Bab 9 Belajar Di Universitas

Pagi itu Medina sangat bahagia. Seorang pelayan dari rumah tuan Ahmed Ameer membawakannya surat panggilan untuk belajar di Universitas Nizamiyyah dengan biaya ditanggung oleh keluarga kaya itu.

"Ibu lihat ini, akhirnya aku bisa belajar di sana." ujar Medina sembari menyerahkan sebuah surat resmi dari Universitas Nizamiyyah yang sangat terkenal di Baghdad.

"Alhamdulillah nak, ibu bersyukur. Akhirnya cita-citamu bisa terwujud."

"Iya ibu, keluarga tuan Ahmed Ameer itu sangat baik. Semoga Allah membalas mereka dengan balasan yang baik."

"Aamiin."

"Kalau begitu aku akan segera bersiap ibu, karena aku akan segera mengurus administrasinya."

"Jangan lupa mampir di rumah tuan Ahmed Ameer nak. Ucapkan terimakasih pada mereka."

"Tentu saja ibu, aku akan melakukannya. Tapi Bu, kenapa mereka tahu kalau aku sangat ingin belajar di universitas Nizomiyyah?"

"Tanyakan saja pada mereka. Ibu hanya pernah mengatakan kalau kamu suka belajar dan ingin melanjutkan pendidikan tinggi." Medina terdiam kemudian tersenyum.

"Doakan aku ibu. Aku akan membuatmu bangga." ujar gadis itu dan segera memasuki kamarnya. Ia memakai Khimarnya dan meminta pamit pada ibunya dan segera pergi ke rumah tuan Ahmed Ameer.

"Terimakasih banyak tuan dan nyonya, belajar di Nizomiyyah dan bertemu dengan para ilmuwan hebat adalah cita-citaku sejak dulu." ujar Medina dengan wajah berseri-seri bahagia.

Kedua orang itu ikut bahagia dengan kabar yang dibawa oleh Medina. Mereka sebenarnya tidak tahu apa yang terjadi karena ini pasti perbuatan putranya.

Ali Ahmed Ameer adalah salah satu dosen di universitas itu.

"Saya permisi pamit dan akan segera berangkat ke universitas itu tuan nyonya," lanjut Medina masih dengan senyum di wajahnya.

"Hati-hati Medina. Dan semoga kamu sukses." ujar nyonya Ahmed Ameer sembari memeluk gadis cantik itu. Ia sangat berharap gadis itu bersedia menjadi menantunya suatu saat nanti.

"Iya nyonya terimakasih banyak. Ibuku juga menitip salam padamu."

"Ah iya. Sampaikan salam kami kembali pada ibumu. Dan mungkin dalam waktu dekat kami akan ke rumahmu. Kami sungguh ingin menjalin hubungan kekerabatan yang lebih erat sayang," ujar perempuan paruh baya itu sembari tersenyum.

Medina mengernyit bingung tetapi ia segera tersenyum. Ia tidak mau perduli dengan urusan para orang tua itu.

Gadis itu pun pergi dari sana dan menuju ke Universitas Nizamiyyah.

"Apa kamu setuju sayang, kalau Medina jadi menantu kita?" tanya perempuan paruh baya itu pada suaminya yang sejak tadi diam saja.

"Apa kamu sudah menanyakannya pada putramu? kalau ia setuju. Aku ikut setuju."

"Tentu saja Ali setuju, kamu tidak lihat bagaimana ia berpura-pura masih sakit pada waktu itu? padahal aku tahu ia pasti sudah lama sembuh." nyonya Ahmed Ameer itu tersenyum samar sembari membayangkan wajah putranya yang sudah kembali bekerja.

"Kalau Ali sudah setuju dan gadis itu juga mau, mereka harus segera kita nikahkan. Aku tidak mau Ali terganggu pikirannya dan jadi tidak serius bekerja."

"Dengan senang hati akan aku lakukan. Aku akan segera mengirimkan kabar untuk anak itu. Ia pasti akan senang sekali."

🍀

Universitas Nizamiyyah Baghdad.

Proses Pendirian Universitas Nizamiyah

Nizam al-Mulk memiliki tekad kuat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas.

Untuk mencapai cita-cita itu, dia membangun beberapa sekolah di desa-desa. Ia menghabiskan 6 ribu dinar emas untuk pembangunan sekolah tersebut.

Dia mewakafkan sepersepuluh dari kekayaannya untuk mendirikan perpustakaan dan perguruan tinggi Islam. Capaian tertinggi dari wakaf pendidikan itu adalah pendirian Universitas Nizamiyah di Baghdad.

Pembangunan universitas tersebut dimulai pada 487 H menelan biaya 200 ribu dinar emas. Pembangunan berlangsung hingga dua tahun yang selesai pada 489 H.

Peresmian dilakukan secara besar-besar. Masyarakat Baghdad hingga keluarga khalifah menghadiri peresmian tersebut. itu menggambarkan antusiasme umat Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi.

Abu Ishaq lalu ditunjuk sebagai rektor di universitas itu. Awalnya ia menolak. Namun permintaan datang bertubi-tubi kurang lebih sebulan tanpa henti. Ia akhirnya menerima jabatan itu. universitas itu sudah melahirkan banyak ulama terkemuka.

Ulama dan ilmuwan pada saat itu merasa sangat terhormat jika bisa menjadi dosen di Nizamiyah. Selama 200 tahun, dosen diseleksi secara ketat. Dosen harus berasal dari kalangan yang menguasai satu bidang keilmuan secara mendalam.

Abu Zakaria Tabrizi, seorang penulis terkenal pada masa itu, ditunjuk sebagai direktur perpustakaan pusat Nizamiyah.

Pada 589 H, Nasiruddin membangun perpustakaan besar di Baghdad. Ia menyumbang banyak buku. Ia juga memberikan tunjangan bulanan kepada para mahasiswa. Tunjangan bulanan ini menjadi salah satu keunggulan universitas tersebut.

Selain itu, orang miskin dan orang kaya bisa menyekolahkan di universitas ini. Tidak ada perbedaan. Kemudian ribuan mahasiswa lulus dengan sistem kualifikasi tinggi.

Medina benar-benar belajar dengan tekun sebagai rasa syukur dan terimakasihnya pada keluarga tuan Ahmed Ameer. Ia tidak ingin mengecewakan keluarga itu dan ingin segera sukses.

Abu Hassan, ayahnya sendiri tidak pernah perduli kalau ia sangat ingin belajar karena pria itu lebih mengutamakan Thania daripada dirinya yang juga merupakan anak kandung dan anak pertama di keluarganya.

Medina ingin menjadi seorang ilmuwan hebat atau menjadi seorang dokter. Selama belajar di Universitas itu semua dosen pengajar sangat kagum padanya. Karena bisa menguasai banyak ilmu yang orang lain tidak tahu.

"Medina darimana kamu mendapatkan referensi seperti itu?" tanya Aminah teman kelasnya di Universitas itu. Gadis itu sangat bingung dengan keanehan teman barunya itu.

Ia bisa menjelaskan teori dari Al-Farabi dan Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi / Razes yang bahkan belum lahir pada masa itu.

"Medina kamu tidak gila kan?" tanya Aminah saat mereka berdiskusi banyak hal tentang teori kimia dan medicine.

"Tentu saja tidak. Aku sehat dan baik-baik saja." jawab Medina tersenyum. Ia sendiri merasa sangat bingung pada dirinya sendiri karena bisa menemukan semua teori-teori itu.

Ilmuan yang ia sebut-sebut itu bahkan ada yang belum lahir.

Desas-desus itu sudah sampai dibanyak telinga orang-orang.

Semua teman-temannya yang menganggapnya gila dan aneh sudah mencari sumber-sumber yang disebut oleh gadis itu di Perpustakaan Baitul Hikmah tetapi mereka tidak menemukan referensi yang dimaksud.

Hari itu Ali Ahmed Ameer menjumpai Medina yang sedang menikmati kitab-kitab tebalnya di Perpustakaan.

"Medina katakan padaku bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Ali dengan tatapan intens pada gadis itu.

"Aku baik, memangnya ada apa?"

"Kamu aneh, semua orang membicarakanmu karena kamu selalu membicarakan sesuatu yang sangat jauh ke depan. Yang belum pernah terjadi." Medina tersenyum kemudian melanjutkan membaca. Ia sendiri tidak tahu kenapa bisa seperti itu.

🍀

Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Sahabat Novel

Sahabat Novel

Universitas Mizamiyyah Baghdad luar biasa

2022-10-09

3

Palma077

Palma077

lampu hijau dari kluarga Tuan Ali

2022-10-07

2

Fadlan

Fadlan

yess

2022-10-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 4 Kejahatan Ibu Tiri
2 Bab 5 Rencana Thania
3 Bab 1 Penobatan Putri Mahkota
4 Bab 2 Perjodohan Yang Tak Diinginkan
5 Bab 3 Lari Ke Negeri 1001 Malam
6 Bab 6 Keinginan Salma Terwujud
7 Bab 7 Tabib Dari Andalusia
8 Bab 8 Perasaan Aneh Ali Ahmed Ameer
9 Bab 9 Belajar Di Universitas
10 Bab 10 Undangan Zubaidah
11 Bab 11 Rencana Jahat Lagi
12 Bab 12 Pembalasan Yang Setimpal
13 Bab 13 Kebahagiaan Hati ElRasyid
14 Bab 14 Pertemuan Tak Terduga
15 Bab 15 Pertarungan Di Mulai
16 Bab 16 Akhir Dari Perjodohan
17 Bab 17 Pernikahan Yang Diberkahi
18 Bab 18 Malam Pertama Pengantin Baru
19 Bab 19 Rasa Baru Di Hati Medina
20 Bab 20 Mengunjungi Cordoba
21 Bab 21 Penyesalan Raja AlHambra
22 Bab 22 Rasa Yang Tak Terbendung
23 Bab 23 Syair Cinta Sang Pangeran
24 Bab 24 Memaafkan Dan Memperbaiki
25 Bab 25 Hukuman Untuk Jasmine
26 Bab 26 Insiden Batuk-batuk
27 Bab 27 Gelombang Dahsyat
28 Bab 28 Panggil Aku ElRasyid
29 Bab 29 Perasaan Yang Membuncah
30 Bab 30 Zarah Sangat Khawatir
31 Bab 31 Rencana Perjalanan Jauh
32 Bab 32 Rencana Jahat Jasmine
33 Bab 33 Balasan Kejahatan
34 Bab 34 Memaafkan Sekali Lagi
35 Bab 35 Ucapan Terimakasih
36 Bab 36 Pijatan Sang Pangeran
37 Bab 37 Insiden Batuk Lagi
38 Bab 38 Gara-gara Qatayef
39 Bab 39 Perang Bergolak
40 Bab 40 Pengkhianat Negara
41 Bab 41 Perayaan Kemenangan
42 Bab 42 Perayaan Kemenangan 2
43 Bab 43 Pernikahan Sang Pengawal
44 Bab 44 Malam Istimewa
45 Bab 45 Kesyahduan Pasangan Halal
46 Bab 46 Akhir Kejahatan Hindun
47 Bab 47 Kelahiran Dua Putra
48 Bab 48 Drama Berpamitan
49 Bab 49 Bantuan Dan Keinginan Zarah
50 Bab 50 Zarah Sakit Dan Sedih
51 Bab 51 Syukur Nikmat
52 Bab 52 Hasan Dan Husain
53 Bab 53 Mari Berolahraga
54 Bab 54 Berita Gembira
55 Bab 55 Perkenalan Bayi Kecil
56 Bab 56 Kehilangan Sosok Ayah
57 Bab 57 Merasa De Javu
58 Bab 58 Akhir Kisah Medina Al-Akhmaar
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 4 Kejahatan Ibu Tiri
2
Bab 5 Rencana Thania
3
Bab 1 Penobatan Putri Mahkota
4
Bab 2 Perjodohan Yang Tak Diinginkan
5
Bab 3 Lari Ke Negeri 1001 Malam
6
Bab 6 Keinginan Salma Terwujud
7
Bab 7 Tabib Dari Andalusia
8
Bab 8 Perasaan Aneh Ali Ahmed Ameer
9
Bab 9 Belajar Di Universitas
10
Bab 10 Undangan Zubaidah
11
Bab 11 Rencana Jahat Lagi
12
Bab 12 Pembalasan Yang Setimpal
13
Bab 13 Kebahagiaan Hati ElRasyid
14
Bab 14 Pertemuan Tak Terduga
15
Bab 15 Pertarungan Di Mulai
16
Bab 16 Akhir Dari Perjodohan
17
Bab 17 Pernikahan Yang Diberkahi
18
Bab 18 Malam Pertama Pengantin Baru
19
Bab 19 Rasa Baru Di Hati Medina
20
Bab 20 Mengunjungi Cordoba
21
Bab 21 Penyesalan Raja AlHambra
22
Bab 22 Rasa Yang Tak Terbendung
23
Bab 23 Syair Cinta Sang Pangeran
24
Bab 24 Memaafkan Dan Memperbaiki
25
Bab 25 Hukuman Untuk Jasmine
26
Bab 26 Insiden Batuk-batuk
27
Bab 27 Gelombang Dahsyat
28
Bab 28 Panggil Aku ElRasyid
29
Bab 29 Perasaan Yang Membuncah
30
Bab 30 Zarah Sangat Khawatir
31
Bab 31 Rencana Perjalanan Jauh
32
Bab 32 Rencana Jahat Jasmine
33
Bab 33 Balasan Kejahatan
34
Bab 34 Memaafkan Sekali Lagi
35
Bab 35 Ucapan Terimakasih
36
Bab 36 Pijatan Sang Pangeran
37
Bab 37 Insiden Batuk Lagi
38
Bab 38 Gara-gara Qatayef
39
Bab 39 Perang Bergolak
40
Bab 40 Pengkhianat Negara
41
Bab 41 Perayaan Kemenangan
42
Bab 42 Perayaan Kemenangan 2
43
Bab 43 Pernikahan Sang Pengawal
44
Bab 44 Malam Istimewa
45
Bab 45 Kesyahduan Pasangan Halal
46
Bab 46 Akhir Kejahatan Hindun
47
Bab 47 Kelahiran Dua Putra
48
Bab 48 Drama Berpamitan
49
Bab 49 Bantuan Dan Keinginan Zarah
50
Bab 50 Zarah Sakit Dan Sedih
51
Bab 51 Syukur Nikmat
52
Bab 52 Hasan Dan Husain
53
Bab 53 Mari Berolahraga
54
Bab 54 Berita Gembira
55
Bab 55 Perkenalan Bayi Kecil
56
Bab 56 Kehilangan Sosok Ayah
57
Bab 57 Merasa De Javu
58
Bab 58 Akhir Kisah Medina Al-Akhmaar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!