#hai my readers I am coming back. Happy reading ya.....
cukup lama ia menggenggam tangan Dea hingga ia merasakan sesuatu pergerakan kecil di telapak tangannya. Justin menatap kelopak mata Dea yang bergerak gerak dan kini mulai membuka secara perlahan.
"Dea". desisnya pelan.
sementara netra hitam pekat itu menelisik di setiap ruangan yang telah ia tiduri entah waktu berapa lama hingga netranya menangkap wajah seorang pria yang dulunya ia cintai tetapi kini mulai timbul perasaan benci pada pria itu.
Dea segera menarik tangannya pelan saat ia merasakan tangannya di genggam oleh Justin. Dea berusaha bangun dari tidurnya tetapi di tahan oleh Justin.
"jangan Dea. kamu baru saja siuman setelah tiga hari kamu koma". cegah Justin seraya menggeleng pelan.
"koma?? ". bathin Dea seraya mengernyitkan dahinya.
"mereka menemukanmu pingsan di depan rumah kita saat badai salju tiba". jelas Justin yang seakan tau jika Dea bertanya kenapa bisa dirinya koma.
"rumah kita? ". desis Dea nyaris tak bersuara.
Dea mencoba mengingat peristiwa beberapa hari lalu saat ia nekat terbang ke Australia hanya untuk mencari putranya. ia teringat saat terakhir ia melihat rumah besar mewah yang tampak asri dengan tatanan taman yang indah.
"berarti itu rumah keluarga Justin?". bathin nya berkata sembari menatap Justin sejenak.
"kamu tunggu disini dulu ya. aku panggil Dokternya dulu". ucap Justin lembut seraya mendekati bibirnya di kening Mydea.
Dea yang tau akan niat dari pria yang tak pernah lembut padanya itu sontak memaling kan wajahnya ke arah lain untuk menghindari apa yang Justin lakukan padaya.
sementara Justin menelan kasar salivanya seraya menarik dalam nafasnya atas penolakan Dea yang ingin ia kecup keningnya itu. tetapi ia memaklumi hal tersebut. bisa jadi karena Dea masih shock.
"aku tinggal sebentar ya ?". ucap Justin.
lalu ia pun pergi meninggalkan Dea sendiri di ruangan tersebut. tak lama kemudian Justin kembali dengan beberapa tenaga medis untuk memeriksakan kondisi Dea saat ini.
"very well". gumam sang Dokter saat memeriksakan detak jantung Dea dan juga kondisi tubuh Dea yang lain.
"mr. your wife is better. but we need a few more days to see the next condition". ucap sang Dokter.
"ya Docter. do the best". sahut Justin seraya tersenyum.
"okey mrs. Justin I hope you keep spirit". ucap sang Dokter memberi semangat.
Justin mengantar sang Dokter keluar ruangan seraya berbincang ringan tentang tindakan untuk Dea selanjutnya selain di beri tindakan medis beruba check up rutin dan juga obat obatan.
Dokter pun menjelaskan sedikit pada Justin tentang tindakan sederhana dari keluarga pasien agar pasien cepat pulih. setelah di rasa cukup menjelaskan pada keluarga pasien. lalu Dokter dan perawat itu pun pergi meninggalkan pasutri yang dingin tersebut.
Dea melirik Justin sekilas sementara Justin mencoba mencairkan suasana dengan menyodorkan minuman hangat pada wanita itu.
"kata Dokter kamu harus banyak banyak minum air hangat". ucapnya seraya mencoba membangunkan Dea dari pembaringan nya.
kali ini Dea tak menolak atas tawaran Justin. karena ia pun memang butuh sesuatu yang cair untuk membasahi tenggorokan nya yang kering. setelah di rasa lega Dea pun menyudahi tegukan air yang di suguhkan Justin.
sepanjang dalam pengawasan Justin Dea hanya membisu saat Justin mencoba mengajaknya berbicara ringan. hingga akhirnya ia membuka mulutnya.
"mana Dee? ". tanya Dea seraya menatap tajam Justin.
Justin menghela nafasnya sesaat saat mendapatkan pertanyaan dari istrinya itu.
"aku sudah hubungi mama. lusa mereka berangkat dari Jkt ke sini. kamu tenang aja ya? ". aku pastikan kamu bakalan ketemu sama Dee. okey?! ". ujar Justin lembut.
mendengar suara Justin yang terdengar lembut itu. yang tidak pernah sekalipun Dea dengar selama hidup berumah tangga dengan pria itu entah mengapa membuat ia merasa mual.
jika sedari awal pernikahan atau pun setelah satu malam indah mereka, Justin bisa bersikap lembut seperti ini mungkin Ia tak terlalu sakit hati pada pria yang ada di hadapannya ini. tetapi kini apa yang di lakukan Justin saat ini membuat dirinya muak.
"kenapa harus lusa?. kenapa bukan besok? ". apa kau sengaja menunda nunda kembali pertemuan aku dengan Dee". ucap Dea pelan bernada geram.
sontak membuat Justin terhenyak mendengar perkataan Dea meskipun terdengar pelan tetapi ucapan istrinya itu begitu menohok dirinya. tetapi ia mencoba sabar menghadapi wanita keras kepala itu. ia mengerti jika Dea bersikap begini karena dirinya juga yang selama ini memberi harapan palsu pada Dea.
"bukan begitu Dea". bantah Justin mencoba menjelaskan pada istrinya itu.
"lalu apa?! ". ketus Dea.
"cuaca saat ini tidak menentu. penerbangan bisa saja menunda keberangkatan maskapai nya. mama juga harus menunggu papa menyelesaikan pekerjaannya agar mereka bisa lama disini nantinya menghabiskan waktu bersama kita dan juga anak anak". jelas Justin.
"cih. alasan ". sungut Dea pelan. tetapi cukup di dengar oleh pria tampan itu.
Justin menghela nafasnya sesaat dan membiarkan Dea dengan spekulasinya. yang pasti ia telah memberitahukan pada keluarga nya agar segera membawa pulang anak anak nya kembali ke sini.
...----------------...
sementara Dean sedang sibuk membantu Mona membereskan baju baju mereka untuk di masukkan ke koper. sedangkan Keyra sedang di bimbing Arfan dalam membaca dan menulis.
"oma.. benelan kita mau ketemu bunda? ". tanya Dean tiba tiba seraya memberikan satu setel baju kesukaannya ke Mona.
"iya sayang. Dee udah kangen kan pastinya". sahut Mona.
Dean menganggukkan kepalanya pelan.
"bunda udah ciap cekolahnya oma? ". tanya Dean kembali.
"mmm.. udah sayang. bunda udah siap kok sekolahnya". sahut Mona tersenyum.
"hoyeee... balalti bunda bakalan macak lagi untuk Dee dong". ucap Dean antusias.
"hehehe... iya sayang. kamu gemesin banget sih. anak ciapa cih ini".kekeh Mona seraya mencubit pelan pipi chubby Dean.
"anak unda dooong". sahut Dean jujur.
"loh bukan nya anak Daddy? ".pancing Mona berharap bocah tampan itu mengakui putra nya sebagai Daddynya juga.
"mmm.. iya deh anak Daddy juga. kayak Dee sama abi, papa dan ayah". sahut Dean polos.
"oalah ini bocah masih belum nganggap si Justin benar benar orang tua kandungnya. gimana mau lengket sama si Justin. apa lagi bentar lagi udah ketemu sama bundanya". keluh Mona di hatinya.
bagaimana pun ia masih berharap lebih jika bocah itu menganggap penuh si Justin sebagai Daddynya seratus persen.
...****************...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel keempatku ini dengan memberi like, vote, poin, fav, dan share link nya.
Dan jangan lupa ya buat mem Follow akun ku ya readers
Di ig Hazhilka
Di NT Hazhilka279
#Hazhilka
ig Hazhilka279
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Noni Noni
𝙢𝙪𝙢 𝙖𝙠𝙪 𝙭 𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙤𝙠..𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙨𝙞 𝙟𝙪𝙨𝙩𝙞𝙣&𝙛𝙖𝙢𝙡𝙞𝙮 𝙣𝙮𝙖 𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖..
2025-02-04
0
Liling Sarungallo
semangat kak 🥰
2023-05-23
9
asih Asih
gak sbr nunggu authornya up lg
2022-10-17
2