Summit berdua

🍁🍁🍁

“Kalian ini kembar. Tapi kenapa sifat kalian sangat jauh berbeda,” keluh Faaz merasa lelah setelah mendengarkan curhatan Kaila panjang lebar.

Faaz sejak tadi sudah menahan kantuk nya, berulang kali juga ia melirik ke arah jam di tangan yang ternyata sudah menunjuk angka tiga pagi. Sebentar lagi, Kiano dan Fayya pasti akan bangun untuk melanjutkan perjalanan, batin Faaz.

“Bukan berbeda, memang sifat dia aja yang nyasar kejauhan.” Balas Kaila menghela napas nya kasar, “Udah lah, gue kenyang. Pengen tidur lagi,” imbuh Kaila dengan santai nya dan langsung meninggalkan Faaz begitu saja tanpa mengucapkan kata maaf atau terimakasih.

Sementara itu, Faaz yang melihat sikap Kaila hanya bisa mendengus dan berdecak. Tidak ingin membuang waktu, karena dirinya juga sudah mengantuk, akhirnya ia ikut kembali ke tenda untuk istirahat.

Tak berapa lama dari faaz dan Kaila masuk ke dalam tenda. Kini Fayya dan Kiano pun sudah siap dengan segala peralatan nya, keduanya akan mendaki ke puncak hanya berdua. Karena tidak ada yang berniat untuk ikut, padahal semua sudah di beritahu rencana itu, kecuali Kaila. Karena Kian tidak ingin mengambil resiko lagi.

“Udah siap?” tanya Kiano ketika melihat Fayya yang sedang menaikkan resleting jaket nya.

“Siap dong!” kata Fayya dengan begitu yakin, sungguh ia sudah tidak sabar untuk melihat matahari terbit dari puncak. Mungkin, terakhir kalinya ia datang ke sana sudah beberapa tahun yang lalu. Ketika dirinya masih duduk di bangku SMP. Itupun, dulu ia bersama kakak dan kedua ayah angkat nya.

“Kamu yakin mau naik?” tanya Kiano sekali lagi meyakinkan.

“Harusnya aku yang tanya. Kamu yakin mau naik? Karena ini kali pertama kamu naik ke puncak kan? Kalau aku dulu udah pernah sama kak Edward,” ucap Fayya dengan sangat yakin, justru kini gadis itu terlihat ragu melihat Kiano.

“Kamu meragukan ku?”

“Enggak! Bukan begitu, aku—“

“Sudahlah, ayo jalan sekarang. Nanti keburu terang,” ucap Kiano lalu ia segera berjalan mendahului Fayya, dan gadis itu pun dengan senang hati langsung mengekor di belakang Kiano.

Sepanjang perjalanan, Kiano dan Fayya sesekali bercerita dan bertukar pendapat. Bukan bertukar pendapat, mungkin lebih tepatnya bergibah. Karena pembahasan keduanya tak luput dari topik tentang Kaila.

Apalagi, karena mereka terdampar di kota itu karena Kaila. Maka dari itu, pembahasan dan dendam pada gadis itu seolah akan terus ada dan membekas sampai kapan pun.

“Kalau aku sih gak keberatan. Justru aku malah mau berterimakasih sama Kaila. Karena berkat dia membuat ulah, papa jadi ngizinin aku untuk kuliah disini. Aku bisa lebih dekat kalau mau jengukin ayah, dan disini aku bisa bebas ke puncak kapan pun. Sedangkan Jakarta? Ckckck, di sana aku tidak bisa sebebas disini.” Ungkap Fayya panjang lebar.

“Bukankah justru Jakarta lebih asik, lebih ramai dan—“

“Justru itu, aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Aku lebih suka seperti ini, sunyi sepi dan tenang. Keindahan alam jauh lebih menarik daripada keindahan kota,hihihi.” Jelas Fayya panjang lebar sambil terkekeh.

Lagi dan lagi, Kiano semakin kagum dan nyaman bersama Fayya. Jantung nya selalu berdetak dengan cepat setiap kali ia melihat gadis itu tersenyum apalagi tertawa. Begitu manis dan menenangkan.

“Jalan nya tidak terlalu curam seperti dulu. Mungkin, karena sudah banyak yang mendaki disini, sudah semakin banyak yang datang. Jadi lebih mudah sekarang, dulu astaga gak bisa di ungkapkan ... “ kata Fayya lagi membandingkan perjalanan nya dulu dan sekarang.

“Lebih enak mana?” tanya Kiano lalu ia mengulurkan tangan kepada Fayya ketika mendapati jalanan yang sedikit tajam.

“Sekarang sama dulu sama saja. Ada enaknya ada juga enggak nya.” Jawab Fayya menerima uluran tangan Kiano.

“Harusnya enakan sekarang, karena sekarang kamu sama aku,” gumam Kiano pelan.

“Hah? Gimana? Kamu tadi bilang apa?” tanya Fayya yang tidak begitu jelas mendengarkan ucapan Kiano.

“Enggak, maksud ku dulu kamu kesini sama keluarga kamu dan ayah kamu. Tapi sekarang ayah kamu udah gak ada, mungkin begitu maksud kamu.” Ucap Kiano berkilah.

“Iya, kamu benar. Dulu ada ayah Doni juga. Tapi sekarang ayah Doni dan kak Edward gak ada, aku mau ajak ayah David sangat tidak mungkin,” kata Fayya langsung menghela napasnya berat.

...~To be continue ......

...🍁...

...🍁...

...🍁...

...🍁...

Mommy : Jangan modus No, itu anak orang!

Kiano : Apaan sih ini emak emak, siapa yang modus!

Mommy : Halah, jangan kaya Kaila kamu. Cukup Kaila aja yang rusuh, kamu jangan! Tetap jadi anak baik.

Kiano : Astaga Mom, kurang baik, ganteng gimana lagi aku tuh.

Mommy : Udah sana buruan lanjut lagi jalan nya. Jangan banyak modus pokoknya! Inget itu anak orang!

Kiano : Ya iyalah anak orang, ya kali anak setan mau ku modusin!

...Ini visual Fayya, yang lagi di modusin Kiano 🙈🙈🤣🤣🤣...

...Lembut, anggun, kalem dan cantik tentunya 🥰...

Terpopuler

Comments

Junilsa Ostafiany

Junilsa Ostafiany

judulnya apa yg kiano?

2023-10-18

1

Alaina Sulifa Kaplale

Alaina Sulifa Kaplale

aku trlanjut baca kamar kiano sama claudia.. jdi pas baca kiano sma fayya disini, aku rada gk suka..

2023-03-02

3

Mari Anah

Mari Anah

fayya cantik pke bgt mom,pantesan kiano syuka bgt😁

2023-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara putus Cinta
2 Kemarahan Kiano
3 Tingkah Kaila
4 Jaket siapa?
5 Sahabat selamanya
6 Mama terkejam
7 Bukan mimpi
8 Meminta sumbangan
9 Menawar
10 Sama sama demit
11 Jaket bekas
12 Bersahabat saja
13 Squishy
14 Membuat ulah
15 Menelfon mama
16 Izin pada Ayah
17 Memulai perjalanan
18 Tengah malam
19 Curhat
20 Summit berdua
21 Anak yang tertukar
22 Pulang dadakan
23 Tuduhan menyakitkan
24 Kata adalah doa
25 Asrama
26 Kesambet dada
27 Mencuci piring
28 Terjebak hujan
29 Satu berdua
30 Tragedi ulat bulu
31 Malam panjang
32 Mimpi buruk
33 Menyewa
34 Suara siapa?
35 Pengobatan ala Fa'az
36 Mencari pahala
37 Kebaikan Fa'az
38 Cemburu kah?
39 Promo novel seru!
40 Tidak percaya
41 Perasaan aneh
42 Tamu tengah malam
43 Menyatakan perasaan
44 Jadian
45 Salah sajen
46 Rencana pulang
47 Naik Bis
48 Mode manja
49 Undangan Victor
50 Sesama rusuh
51 Mau Protes
52 Anak pungut
53 Calon rentenir
54 Menghadiri acara
55 Imajinasi
56 Surprise
57 Luapan amarah
58 Tol cikopo
59 Sebuah tamparan
60 Om baik
61 Pingsan
62 Rumah sakit
63 Hipotermia
64 Pertengkaran
65 Pertengkaran II
66 Bertemu
67 Penjelasan Fa'az
68 Memberikan kesempatan
69 Nasehat Papa
70 Perdebatan orang tua
71 Rencana terakhir
72 Menjalankan rencana
73 Main bola
74 Perkelahian
75 Meminta penjelasan
76 Promosi calon suami
77 Tidak mau kalah
78 Pengorbanan Kiano
79 Tukang ngambek
80 Ke rumah Kaila
81 Putus
82 Curhat ke Oma
83 Bandara
84 Perpisahan
85 Tanpa Kaila
86 Bingung
87 Nasehat Opa
88 Menjemput kekasih
89 Pelukan Hangat
90 Selalu bersama
91 Kecelakaan
92 Rumah sakit
93 Tangisan
94 Kehancuran Fa'az
95 Luapan amarah Fa'az
96 Kondisi Faaz
97 Cinta sampai mati
98 Penyesalan Michele
99 No Motor!
100 Wedding day
101 Tragedi
102 Keusilan Kaila
103 Kenakalan Kaila
104 Tanpa judul
105 Keponakan tuyul
106 Mengungsi
107 Ocehan Kaila
108 Ujung bahagia
109 Kamar untuk Kiano
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Gara-gara putus Cinta
2
Kemarahan Kiano
3
Tingkah Kaila
4
Jaket siapa?
5
Sahabat selamanya
6
Mama terkejam
7
Bukan mimpi
8
Meminta sumbangan
9
Menawar
10
Sama sama demit
11
Jaket bekas
12
Bersahabat saja
13
Squishy
14
Membuat ulah
15
Menelfon mama
16
Izin pada Ayah
17
Memulai perjalanan
18
Tengah malam
19
Curhat
20
Summit berdua
21
Anak yang tertukar
22
Pulang dadakan
23
Tuduhan menyakitkan
24
Kata adalah doa
25
Asrama
26
Kesambet dada
27
Mencuci piring
28
Terjebak hujan
29
Satu berdua
30
Tragedi ulat bulu
31
Malam panjang
32
Mimpi buruk
33
Menyewa
34
Suara siapa?
35
Pengobatan ala Fa'az
36
Mencari pahala
37
Kebaikan Fa'az
38
Cemburu kah?
39
Promo novel seru!
40
Tidak percaya
41
Perasaan aneh
42
Tamu tengah malam
43
Menyatakan perasaan
44
Jadian
45
Salah sajen
46
Rencana pulang
47
Naik Bis
48
Mode manja
49
Undangan Victor
50
Sesama rusuh
51
Mau Protes
52
Anak pungut
53
Calon rentenir
54
Menghadiri acara
55
Imajinasi
56
Surprise
57
Luapan amarah
58
Tol cikopo
59
Sebuah tamparan
60
Om baik
61
Pingsan
62
Rumah sakit
63
Hipotermia
64
Pertengkaran
65
Pertengkaran II
66
Bertemu
67
Penjelasan Fa'az
68
Memberikan kesempatan
69
Nasehat Papa
70
Perdebatan orang tua
71
Rencana terakhir
72
Menjalankan rencana
73
Main bola
74
Perkelahian
75
Meminta penjelasan
76
Promosi calon suami
77
Tidak mau kalah
78
Pengorbanan Kiano
79
Tukang ngambek
80
Ke rumah Kaila
81
Putus
82
Curhat ke Oma
83
Bandara
84
Perpisahan
85
Tanpa Kaila
86
Bingung
87
Nasehat Opa
88
Menjemput kekasih
89
Pelukan Hangat
90
Selalu bersama
91
Kecelakaan
92
Rumah sakit
93
Tangisan
94
Kehancuran Fa'az
95
Luapan amarah Fa'az
96
Kondisi Faaz
97
Cinta sampai mati
98
Penyesalan Michele
99
No Motor!
100
Wedding day
101
Tragedi
102
Keusilan Kaila
103
Kenakalan Kaila
104
Tanpa judul
105
Keponakan tuyul
106
Mengungsi
107
Ocehan Kaila
108
Ujung bahagia
109
Kamar untuk Kiano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!