# wellcome back my readers yang super duper caem dan cuakep. Selamat menikmati episode kali ini ya???.
beberapa jam kemudian....
Justin menyantap makan malamnya sendiri meskipun sesekali ia melirik ke arah tangga dan berharap Dea bangun dan meminta makan kembali lantaran ia teringat jika istrinya itu hanya memakan cemilan ringan yang berbahan dasar pisang yang di balut tepung.
Justin sengaja menyisakan satu porsi dari deliverynya untuk Dea. mana tau saat Dea terbangun wanita itu masih merasa lapar. sehingga Dea mau memakan makanan yang di belinya secara online tadi. hanya tinggal di hangatkan dalam microwave saja.
Justin melirik jam di ponselnya bahwa waktu telah menunjukkan hampir memasuki tengah malam. ia teringat jika pesawat yang di tumpangi keluarganya itu akan mendarat satu jam lagi. berarti Justin harus bersiap untuk menjemput keluarganya yang akan tiba tak lama lagi.
ia kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobil lainnya. ia memeriksakan keadaan Dea yang masih tertidur pulas. ia menuliskan sesuatu di memonya yang menyatakan jika dirinya sedang ke Bandara untuk menjemput putra mereka.
Justin mendekati Dea dan memperhatikan raut wajah manis itu. cup. ia mengecup kening Dea lembut sesaat lalu beranjak dari sana.
Justin menstarter mobilnya di tengah tengah salju yang mulai perlahan turun menuju bandara. sesampainya di sana ia menantikan pesawat yang telah di nantikan akan mendarat dalam hitungan menit. ia menatap ke luar dinding kaca yang menembus pandanganya ke arah pesawat yang mulai landing tersebut.
...----------------...
pesawat yang di tumpangi keluarga Archidean dan Ardiansyah akhirnya mendarat dengan selamat di bandara kota Melbourne. salju masih turun dengan lembut dan masih menutupi kota tersebut. hanya saja tak separah di empat hari yang lalu saat Midea menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di benua ini saat musim dingin tiba.
Keyra yang masih mengantuk terpaksa harus di gendong Arfan. sedangkan Dean yang sebelumnya sudah terjaga tampak anteng mengikuti para kakek dan neneknya menuruni pesawat.
mereka keluar perlahan dari kabin pesawat menuju pintu masuk bandara. Dean melihat sang kakak yang di gendong jadi bertanya di hatinya mengenai kondisi sang kakak. ia bertanya pada Jason yang menggenggam erat tangan bocah tersebut.
"glenpa. apa kak Keyla sakit ya? ". tanyanya pada Jason.
Jason tersenyum seraya menatap sang cucu yang sesekali terlintas wajah Naminka di sana.
"enggak sayang. kak Keyra masih capek dan juga mengantuk makanya di gendong sama opa. apa Dee mau di gendong juga? ". sahut Jason di akhiri dengan tawaran.
"ga ah. Dee ga capek kok. Dee kan anak laki jadi halus kuat biar cepat becal". celoteh Dean lucu seraya mengangkat dan menunjukkan lengannya yang terbalut jaket tebal.
sontak Arfan, Mona, dan Astrid tertawa kecil mendengar celotehan bocah tampan tersebut.
"hahaha... iya ya Dee emang kuat. grandpa bangga sama Dee. mantap Dee. toss dulu sini sama grandpa sayang". ucap Jason seraya memberikan telapak tangannya untuk di tepuk Dean.
maka bocah tampan tersebut pun melakukan yang di pinta grandpanya. hingga kakek nenek yang lainnya pun ikut ikutan meminta tossड pada anak tersebut.
saat mereka tiba di ruang kedatangan. Justin setengah berlari memanggil mamanya
"ma". panggil Justin seraya melambaikan tangannya.
"Justin". sahut si mama yang langsung di peluk Justin saat putranya itu mendekat padanya.
"pa. keyra kenapa? " panggil Justin saat melihat papanya tengah menggendong Keyra yang terjaga tetapi masih bersender di bahu opanya.
"masih mengantuk dan kecapekan". sahut Mona.
"ohh sayangnya anak Daddy. sini pa aku gendong". pinta Justin.
"Udah ga usah kamu bawain aja tu barang barangnya kita ". tolak Arfan seraya pergi meninggalkan Justin untuk menuju ke parkiran segera.
Justin tersenyum saat melihat sang putra yang tampak anteng di apit oleh grandma dan grandpanya.
"Ayah. bunda apa kabar? ". sapa Justin pada ayah dan ibu mertuanya itu seraya menciumi tangan kedua orang tua tersebut.
"Alhamdulilah baik Justin. kamu gimana kabarnya?". sahut Astrid.
"Alhamdulilah baik juga bunda". sahut Justin tersenyum.
"di mana Jasmine?". tanya Jason.
"di rumah yah. tadi dia lagi tidur waktu aku tinggalin". sahut Justin.
"Dee. gimana perjalanannya sayang?". Dee capek ga?. sini Daddy gendong". tanya Justin seraya ingin menggendong bocah tampan itu.
"ga. Dee ga capek kok. Dee masih kuat. iya kan glenpa".sahut Dean seraya menolak tawaran Justin yang ingin menggendong dirinya dan menatap Jason.
"iya Justin. dia tadi udah ngaku kok kalau dia nya masih kuat dan harus jadi kuat Karna dia anak laki laki". sahut Jason membenarkan ucapan cucunya itu.
"oh ya? ". keren banget anak Daddy". sahut Justin bangga.
"unda mana? ". tanya Dean tiba tiba seraya celingak celinguk ke kanan dan ke kiri.
"bunda di rumah sayang. Sekarang kita cepat pulang yuk biar bisa ketemu bunda". sahut Justin seraya mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Dean.
Justin tersenyum saat bocah tersebut mau menerima uluran tangannya. Jason akhirnya mengalah dan membiarkan cucunya bersama dengan Daddynya.
Justin melangkah riang bersama dengan Putranya itu menuju ke parkiran. sementara Jason dan Astrid menyusul di belakangnya.
tiba di parkiran Justin langsung membawa seluruh anggota keluarganya pulang ke rumah di mana saat ini Midea menunggu mereka.
beberapa menit yang lalu saat Justin meninggalkan halaman rumah Dea terjaga dari tidurnya. ia bermimipi di kecup oleh seseorang dan saat ia terjaga Dea merasakan ada sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh keningnya.
Dea duduk di tepi ranjang untuk menetralisir kondisinya yang terasa gamang akibat perasaan mimpi yang terasa nyata baginya. Dea bangun dan berniat keluar kamar untuk mencari Justin dan menanyakan kabar anaknya yang masih dalam perjalanan ke sini.
Dea melihat tulisan di sebuah memo yang sengaja di tempelkan pada dinding kaca rias tersebut yang bertulis tangan jika Justin sedang menjemput anak mereka di bandara dan akan kembali secepatnya. Di situ juga Justin menuliskan jika makan malam tersedia di atas meja ruang makan.
setelah membaca semua memo pesan. akhirnya wanita itu pun keluar dari kamarnya. Dea turun ke bawah menuju dapur di mana
tersedia kotak makanan yang berlogo dari sebuah restoran yang memiliki rasa luar biasa di lidahnya orang orang Ausie terebut.
Dea mengikuti saran Justin dengan menghangatkan makanan delivery tersebut. setelahnya ia pun mencobanya sedikit untuk ia cicipi rasa dari bistik daging sapi tersebut.
"hmmm... bolehlah dagingnya cukup lembut". gumam Dea di hati yang terus mengunyah bistik ala restoran kota Melbourne tersebut hingga menyisakan separuhnya karena ia sendiri sudah cukup kenyang.
...****************...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel keempatku ini dengan memberi like, vote, poin, fav, dan share link nya.
Dan jangan lupa follow akun ku di
Noveltoon Hazhilka 279
facebook Hazhilka
#Hazhilka
ig Hazhilka279
.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
asih Asih
semoga banjirnya sgr bisa diatasi ya thor 👐🙏
2022-11-04
11
asih Asih
knp skg upnya dua hari sekali thor?
2022-11-03
2