Ambajadores, istana kerajaan AlHambra.
Putri Medina Al-Akhmaar menatap punggung pangeran ElRasyid Al-Hasan yang sedang membelakanginya di dalam aula itu.
"Assalamualaikum warahmatullahi ya Sayidul ElRasyid Al-Hasan," salam Putri Medina Al-Akhmaar pada pria berjubah hijau lumut itu.
Pangeran ElRasyid Al-Hasan langsung membalikkan tubuhnya saat mendengar salam dari putri mahkota kesayangannya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi tuan putri Medina Al-Akhmaar." jawab pangeran ElRasyid Al-Hasan dengan tersenyum samar.
"Anda? Sayidul Hasan?" putri Medina Al-Akhmaar merasakan matanya yang sangat indah itu rasanya ingin keluar dari kelopaknya karena kaget luar biasa.
Nasib baik baginya karena ia menggunakan niqob sehingga mulutnya yang terbuka tidak akan kelihatan dimata pria dihadapannya. Pangeran ElRasyid Al-Hasan melangkah maju mendekati putri itu dengan jarak sekitar 5 meter.
"Iya tuan putri. Namaku ElRasyid Al-Hasan dari kerajaan Al Amin Granada." jawab pangeran tampan itu dengan ujung bibir ia tarik sedikit.
"Apakah ini sebuah permainan tuan ElRasyid Al-Hasan?"
"Permainan? aku tidak merasa ini adalah sebuah permainan tuan putri. Kita berdua sudah hampir menikah saat itu dan anda tiba-tiba tertidur dan pergi melarikan diri."
"Dan sekarang anda kembali dan ingin membatalkan khitbah ini setelah membuatku menunggu lama?" putri Medina Al-Akhmaar terdiam. Ia tidak punya kata-kata lagi untuk menjawab.
Sebuah bayangan berkelebat dalam ingatannya ketika seorang perempuan paruh baya yang ia panggil sebagai ibu membicarakan urusan pernikahannya dengan seseorang yang bernama Ali Ahmed Ameer.
Perasaannya mulai terasa tidak nyaman. Ia seperti berada pada situasi yang sangat sulit.
"Baiklah, aku bersedia menjadi istri anda tuan ElRasyid Al-Hasan." putusnya setelah lama terdiam. Ia tidak tahu harus lari kemana lagi untuk menghindari pria dihadapannya ini.
Sepertinya pangeran dari kerajaan Al Amin ini memang jodohnya. karena kemanapun ia berlari maka ia akan selalu bertemu dengan pria ini.
"Alhamdulillah. Sungguh aku sangat senang mendengarnya tuan putri. Dan aku ingin sekali pernikahan ini segera dilaksanakan, bagaimana pendapatmu."
"Aku serahkan semuanya padamu pangeran. Aku permisi, Assalamualaikum warahmatullahi." putri Medina Al-Akhmaar nampak tidak berselera membahas tentang pernikahan ini.
Ia masih sangat terkejut dengan apa yang ada dihadapannya. Dan akhirnya ia tahu bahwa dua orang itu adalah orang yang sama. Segera ia pergi dari sana sebelum ia merasa lebih malu lagi.
Sedangkan pangeran ElRasyid Al-Hasan berjanji didalam hatinya akan mendapatkan hati calon istrinya itu. Ia akan melimpahkan kasih sayang yang banyak untuk putri mahkota itu yang tidak pernah ia dapatkan dari raja Lukman Al-Akhmaar, sang ayah kandung.
Dalam perjalanannya kembali ke kamarnya, langkahnya dihadang oleh putri Jasmine sang adik tiri.
"Selamat kakakku, putri mahkota yang terhormat. Aku mendengar kamu bersedia menikah dengan pangeran ElRasyid Al-Hasan." sapa putri Jasmine dengan pandangan mata tak suka pada saudara tirinya itu.
"Kamu tidak takut akan kembali menderita dengan menyetujui pernikahan ini wahai putri Medina Al-Akhmaar?" tanyanya lagi berusaha mempengaruhi saudara tirinya itu agar goyah kembali seperti dulu.
Putri Medina Al-Akhmaar tidak menjawab. Sungguh perasaannya saat ini sedang tidak nyaman dengan pertemuannya dengan sang pangeran calon suaminya itu.
"Kenapa kamu diam wahai kakakku. Kenapa kamu tidak berusaha tidur lagi dan lari dari pernikahan ini? karena sesungguhnya itu lebih baik bagimu."
"Kamu bisa lebih bahagia kan selama kamu berada dalam tidur panjangmu?" dengan sarkas putri Jasmine mengucapkan kata-kata buruk itu agar putri mahkota merasa sedih.
"Dan kamu tahu kakakku putri mahkota yang tersayang, kami juga sangat bahagia dengan ketiadaanmu di istana ini. Maka sebaiknya kamu kembali lagi tidur dan tidak perlu bangun lagi." tanpa sadar putri Medina Al-Akhmaar menggenggam tangannya sangat kuat.
Ia ingin sekali memberikan satu pelajaran yang sangat berharga pada adik tirinya itu.
"Wahai putri Jasmine adikku sayang. Terimakasih karena kamu dan ibumu sangat perhatian pada kebahagiaan dan kesedihanku. Sungguh aku sangat gembira akan hal itu. Tetapi sayangnya aku sekarang ingin menikah dan segera memimpin kerajaan ini."
"Aku tahu betul bagaimana mencari kebahagiaan untuk diriku sendiri jadi kamu dan ibumu tidak perlu repot-repot memikirkan aku." kini giliran wajah putri Jasmine dari anak seorang pelayan itu yang berubah warna. Tangannya juga ikut mengepal karena marah.
"Dulu aku ingin menyerahkan tahta ini padamu tetapi sekarang tidak lagi. Aku ingin memimpin kerajaan ini mencapai masa keemasannya dan itu sebaiknya tanpamu dan ibumu."
"Kamu bisa mengerti apa yang aku katakan wahai adikku tersayang? dan kamu perlu tahu kalau sesungguhnya sesuatu yang dirampas dengan cara yang licik akan hilang dengan sendirinya dan itu akan sangat menyakitkan." putri Medina Al-Akhmaar meninggalkan saudara tirinya itu dengan senyum miring dari balik nikobnya.
Putri Jasmine menghentakkan kakinya kesal dan segera mendatangi kamar pribadi ibunya. Ia ingin memberikan kabar kalau pernikahan putri Medina benar-benar akan segera terwujud.
"Ibu, kenapa kamu diam saja? dimana rencanamu untuk melenyapkan putri Medina?" gadis itu memasuki kamar pribadi ibunya dengan wajah ditekuk kesal dan marah.
"Ibu sedang berusaha sayang, kamu bersabar saja."
"Aku sudah bersabar ibu. Dan sekarang pernikahan pangeran ElRasyid Al-Hasan dan putri Medina benar-benar akan terjadi di depan mata kita."
"Kita akan menggagalkan pernikahan itu sayang, tunggu saja apa yang akan ibu lakukan."
"Benarkah ibu? aku ingin akulah yang menggantikan putri sialan itu ibu. Aku ingin pangeran ElRasyid Al-Hasan yang menjadi suamiku."
"Kamu yang sabar sayang. Kamu akan lihat apa yang akan ibu lakukan."
"Baiklah ibu, aku percaya padamu," putri Jasmine segera mencium dan memeluk ibunya karena hatinya mulai tenang.
🍀
Hari pernikahan pun telah tiba. Suasana kerajaan AlHambra menjadi sangat sibuk. Semua rakyat ikut bergembira dengan kabar baik dari kerajaan.
Tamu dari kerajaan-kerajaan kecil atau Thoif-thoif yang bertebaran di seluruh negeri Granada turut bergembira dengan pernikahan dua kerajaan itu.
Kekuatan Islam bisa kembali bangkit setelah terpecahnya kekuatan Islam selama ini di Granada. Meskipun begitu ada juga beberapa Thoif yang kurang memberi respon yang baik pada perayaan ini.
Banyak dari mereka yang sejak dulu pecah karena perebutan kekuasaan didalam lingkungan kerajaan menjadi sekutu permaisuri Razifah untuk menghancurkan pernikahan antara pangeran ElRasyid Al-Hasan dan juga putri Medina Al-Akhmaar.
Mereka semua sudah mengatur kesempatan untuk menculik putri Medina Al-Akhmaar sebelum akad nikah terjadi dan menggantinya dengan putri Jasmine, putri kandungnya sendiri.
Rombongan keluarga kerajaan dari Al Amin sudah berada di dalam lokasi istana setelah melalui beberapa jam perjalanan dengan menggunakan kuda.
Letak kerajaan AlHambra yang berada diatas bukit La Sabica membuat kendaraan yang cocok adalah kuda.
Abu Zubair melihat ada seseorang yang mencurigakan memasuki kamar pribadi putri Medina Al-Akhmaar calon istri dari tuannya itu.
Seketika ia mengikutinya dan mendapati mereka berdua sedang beradu tarung dengan putri mahkota didalam sana.
Abu Zubair hanya berdiri disana karena ia yakin calon istri dari tuannya itu pasti bisa membela dirinya sendiri.
Kyat
Bugh
Aaaargh
Desh
Putri Mahkota Medina Al-Akhmaar berhasil melumpuhkan perempuan yang menyamar itu dan langsung tidak berkutik.
"Siapa kamu?" tanya putri Medina dengan tangan memutar lengan penyerang itu kebelakang sampai menimbulkan bunyi patah.
Perempuan penyamar itu tidak menjawab dan malah memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya yang kemudian membuatnya mati dan tidak bangun lagi.
"Astagfirullah." Putri Medina beristighfar berkali-kali karena perempuan itu mati ditangannya dihari pernikahannya.
"Biarkan saya yang membereskannya tuan putri," ujar Abu Zubair dan segera mengangkat mayat perempuan itu untuk ia amankan.
Putri Medina Al-Akhmaar memandang pengawal pribadi pangeran ElRasyid Al-Hasan itu dengan pandangan datar. Ia tak menyangka kalau ada orang yang berani masuk ke kamar pribadinya dan menyerangnya seperti itu.
🍀🍀🍀
Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sahabat Novel
ntah apa yg merasukimu Jasmine
2022-10-12
2
Susilawati Rela
hmmmm...putri Medina memang kerrreeeen.....😍😍😍😍 ada 🌹🌹buat putri Medina .....🧡🧡🧡
2022-10-10
3
yuuuu123
hati kl sudah karatan ya begitulah
2022-10-09
4