Menawar

...~Happy Reading~...

“Berapa?” tanya Kiano pada akhirnya, setelah bosan mendengar curhatan tak berfaedah dari Kaila.

“Lo adanya berapa? Paroan aja, gue gapapa,” ujar Kaila dengan kurang ajar nya.

“Lo mau minjem atau mau merampok!” cetus Kiano berdecak dengan kesal.

“Hehehe ya udah sih seberapa aja. Yang penting, cukup buat beli token satu bulan ke depan. Beli buku buat tugas besok sama makan sampai minggu depan. Eh iya kan, minggu depan Mama bakal tranfer, nah setelah itu gue gak akan minta lagi sama lo, gue gak janji.” Ucap Kaila panjang lebar, yang membuat Kiano terus menghela napas nya panjang.

Kiano pun segera mentransfer sejumlah uang ke rekening Kaila. Dan beberapa detik kemudian sebuah notif pesan masuk di ponsel Kaila. Gadis itu pun dengan tidak sabar langsung membuka nya, dan ....

“No, lo kurang nambahin angka satu lagi ya?” tanya Kaila dengan mengerjapkan matanya berulang kali.

“Enggak!” jawab Kiano datar, lalu ia segera memasukkan ponsel nya kembali ke dalam saku.

“Kiano! Lo jangan bercanda dong! Ini kurang angka nol satu lagi! Lo jangan korupsi deh!” seru Kaila mendengus kesal, tak terima dengan pemberian Kiano.

“Korupsi?” Kiano pun langsung menatap saudara kembar ter lucknat nya dengan tatapan tak percaya, “Lo pikir gue di kasih berapa sama nyokap?”

“Tapi Kiano, lima ratus ribu sampai mana?” tanya Kaila lirih dengan wajah penuh memelas, “Tambahin kosong satu lagi, lima juta yak.”

“Astaga, itu cukup Kailaaa!” kata Kiano yang penuh penekanan.

“Tapi gak cukup!” seru Kaila.

“Cukup!” kata Kiano menatap saudara kembar nya dengan tajam, “Lo itu harus hemat.”

“Astaga, gue udah berusaha hemat No. Gue udah coba sehemat mungkin, lo tahu sendiri, jatah gue cuma lima juta sebulan, dan itu masih harus di bagi sama listrik sialan itu!” Sungut nya dengan kesal.

“Mana token nya seminggu dua ratus, di kali sebulan lo hitung berapa? Belum buat makan, lo tahu kan gue udah paling hemat sekali makan Cuma lima puluh doang. Sehari tiga kali biar sehat, jadi seratus lima puluh ribu, terus lo kali sebulan berapa No? Jadi wajar kalau sekarang gue kehabisan. Mau sehemat apapun gue tetep gak akan cukup duit segitu! Itu baru mikirin token sama makanan, belum transportasi dan lain lain. Lo mah enak dapet motor dari kakak! Lah gue! Emang kayaknya gitu anak pungut makanya ga ada yang sayang sama gue!” imbuh nya panjang lebar tanpa jeda, hingga membuat empat laki laki yang di depan nya hanya bisa melongo dan menelan saliva nya melihat curahan hati sang tuan putri ajaib.

“Lo mau ngajarin gue matematika?” tanya Kiano langsung menatap tajam pada Kaila.

“Enggak! Gue Cuma mau lo ngertiin gue doang!” cetus Kaila dengan kesal.

“Kai, lima juta itu udah cukup. Tinggal lo nya aja bisa gak meminits pengeluaran nya. Lo harus bisa ngatur mulai bulan depan. Jangan sampai gue ngadu ke nyokap dan jatah lo di kurangi! Lo itu masih dalam masa hukuman, jangan cari enak!” cetus Kiano mendengus,