Bab 16 Akhir Dari Perjodohan

Ambajadores, istana kerajaan AlHambra.

Putri Medina Al-Akhmaar menatap punggung pangeran ElRasyid Al-Hasan yang sedang membelakanginya di dalam aula itu.

"Assalamualaikum warahmatullahi ya Sayidul ElRasyid Al-Hasan," salam Putri Medina Al-Akhmaar pada pria berjubah hijau lumut itu.

Pangeran ElRasyid Al-Hasan langsung membalikkan tubuhnya saat mendengar salam dari putri mahkota kesayangannya.

"Waalaikumussalam warahmatullahi tuan putri Medina Al-Akhmaar." jawab pangeran ElRasyid Al-Hasan dengan tersenyum samar.

"Anda? Sayidul Hasan?" putri Medina Al-Akhmaar merasakan matanya yang sangat indah itu rasanya ingin keluar dari kelopaknya karena kaget luar biasa.

Nasib baik baginya karena ia menggunakan niqob sehingga mulutnya yang terbuka tidak akan kelihatan dimata pria dihadapannya. Pangeran ElRasyid Al-Hasan melangkah maju mendekati putri itu dengan jarak sekitar 5 meter.

"Iya tuan putri. Namaku ElRasyid Al-Hasan dari kerajaan Al Amin Granada." jawab pangeran tampan itu dengan ujung bibir ia tarik sedikit.

"Apakah ini sebuah permainan tuan ElRasyid Al-Hasan?"

"Permainan? aku tidak merasa ini adalah sebuah permainan tuan putri. Kita berdua sudah hampir menikah saat itu dan anda tiba-tiba tertidur dan pergi melarikan diri."

"Dan sekarang anda kembali dan ingin membatalkan khitbah ini setelah membuatku menunggu lama?" putri Medina Al-Akhmaar terdiam. Ia tidak punya kata-kata lagi untuk menjawab.

Sebuah bayangan berkelebat dalam ingatannya ketika seorang perempuan paruh baya yang ia panggil sebagai ibu membicarakan urusan pernikahannya dengan seseorang yang bernama Ali Ahmed Ameer.

Perasaannya mulai terasa tidak nyaman. Ia seperti berada pada situasi yang sangat sulit.

"Baiklah, aku bersedia menjadi istri anda tuan ElRasyid Al-Hasan." putusnya setelah lama terdiam. Ia tidak tahu harus lari kemana lagi untuk menghindari pria dihadapannya ini.

Sepertinya pangeran dari kerajaan Al Amin ini memang jodohnya. karena kemanapun ia berlari maka ia akan selalu bertemu dengan pria ini.

"Alhamdulillah. Sungguh aku sangat senang mendengarnya tuan putri. Dan aku ingin sekali pernikahan ini segera dilaksanakan, bagaimana pendapatmu."

"Aku serahkan semuanya padamu pangeran. Aku permisi, Assalamualaikum warahmatullahi." putri Medina Al-Akhmaar nampak tidak berselera membahas tentang pernikahan ini.

Ia masih sangat terkejut dengan apa yang ada dihadapannya. Dan akhirnya ia tahu bahwa dua orang itu adalah orang yang sama. Segera ia pergi dari sana sebelum ia merasa lebih malu lagi.

Sedangkan pangeran ElRasyid Al-Hasan berjanji didalam hatinya akan mendapatkan hati calon istrinya itu. Ia akan melimpahkan kasih sayang yang banyak untuk putri mahkota itu yang tidak pernah ia dapatkan dari raja Lukman Al-Akhmaar, sang ayah kandung.

Dalam perjalanannya kembali ke kamarnya, langkahnya dihadang oleh putri Jasmine sang adik tiri.

"Selamat kakakku, putri mahkota yang terhormat. Aku mendengar kamu bersedia menikah dengan pangeran ElRasyid Al-Hasan." sapa putri Jasmine dengan pandangan mata tak suka pada saudara tirinya itu.

"Kamu tidak takut akan kembali menderita dengan menyetujui pernikahan ini wahai putri Medina Al-Akhmaar?" tanyanya lagi berusaha mempengaruhi saudara tirinya itu agar goyah kembali seperti dulu.

Putri Medina Al-Akhmaar tidak menjawab. Sungguh perasaannya saat ini sedang tidak nyaman dengan pertemuannya dengan sang pangeran calon suaminya itu.

"Kenapa kamu diam wahai kakakku. Kenapa kamu tidak berusaha tidur lagi dan lari dari pernikahan ini? karena sesungguhnya itu lebih baik bagimu."

"Kamu bisa lebih bahagia kan selama kamu berada dalam tidur panjangmu?" dengan sarkas putri Jasmine mengucapkan kata-kata buruk itu agar putri mahkota merasa sedih.

"Dan kamu tahu kakakku putri mahkota yang tersayang, kami juga sangat bahagia dengan ketiadaanmu di istana ini. Maka sebaiknya kamu kembali lagi tidur dan tidak perlu bangun lagi." tanpa sadar putri Medina Al-Akhmaar menggenggam tangannya sangat kuat.

Ia ingin sekali memberikan satu pelajaran yang sangat berharga pada adik tirinya itu.

"Wahai putri Jasmine adikku sayang. Terimakasih karena kamu dan ibumu sangat perhatian pada kebahagiaan dan kesedihanku. Sungguh aku sangat gembira akan hal itu. Tetapi sayangnya aku sekarang ingin menikah dan segera memimpin kerajaan ini."

"Aku tahu betul bagaimana mencari kebahagiaan untuk diriku sendiri jadi kamu dan ibumu tidak perlu repot-repot memikirkan aku." kini giliran wajah putri Jasmine dari anak seorang pelayan itu yang berubah warna. Tangannya juga ikut mengepal karena marah.

"Dulu aku ingin menyerahkan tahta ini padamu tetapi sekarang tidak lagi. Aku ingin memimpin kerajaan ini mencapai masa keemasannya dan itu sebaiknya tanpamu dan ibumu."

"Kamu bisa mengerti apa yang aku katakan wahai adikku tersayang? dan kamu perlu tahu kalau sesungguhnya sesuatu yang dirampas dengan cara yang licik akan hilang dengan sendirinya dan itu akan sangat menyakitkan." putri Medina Al-Akhmaar meninggalkan saudara tirinya itu dengan senyum miring dari balik nikobnya.

Putri Jasmine menghentakkan kakinya kesal dan segera mendatangi kamar pribadi ibunya. Ia ingin memberikan kabar kalau pernikahan putri Medina benar-benar akan segera terwujud.

"Ibu, kenapa kamu diam saja? dimana rencanamu untuk melenyapkan putri Medina?" gadis itu memasuki kamar pribadi ibunya dengan wajah ditekuk kesal dan marah.

"Ibu sedang berusaha sayang, kamu bersabar saja."

"Aku sudah bersabar ibu. Dan sekarang pernikahan pangeran ElRasyid Al-Hasan dan putri Medina benar-benar akan terjadi di depan mata kita."

"Kita akan menggagalkan pernikahan itu sayang, tunggu saja apa yang akan ibu lakukan."

"Benarkah ibu? aku ingin akulah yang menggantikan putri sialan itu ibu. Aku ingin pangeran ElRasyid Al-Hasan yang menjadi suamiku."

"Kamu yang sabar sayang. Kamu akan lihat apa yang akan ibu lakukan."

"Baiklah ibu, aku percaya padamu," putri Jasmine segera mencium dan memeluk ibunya karena hatinya mulai tenang.

🍀

Hari pernikahan pun telah tiba. Suasana kerajaan AlHambra menjadi sangat sibuk. Semua rakyat ikut bergembira dengan kabar baik dari kerajaan.

Tamu dari kerajaan-kerajaan kecil atau Thoif-thoif yang bertebaran di seluruh negeri Granada turut bergembira dengan pernikahan dua kerajaan itu.

Kekuatan Islam bisa kembali bangkit setelah terpecahnya kekuatan Islam selama ini di Granada. Meskipun begitu ada juga beberapa Thoif yang kurang memberi respon yang baik pada perayaan ini.

Banyak dari mereka yang sejak dulu pecah karena perebutan kekuasaan didalam lingkungan kerajaan menjadi sekutu permaisuri Razifah untuk menghancurkan pernikahan antara pangeran ElRasyid Al-Hasan dan juga putri Medina Al-Akhmaar.

Mereka semua sudah mengatur kesempatan untuk menculik putri Medina Al-Akhmaar sebelum akad nikah terjadi dan menggantinya dengan putri Jasmine, putri kandungnya sendiri.

Rombongan keluarga kerajaan dari Al Amin sudah berada di dalam lokasi istana setelah melalui beberapa jam perjalanan dengan menggunakan kuda.

Letak kerajaan AlHambra yang berada diatas bukit La Sabica membuat kendaraan yang cocok adalah kuda.

Abu Zubair melihat ada seseorang yang mencurigakan memasuki kamar pribadi putri Medina Al-Akhmaar calon istri dari tuannya itu.

Seketika ia mengikutinya dan mendapati mereka berdua sedang beradu tarung dengan putri mahkota didalam sana.

Abu Zubair hanya berdiri disana karena ia yakin calon istri dari tuannya itu pasti bisa membela dirinya sendiri.

Kyat

Bugh

Aaaargh

Desh

Putri Mahkota Medina Al-Akhmaar berhasil melumpuhkan perempuan yang menyamar itu dan langsung tidak berkutik.

"Siapa kamu?" tanya putri Medina dengan tangan memutar lengan penyerang itu kebelakang sampai menimbulkan bunyi patah.

Perempuan penyamar itu tidak menjawab dan malah memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya yang kemudian membuatnya mati dan tidak bangun lagi.

"Astagfirullah." Putri Medina beristighfar berkali-kali karena perempuan itu mati ditangannya dihari pernikahannya.

"Biarkan saya yang membereskannya tuan putri," ujar Abu Zubair dan segera mengangkat mayat perempuan itu untuk ia amankan.

Putri Medina Al-Akhmaar memandang pengawal pribadi pangeran ElRasyid Al-Hasan itu dengan pandangan datar. Ia tak menyangka kalau ada orang yang berani masuk ke kamar pribadinya dan menyerangnya seperti itu.

🍀🍀🍀

Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Sahabat Novel

Sahabat Novel

ntah apa yg merasukimu Jasmine

2022-10-12

2

Susilawati Rela

Susilawati Rela

hmmmm...putri Medina memang kerrreeeen.....😍😍😍😍 ada 🌹🌹buat putri Medina .....🧡🧡🧡

2022-10-10

3

yuuuu123

yuuuu123

hati kl sudah karatan ya begitulah

2022-10-09

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 4 Kejahatan Ibu Tiri
2 Bab 5 Rencana Thania
3 Bab 1 Penobatan Putri Mahkota
4 Bab 2 Perjodohan Yang Tak Diinginkan
5 Bab 3 Lari Ke Negeri 1001 Malam
6 Bab 6 Keinginan Salma Terwujud
7 Bab 7 Tabib Dari Andalusia
8 Bab 8 Perasaan Aneh Ali Ahmed Ameer
9 Bab 9 Belajar Di Universitas
10 Bab 10 Undangan Zubaidah
11 Bab 11 Rencana Jahat Lagi
12 Bab 12 Pembalasan Yang Setimpal
13 Bab 13 Kebahagiaan Hati ElRasyid
14 Bab 14 Pertemuan Tak Terduga
15 Bab 15 Pertarungan Di Mulai
16 Bab 16 Akhir Dari Perjodohan
17 Bab 17 Pernikahan Yang Diberkahi
18 Bab 18 Malam Pertama Pengantin Baru
19 Bab 19 Rasa Baru Di Hati Medina
20 Bab 20 Mengunjungi Cordoba
21 Bab 21 Penyesalan Raja AlHambra
22 Bab 22 Rasa Yang Tak Terbendung
23 Bab 23 Syair Cinta Sang Pangeran
24 Bab 24 Memaafkan Dan Memperbaiki
25 Bab 25 Hukuman Untuk Jasmine
26 Bab 26 Insiden Batuk-batuk
27 Bab 27 Gelombang Dahsyat
28 Bab 28 Panggil Aku ElRasyid
29 Bab 29 Perasaan Yang Membuncah
30 Bab 30 Zarah Sangat Khawatir
31 Bab 31 Rencana Perjalanan Jauh
32 Bab 32 Rencana Jahat Jasmine
33 Bab 33 Balasan Kejahatan
34 Bab 34 Memaafkan Sekali Lagi
35 Bab 35 Ucapan Terimakasih
36 Bab 36 Pijatan Sang Pangeran
37 Bab 37 Insiden Batuk Lagi
38 Bab 38 Gara-gara Qatayef
39 Bab 39 Perang Bergolak
40 Bab 40 Pengkhianat Negara
41 Bab 41 Perayaan Kemenangan
42 Bab 42 Perayaan Kemenangan 2
43 Bab 43 Pernikahan Sang Pengawal
44 Bab 44 Malam Istimewa
45 Bab 45 Kesyahduan Pasangan Halal
46 Bab 46 Akhir Kejahatan Hindun
47 Bab 47 Kelahiran Dua Putra
48 Bab 48 Drama Berpamitan
49 Bab 49 Bantuan Dan Keinginan Zarah
50 Bab 50 Zarah Sakit Dan Sedih
51 Bab 51 Syukur Nikmat
52 Bab 52 Hasan Dan Husain
53 Bab 53 Mari Berolahraga
54 Bab 54 Berita Gembira
55 Bab 55 Perkenalan Bayi Kecil
56 Bab 56 Kehilangan Sosok Ayah
57 Bab 57 Merasa De Javu
58 Bab 58 Akhir Kisah Medina Al-Akhmaar
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 4 Kejahatan Ibu Tiri
2
Bab 5 Rencana Thania
3
Bab 1 Penobatan Putri Mahkota
4
Bab 2 Perjodohan Yang Tak Diinginkan
5
Bab 3 Lari Ke Negeri 1001 Malam
6
Bab 6 Keinginan Salma Terwujud
7
Bab 7 Tabib Dari Andalusia
8
Bab 8 Perasaan Aneh Ali Ahmed Ameer
9
Bab 9 Belajar Di Universitas
10
Bab 10 Undangan Zubaidah
11
Bab 11 Rencana Jahat Lagi
12
Bab 12 Pembalasan Yang Setimpal
13
Bab 13 Kebahagiaan Hati ElRasyid
14
Bab 14 Pertemuan Tak Terduga
15
Bab 15 Pertarungan Di Mulai
16
Bab 16 Akhir Dari Perjodohan
17
Bab 17 Pernikahan Yang Diberkahi
18
Bab 18 Malam Pertama Pengantin Baru
19
Bab 19 Rasa Baru Di Hati Medina
20
Bab 20 Mengunjungi Cordoba
21
Bab 21 Penyesalan Raja AlHambra
22
Bab 22 Rasa Yang Tak Terbendung
23
Bab 23 Syair Cinta Sang Pangeran
24
Bab 24 Memaafkan Dan Memperbaiki
25
Bab 25 Hukuman Untuk Jasmine
26
Bab 26 Insiden Batuk-batuk
27
Bab 27 Gelombang Dahsyat
28
Bab 28 Panggil Aku ElRasyid
29
Bab 29 Perasaan Yang Membuncah
30
Bab 30 Zarah Sangat Khawatir
31
Bab 31 Rencana Perjalanan Jauh
32
Bab 32 Rencana Jahat Jasmine
33
Bab 33 Balasan Kejahatan
34
Bab 34 Memaafkan Sekali Lagi
35
Bab 35 Ucapan Terimakasih
36
Bab 36 Pijatan Sang Pangeran
37
Bab 37 Insiden Batuk Lagi
38
Bab 38 Gara-gara Qatayef
39
Bab 39 Perang Bergolak
40
Bab 40 Pengkhianat Negara
41
Bab 41 Perayaan Kemenangan
42
Bab 42 Perayaan Kemenangan 2
43
Bab 43 Pernikahan Sang Pengawal
44
Bab 44 Malam Istimewa
45
Bab 45 Kesyahduan Pasangan Halal
46
Bab 46 Akhir Kejahatan Hindun
47
Bab 47 Kelahiran Dua Putra
48
Bab 48 Drama Berpamitan
49
Bab 49 Bantuan Dan Keinginan Zarah
50
Bab 50 Zarah Sakit Dan Sedih
51
Bab 51 Syukur Nikmat
52
Bab 52 Hasan Dan Husain
53
Bab 53 Mari Berolahraga
54
Bab 54 Berita Gembira
55
Bab 55 Perkenalan Bayi Kecil
56
Bab 56 Kehilangan Sosok Ayah
57
Bab 57 Merasa De Javu
58
Bab 58 Akhir Kisah Medina Al-Akhmaar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!