Keesokan harinya Anja sudah diperbolehkan pulang karena catatan kesehatannya sudah membaik. Dengan dibantu oleh Nara berkemas, pagi itu Anja meninggalkan rumah sakit yang sudah ditempatinya selama tujuh bulan lamanya.
"Mas Nara gak kerja lagi?" Tanya Anja saat mobil yang dikendarai oleh Nara meninggalkan pelataran rumah sakit.
"Nanti siang aja sekalian, sekarang udah jam sembilan, nanggung."
"Ada yang ingin dibeli?" Anja menggeleng. Rasanya saat ini Anja tidak ingin apa-apa, Anja hanya ingin segera sampai di rumah dan ingin segera memeluk anaknya.
Nara melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan kota Jakarta yang lenggang. Langit nampak cerah secerah suasana hati Nara saat ini. Sesekali ia melirik ke samping guna melihat wanita yang selama ini sudah mengisi relung hatinya. Namun yang dilirik malah membuang pandangannya ke arah jendela yang ada di sampingnya.
"Yakin nggak pengen sesuatu? Mumpung kita lagi di jalan?" Tanya Nara sekali lagi namun Anja tetap menggeleng.
"Aku hanya ingin cepat sampai di rumah. Aku ingin segera memeluk anak ku."
"Baiklah." Nara menambah kecepatannya hingga lima belas menit kemudian akhirnya mereka sampai di kediaman Wijaya.
Mama Rosi sudah berdiri di teras rumah dengan baby Radha yang ada di gendongannya. Anja sejenak mengedarkan pandangannya, kemudian segera turun dari mobil lalu berlari menghampiri Mama Rosi.
"Ma!" Anja meraih tangan Mama Rosi kemudian menciumnya membuat Mama Rosi terharu.
"Selamat datang di keluarga Wijaya." Mama Rosi mengulas senyum.
"Mam mam mam." Oceh baby Radha.
"Iya sayang, ini mama." Anja mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong baby Radha. Baby Radha pun ikut menjulurkan tangan dan Anja segera meraihnya ke dalam gendongannya.
"Di di di." Oceh baby Radha saat melihat daddynya berjalan mendekat ke arah mereka.
"Mas Nara!" Teriak seseorang yang tak lain adalah Sarah. Sarah yang saat itu sedang duduk di teras rumahnya tak sengaja melihat seorang cewek turun dari mobil Nara. Melihat itu jiwa keponya langsung meronta-ronta. Ia pun langsung berlari masuk ke halaman rumah mama Rosi karena pintu gerbangnya yang belum sempat ditutup.
Nara, Anja, dan mama Rosi serempak menoleh ke arah Sarah yang berjalan mendekat ke arah mereka.
"Pagi Tante." Sapa Sarah mengulas senyum.
"Ini sudah hampir jam sepuluh Sar, bukan pagi lagi."
"Hehe...." Sarah tersenyum kikuk. " Ini istri mas Nara?" Tanya Sarah menunjuk Anja.
"Iya!" Bukan Nara, melainkan Mama Rosi yang menjawab. Anja pun seketika melotot ke arah Nara. Sedang yang dipelototi hanya garuk-garuk kepala.
"Kenalkan, saya Sarah tetangga mas Nara." Sarah mengulurkan tangannya.
"Anja!" Anja perlahan menyambut uluran tangan Sarah.
"Di di di." Celotehan baby Radha mengalihkan ketegangan di antara mereka.
"Hey baby, anak Daddy yang paling cantik. Udah mam mam?" Nara mencubit gemas pipi baby Radha.
"Mam mam mam."
"Ayo masuk ke dalam dulu, kamu masih harus banyak istirahat." Mama Rosi menggandeng lengan Anja dan membawanya masuk ke dalam rumah. Diikuti Nara yang mengekor di belakang mereka. Sedangkan Sarah hanya bisa tersenyum kecut menyaksikan pemandangan di depan matanya. Ternyata laki-laki yang selama ini menjadi idamannya sudah menjadi milik wanita lain. Sarah berjalan gontai meninggalkan kediaman Wijaya.
Saat mama Rosi ingin membawa Anja ke kamar yang ada di lantai atas lebih tepatnya di samping kamar Nara, Anja menolaknya. Anja memilih tidur bersama anaknya saja di kamar bawah. Akhirnya Mbak Tini lah yang harus pindah ke kamar belakang yang bersebelahan dengan kamar mbok Nah.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Tambahin gula dan garam Sar, biar nano-nano rasanya 😂😂😂😂
2022-11-25
1
💝GULOJOWO💝
Waspada Nja, telat dikit bakalan diserobot yang lain 🤭😂😂😂😂
2022-11-25
1