#hai my readers I am coming back. Happy reading back ya.....
"sepertinya enak tuh". celetuk seseorang yang telah mengawasinya sedari tadi.
setengah jam yang lalu..
saat Dea memilih kabur dari dekapan Justin yang mulai "on fire". pria malang itu (malang ndasmu 😠) memilih menenangkan miliknya di bawah guyuran shower. sungguh ia tidak bisa berkata tidak saat melihat sebagian tubuh sensitive milik Dea. ia teringat kembali saat malam indah pertama dan terakhir kalinya bersama istri yang dulunya ia abaikan.
Justin akui jika Dea memang memiliki daya tarik yang tersembunyi saat pertama kali ia melihat wanita itu. hanya saja rasa benci terhadap perempuan seprofesinya lah yang membuat Justin menutupi semua hal tentang Midea.
apa lagi di tambah perbuatan Midea yang telah menjebaknya sehingga ia terpaksa menikahi wanita itu. seperti hukum karma yang berlaku padanya di mana Justin harus menerima akibat dari perbuatannnya yang dulu sebelum Dea kecelakaan yang menyebabkan ia tak bisa mengingat siapa dirinya yang Sebenarnya.
yah memang semua berawal dari dirinya penyebab Dea menderita. maka kini ia pun harus bisa bersabar dalam menghadapi istrinya itu agar Dea bisa menerima dan memaafkan kesalahannya yang dulu. hanya saja Justin sendiri masih butuh waktu untuk menceritakan akar penyebab dari semua penderitaan yang Midea atau Jasmine alami.
Justin belum sanggup jika harus di benci lebih banyak oleh wanita itu. ia belum sanggup menahan kemarahan dari seorang Midea atau pun Jasmine yang ia sendiri belum mengetahui sifat asli dari Jasmine.
karena tingkat rasa sakit yang ia terima dari sang ayah yang mengabaikannya bertahun tahun Midea atau Jasmine bisa sebegitu bencinya, apa lagi dirinya yang menyebabkan Midea atau Jasmine menderita selama ini.
"maafkan aku Dea, maafkan aku Jasmine". ucap Justin penuh penyesalan di dalam hatinya.
Justin mematikan showernya setelah di rasa cukup ia membersihkan tubuhnya. lagian miliknya pun sudah tenang kembali. Justin keluar dari kamar mandi menuju wardrobe nya. ia memilih bahan kaos tebal yang akan membuatnya tetap hangat selama di musim dingin ini.
saat ia berdiri di depan kaca seraya ingin menyemprotkan parfum kesukaannya. Justin baru menyadari jika keberadaan Dea tak ada lagi di kamar ini. Justin pun buru buru keluar kamar untuk mencari istri yang tukang kabur itu.
Justin menyusuri lantai dua tersebut seraya memanggil Dea. yang pertama ia tuju adalah kamar anak anak. ia merasa jika Dea pasti berada di kamar itu karena rasa rindu pada putranya yang sudah ia pendam lama.
"Dea". panggilnya pelan saat pintu kamar anak anak ia buka.
hening. itu yang ia rasakan tak ada pergerakan aktifitas apa pun yang ia dengar di kamar itu.
"Jasmine". Justin memanggil nama Sebenar nya dari sang istri yang dulunya ia benci.
ia melangkah menuruni tangga untuk menyusuri lantai dasar dari rumah tersebut.
satu persatu ruangan dari rumah keluarganya ia susuri hingga ia mencium sesuatu yang harum dari ruang dapur. Justin langsung mencari Dea di sana karena ia teringat jika ibu kandung dari putranya itu suka memasak.
Justin yakin pastilah bau harum yang muncul dari arah dapur rumah ini pastilah karena ulah Dea. samar terdengar pergerakan aktivitas dari dapur hingga terdengar jelas saat ia tiba di pintu dapur. ia melihat Dea yang sedang asyik melelehkan coklat batangan di atas panci kecil seraya membalut beberapa pisang yang telah wanita itu potong menjadi dua bagian yang sama.
"dia mau buat apa ya? ". Justin bertanya tanya dalam hatinya.
Justin membiarkan Dea dengan aktifitas yang wanita itu sukai. Justin cukup memperhati kan dari jarak yang nyaman untuk ia melihat segala aktifitas yang menyenangkan buat wanita itu.
Justin menarik kecil sudut bibirnya saat melihat seorang Midea yang berprofesi sebagai model yang kebanyakan anti dengan sesuatu yang dapat mengurangi kecantikan nya tengah bergelut dengan tepung dan coklat bahkan minyak panas. tetapi wanita itu terlihat sangat bahagia dalam melakukan aktifitas yang jarang di sukai para pelaku entertainer seperti Midea.
"ia terlihat imut saat seperti ini". bathin Justin yang baru menyadari akan daya tarik dari istri yang ia abaikan selama beberapa tahun ini.
"selesai". ucap Dea yang terdengar bahagia di telinga Justin
"mmm.. Dee pasti suka banget kalau di buat cemilan yang ada coklat dan kejunya seperti ini". gumam Dea seraya tersenyum puas melihat hasil karyanya saat ini.
Justin pun ikut tersenyum mendengar celetukan dari Dea untuk putra mereka. ia teringat jika Dean sangat bersemangat memakan sesuatu yang mengandung coklat dan keju. sama seperti Keyra, kakaknya.
Justin melihat Dea yang sedang mengagumi hasil karyanya hingga wanita itu mencoba sendiri makanannya. apa lagi ia melihat Dea menyiapkan secangkir kopi panas ditambah dengan creamer kesukaannya yang membuat hidung mancungnya mengendus endus nikmat dalam keharuman kopi yang Dea sajikan di samping cemilan buatannya.
Justin menghampiri Dea seraya berceletuk dengan niat menyindir Dea karena tak mengajak dirinya dalam ngopi bareng di senja itu.
"sepertinya enak tuh".celetuknya sok cool seraya berjalan melewati Dea mendekati rak gelas.
Midea yang sempat terhenyak akan suara Justin yang tiba tiba muncul dari arah pintu masuk dapur hanya melirik Justin sekilas lalu mengekori pergerakan Justin melalui ujung matanya.
ia hanya memperhatikan Justin saat pria itu membuatkan kopinya sendiri hingga pria itu selesai pun Dea hanya terdiam seraya menatap Justin yang kini duduk di hadapan nya seraya menyeruput kopi yang sama dengan miliknya.
Dea tak ambil perduli. ia pun menyeruput kopi creamer kesukaannya dan mencicipi pisang lumer buatannya sendiri tanpa berbasa basi menawari Justin. ia takut jika Justin akan menolak makanan buatannya sama seperti ia buatkan breakfast berupa sandwich saat mereka pertama kali menikah dulunya.
jadi Dea pikir lebih baik menikmati sendiri makanan buatannya tanpa harus mengalami rasa sakit hati akibat di tolak untuk kedua kalinya. toh ia saat ini merasa amat lapar di karenakan belum di kasih jatah makan siang
dari suami paksanya itu.
"jadi ceritanya makan dan minum sendiri nih tanpa mau di bagi ke yang satu rumah". sindir Justin.
Dea sedikit tersedak mendengar perkataan Justin yang di luar dari expectasinya. untungnya sedakan yang ia alami saat ini tak membuat dirinya mengalami gagal bernafas yang mungkin ia harus di pasangi selang oxygen untuk ke sekian kalinya.
...****************...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel keempatku ini dengan memberi like, vote, poin, fav, dan share link nya.
Dan jangan lupa follow akun ku di
Noveltoon Hazhilka 279
facebook Hazhilka
#Hazhilka
ig Hazhilka279
.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments