Bab 6 - Awal Mengaji Bersama

Akhirnya kebenaran terungkap, Helen lah yang telah mengambil fotoku diam-diam. Ia sekarang sedang menjalani hukumannya. Semoga Helen bisa sadar atas apa yang dia lakukan itu dosa. Aku hanya bisa mendoakannya saja.

"Kak Nisya, Syifa terimakasih telah membantuku mencari tahu siapa dalang dari semua ini," ucapku pada mereka berdua.

"Sama-sama, Ra," ucap mereka bersamaan.

"Kalau boleh tau, gimana bisa kakak sama Syifa dengan cepat tau kalau semua ini adalah perbuatan Helen," tanyaku penasaran.

"Jadi gini, Ra. Kemaren sore kakak nggak sengaja dengerin dia ngomong sendirian di kamar pas kakak lewat. Taunya dia lagi ngomongin kamu. Katanya dia nggak mau kalau kamu deket sama kakak." Kak Nisya menjelaskan dengan tenang.

"Kenapa dia bisa nggak suka sampe sebegitunya sama aku iya Kak? Emangnya aku salah yah deket sama Kakak?" tanyaku lagi.

"Kamu nggak salah, Ra. Asal kamu tau, dia seperti itu mau cari perhatian ke kakak supaya bisa deket sama sepupu kakak. Karena selama ini hanya kamu yang bisa sedekat ini dengan kakak," ucap Kak Nisya memberitahuku.

"Apa itu benar Kak? Lalu siapa sepupu Kakak itu? Aku saja tidak tahu sepupu kakak. Kenapa dia bisa berpikiran sepicik itu?" ucapku mulai geram.

"Hmm, kakak nggak bisa kasih tau kamu soal itu, Ra." Ucapan kak Nisya seakan meruntuhkan semangat bertanya ku lagi.

"Apa aku boleh tanya sesuatu Kak? Tapi aku harap kakak jawab pertanyaan ku!" Kak Nisya mengangguk.

"Apa benar di balik tembok kamar ku itu asrama laki-laki?" tanyaku penasaran.

"Iya, Ra. Dinding kamar kamu menyatu dengan dinding kamar santri putra. Jadi kalau ada keributan disana kamu bisa dengan jelas mendengarnya," ucap Kak Nisya menjelaskan lagi.

Pantas saja setiap malam aku selalu mendengar seorang laki-laki mengaji. Sekarang satu per satu rasa penasaran ku mulai terjawab. Walaupun masih ada beberapa puzzle yang belum bisa aku pecahkan.

Flashback off

Sejak saat itu Helen tidak pernah menggangguku lagi, walaupun tatapan dia masih sinis terhadapku. Aku berada disini bukan untuk mencari musuh melainkan mencari sahabat yang nantinya akan menuntunku ke surga nya Allah.

Malam harinya, kedua orangtuaku datang menjengukku. Sudah 6 bulan aku jauh dari mereka.

"Sayang, apa yang kamu rasakan selama disini?" tanya bunda.

"Aku merasa nyaman,tenang dan damai Bunda," jawabku jujur.

Maafkan aku ayah, bunda aku tidak mungkin menceritakan pada kalian apa yang terjadi padaku beberapa bulan lalu.

"Kak Nisya nya mana sayang? Bunda mau kasih dia sesuatu." Ucapan bunda membuatku penasaran.

"Bentar yah Bun, aku panggilkan Kak Nisya dulu," ucapku lalu pergi ke kamar kak Nisya.

Tok, tok, tok

"Kak Nisya, ada bunda nih mau ngomong sama kakak!" ucapku sambil mengetuk pintu.

"Bentar, Ra. Kakak pake jilbab dulu," ucap kak Nisya sambil memakai jilbab.

Selesai Kak Nisya pakai jilbab, ia keluar dari kamarnya. Lalu aku dan Kak Nisya masuk ke dalam kamar ku.

"Nisya, ini bunda punya sesuatu untuk kamu. Terima kasih sudah membantu Ira selama berada disini," ucap bunda sambil memberikan sebuah mukena.

"Terima kasih Bunda," ucap Kak Nisya sambil memeluk bunda.

"Bunda serasa punya anak dua deh," ucap bunda sambil terkekeh.

"Hahahahaha," tawaku dan Kak Nisya pecah.

Beberapa menit kemudian, ayah dan bunda pulang. Kak Nisya pun sudah kembali ke kamarnya.

Malam ini terasa sunyi. Maryam dan Syifa tidak ada di kamar. Mereka sedang pulang ke kampung halamannya.

"Arrohmaan, 'allamal qur`aan"

Terdengar suara laki-laki itu mengaji. Aku segera menggunakan mukena dan menghadapkan diriku ke arah kiblat. Untung saja, wudhu ku masih terjaga. Aku membuka Al Qur'an surah Ar Rahman sesuai yang dibaca laki-laki di balik dinding itu.

Lidahku mulai mengikuti bacaan dari laki-laki tersebut dengan lirih. Laki-laki itu berhenti membaca.

"Apakah kamu mengikuti bacaan Al Qur'an yang aku lafadz kan?" Aku tersentak mendengar ucapan laki-laki itu.

"Diam berarti iya," ucap laki-laki itu dengan seenaknya.

Hening itulah yang ada saat ini. Tak terdengar lagi suara lantunan ayat suci.

"Kalau kamu mau, kita baca Al Qur'an bergantian, ketika salah akan aku benarkan begitupun sebaliknya," ucap laki-laki itu membuat segurat senyum di bibir ku. Aku tak menjawab perkataan dia, aku hanya menurut saja apa yang dia katakan.

Sejak malam itu, setiap malam setelah semuanya tertidur aku selalu mengaji bersama dia walau terhalang sebuah dinding. Asal kalian tahu, aku tidak sekalipun mengobrol dengannya. Kita hanya mengaji saling membenarkan bacaan masing-masing. Ketika dia berhenti membaca, maka aku yang membaca, terus seperti itu.

Selesai mengaji aku bersimpuh, seraya berdoa memanjatkan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan hari ini. Tak lupa, aku selipkan doa untuk dia yang terhalang tembok.

Di hati kecilku, aku menyukai lelaki yang sering tanpa sengaja berjumpa denganku. Ketika saatnya tiba, jodoh akan berjumpa denganku. Aku hanya bisa menyelipkan dia dalam setiap doaku. Setelahnya aku mulai terlelap.

*****

Esok harinya, aku terbangun dan terkejut ketika Syifa sudah ada di kamar.

"Kamu sampai disini pukul berapa?" tanyaku.

"Sekitar satu jam yang lalu kayanya sih," jawab dia sambil mengingat-ingat.

"Ra, ini ada oleh-oleh untuk kamu," ucap Syifa sambil memberikan beberapa makanan khas daerahnya.

"Makasih, Syifa," ucapku pada Syifa. Aku langsung melahap habis makanan dari Syifa.

"Makanan nya enak ih, aku jadi ketagihan nih, kamu kalau pulang bawa ini terus iya untukku," pintaku pada Syifa.

Yang aku makan itu namanya saleh. Aku sangat menyukainya.

********

Hari ini adalah hari Jumat, waktunya semua santri membersihkan pondok pesantren. Ada yang membersihkan halaman, memotong rumput-rumput yang sudah meninggi, dan ada juga yang membersihkan kamar masing-masing.

Aku memilih membersihkan kamar. Aku cuci semua pakaian, selimut, dan jilbab yang kotor. Di balik pintu, kulihat seseorang sedang memandangiku dengan penuh kemarahan. Aku hanya takut, kalau itu Helen. Aku buang jauh-jauh pikiran negatif ku tentang Helen. Semoga dia bisa berubah menjadi lebih baik.

***

Kurang berasa yah feel nya?

Pertanyaan yang selama ini Ira cari jawabannya satu per satu terjawab. Hanya menunggu waktu.

Tunggu kelanjutannya.

Terpopuler

Comments

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

diulangi bacaan nya thor, karena kangen sama ira...
buat bonus chap thor

2022-11-15

2

Iyet

Iyet

lanjut thor semagat terus dan sehat selalu😘😘😘...

2022-10-16

0

Tari Gan

Tari Gan

ku tunggu up selanjutnya thooor

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - Teman Sekamar
3 Bab 2 - Mengisi Hadroh
4 Bab 3 - Perayaan
5 Bab 4 - Siapa laki-laki di balik dinding itu?
6 Bab 5 - Kebencian Helen
7 Bab 6 - Awal Mengaji Bersama
8 Bab 7 - Jilbab Putih
9 Bab 8 - Izam Namanya
10 Bab 9 - Menulis di Buku Harian
11 Bab 10 - Sebuah Surat
12 Bab 11 - Pertemuan
13 Bab 12 - Pengakuan
14 Bab 13 - Ghibah
15 Bab 14 - Maafkan Saya Ukhti
16 Bab 15 - Firasat
17 Bab 16 - Hadiah
18 Bab 17 - Biarkan Aku Menemanimu
19 Bab 18 - Suara ini?
20 Bab 19 - Mencurigakan
21 Bab 20 - Malam Terakhir
22 Bab 21 - Fitnah
23 Bab 22 - Jangan Mengedepankan Amarah
24 Bab 23 - Pencarian Bukti (1)
25 Bab 24 - Pencarian Bukti (2)
26 Bab 25 - Sidang (1)
27 Bab 26 - Sidang (2)
28 Bab 27 - Kepergian Helen
29 Bab 28 - Perpisahan
30 Bab 29 - Sepupu
31 Bab 30 - Tahun Keempat
32 Bab 31 - Mengikuti Perlombaan
33 Bab 32 - Latihan
34 Bab 33 - Pemenang Lomba
35 Bab 34 - Cinta dalam Diam
36 Bab 35 - Memaknai Kata Cinta
37 Bab 36 - Perpisahan
38 Bab 37 - Pulang ke rumah
39 Bab 38 - Bertemu Kembali
40 Bab 39 - Diterima Kerja
41 Bab 40 - Ajakan
42 Bab 41 - Mawar
43 Bab 42 - Tak Pernah Hilang
44 Bab 43 - Laki-laki di Balik Dinding
45 Bab 44 - Surat Balasan
46 Bab 45 - Jawaban
47 Bab 46 - Pengirim Mawar
48 Bab 47 - Bukan Halusinasi
49 Bab 48 - Cerita dengan Syifa
50 Bab 49 - Tentang Malaikat
51 Bab 50 - Yang Datang?
52 Bab 51 - Bukan Keduanya
53 Bab 52 - Maaf dan Terima Kasih
54 Bab 53 - Pernikahan
55 Bab 54 - Suamiku adalah ....
56 Bab 55 - Takdir Allah Itu Indah
57 Bab 56 - Malam Pertama Yang Tak Biasa
58 Bab 57 - Malam Pertama Yang Tak Biasa (2)
59 Bab 58 - Aku Mencintaimu
60 Bab 59 - Malam Pertama Sesungguhnya
61 Epilog
62 Pengumuman
63 Pemenang
64 Sentuhan Cinta Aura by Yoyota
65 Terjebak Cinta Jorell by Yoyota
66 Cinta Sang Aktor by Yoyota
67 Dibuang Setelah Melahirkan by Yoyota
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - Teman Sekamar
3
Bab 2 - Mengisi Hadroh
4
Bab 3 - Perayaan
5
Bab 4 - Siapa laki-laki di balik dinding itu?
6
Bab 5 - Kebencian Helen
7
Bab 6 - Awal Mengaji Bersama
8
Bab 7 - Jilbab Putih
9
Bab 8 - Izam Namanya
10
Bab 9 - Menulis di Buku Harian
11
Bab 10 - Sebuah Surat
12
Bab 11 - Pertemuan
13
Bab 12 - Pengakuan
14
Bab 13 - Ghibah
15
Bab 14 - Maafkan Saya Ukhti
16
Bab 15 - Firasat
17
Bab 16 - Hadiah
18
Bab 17 - Biarkan Aku Menemanimu
19
Bab 18 - Suara ini?
20
Bab 19 - Mencurigakan
21
Bab 20 - Malam Terakhir
22
Bab 21 - Fitnah
23
Bab 22 - Jangan Mengedepankan Amarah
24
Bab 23 - Pencarian Bukti (1)
25
Bab 24 - Pencarian Bukti (2)
26
Bab 25 - Sidang (1)
27
Bab 26 - Sidang (2)
28
Bab 27 - Kepergian Helen
29
Bab 28 - Perpisahan
30
Bab 29 - Sepupu
31
Bab 30 - Tahun Keempat
32
Bab 31 - Mengikuti Perlombaan
33
Bab 32 - Latihan
34
Bab 33 - Pemenang Lomba
35
Bab 34 - Cinta dalam Diam
36
Bab 35 - Memaknai Kata Cinta
37
Bab 36 - Perpisahan
38
Bab 37 - Pulang ke rumah
39
Bab 38 - Bertemu Kembali
40
Bab 39 - Diterima Kerja
41
Bab 40 - Ajakan
42
Bab 41 - Mawar
43
Bab 42 - Tak Pernah Hilang
44
Bab 43 - Laki-laki di Balik Dinding
45
Bab 44 - Surat Balasan
46
Bab 45 - Jawaban
47
Bab 46 - Pengirim Mawar
48
Bab 47 - Bukan Halusinasi
49
Bab 48 - Cerita dengan Syifa
50
Bab 49 - Tentang Malaikat
51
Bab 50 - Yang Datang?
52
Bab 51 - Bukan Keduanya
53
Bab 52 - Maaf dan Terima Kasih
54
Bab 53 - Pernikahan
55
Bab 54 - Suamiku adalah ....
56
Bab 55 - Takdir Allah Itu Indah
57
Bab 56 - Malam Pertama Yang Tak Biasa
58
Bab 57 - Malam Pertama Yang Tak Biasa (2)
59
Bab 58 - Aku Mencintaimu
60
Bab 59 - Malam Pertama Sesungguhnya
61
Epilog
62
Pengumuman
63
Pemenang
64
Sentuhan Cinta Aura by Yoyota
65
Terjebak Cinta Jorell by Yoyota
66
Cinta Sang Aktor by Yoyota
67
Dibuang Setelah Melahirkan by Yoyota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!