16. Ogah

"Katakan! Kamu kan yang menakuti pedagang mie tek tek tempo hari?"

Arya mengulang pertanyaannya dengan nada suara yang terdengar lebih keras dari sebelumnya,

Mendengar suara Arya dan posisi lampu yang sudah menyala membuat Boni tampak memberanikan diri membuka matanya sambil mengintip dari balik lengannya,

Tapi...

"Siapa kamu sebenarnya?!"

Tanya Arya lagi,

Boni celingak-celinguk, ia kini tak bisa melihat sosok hantu gadis yang tadi ada di sana,

Boni berdiri dari posisinya berjongkok, lalu berdiri di samping Arya, ia tampak tengok kanan dan tengok kiri,

"Mana dia? Pergi?"

Tanya Boni tiba-tiba sok berani,

Arya melirik Boni yang menyilangkan kedua tangannya,

Tampak Arya kemudian menunjuk ke arah depannya, tepatnya di samping lemari yang menjadi pembatas antara ruang tamu dan ruang makan,

"Apaan Ar?"

Boni langsung pasang wajah panik lagi,

Arya jadi tersenyum,

"Bukannya tadi kamu cari hantu yang sempat kamu lihat?"

Tanya Arya,

Boni pun cepat menggelengkan kepalanya sambil menggeser posisi berdirinya ke belakang Arya,

"Makasih Ar, aku bukan pengin ketemu dia lagi, pokoknya dari hari ini sampai gajah punya sayap juga aku tidak akan mau ketemu dia lagi,"

Ujar Boni bergidik,

Terbayang lagi bagaimana tadi hantu itu tiba-tiba saja sudah mendekatkan wajahnya ke arah wajah Boni,

"Haduh ngeri,"

Kata Boni sambil bergidik lagi,

Tak sadar dia jika hantu gadis cantik yang berada di dekat lemari hias kini melayang mendekat, dan berdiri mengambang persis di depan Arya,

Mata sang gadis hantu menatap tajam Boni yang kini berada di belakang Arya,

Tampak Arya kembali menatap hantu gadis yang kini memandangi Boni dari tempatnya,

"Dasar Umbi,"

Kata si gadis hantu,

"Umbi?"

Arya mengerutkan kening,

Si gadis hantu kemudian mengalihkan pandangannya lagi ke arah Arya,

Tampak hantu gadis itu mengangguk,

"Ya Umbi, dia mirip ubi dan singkong,"

Kata si hantu gadis, membuat Arya jadi tertawa geli membayangkan Boni badannya tiba-tiba jadi ubi atau singkong,

Boni yang takut Arya malah tertawa sendirian jadi menabok punggung Arya,

"Sadar Ar... Sadar!"

Kata Boni,

Arya pun menoleh ke arah Boni lagi,

"Umbi,"

"Hah? Umbi? Umbi apa?"

Tanya Boni bingung,

Arya menggelengkan kepalanya dengan tawa yang masih tersisa,

"Apa aku akan diusir?"

Tiba-tiba pertanyaan itu terdengar dari si gadis hantu, membuat Arya menatapnya heran,

"Kamu ditanya tidak jawab, tapi sekarang malah balik tanya,"

Kata Arya,

"Kalau aku jawab, pasti kamu akan usir aku, ya kan?"

Si gadis hantu matanya berkaca-kaca, membuat Arya yang hatinya selembut martabak susu keju jadi tidak enak,

"Jawab dulu saja, urusan aku mau usir atau tidak, itu urusan nanti,"

Ujar Arya,

Si gadis hantu menatap Arya,

Boni mencolek punggung Arya,

"Ar, kamu serius lagi ngobrol sama hantu? Atau sedang akting nakuti aku?"

Tanya Boni,

"Akting untuk apa?"

Sahut Arya,

"Ya kali pura-pura saja lihat mereka,"

Kata Boni,

"Mau ikut lihat lagi? Atau aku minta ke hantu yang di depanku ini menampakan diri lagi di depan kamu?"

Tanya Arya,

Tentu saja Boni langsung menggeleng cepat-cepat,

"Tidak Ar, tidak usah, makasih, mending aku ditraktir makan mie ayam di pengkolan kantor saja Ar, sungguh,"

Ujar Boni serius,

"Huuu... mie ayam aku juga mau, aku selalu suka semua makanan berbentuk mie,"

Si gadis hantu tak mau kalah,

Untungnya, Boni tak mampu mendengar apa yang dikatakan si gadis hantu,

"Dia kesal ke kamu tuh, katanya dia akan mengikutimu ke mana pun kamu pergi,"

Kata Arya kemudian pada Boni, yang kini langsung di jawab Boni dan si gadis hantu dengan kompak,

"Ogaaaah!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***