Pukul empat sore Nara dan Bima tiba di rumah sakit lagi. Entah mengapa rasanya Nara selalu kangen dengan baby Radha. Senyum yang tersungging di bibir baby Radha tadi pagi seolah-olah melekat di pelupuk matanya.
"Tumben jam segini udah pulang?" Mama Rosi mengernyitkan alisnya.
"Udah gak ada kerjaan ma." Nara mendudukkan dirinya di kursi samping box bayi seraya memandangi baby Radha yang wanginya semerbak memenuhi indera penciumannya. Wangi khas bayi yang seminggu lebih ini menjadi wangi favoritnya. Seperti aroma terapi yang menenangkan. Dihirupnya dalam-dalam wangi tersebut agar memenuhi rongga hidungnya.
"Bagus! Hari ini mama mau bawa Radha pulang."
"Pulang?" Beo Nara.
"Iya pulang, kenapa memangnya."
"Ya gak papa ma, lha terus Anja gimana?" Nara menggaruk tengkuknya.
"Ya gak gimana-gimana, kamu yang jaga dia biar Radha di rumah sama mama. Lagian di rumah juga udah ada mbak Tini."
"Baiklah, terserah mama saja."
"Ya sudah ayo kita pulang dulu, nanti kamu bisa kesini lagi buat jaga Anja."
Mau tak mau akhirnya Nara pulang bersama mamanya dan juga baby Radha. Mama Rosi duduk di jok belakang memangku baby Radha sedangkan Nara duduk di samping Bima yang sedang mengemudikan mobilnya.
"Yuhuuuuuu, cucu cantiknya Oma pulang." Teriak mama Rosi saat memasuki rumahnya membuat baby Radha kaget dan seketika itu menangis.
Oweeeeeekk....
"Eh, eh, cucu Oma kok nangis."
"Mama sich kebiasaan suka teriak-teriak." Nara mengambil alih baby Radha dari sang mama.
"Cup.. cup.. sayang, sini sama Daddy saja."
"Mbak Tini, kamar Radha udah siap?" Tanya mama Rosi kepada pembantunya.
"Sudah Bu!"
"Ayo Ra, bawa Radha ke kamarnya."
Kamar Radha berada di lantai satu bersebelahan dengan kamar tamu. Sebenarnya di lantai atas masih ada satu kamar kosong tepatnya di samping kamar Nara. Namun mama Rosi lebih memilih kamar di bawah agar memudahkannya dan juga mbak Tini dalam mengurus baby Radha.
Ceklek!
Kamar bayi yang bernuansa pink itu sebenarnya udah mama Rosi siapkan dari seminggu yang lalu saat Radha dan ibunya baru saja di boyongnya ke Jakarta. Dan mbak Tini tadi hanya tinggal membersihkan dan merapikannya saja.
"Mbak Tini mulai malam ini tidur disini bersama cucu saya."
"Siap Bu!"
"Ya sudah mama ke kamar dulu Ra, kalau kamu capek kasihkan mbak Tini saja biar di gendong." Nara pun menurut ucapan sang mama karena memang ia sedikit lelah, dan juga ia harus segera membersihkan diri.
*****
Nara kembali ke rumah sakit setelah makan malam usai. Setelah tadi ia berpamitan dengan baby Radha yang sepertinya tak mau di tinggalkan olehnya, ia langsung melesat menuju ke rumah sakit. Kali ini ia sendirian tanpa Bima, sengaja ia meminta Bima untuk tak menemaninya menjaga Anja. Toh sekarang baby Radha sudah pulang ke rumah dan hanya tinggal Anja seorang yang harus ia jaga.
Nara berjanji akan menjaga Anja dan baby Radha dengan segenap jiwa dan raganya. Dan setelah Anja sadar nanti ia berjanji hanya akan memberikan kebahagiaan untuknya seumur hidup sebagai ganti kebahagiaan Anja yang telah direnggutnya. Meskipun tanpa kesengajaan, tetap saja ia merasa bersalah. Maka dari itu Anja tidak boleh mengingatnya sebagi orang yang telah merenggut kebahagiaannya tetapi Anja harus mengingatnya sebagai orang yang akan melengkapi kebahagiaannya.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Emak pegang janji mu Loch Ra 🤭😂😂
2022-11-16
1