# wellcome back my readers yang super duper caem dan cuakep. Selamat menikmati episode kali ini ya???.
Dea membereskan bekas makanannya seraya melihat jam dinding di ruangan makan tersebut. waktu kini menunjukkan tengah malam ia memutuskan menunggu Justin di ruang tamu yang saat ini sedang menjemput keluarganya di bandara.
"Dee. kamu sekarang udah sebesar apa sih? ". udah hampir tiga bulan bunda ga liat kamu sayang". gumam Dea seraya membayangkan wajah tampan sang putra.
lalu netranya menangkap sebuah foto yang terpasang di dinding tersebut. di mana ada sebuah foto keluarga yang terdiri dari Arfan, Mona, Justin, Dean, Keyra dan....
"Namira". desisnya pelan.
sebuah foto keluarga yang terpajang indah meskipun ia tau jika bentuk fisik Namira adalah editan. yang artinya foto tersebut sengaja di buat dengan memasukkan foto Namira yang lain di dalamnya, yang bertujuan sebagai pelengkap keluarga agar menjadi sebuah foto keluarga yang utuh.
Midea terus memandangi foto tersebut yang tanpa ada dirinya di dalam foto keluarga tersebut. ada terselip perasaan sedikit cemburu menghampiri hatinya. ia memaling kan wajahnya ke arah lain untuk menetralisir hatinya.
Midea tidak mau terbawa perasaan. karena tujuan ia datang kesini bukan untuk berharap menjadi bagian dari keluarga ini Ardiansyah lagi. melainkan membawa putranya untuk kembali bersamanya saat di mana hanya ada dirinya dan putranya itu.
yah. Midea merindukan kehidupannya yang dulu. meskipun tanpa keluarga ini tetapi ia merasa bahagia saat menjalani hari hari berdua saja dengan putranya itu.
suara mesin mobil terdengar samar di telinga Midea. feelingnya mengatakan jika suara mesin mobil tersebut adalah mobilnya Justin. ia mencari sumber suara mobil yang mulai mendekati rumah ini. Dea menyingkap gorden jendela untuk melihat ke arah gerbang rumah. dan benar saja sebuah mobil
memasuki halaman rumah dan memasuki garasi yang berada di samping rumah ini.
Midea segera memutar ke arah pintu samping yang terhubung pada garasi. ia tersenyum senang saat melihat putranya itu turun dari mobil
"undaaaaa..... ". panggil Dean saat melihat sang bunda yang mendekatinya.
"Dee". pekik Dea seraya membawa tubuh gembul itu ke dalam pelukannya.
cukup lama ia memeluk tubuh yang di rindukannya itu hingga para keluarga Ardiansyah dan Archidean telah turun dari mobil dan bersiap masuk ke rumah ibu dan anak itu masih saja saling bersidekap mesra dan berpelukan erat.
Justin meminta para orang tua tersebut untuk segera masuk ke dalam rumah seraya menidurkan Keyra di kamarnya dan memberi waktu pada Dea dan Dean untuk saat ini.
sementara Jason sendiri rada enggan untuk menyusul Istri dan besannya ke dalam. bagaimana pun ia ingin sekali memeluk tubuh sang putri yang tidak pernah ia tau apa lagi ia rawat sama sekali. buah cinta dari istri yang sangat ia cintai dulunya.
"undaaa". panggil Dean pelan saat tubuhnya masih di peluk erat sang bunda.
"mmm... iya sayang.. ". sahut Dea yang masih memeluk tubuh gembul itu dan merasakan harum tubuh mungil nan gembul tersebut.
tanpa terasa ia menitikkan air mata harunya. ia semakin erat memeluk tubuh sang putra.
"ya Allah ini bukan mimpi kan?. ini benar anak ku kan?". bathin Dea.
"undaaa..... ". panggil Dean saat ia merasakan sesuatu yang basah menyentuh tengkuknya.
"mmm... iya sayang.. sebentar lagi ya? ". sahut Dea yang enggan melepaskan pelukan nya.
Dean membiarkan sang bunda sesaat hingga akhirnya ia penasaran tentang kegiatan sang bunda yang menyebabkan dirinya harus berpisah dengan wanita yang telah menemaninya sebelum ia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai Daddynya.
"unda udah siap cekolahnya?". tanya Dean seraya memandang wajah bundanya yang tersenyum haru padanya.
Jason dan Justin terhenyak saat bocah seusia tersebut bertanya soal kegiatan bunda nya yang di pikirnya selama ini bersekolah ke luar negri. padahal semua itu tidak pernah terjadi sama sekali.
Midea menanggapinya dengan senyuman atas pertanyaan dari putranya tersebut. ia sangat bersyukur jika putranya menganggap jika dirinya melanjutkan study di luar negri Dan bukan berada di penjara.
"iya. bunda udah siap sekolahnya sayang". sahut Dea seraya merapikan poni rambut Dean yang berantakan.
"unda ga pigi pigi lagi kan? ". tanya Dean penuh harap.
Midea menggelengkan kepalanya pelan dengan netranya yang kembali mengkristal.
"engga. engga sayang. bunda ga akan kemana mana lagi. bunda bakalan di sini terus sama Dee sayang?? ". sahut Dea yang menahan isak tangisnya.
sementara Justin mengarahkan pandangan nya ke arah lain. rasa bersalah sudah pasti semakin menghinggapi dirinya saat ini. sedangkan Jason hanya bisa menundukkan pandangannya saat mendengar celotehan dari cucunya itu.
ia pun turut menyesali karena terlambat menemukan putrinya itu. jika saja ia lebih cepat bertindak, mungkin Jasmine tidak sampai mengalami rasa penjara di karena kan kesalahpahaman.
"unda cuwel?". tanya Dean yang menunjukkan dua jarinya.
Midea tertawa kecil saat melihat tingkah bocah tampannya yang memintanya berjanji. kode dua jari itu dulunya sering ia gunakan pada siapapun jika ia menagih janji pada seseorang.
entah siapa yang memberi ide pada putranya, entah itu Rendy temannya yang Dean panggil ayah atau Arjun yang Dean panggil papa. yang jelas saat berusia setahun dua jomblo tampan itulah yang selalu mengisi kekosongan sosok orang tua yang timpang dalam hidupnya dan keluarganya.
"suwer". sahut Dea tersenyum geli seraya menunjukkan dua jari yang sama pada putranya itu.
"malam ini Dee bobo sama bunda kan? ". Tanya Dean polos.
Dea mengangguk angguk senang. hal ini lah yang ia harapkan sejak ia berpisah dari putra nya itu.
"iya. iya sayang. Dee bobo nya sama bunda malam ini". sahut Dea antusias.
Justin hanya bisa membisu mendengar percakapan ibu dan anak itu. sebenarnya ia keberatan jika Dea dan Dean tidur bersama. karena hasrat hatinya ingin tidur sekamar dengan Dea meskipun tak seranjang. ia ingin memulai kembali dari awal mulai malam ini.
tetapi karena Dean sendiri yang meminta untuk bundanya untuk tidur bersamanya malam ini. akhirnya mau tak mau Justin harus mengalah demi kebahagiaan dua "D" yang kini menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.
sedangkan Jason hanya tersenyum kecil mendengar perbincangan dua orang yang kini adalah harta berharga baginya yang baru saja ia temukan.
"kita ke dalam yuk? ". ajak Dea pada putranya.
"ayuk. tapi aku mau di gendong unda"..sahut Dean manja.
"Dee.. no baby". larang Justin seraya mendekat ke arah mereka.
Midea langsung menatap tajam ke arah Justin. sedangkan Jason mengernyitkan dahinya heran menatap Justin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel keempatku ini dengan memberi like, vote, poin, fav, dan share link nya.
Dan jangan lupa follow akun ku di
Noveltoon Hazhilka 279
facebook Hazhilka
#Hazhilka
ig Hazhilka279
.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments