Seminggu sudah Anja dirawat di rumah sakit tersebut namun belum juga menunjukkan tanda-tanda ia akan terbangun dari komanya. Pagi ini baby Radha sedikit rewel, pasalnya ia tak mau lepas dari pangkuan sang Daddy. Jarum jam sudah menunjukkan pukul enam pagi dan ia ada meeting pukul sembilan nanti.
"Bim, loe pulang duluan aja. Nanti balik kesini jemput gue sekalian bawain gue baju. Gue mandi di kantor aja nanti."
"Baiklah aku pulang dulu." Tanpa menyia-nyiakan waktu, Bima langsung melesat meninggalkan rumah sakit.
"Hey sayang, Daddy mau kerja, Radha mau ikut Daddy kerja?" Ucapnya pada baby Radha yang ada di pangkuannya. Ajaibnya baby Radha menyunggingkan senyum yang membuat Nara gemas dan langsung menghadiahinya dengan kecupan di pipi gembulnya.
"Itu lihat mama kamu gak mau bangun. Gak capek apa tidur terus."
"Bapak kalau mau kerja gak papa, biar baby Radha sama saya pak. Sebentar lagi Bu Rosi juga datang." Ucap suster Farah.
"Gak papa sus, sebentar lagi. Nunggu teman saya jemput."
Tepat pukul Setengah delapan, Bima sudah tiba lagi di rumah sakit. Dengan nafas ngos-ngosan ia masuk ke dalam ruang perawatan Anja.
"Habis di kejar setan loe?"
"Ayo cepetan, ini udah gak ada waktu lagi. Nanti bos besar marah."
"Papa udah berangkat?"
"Udah tadi bareng gue keluar rumahnya."
"Mama mana? Gak ikut?"
"Nanti, katanya ada urusan."
"Owh, ya udah. Sus, titip Radha ya."
"Baik pak!"
"Daddy kerja dulu sayang!" Satu kecupan mendarat di kening baby Radha kemudian Nara meletakkan baby Radha yang baru saja terlelap ke dalam box bayi.
Tanpa menunggu kedatangan mama Rosi, Nara dan Bima meninggalkan rumah sakit pukul delapan dan langsung melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke kantor.
Sesampainya di kantor, Nara langsung berlari masuk ke dalam lift khusus. Membuat para pegawai disana keheranan, pasalnya baru pertama kali ini atasannya itu datang ke kantor dengan keadaan yang acak-acakan seperti baru bangun tidur. Selama ini Nara selalu terlihat tampan dan menawan di mata para pegawainya. Namun akhir-akhir ini ia nampak terlihat sedikit kuyu, mungkin karena kurang tidur.
Tepat pukul sembilan lebih lima menit Nara dan Bima masuk ke dalam ruang rapat dan langsung di sambut dengan tatapan tajam dari papa Hadi dan juga beberapa kolega bisnis yang akan mengajukan kontrak kerja sama.
*****
Mama Rosi masih terlihat sibuk di dapur setelah sarapan usai. Bukan sibuk memasak, bukan! Tapi sibuk mewawancarai seseorang yang baru saja datang semalam. Yaitu keponakan mbok Parni dari kampung, mbak Tini namanya. Mbak Tini baru saja di tinggal mati suaminya sebulan yang lalu. Ia sudah menikah selama hampir sepuluh tahun tapi belum juga di karuniai anak.
"Mbak Tini umur berapa?" Tanya mama Rosi.
"Tiga puluh dua Bu." Jawab mbak Tini seraya menunduk.
"Tini ini anak dari adik sepupu saya nya." Sahut mbok Parni. Mama Rosi hanya manggut-manggut.
"Sudah punya anak berapa?" Tanya mama Rosi lagi.
"Belum punya anak Bu."
"Eh, memangnya udah berapa tahun menikah?"
"Hampir sepuluh tahun Bu." Mama Rosi sedikit terkejut dan mungkin merasa bersalah. Pasalnya pembicaraan mengenai anak adalah hal paling sensitif bagi seorang istri.
"Maaf mbak, bukan maksud saya."
"Gak papa Bu."
"Ya sudah, begini saja. Sepertinya saya gak perlu cari baby sitter. Saya juga takut kalau lihat berita di TV-TV. Saya percayakan cucu saya sama mbak Tini saja. Bisa kan mbak Tini ngurus cucu saya sambil bantu mbok Parni?"
"Bisa Bu!" Jawab mbak Tini mantap.
"Baiklah, mungkin nanti saya akan bawa cucu saya pulang. Selamat bekerja mbak, semoga betah disini."
*****
Mama Rosi tiba di rumah sakit pukul sembilan dengan diantar oleh pak Mun supir keluarga Wijaya. Mama Rosi yang tergesa-gesa karena takut baby Radha rewel tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang. Sepotong kertas kecil seperti sebuah foto jatuh terbalik dan langsung di raih orang tersebut lalu di masukkan ke dalam tas.
"Tan-Tante Rosi?"
"Shasa?"
*****
*****
*****
*****
*****
Nyambung di novel "Luka Hati Luka Diri" Episode 07 🤗
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Jreng.. jreng.. 🤭😂😂😂😂
2022-11-16
1