#hai my readers I am coming back. Happy reading back ya.....
beberapa jam kemudian..
Midea membuka dan mengerjapkan matanya perlahan. tampak di matanya sebuah dada berbidang besar dengan harum citrus dari parfum yang sering di pakai Justin dulunya saat pertama kali Midea menjebaknya.
Dea merasakan hembusan hangat di kening nya saat ini. ia menengadahkan sedikit wajah nya ke atas untuk mengikuti arah hembusan nafas yang berasa hangat di keningnya saat ini.
Midea tercenung sejenak memandang wajah tampan yang mirip putranya itu. hasrat di hatinya muncul secara tiba tiba untuk membelai wajah itu. tetapi suara ponsel Justin yang berbunyi nyaring membatalkan niat Dea.
suara dering ponsel membuat Justin mengerjapkan matanya perlahan. sontak hal ini membuat Midea buru buru menutup kembali matanya dan memilih untuk berpura pura tidur dari pada harus tertangkap oleh netranya Justin mendapati dirinya sedang menatap wajah tampan itu.
Midea menarik dalam nafasnya agar kembali teratur karena ia tidak ingin ketahuan oleh Justin jika ia sudah bangun.
sementara dering ponsel yang berbunyi nyaring terdengar jelas di telinganya membuat Justin harus bangun dan mengambil ponsel tersebut yang tergeletak di atas ranjang yang berada di samping tubuh nya.
Justin menerima panggilan telpon dari sang mama.
"hallo Justin". sapa Mona dari seberang telpon.
"ya ma". sahut Justin.
"ini mama dan papa serta anak anak mau berangkat ya. ada bunda Astrid dan ayah di yang ikut juga. si Dea mana maksud mama si Jasmine?". tanya Mona.
Justin mengernyitkan dahinya sesaat. ia mengangkat pelan lengannya yang di timpa oleh kepalanya Midea agar wanita itu tidak terbangun.
"mama udah tau soal Dea yang sebenarnya?". tanya Justin pelan seraya bangkit dari rebahannya menuju ke luar kamar.
"udah. bunda Astrid yang menceritakan semuanya ke mama. jika ayah Jason itu punya anak kandung dari pernikahannya yang pertama yaitu mama Naminka". sahut Mona.
"awalnya mama ga percaya juga sih. kalau Dea itu si Jasmine anak dari mama Naminka yang selama ini mama cari". lanjut Mona di telponnya.
"wait. mama mencari Jasmine selama ini. kok aku baru tau? ". tanya Justin penasaran.
"aduuuhhh.. panjang ceritanya Justin. nanti aja deh kita cerita ceritanya kalau mama udah nyampe ke Aussie". sahut Mona.
"hmm.. ga seru si mama. ngasih info setengah setengah. selalu aja begitu. bikin penasaran aja. puff". dumel Justin.
"udah nanti aja kalau mau terjawab rasa penasaran kamu itu. pokoknya kamu beresin dulu kamarnya anak anak biar nanti mereka pulang bisa langsung istirahat". titah Mona.
"iya. perlu aku jemput ma? ". tanya Justin.
"ga. ga perlu. mama bisa pulang naik taxi aja. udah sana kamu cepetan beresin rumah ya? ". titah Mona.
"iya ma". sahut Justin.
"sekalian masak. hahaha". kekeh Mona.
"mama?! ". emangnya aku BRT alias bapak rumah tangga". protes Justin.
"hehehe.. biar kamunya punya tanggung jawab lain selain mencari nafkah. itung itung belajar. biar entar kamunya bisa meringankan beban pekerjaan istri di rumah". kekeh Mona seraya memberi wejangan untuk putranya itu.
"hmmm... iya iya..". sahut Justin.
"udahan ya. pokoknya mama cuma mau ngasih tau itu aja". sahut Mona sembari menutup telponnya.
setelah percakapan itu selesai. Justin pun membereskan sisa pekerjaannya sesaat. setelahnya ia kembali ke kamar di mana Dea berada dan ia mendapati istrinya itu masih tertidur pulas.
Justin mendekati Dea seraya menatap wajah wanita yang selama ini ia benci. kini semua nya serba terbalik. kali ini Justru ia merasa ingin memiliki wanita itu seutuhnya. wanita yang membuat dunianya terbalik. wanita yang memang banyak menyita waktu dan pikiran nya selama ini. wanita pertama baginya yang mengajarinya banyak hal.
salah satunya adalah "bahwa apa yang kita lihat selama ini tidak seperti apa yang kita fikirkan".
"My Dea Jasmine. maaf kan aku yang sangat terlambat menemukanmu saat itu". gumam Justin di hatinya.
"seandainya saat itu aku bisa langsung mengenal dirimu dan tidak terlalu membenci pada wanita yang berprofesi seperti dirimu mungkin tidak begitu banyak penderitaan yang kamu alami selama ini Dea". ucap Justin dihatinya dengan penuh sesal.
Justin menyesali sikapnya yang dulu terhadap Dea. wanita yang telah banyak mengorbankan dirinya selama ini.
Justin mengelus pelan pucuk kepala sang istri. Cup. satu kecupan lembut mendarat di kening wanita yang telah memberinya satu putra yang menggemaskan itu.
sementara Dea yang telah sedari tadi bangun menyadari apa yang di lakukan Justin kepada dirinya. Dea sengaja membuka perlahan mata nya agar mencegah Justin melakukan hal yang lain padanya. meskipun terkadang timbul hasrat di hatinya ingin di sentuh lelaki.
tetapi seorang Dea cukup tau diri untuk tidak larut kembali pada perasaan perasaan yang bisa membuat dirinya terluka lagi. cukup Dean yang menanggung semua derita bathin dan psikologis karena tidak memiliki sosok ayah tunggal yang benar benar bisa di jadikan sandaran selama dua puluh jam di usianya saat ini.
"kamu sudah bangun? ". tanya Justin sedikit terhenyak saat melihat Dea membuka perlahan matanya.
"hmm.. ". sahut Dea malas seraya bangun dan duduk di atas ranjang menatap Justin.
"tadi mama telpon. mereka dan anak anak sudah di bandara. mereka akan tiba malam ini". ujar Justin.
"oh ya???". tanya Dea dengan netranya yang berbinar senang.
"iya". sahut Justin yang ikut tersenyum melihat binar di mata Dea.
"sekarang kita pulang yuk? ". ajak Justin seraya mengulurkan tangannya.
Dea bangun dengan sendirinya tanpa mau menyambut uluran tangan Justin. ia membenarkan letak hijabnya lalu pergi melangkah keluar kamar. sementara Justin hanya mengepal tangannnya perlahan seraya menatap punggung Dea yang menjauh dari hadapannya. niat di hatinya ingin berlaku baik tetapi malah di cuekin.
"katanya mau pulang. ayok". ucapan Dea yang tiba tiba menyadarkan Justin dari lamunan nya.
"hmm.. iya". sahut Justin.
lalu keduanya pergi meninggalkan kantornya menuju rumah di mana Justin dan keluarga tinggal selama ini.
selama dalam perjalanan keduanya hanya membisu dan larut dalam pemikirannya masing masing. Justin yang memikirkan tentang sikapnya Dea padanya sedangkan Dea memikirkan Dean sang buah hati yang akan tiba malam ini.
ia mulai menyusun sejuta rencana untuk ia habiskan waktu bersama dengan Dean nantinya. jika pun ada Keyra ia ingin hanya menghabiskan waktu bertiga saja seperti saat ia belum mengetahui jika Keyra adalah Anak dari Justin dan Keyra.
...****************...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel keempatku ini dengan memberi like, vote, poin, fav, dan share link nya.
Dan jangan lupa follow akun ku di
Noveltoon Hazhilka 279
facebook Hazhilka
#Hazhilka
ig Hazhilka279
.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Syarifah
Yg sabar Justin nanti di ceritain ko,😊gk usah terlalu penasaran dech
2022-10-23
11