Sesaat nampak dokter Karina keluar dari ruangan dan langsung di sambut oleh ke enam orang yang sejak tadi menunggu dengan harap-harap cemas.
"Dok!" Nara berdiri di garda terdepan. "Bagaimana?" Tanyanya dengan kekhawatiran yang kentara. Doker Karina menggeleng dan langsung menjelaskan bahwa saat ini Anja dinyatakan koma yang membuat Bu Mayang, Laras dan Riani tak kuasa menahan tangisannya. Laras langsung memeluk mamanya erat. Sedangkan Riani langsung di peluk erat oleh Seno. Haruskah Nara berpelukan dengan Bima sang asisten? Membayangkannya saja ia sudah bergidik ngeri. Amit-amit jabang bayi, kalau sampai itu terjadi bisa hancur dunia persilatan.
"Mari pak ikut ke ruangan saya sebentar." Ucap dokter Karina kemudian berlalu.
"Loe hubungi mama Bim!" Nara kemudian menyusul masuk ke dalam ruangan dokter Karina.
"Silahkan duduk pak." Ucap dokter Karina mempersilahkan Nara.
"Untuk saat ini Bu Anja memang dinyatakan koma, kami akan terus memantau perkembangannya."
"Ba-bagaimana dengan bayinya dok?"
"Begini pak, alhamdulillah bayinya sehat. Namun kami menyarankan untuk tetap tinggal di sini beberapa waktu agar lebih dekat dengan mamanya. Siapa tau dengan keberadaan bayi Bu Anja disisinya itu dapat memicu kesadarannya."
"Ba-baik dok! Kalau begitu saya permisi dulu."
*****
Di tempat lain, lebih tepatnya di ibu kota Jakarta. Mama Rosi mendadak heboh saat mendapatkan kabar dari Bima bahwa Anja sudah melahirkan. Ia bingung harus bahagia atau sedih. Sebenarnya ia bahagia karena cucunya sudah lahir, tapi ia juga sedih karena Anja dinyatakan koma.
"PAPA PULANG SEKARANG!" TUT! Mama Rosi langsung mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari papa Hadi. Mungkin papa Hadi sekarang lagi kebingungan dengan sikap istrinya yang mendadak jadi garang begitu. Kebiasaan mama Rosi yang satu ini memang sudah mendarah daging. Pasti ada sesuatu yang darurat jika sang istri sudah keluar garangnya seperti itu.
Satu jam kemudian papa Hadi sudah sampai di kediaman Wijaya. Tanpa menunggu sopir membukakan pintu mobil, papa Hadi lebih dulu membukanya lalu membantingnya dengan keras.
Braakk!
Dengan nafas ngos-ngosan papa Hadi berlari memasuki rumahnya dan langsung mencari sang istri.
"Ma!" Teriak papa Hadi lantang memanggil sang istri.
"Papa!" Mama Rosi tiba-tiba muncul dan langsung memeluk suaminya.
"Hiks.. hiks.." Isak mama Rosi di pelukan papa Hadi.
"Ada apa?" Tanya papa Hadi setelah berhasil mengatur nafasnya.
"Ayo kita ke Surabaya sekarang!"
"Haahh, sekarang?" Mama Rosi mengangguk dalam pelukan papa Hadi.
"Ada apa? Coba jelaskan pelan-pelan."
"Tadi Bima telpon, katanya Anja sudah melahirkan."
"Alhamdulillah." Ucap syukur papa Hadi.
"Hiks.. hiks.."
"Harusnya mama bersyukur bukannya malah menangis seperti ini."
"Sesaat setelah melahirkan Anja dinyatakan koma. Hiks.. hiks.."
"Ap-apa! Koma?" Papa Hadi nampak terkejut.
"Iya, makanya ayo kesana sekarang."
"Ba-baiklah, sekarang mama siap-siap dulu. Papa mau hubungi Firman dulu biar urus tiket kita."
Mama Rosi segera masuk ke dalam kamar sedangkan papa Hadi langsung masuk ke dalam ruang kerjanya.
*****
Anja sudah di pindahkan ke ruang VIP beserta babynya sekalian. Untuk sementara Anja dan babynya berada dalam satu ruangan sambil menunggu kedatangan mama Rosi. Bu Mayang, Laras dan Seno sudah kembali karena mereka bertiga memiliki kesibukan sendiri. Bima pun juga kembali ke kantor untuk menggantikan Nara. Tinggal Nara dan Laras yang sekarang menjaga Anja dan baby girl.
Sejak tadi Nara duduk di samping box bayi seraya tak henti-hentinya memandangi baby girl. Kadang ia usap lembut pipi gembul bayi tersebut. Kadang ia tersenyum sendiri, entah apa yang ada di dalam pikiran Nara saat ini. Sedangkan Riani duduk di samping brankar perawatan Anja seraya menggenggam tangan sahabatnya itu.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Anja 😭😭😭😭😭
Mama Rosi kebiasaan dech 🤭😂😂
2022-11-15
2