Memulai perjalanan

...~Happy Reading~...

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, hampir tiga jam perjalanan dengan menggunakan motor. Kini akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan. Kiano dan Fayya segera turun dari motor dan menghampiri para sahabat nya yang sudah berkumpul. Tak hanya dua V, Kaila dan Fa’az saja. Namun ternyata dua racun yang tak lain Salsa dan Bela pun juga ikut yang entah siapa mengajak nya.

“Fayya!” pekik ketiga gadis itu langsung heboh ketika melihat kedatangan Fayya dan Kiano yang bersamaan.

“H—hai,” jawab Fayya sedikit gugup seraya menyengir kuda.

“K—kok lo bisa. Maksud gue, kenapa kalian bisa berdua. Bersama, naik motor bareng dan—“

“Berisik!” cetus Kiano yang langsung membungkam mulut saudara kembar nya dengan tangan, ia langsung memiting leher Kaila dan membawa nya kembali untuk berkumpul dengan yang lain.

Posisi nya kini Kiano berjalan ke depan, sementara Kaila berjalan mundur karena posisi Kiano dan Kaila berhadapan di samping, dengan Kaila yang masih menatap Fayya tak percaya.

“Kiano lepasin ih!” pekik Kaila lagi dan langsung menghempaskan tangan Kiano dari leher nya.

“Makanya, gak usah banyak komen!” cetus Kiano lalu melepaskan tangan nya dari leher Kaila. Mereka berdelapan akhirnya memilih untuk berdiskusi sejenak sebelum akhirnya mendaki gunung. Tidak ada niat untuk mendaki sampai puncak tertinggi, hanya saja di perbukitan yang tidak terlalu jauh. Karena mereka tahu akan kapasitas para perempuan yang ikut.

“Fay, lo harus buanyak jelasin ke gue. Kenapa lo bisa—“

“Kaiiiii!” tegur Kiano langsung menatap tajam pada saudara kembar nya, ketika Kaila hendak mengorek sesuatu dari Fayya.

Kaila pun langsung terdiam dan mendengus. Terpaksa diam dan menunda rasa ingin tahunya. Ia kana mengorek kembali mengapa Kiano dan Fayya bisa bersama, bila nanti sudah pulang ke Asrama.

“Baiklah, masing- masing memegang satu peta. Jangan sampai terpisah, terutama kamu Kai, jangan sampai hilang!” ucap Kiano menatap saudara kembar nya dengan tajam.

“Ckckck, lo pikir gue anak kecil!” kata Kaila berdecak.

Menghela napas kasar, akhirnya mereka memulai perjalanan. Dan benar saja sesuai dugaan awal, sepanjang perjalanan mereka akan mendengar suara suara menyebalkan dari mulut Kaila. Selain mengeluh, Kaila juga selalu membuat drama lelah, capek hingga menangis, membuat Kiano semakin merasa kesal dan ingin mengumpat nya dengan kasar.

“Lo pergi belanja ke mall, jalan berjam jam, gak ada ngeluh kaya gini. Ini kita baru jalan sejaman lo udah kaya gini. Astaga Kai, dari awal gue udah bilang, mending lo di rumah daripada nyusahin begini!” sungut Kiano begitu kesal, lantaran waktunya banyak yang terbuang karena Kaila mengajak untuk istirahat berulang kali.

Bayangkan saya, bila dalam satu jam, mereka sudah istirahat sebanyak tiga kali. Aturan lama perjalanan hanya memakan waktu tiga sampai empat jaman, Namun karena ulah Kaila seperti ini bisa bisa mereka sampai saat hari sudah gelap, batin Kiano.

“Ya udah lo duluan aja sama yang lain. Gue disini deh, jangan lupa tinggalin jejak, biar gue bisa nemuin lo, beneran No. Kaki gue sakit banget,” keluh Kaila seraya memijat kaki nya terasa sangat sakit, “Tapi gue masih pegang peta nya juga kok. Udah sana, jangan khawatir in gue!”

Jangan khawatirkan dia, bagaimana bisa Kiano tidak mengkhawatirkan saudara kembar nya. Mungkin bila ini di dalam Mall atau di luar negeri sekalipun asal di perkotaan, Kiano tidak perlu cemas dan khawatir. Namun masalahnya ini di tengah hutan. Tempat yang sama sekali belum pernah di datangi oleh Kaila.

“Az, lo temein mereka bisa gak? Biar gue yang ke atas dulu. Jadi kalau pas lo udah sampai nanti kita tinggal riset gue yang siapin bahan nya,” ucap Kiano memberikan penawaran kepada Fa’az.

“Ya udah, jalan duluan gih,” ucap Fa’az dengan terpaksa.

“Gue bisa sendiri!” seru Kaila dengan cepat.

“Lo mau ilang disini hah!” sentak Kiano semakin kesal, “Jangan menambah masalah Kai, ini di hutan. Lo ikut gue sekarang atau nanti bareng Faaz!”

Kaila tidak menjawab, ia hanya mampu mendengus dan langsung menundukkan kepala nya. Ia ingin berjalan, namun saat ini dirinya memang masih cukup lelah untuk melanjutkan perjalanan, jadilah dengan terpaksa, ia istirahat dan akan menyusul bersama Fa’az.

Sementara itu, dua sahabat Kaila malah ikut berjalan lebih dulu bersama Kiano dan yang lain nya. Terlebih Fayya, dia yang sudah terbiasa mendaki jadilah tidak merasa capek ataupun lelah dan tetap ingin berlanjut.

“Kalian gak ada yang mau nemenin gue gitu?” tanya Kaila menatap tiga sahabat nya.

“Sorry Kai, kesehatan kaki kita masih sangat aman. Jadi kami akan jalan duluan. Takut keburu gelap, bye bye,” jawab Bella melambaikan tangan dan kembali melanjutkan perjalanan nya.

...~To be continue ......

...Ini visual saudara kembar ratu Rusuh yah. Dingin, ngeselin, tapi penyayang kok. Apalagi kalau sama some one. Tapi kalau ke saudara, jangan di tanya 🙈🙈🙈💃💃💃...

...ini ekspresi Kiano setiap kali menghadapi tingkah ajaib saudara kembarnya 🙈💃💃...

Terpopuler

Comments

*k🎧ki€*

*k🎧ki€*

3 anak bujang q kok gk ada yang ganteng kek gini ya? kurang sajen apa ada bahan yang kurang waktu bikin dulu 🙄🙄🤔🤔

2023-03-26

1

Purie Rofiqoh

Purie Rofiqoh

dah ganteng, baik, anak orang kaya pula....ck ck ck

2023-01-31

0

Rendy Purwodadi

Rendy Purwodadi

😍😍😍😍,bisa di bungkus nggak thoor 😂😂😂😂

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara putus Cinta
2 Kemarahan Kiano
3 Tingkah Kaila
4 Jaket siapa?
5 Sahabat selamanya
6 Mama terkejam
7 Bukan mimpi
8 Meminta sumbangan
9 Menawar
10 Sama sama demit
11 Jaket bekas
12 Bersahabat saja
13 Squishy
14 Membuat ulah
15 Menelfon mama
16 Izin pada Ayah
17 Memulai perjalanan
18 Tengah malam
19 Curhat
20 Summit berdua
21 Anak yang tertukar
22 Pulang dadakan
23 Tuduhan menyakitkan
24 Kata adalah doa
25 Asrama
26 Kesambet dada
27 Mencuci piring
28 Terjebak hujan
29 Satu berdua
30 Tragedi ulat bulu
31 Malam panjang
32 Mimpi buruk
33 Menyewa
34 Suara siapa?
35 Pengobatan ala Fa'az
36 Mencari pahala
37 Kebaikan Fa'az
38 Cemburu kah?
39 Promo novel seru!
40 Tidak percaya
41 Perasaan aneh
42 Tamu tengah malam
43 Menyatakan perasaan
44 Jadian
45 Salah sajen
46 Rencana pulang
47 Naik Bis
48 Mode manja
49 Undangan Victor
50 Sesama rusuh
51 Mau Protes
52 Anak pungut
53 Calon rentenir
54 Menghadiri acara
55 Imajinasi
56 Surprise
57 Luapan amarah
58 Tol cikopo
59 Sebuah tamparan
60 Om baik
61 Pingsan
62 Rumah sakit
63 Hipotermia
64 Pertengkaran
65 Pertengkaran II
66 Bertemu
67 Penjelasan Fa'az
68 Memberikan kesempatan
69 Nasehat Papa
70 Perdebatan orang tua
71 Rencana terakhir
72 Menjalankan rencana
73 Main bola
74 Perkelahian
75 Meminta penjelasan
76 Promosi calon suami
77 Tidak mau kalah
78 Pengorbanan Kiano
79 Tukang ngambek
80 Ke rumah Kaila
81 Putus
82 Curhat ke Oma
83 Bandara
84 Perpisahan
85 Tanpa Kaila
86 Bingung
87 Nasehat Opa
88 Menjemput kekasih
89 Pelukan Hangat
90 Selalu bersama
91 Kecelakaan
92 Rumah sakit
93 Tangisan
94 Kehancuran Fa'az
95 Luapan amarah Fa'az
96 Kondisi Faaz
97 Cinta sampai mati
98 Penyesalan Michele
99 No Motor!
100 Wedding day
101 Tragedi
102 Keusilan Kaila
103 Kenakalan Kaila
104 Tanpa judul
105 Keponakan tuyul
106 Mengungsi
107 Ocehan Kaila
108 Ujung bahagia
109 Kamar untuk Kiano
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Gara-gara putus Cinta
2
Kemarahan Kiano
3
Tingkah Kaila
4
Jaket siapa?
5
Sahabat selamanya
6
Mama terkejam
7
Bukan mimpi
8
Meminta sumbangan
9
Menawar
10
Sama sama demit
11
Jaket bekas
12
Bersahabat saja
13
Squishy
14
Membuat ulah
15
Menelfon mama
16
Izin pada Ayah
17
Memulai perjalanan
18
Tengah malam
19
Curhat
20
Summit berdua
21
Anak yang tertukar
22
Pulang dadakan
23
Tuduhan menyakitkan
24
Kata adalah doa
25
Asrama
26
Kesambet dada
27
Mencuci piring
28
Terjebak hujan
29
Satu berdua
30
Tragedi ulat bulu
31
Malam panjang
32
Mimpi buruk
33
Menyewa
34
Suara siapa?
35
Pengobatan ala Fa'az
36
Mencari pahala
37
Kebaikan Fa'az
38
Cemburu kah?
39
Promo novel seru!
40
Tidak percaya
41
Perasaan aneh
42
Tamu tengah malam
43
Menyatakan perasaan
44
Jadian
45
Salah sajen
46
Rencana pulang
47
Naik Bis
48
Mode manja
49
Undangan Victor
50
Sesama rusuh
51
Mau Protes
52
Anak pungut
53
Calon rentenir
54
Menghadiri acara
55
Imajinasi
56
Surprise
57
Luapan amarah
58
Tol cikopo
59
Sebuah tamparan
60
Om baik
61
Pingsan
62
Rumah sakit
63
Hipotermia
64
Pertengkaran
65
Pertengkaran II
66
Bertemu
67
Penjelasan Fa'az
68
Memberikan kesempatan
69
Nasehat Papa
70
Perdebatan orang tua
71
Rencana terakhir
72
Menjalankan rencana
73
Main bola
74
Perkelahian
75
Meminta penjelasan
76
Promosi calon suami
77
Tidak mau kalah
78
Pengorbanan Kiano
79
Tukang ngambek
80
Ke rumah Kaila
81
Putus
82
Curhat ke Oma
83
Bandara
84
Perpisahan
85
Tanpa Kaila
86
Bingung
87
Nasehat Opa
88
Menjemput kekasih
89
Pelukan Hangat
90
Selalu bersama
91
Kecelakaan
92
Rumah sakit
93
Tangisan
94
Kehancuran Fa'az
95
Luapan amarah Fa'az
96
Kondisi Faaz
97
Cinta sampai mati
98
Penyesalan Michele
99
No Motor!
100
Wedding day
101
Tragedi
102
Keusilan Kaila
103
Kenakalan Kaila
104
Tanpa judul
105
Keponakan tuyul
106
Mengungsi
107
Ocehan Kaila
108
Ujung bahagia
109
Kamar untuk Kiano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!