Pria gila itu menyeruduk Ella hingga terjatuh ke lantai, lalu mencekiknya.
Anak pria itu ketakutan, lalu berlari meninggalkan mereka berdua.
“Aku akan membunuhmu. Beraninya ikut campur! Dia anakku! Aku berhak membunuhnya jika mau!”
“Cekik aku. Lebih keras, bodoh!”
Ella malah menantang pria gila yang sedang mencekiknya itu.
“Dasar gila! Matilah. Mati kau ******!”
Saat pria itu mencekik Ella lebih keras, Ella kembali teringat pada ayahnya, yang pernah mencekiknya saat kecil.
“Hentikan!!!!”
Michael datang dan menarik pria gila, lalu membantingnya dan memborgol tangannya.
“Lepaskan! Lepaskan aku! Aku akan membunuh kalian! Lepaskan aku!”
Pria gila itu terus meronta-ronta.
“Aku tak akan melukaimu. Tolong tenanglah!”
Ella yang sudah berdiri dengan membawa pisau di tangannya, berjalan mendekati pria itu untuk menusuknya.
*SIIING!!!
*SEET!!!
Michael berhasil menahan pisau, sehingga tak mengenai pasien.
Sebagai gantinya, mengucur darah dari tangan Michael, karena menahan pisaunya.
Michael dan Ella pun saling bertatapan, lalu Ella berkata,
“Rupanya, ini bukan takdir. Aku berharap kau tidak ikut campur.”
“Lepaskan pisaunya! Dia adalah pasien,” ucap Michael yang masih menahan mata pisau yang tajam itu.
“Bukan. Dia bukan pasien. Dia hanyalah hama.”
Ella memotong perkataan Michael.
“Apa kau sudah gila? Kau benar-benar sudah gila! Kau seperti psikopat. Dasar wanita ******!”
Pria gila itu mengumpat pada Ella, lalu bergegas pergi dari sana dengan tangan yang terborgol di belakang.
Michael pun melepaskan tangan Ella, dari pisau yang masih dipegangnya.
Michael mengeluarkan sapu tangan, lalu mengelap pisau itu dan membungkus mata pisau yang tajam dengan sapu tangannya.
“Apa pisaunya terluka? Kenapa kau malah membalut pisaunya? Bukanlah tanganmu yang terluka?”
Michael tak menghiraukan ucapan Ella.
“Jika dia mengalami gangguan jiwa, aku hanya membela diri. Aku hanya berniat memberi sedikit sayatan. Kau terluka karena terlalu berlebihan. Berikan pisau itu padaku.”
“Bukan Pisaunya, tapi tanganmu.”
Ella mengambil pisau yang dibalut dengan sapu tangan, lalu melepas sapu tangan, dan melempar pisaunya kebelakang.
Sepertinya Ella akan mengobati tangan Michael yang terluka.
“Ini pelayanan spesial dariku.”
“Apa kau tahu? Di dunia ini, ada orang-orang yang pantas mati mengenaskan.”
Ella meraih tangan Michael, lalu menutup bekas lukanya menggunakan sapu tangan.
“Berkat beberapa psikopat yang diam-diam membunuh mereka, warga yang tak tahu apapun, bisa makan dan tidur dengan tenang.”
Ella telah selesai menutup bekas luka di telapak tangan Michael dengan sapu tangan.
Michael hanya diam dan memahami maksud ucapan Ella.
“Menurutmu aku yang mana?”
“Kau psikopat yang tak tahu apapun.”
Ella hanya tersenyum saat mendengar jawaban Michael, lalu pergi meninggalkannya.
Michael segera mendatangi dokter yang berada di RSJ untuk menjahit telapak tangannya yang robek.
Setelah selesai, Michael mendapat panggilan dari Manajer rumah sakit jiwa untuk menghadap padanya.
Sepertinya, Michael akan disalahkan atas kejadian yang baru saja menimpanya.
Saat Michael telah berada di ruang manajer,
“Pasien yang seharusnya di ruang isolasi, membuat keributan di acara mendongeng.”
“Karena kejadian itu, panggilan pengaduan dari wali pasien terus masuk. Aku harus segera mencari seseorang untuk dikambinghitamkan.”
“Apakah aku yang harus menjadi kambing hitam?” tanya Michael dengan ekspresi datar.
“Perawat yang bertanggung jawab baru bekerja dua bulan. Tak mungkin jika aku memecatnya.”
Si Manajer pun melihat kembali riwayat pekerjaan Michael dan mulai membahasnya.
“Jika melihat daftar riwayat hidupmu. Selama sepuluh tahun pengalaman kerjamu, kau sudah pernah bekerja di 15 rumah sakit jiwa yang berbeda-beda, selalu kurang dari satu tahun.”
“Kau sudah bekerja disini selama sepuluh bulan. Sudah saatnya kau berhenti, bukan? Seperti saat kau berada di tempat kerjamu sebelumnya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments