Setelah baby Radha terlelap kembali dalam gendongannya, Nara segera meletakkannya ke dalam box bayi tersebut.
"Mama sama papa pulang saja ke apartemen biar bisa istirahat." Ucap Nara yang melihat kedua orang tuanya nampak kelelahan.
"Mama mau nungguin anak mama disini."
"Ma! Lebih baik kita istirahat dulu, besok kita kesini lagi." Sela papa Hadi.
"Biar aku yang nunggu Anja disini ma."
"Bim, anterin mama sama papa ke apartemen, sekalian anter Riani ke tempat Bu Mayang biar bisa istirahat juga." Lanjut Nara.
"Tidak usah mas, sebentar lagi Seno datang." Tolak Riani.
Ceklek!
Tepat saat Riani selesai berucap, pintu ruang perawatan Anja di buka dan muncullah Seno dari balik pintu tersebut.
"Malam om, Tante." Sapa Seno seraya mengulas senyum.
"Malam Sen." Jawab mama Rosi seraya tersenyum pula. "Mau jemput Riani?"
"Enggak Tante, kami akan menginap disini malam ini." Jawab Seno.
"Kalian pulang saja, biar aku yang menginap disini. Kasihan Riani udah seharian jagain Anja." Nara bersikeras meminta semua orang untuk pulang beristirahat tanpa memikirkan dirinya sendiri yang juga butuh istirahat. Lelah jiwa dan raganya seolah menguap saat pertama kali melihat bayi merah Anja yang baru saja terlahir.
"Tapi bagaimana nanti kalau Radha rewel mas?" Riani tak tega meninggalkan baby Radha.
"Aku bisa mengatasinya. Nanti aku minta bantuan suster untuk membuatkan susu."
Riani dan Seno saling pandang. "Baiklah." Akhirnya Seno pun mengalah.
Mama Rosi, papa Hadi dan Bima memutuskan untuk pulang saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Begitu pula dengan Riani dan Seno yang juga ikut pamit pulang.
Tinggallah Nara sendirian di dalam ruangan tersebut. Nara duduk di kursi samping ranjang Anja. Digenggamnya tangan Anja kemudian ia kecup sebentar.
"Apa kamu gak capek tidur terus Nja?" Ucapnya pelan. "Lihat Radha, mirip sekali dengan mu, cantik!"
"Maaf kalau aku lancang memberikannya nama. Nanti kalau kamu gak suka bisa kamu ganti setelah kamu bangun."
"Jangan lama-lama tidurnya, kasihan Radha." Imbuhnya.
Nara kemudian berdiri lalu membungkukkan badannya mengecup kening Anja dalam seraya memejamkan matanya. Entah dorongan dari mana sehingga ia seberani itu. Mungkin karena sang empunya yang dalam keadaan tak sadarkan diri jadi ia memiliki keberanian tersebut.
Nara lalu melangkah menuju ke sofa panjang yang ada disana kemudian merebahkan tubuhnya. Dengan posisi tangan yang ia tumpukan ke atas kepala untuk menghalau sinar lampu yang menyilaukan mata, ia berusaha memejamkan matanya. Terbiasa tidur dengan keadaan gelap membuatnya sedikit kesulitan memejamkan matanya.
Entah jam berapa ia tertidur, saat ia terbangun karena mendengar tangisan bayi ternyata sudah pukul empat pagi. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, Bima tertidur di sofa single dalam keadaan duduk dan kepala di sandarkan ke punggung sofa. Ia segera menghampiri box bayi sebelum tangisan baby Radha semakin kencang.
"Sayang! Kamu haus apa buang air?" Nara meraih botol susu yang terlihat kosong.
"Kok kosong? Aneh, perasaan semalam masih penuh? Masak iya Radha bisa minum dot sendiri? Apa semalam Bima yang kasih susu ke Radha?" Gumam Nara pelan. Nara segera mengangkat baby Radha ke dalam gendongannya kemudian mendekati Bima.
"Bim!" Nara menepuk pundak Bima pelan membuat sang empunya perlahan membuka mata.
"Loe yang kasih susu ke Radha?" Bima mengangguk.
"Semalam Radha nangis dan loe pules banget, jadi gue kasih aja dot. Setelah susu habis Radha kembali terlelap, terus gue ikut terlelap juga."
"Minta tolong suster sana!" Nara menyodorkan botol susu ke arah Bima. Bima yang paham pun langsung meraihnya kemudian beranjak keluar ruangan untuk meminta bantuan suster membuatkan susu baby Radha.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Eaaaaaa di sun sing suwe mas Nara 🤭😂😂😂😂😂😂😂
2022-11-15
1