"Eek.. eek.. eek.. di di di." Rengek baby Radha memanggil daddynya. Nara langsung sigap meraih baby Radha dari pelukan Anja sebelum tangisan baby Radha semakin kencang.
"Hey baby, ini Daddy. Cup cup cup." Baby Radha pun langsung terdiam seketika, kemudian memeluk daddy-nya. "Ini mama sayang, mama udah bangun. Apa baby gak kangen sama mama? Lihat, mama menangis gara-gara baby gak mau di peluk sama mama." Nara menunjuk Anja yang memang berlinang air mata. Baby Radha yang seolah tau, mengikuti arah tunjuk daddy-nya.
"Mam.. mam.." Oceh baby Radha.
"No! Bukan mam mam, mam mam itu makan. Tapi ini mama!" Tegas Nara lembut.
"Mam.. mam.." Oceh baby Radha lagi.
"Iya, mam mam." Kali ini mama Rosi yang menyahut. "Radha mau ikut mam mam?" Tawar mama Rosi, namun baby Radha malah semakin mengeratkan pelukannya pada leher daddynya.
"Sudah ma, jangan di paksa. Aku gak papa kok." Anja mengusap air matanya.
"Sabar ya sayang, pelan-pelan. Nantinya Radha pasti akan terbiasa." Mama Rosi memeluk Anja. Anja hanya mengangguk.
"Di di di mam mam mam." Baby Radha mengoceh seraya menepuk-nepuk kedua tangannya.
"Apa? Baby mau mam mam?"
"Mam mam mam."
"Mbak Tini, apa tadi Radha sudah makan?"
"Sudah mas, sebelum berangkat tadi udah makan."
"Baby kan tadi udah makan? Masak sekarang udah lapar lagi?"
"Mam mam mam."
"Coba kasihkan mamanya Ra, mungkin mau ikut mamanya." Usul mama Rosi. Nara pun mencoba menyodorkan baby Radha ke arah Anja, dan Anja pun merentangkan kedua tangannya untuk meraih anaknya. Tak di sangka, baby rada juga langsung merentangkan kedua tangannya. Seketika itu Anja langsung meraih baby Radha dan langsung memeluknya erat serta memberikannya kecupan-kecupan di wajah baby Radha hingga sang empunya tergelak karena kegelian.
"Kek.. kek.. kek.." Mama Rosi dan Nara serta mbak Tini pun ikut tersenyum bahagia melihat interaksi antara ibu dan anak di depan matanya itu.
Anja tak bisa lagi membendung air matanya. Rasa bahagia membuncah di dalam hatinya membuat beban dalam hidupnya seolah menguap pergi ketika mendengar gelak tawa dari anaknya. Bolehkah ia meminta agar kebahagiaan ini tidak cepat berakhir? Anja takut! Takut jika kebahagiaannya akan direnggut lagi dari hidupnya.
"Oh ya ma, papa gak ikut?" Nara baru menyadari ketiadaan papanya.
"Kamu ini, papa kamu sampe gak sarapan gara-gara Bima telpon katanya kamu izin gak masuk. Kata Bima ada pertemuan penting pagi ini."
"Oh ya ampun! Aku lupa ma. Iya, memang jam delapan ada pertemuan dengan wakil perusahaan dari Singapura. Harusnya jam sepuluh nanti, tapi karena mereka harus kembali terbang ke Singapura jam sepuluh nanti, pertemuannya di majukan pagi ini." Jelas Nara.
Merasa tidak mendengar suara bayi berceloteh lagi, Nara dan mama Rosi serempak menoleh ke arah Anja. Dan ternyata baby Radha sudah tertidur lelap di pangkuan mamanya. Nara ingin mengangkat baby Radha dari pangkuan mamanya agar Anja tidak pegal karena tubuh baby Radha yang bohai, dan lagi Anja yang baru saja siuman, namun Anja menolak dengan menggelengkan kepalanya. Baru sebentar rasanya ia bisa memeluk anaknya tapi sudah mau di pisahkan lagi. Meskipun itu hanya memindahkan baby Radha ke dalam strollernya.
Nara menghela nafas pelan, ia menyadari ketakutan Anja itu. Mungkin Anja masih trauma dengan kehilangannya, jadi sekarang ia takut di pisahkan dengan anaknya.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Sabar Ra, Anja masih belum sembuh betul. Mungkin raganya sudah sembuh, tapi tidak dengan jiwanya 😢😢😢😢
2022-11-24
1
💝GULOJOWO💝
Emak kok jadi merasa bersalah Nja 😭😭
2022-11-24
1
💝GULOJOWO💝
Sabar Nja, anak kecil memang biasanya begitu dengan orang baru 🤗🤗
2022-11-24
1