Jane berdiri dari sofa, kemudian berjalan keluar dari apartemen Ella.
Sesampainya Jane masuk dalam lift untuk menuju ke lantai dasar, ia berjongkok dan,
*WUUT!!!
“Menjengkelkan sekali.”
Jane membanting stopmap yang ia bawa dan bergumam sendirian.
Jane sangat kesal pada Ella dan dirinya sendiri, karena kejadian itu.
***
Keesokan harinya di pagi yang cerah, datang seorang wanita yang akan menagih uang sewa yang ditempati oleh Michael.
*BRAK BRAK BRAK BRAK
“Hei! Michael!!
Wanita itu sepertinya adalah pemilik rumah yang menyewakan rumahnya untuk Michael dan Marco.
Wanita itu menggedor-gedor pintu dan berteriak, memanggil Michael.
“Belum saatnya dia pindah. Kenapa dia mau pindah? Ini tidak masuk akal. Michael!!!”
Wanita itu menggedor rumah lagi.
Pintu pun terbuka, tapi malah Jim yang keluar dari rumah itu. Jim terlihat baru bangun tidur dengan mata yang masih terasa sangat berat.
“Masa sewamu masih lama. Kenapa tiba-tiba kau mau pindah?”
“Sial. Kenapa kau lagi? Kau tidur disini lagi? Jika begini terus, seharusnya membayar lebih. Cepat panggil Michael!”
Wanita itu kaget saat melihat ternyata Jim yang keluar dari sana.
“Astaga. Aku dan Michael berteman sangat lama. Kenapa kau memperlakukan kami berbeda?”
“Lupakan saja! dan katakan dimana Michael?”
“Aku juga tak tahu. Kemana dia pergi sepagi ini?”
Jim menguap dan meninggalkan wanita itu.
“Sial!” wanita itu mengumpat lalu pergi dari sana.
Ternyata, Michael sudah berangkat, dan telah sampai di perusahaan Tom, untuk mendatanginya saat membaca pesan video yang dikirim Tom tadi malam.
Michael mengenakan kemeja sederhana berwarna krem dan celana kain berwarna hitam.
Walau Michael selalu mengenakan pakain yang sederhana, ia tetap terlihat sangat tampan.
Michael berdiri sejenak di depan gedung perusahaan Tom, sebelum ia memasukinya.
Beberapa saat ia memandangi gedung itu, kemudian Michael masuk ke dalam.
Di dalam perusahaan, terlihat Feli dari belakang yang memanggil Michael yang sedang melihat sekitar gedung.
“Pak Michael?”
Michael menoleh kepada Feli, yang membuat Feli juga ikut terpesona dengan ketampanan Michael.
“Selamat pagi, Pak Michael. Bosku dalam perjalan kemari dari percetakan. Dia akan tiba dalam sepuluh menit.”
Michael hanya menganggukkan kepalanya, tanpa sepatah kata.
“Mari kuantar ke ruangan bosku.”
Sesampainya Feli dan Michael berada di ruang itu, Feli menyuruh Michael untuk menunggu di ruangan itu.
“Sebelah sini, Pak Michael. Kamu bisa menunggu disini. Aku akan menelpon bosku untuk segera datang.”
“Baiklah.”
Feli pun keluar dari ruangan itu dan pergi meninggalkan Michael di ruangan itu.
Ruangan itu dipenuhi oleh buku-buku dongeng hasil karya Ella.
Michael mulai berjalan dan melihat satu persatu buku yang tertata rapi di ruangan itu.
Begitupun dengan Ella. Ia terlihat baru datang dengan mobilnya, lalu memarkirkan mobilnya dengan sembarangan.
Itu memang sudah menjadi kebiasaan Ella. Ella tak peduli dengan orang disekelilingnya dan tak pernah mematuhi aturan yang ada, selama itu membuatnya senang.
Kemudian, Ella turun dari mobilnya. Seperti biasa, Ella selalu berdandan dan berpakaian yang sangat nyentrik, layaknya model.
Ia mengenakan gaun berwarna pink, dengan rambut yang dikuncir ke atas dan high heels yang terpakai di kakinya.
Ella berjalan memasuki perusahaan dan menaiki tangga untuk menuju ruangan Tom.
Saat Ella akan melewati tempat kerja para karyawan di perusahaan Tom, salah satu karyawan bergegas menyuruh teman-temannya untuk menyingkirkan semua benda tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments