“Baiklah.”
Tanpa berpikir panjang, Michael melepas kartu identitasnya yang terpasang di seragam, lalu memberikannya pada manajer dan keluar dari ruangannya.
Michael pun menuju ruang ganti, kemudian melepas seragamnya dan mengenakan kaos dan jaket yang ia pakai saat berangkat.
Michael berpamitan pada seluruh staff dan teman-temannya disana.
Semua staff merasa sangat kehilangan, karena Michael merupakan salah satu perawat yang sangat pintar dalam menangani orang dalam gangguan jiwa.
Tapi, para teman-teman Michael tak bisa membantunya, karena memecat Michael adalah keputusan dari manajer, sedangkan teman-temannya hanyalah staff.
Setelah bersalaman dengan semua temannya, Michael berjalan keluar gedung dan pergi meninggalkan rumah sakit jiwa.
Michael berjalan pergi meninggalkan tempat kerjanya, tanpa penyesalan sedikitpun.
Begitu pun dengan Ella. Ella sudah berada di mobil dengan Tom dan Feli yang menyetir. Mereka akan menuju hotel tempat Ella menginap.
Ella tak pernah pulang ke rumahnya. Ia selalu menginap di sebuah apartemen, dan berpindah saat ia sudah mulai bosan dengan apartemen itu.
Di mobil, Tom ngedumel pada Ella yang sudah menyebabkan kekacauan yang telah dibuatnya.
“Baiklah. Anggap saja acara hari ini berantakan, akibat keributan yang dibuat oleh pasien yang hendak kabur itu. Tapi bagaimana dengan penusukannya? Bagaimana menjelaskannya?”
“Kudengar ada salah satu petugas rumah sakit yang terluka. Bagaimana jika mereka mengeluarkan berita?”
“Astaga. ‘Penulis buku dongeng anak mengayunkan pisau. Apakah mungkin novel berikutnya bergenre beladiri?’ Bagaimana jika berita seperti itu muncul?”
“Gunakanlah uangku. Kau tahu bukan, uangku sangat banyak? Bukannya kau sudah sering melakukan itu? Kau menutup semua kekacauan yang telah kubuat, menggunakan uang.”
Ella tetap tenang dan tak merasa bersalah sedikitpun, atas kejadian itu.
“Bagaimana jika itu tidak berhasil?”
“Maka, gunakanlah pesonaku untuk merayu, atau kau bisa menambahkan jumlah uang dua, tiga kali lipat.”
“Ah. Sudahlah.”
Tom pun menyerah karena mendengar jawaban Ella yang sangat menyebalkan.
Sesampainya mereka di hotel, Ella keluar dari mobil, lalu masuk kedalam hotel tanpa berpamitan atau menyapa Tom yang sudah mengantarnya.
Saat Ella sudah masuk ke dalam, Tom menelepon orang suruhannya untuk mencari tahu identitas perawat rumah sakit jiwa yang tertusuk oleh Ella.
“Halo? Ini aku. Tolong berikan aku kontak perawat yang ditusuk oleh Ella. Cepat berikan padaku! Aku harus melakukan sesuatu untuk menutup mulutnya. Kau tahu ini bukan pertama kalinya.”
“Baiklah. Aku akan menunggu kabar darimu.”
Tom mematikan teleponnya dan menyuruh Feli, memutar mobil dan pergi dari sana.
***
Malam harinya, terlihat Michael sedang berada di bar sendirian. Ia memesan satu botol Whiskey berukuran kecil, untuk menemaninya malam itu.
Michael telah berada di bar itu sejak kepulangannya dari rumah sakit jiwa.
Ia merenung sendirian dan memikirkan, apa yang akan ia lakukan setelah dipecat dari pekerjaannya.
Setelah menghabiskan satu botol Whiskey, Michael pergi dari bar, laku berjalan menuju halte bus.
Ia pun kembali duduk dan merenung sembari memegangi tangannya yang terbalut perban, karena tertusuk.
Setelah beberapa saat Michael menunggu bus dan tak kunjung mendapatkan bus, terlihat seorang laki-laki yang menaiki motor, lalu berhenti tepat di depan Michael.
Laki-laki itu melepas helm yang dipakainya, kemudian turun dari motornya.
Laki-laki itu memakai jaket bertuliskan ‘Layanan Antar Ayam Goreng’.
“Aku sedang mengantar makanan, dan melihat kau duduk di pinggir jalan seperti gelandangan.”
“Jim?” sapa Michael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments