Karena, jika Ella melihat sesuatu yang tajam, pasti akan diambil olehnya walau itu hanya sebuah gunting atau pun jarum pentul.
“Dia datang. Dia datang!! Cepat rapikan meja kalian! Singkirkan semua benda tajam yang berada di meja kalian!!”
Para karyawan pun bergegas untuk merapikan dan menyingkirkan semua benda tajam yang berada di atas meja kerja, sebelum Ella melihatnya.
Semua karyawan membungkukkan badannya, saat Ella berjalan melewati tempat kerja para karyawan.
Ella menghentikan langkahnya saat ia melihat ada sesuatu yang mengganjal.
Ia pun berjalan mendekat sebuah meja karyawan yang kosong dan bertanya pada karyawan yang duduk di sebelah meja itu.
“Tempat siapa ini?”
“Itu tempat Manajer Akuntansi, Nona. Ada apa?
Ella mengambil sebuah mainan pedang yang sangat kecil, yang terletak di meja yang kosong itu.
“Cantik sekali. Aku mau ini.”
“Kau bisa memilikinya, Nona.”
“Memang mau kuambil.”
Ella meneruskan langkahnya dan pergi dari tempat kerja para karyawan.
Saat akan sampai di ruang Tom, Ella bertemu Feli yang baru meninggalkan Michael di ruangan Tom.
Feli pun terkejut, mengapa Ella tiba-tiba berada disana.
“Nona Ella, kenapa kau datang ke kantor?”
“Buku baru ku yang berjudul ‘Kisah Hidup Zombie’ akan terbit hari ini. Pak Roy dimana?”
“Dia itu….”
Ucapan Feli terputus-putus karena tak tahu kalau Ella akan datang ke kantornya.
Ella pun curiga dengan Feli, lalu ia pun melihat dari luar ruangan Tom.
Disana, Ella melihat Michael yang berada di ruangan Tom. Michael membaca salah satu buku dongeng yang diciptakan oleh Ella.
Feli pun bergegas pergi meninggalkan Ella.
Ella melihat Michael dari kejauhan dan kembali sangat mengagumi ketampanan Michael.
“WOOAH. PERFECT!”
Ella bergumam sendirian, lalu berjalan menuju ruangan Tom untuk menghampiri Michael.
“Wauuu. Indah sekali.”
Michael yang mendengar suara Ella menoleh, begitupun dengan Ella yang baru masuk pintu, berjalan mendekati Michael.
“Kau bahkan terlihat keren, walau tanpa seragam, dan hanya menggunakan pakaian sederhana.”
“Seperti pramutama bar yang datang untuk menagih hutang.”
Michael menutup buku dan mengembalikannya ke tempat semula.
“Aku pikir kau berbeda. Rupanya sama saja. Berapa banyak yang kau minta? Katakan saja. Aku akan membayarmu sepuluh kali lipat lebih banyak.”
“Jika tak bisa berbicara dengan sopan, setidaknya berbicaralah dengan jelas.” jawab Michael.
“Lihatlah. Kau saja berbicara santai begini. Aku sudah menusukmu.”
“Lalu?” tanya Michael.
“Uang ganti rugi, ditambah uang tutup mulut. Berapa banyak yang kau minta?”
“Ohhh. Jadi begini caramu bekerja?” lanjut Michael.
“Kata-kata tidak bisa menghibur, tapi uang bisa menghibur.”
“Uang tak berlaku untukku.” jawab Michael tegas.
“Lalu apa? Kau mau apa dariku? ****? Bermalam denganku?”
“Apa itu lebih berharga?” tanya Michael.
“Hhhh. Lalu, untuk apa kau kemari? Jika bukan uang dan ****, apa yang kau cari hingga datang kemari?”
Michael berjalan mendekati Ella dan menatap matanya dengan tajam.
“Jika memungkinkan, aku ingin melihatmu sekali lagi. Aku ingin melihat matamu lagi.”
“Mata?” tanya Ella.
“Kau memiliki tatapan yang sama dengan orang yang pernah aku temui.”
“Siapa dia?”
“Orang yang berkarakter buruk. Orang yang tak mempunyai hati nurani. Seorang wanita dengan tatapan, tanpa kehangatan.”
Ella semakin penasaran, karena ciri-ciri yang disebutkan Michael sangat mirip dengan dirinya sendiri.
“Apa wanita itu menakutkan bagimu?”
“Tidak. Aku sangat menyukainya.”
Ella terkejut mendengar jawaban Michael yang malah menyukai wanita dengan semua sifat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments