sesosok gadis yang sejak tadi mengamati dari balik jendela terlihat cekikikan kecil karena takut perempuan dengan kepala hampir jatuh itu mendengar,

Ia merasa apa yang terjadi antara Arya dan perempuan itu sungguh tontonan yang menghibur,

Sejak ia menyadari dirinya adalah hantu, baru kali ini rasanya ia bahkan bisa tertawa,

Hingga...

"Hmm... Bau apa ini?"

Gadis itu mencium sesuatu yang enak, ia pun celingak-celinguk dan kemudian meninggalkan jendela kamar untuk melayang menembus dinding kamar menuju ruangan lain,

Tampak hantu gadis itu mengikuti datangnya bau enak itu,

Bau seperti daging yang baru saja dibakar, sungguh sangat menggugah selera,

Sekarang perutnya bahkan seperti mengingat jika entah sudah berapa lama tak merasakan makanan lezat,

Bahkan rasanya, kucing liar saja kadang lebih beruntung karena mereka tetap ada harapan bertemu manusia yang mau memberikan mereka makanan,

Sementara jika hantu?

Ah tidak mungkin,

Jangankan makanan, mereka tak lari saja sudah bagus,

Hantu gadis itu melayang ke ruang makan di mana di sana adalah sumber si bau enak,

"Wah, pesta sendirian ini si Somad,"

Kata si hantu gadis, mengganti nama Boni seenaknya yang kini sedang makan sate sendirian,

Hantu gadis mendekat, matanya berbinar-binar menatap sate kambing di depan Boni yang tampak begitu lezat,

"Rejeki nemplok nih,"

Hantu gadis itu menjentikkan kedua jemarinya,

"Ayo kita makan,"

Kata si hantu gadis, yang lantas melayang ke atas meja dan duduk di sana, tepat di dekat sate yang menggiurkan,

Si hantu gadis lantas menyorongkan tubuhnya ke arah sate, mendekatkan wajahnya agar bisa mencium aroma sate yang ada di sana,

"Hmm... enaaaak..."

Si hantu gadis benar-benar menikmati makan malamnya, sementara Boni yang tampak masih sibuk makan nasi lauk tongseng tak menyadari jika sate di depannya tengah ada yang menikmatinya juga.

Aroma sate yang khas lezat pun dihirup banyak-banyak oleh si hantu gadis.

"Aaaah... lezaaatos,"

Hantu gadis itupun semakin berbinar-binar matanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

beli double tape dulu mbak..biar nempel tuh kepalanya

2022-12-18

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

wah rejeki nomplok ya.. ayo makan.. wkwk

2022-11-29

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Hallo mba excuse me ...Hanya orang tertentu yang bisa melihat mu 🤭

2022-11-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!