Bab 12: New York

Satu Minggu kemudian

Pagi ini Fiona ditemani oleh Joyce ke bandara. Kedua tampak menunggu jadwal keberangkatannya.

"Joyce kamu kok diam saja dari tadi," ucap Fiona.

"Gimana aku tidak diam aja, kamu mau pergi sebentar lagi. Dan aku bakalan sendiri," balas Joyce sedih.

"Hanya satu tahun saja Joyce. Aku juga sedih berpisah dari mu. Aku akan merindukan mu," ujar Fiona memeluk Joyce.

"Ya, kamu harus sering-sering mengabari ku Fio," balas Joyce.

Tak lama kemudian terdengar pengumuman jadwal pesawat dan nomor penerbangannya membuat keduanya semakin sedih. Sebentar lagi mereka akan berpisah.

"Joyce aku pergi dulu, aku akan menghubungimu setelah tiba di New York," ujar Fiona melepas pelukannya.

"Ya, kamu harus mengabari ku," balas Joyce dengan mata mulai berkaca-kaca.

"Joyce, aku harap setelah pulang nanti, aku mendengar kabar tentang mu dan Robert," ucap Fiona membuat Joyce terkekeh.

"Aku tidak yakin dengan itu," gumam Joyce.

"Bye, Joyce.. aku pergi dulu teman," ucap Fiona berkaca-kaca, menyeret kopernya dan melambaikan tangannya pada Joyce.

*****

Akhirnya Fiona tiba di kota New York setelah hampir 11 jam perjalanan menggunakan pesawat. Fiona di jemput oleh seorang supir. Saat ini mereka dalam perjalanan menuju rumah bibinya. Fiona melirik jam ditangannya sudah menunjukkan angka 7. Rasanya tubuhnya sudah gerah dan ingin segera membersihkannya. Perutnya juga sudah kelaparan. Ia berencana ingin makan malam terlebih dahulu di Cafe yang ada bandara, hanya saja supir suruhan bibinya sudah tiba di bandara dan Fiona tidak ingin membuat supir itu menunggunya.

Dari dalam mobil Fiona mengamati macetnya jalanan di kota New York di malam hari. Kota terpadat di Amerika Serikat.

Tak lama kemudian mobilnya yang membawanya memasuki kawasan perumahan elit di New York. Mobil itu kemudian berhenti di depan pintu gerbang. Setelah pintu gerbang terbuka, mobil itu membawa Fiona memasuki halaman rumah bibinya yang luas.

"Kita sudah sampai nona," ucap supir lalu turun dari mobil. Fiona sudah terlebih dahulu membuka pintu mobil sebelum supir membukanya. Rasanya Fiona belum terbiasa dengan itu. Fiona kagum melihat rumah mewah dan besar di depannya. Di depan rumah itu juga terdapat air mancur dengan tanaman hias di sekitarnya. Tepat di sebelah kiri Fiona, ada garasi yang menampung 6 mobil di sana.

"Nona, mari masuk," ucap supir itu membuyarkan lamunan Fiona.

"Ah iya pak, berikan koper saya," balas Fiona.

"Biar saya yang membawanya masuk nona," ucap supir.

"Saya tidak enak hati pak, biarkan saya saja yang membawanya," tukas Fiona.

"Ini sudah menjadi tugas saya nona. Jika tuan atau nyonya tau saya bisa dipecat," ucap supir. Fiona akhirnya mengalah dan membiarkan supir membawa kopernya.

"Fio..." ucap Shopie dengan perut buncitnya berjalan mendekati Fiona.

"Bibi.." keduanya lalu berpelukan.

"Kamu terlihat semakin cantik dan dewasa sekarang, terakhir kali bibi melihat mu saat 5 tahun yang lalu," ujar Shopie melepas pelukannya.

"Bibi bisa saja. Bibi Shopie juga terlihat semakin cantik," balas Fiona tersenyum.

"Bagaimana keadaan baby nya bibi?" tanya Fiona menatap perut buncit Shopie.

"Adik mu baik-baik saja," jawab Shopie mengelus perutnya.

"Kita akan makan malam sebentar lagi, kamu mandi saja dulu sembari menunggu paman mu pulang," ucap Shopie. Fiona kemudian mengangguk.

"Milly.. tolong antarkan Fiona ke kamarnya dan bawakan barang-barangnya ke atas!" ujar Shopie pada pelayan.

"Baik Nyonya. Nona Fiona, mari ikut saya," ujar Milly. Fiona mengangguk dan mengikuti Milly dari belakang.

Terpopuler

Comments

Asri Angsela Melivina Potabuga

Asri Angsela Melivina Potabuga

emangx bisakah spupu jd ibu susu?

2023-06-15

0

Idha Sukur

Idha Sukur

lanjut thor

2023-05-29

0

Nur Hayati

Nur Hayati

gimana ending ny

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal
2 Bab 2: Aku Suka Ukurannya
3 Bab 3: Meja no 10
4 Bab 4: Sangat Menggoda
5 Bab 5: Just a Dream
6 bab 6: Pasar Malam
7 Bab 7: Bianglala
8 Bab 8: Permintaan Shopie
9 Bab 9: Dilema
10 Bab 10: Berbagi Cerita
11 Bab 11: Keputusan Fiona
12 Bab 12: New York
13 Bab 13: Bertemu Lagi
14 Bab 14: Tidak Hanya Sekedar Paman
15 Bab 15: Asupan
16 Bab 16: Konsultasi
17 Bab 17: Bukan Shopie
18 Bab 18: Kedatangan James
19 Bab 19: Meski Sebentar Namun Nyenyak
20 Bab 20: Panggil Namaku
21 Bab 21: Hukuman dari Kendrick
22 Bab 22: Memuja
23 Bab 23: Mengantar Berkas
24 Bab 24: Kamu Juga Milikku
25 Bab 25: Give Birth
26 Bab 26: Baby Sean
27 Bab 27: Apa kamu malu?
28 Bab 28: Sean yang Rakus
29 Bab 29: Panggil Aku Mommy
30 Bab 30: Mommy Fiona
31 Bab 31: Paman Tampan
32 Bab 32: Fakta Baru
33 Bab 33: Tidak Akan Menyesal
34 Ban 34: Lakukan Dengan Pelan
35 Bab 35: Menginginkan mu Lagi
36 Bab 36: Dapur
37 Bab 37: Hampir Saja
38 Bab 38: Bertemu
39 Bab 39: Jangan Membohongi Ku
40 Bab 40: Keluarkan Untukku
41 Bab 41: Belum Puas
42 Bab 42: Kamar Mandi
43 Bab 43: Merindukan
44 Bab 44: Sick
45 Bab 45:Balkon
46 Bab 46: Morning Kiss
47 Bab 47: Joyce Dan Robert
48 Bab 48: Tidak Sebanding
49 Bab 49: Tidak Perlu Bertemu Lagi
50 Bab 50: Mengungkapkan Perasaan
51 Bab 51: Bermain Dibelakang
52 Bab 52: Pergi Menjauh
53 Bab 53: Berpisah
54 Bab 54: Tidak Ada Kabar
55 Bab 55: Bukankah Kamu Juga begitu
56 Bab 56: Menjemput mu
57 Bab 57: Kendrick yang Nakal
58 Bab 58: Apa pun Untuk mu
59 Bab 59: Candu
60 Bab 60: Jangan Lama-lama
61 Bab 61
62 Bab 62: Ancaman Shopie
63 Bab 63: Jangan Membohongi ku
64 Bab 64: Profesional
65 Bab 65: Fight
66 Bab 66
67 Bab 67: Scarlett
68 Bab 68: End
69 Bab 69: Flashback
70 Bab 70: Rosaline dan Mark
71 Bab 71: Joyce & Robert
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1: Awal
2
Bab 2: Aku Suka Ukurannya
3
Bab 3: Meja no 10
4
Bab 4: Sangat Menggoda
5
Bab 5: Just a Dream
6
bab 6: Pasar Malam
7
Bab 7: Bianglala
8
Bab 8: Permintaan Shopie
9
Bab 9: Dilema
10
Bab 10: Berbagi Cerita
11
Bab 11: Keputusan Fiona
12
Bab 12: New York
13
Bab 13: Bertemu Lagi
14
Bab 14: Tidak Hanya Sekedar Paman
15
Bab 15: Asupan
16
Bab 16: Konsultasi
17
Bab 17: Bukan Shopie
18
Bab 18: Kedatangan James
19
Bab 19: Meski Sebentar Namun Nyenyak
20
Bab 20: Panggil Namaku
21
Bab 21: Hukuman dari Kendrick
22
Bab 22: Memuja
23
Bab 23: Mengantar Berkas
24
Bab 24: Kamu Juga Milikku
25
Bab 25: Give Birth
26
Bab 26: Baby Sean
27
Bab 27: Apa kamu malu?
28
Bab 28: Sean yang Rakus
29
Bab 29: Panggil Aku Mommy
30
Bab 30: Mommy Fiona
31
Bab 31: Paman Tampan
32
Bab 32: Fakta Baru
33
Bab 33: Tidak Akan Menyesal
34
Ban 34: Lakukan Dengan Pelan
35
Bab 35: Menginginkan mu Lagi
36
Bab 36: Dapur
37
Bab 37: Hampir Saja
38
Bab 38: Bertemu
39
Bab 39: Jangan Membohongi Ku
40
Bab 40: Keluarkan Untukku
41
Bab 41: Belum Puas
42
Bab 42: Kamar Mandi
43
Bab 43: Merindukan
44
Bab 44: Sick
45
Bab 45:Balkon
46
Bab 46: Morning Kiss
47
Bab 47: Joyce Dan Robert
48
Bab 48: Tidak Sebanding
49
Bab 49: Tidak Perlu Bertemu Lagi
50
Bab 50: Mengungkapkan Perasaan
51
Bab 51: Bermain Dibelakang
52
Bab 52: Pergi Menjauh
53
Bab 53: Berpisah
54
Bab 54: Tidak Ada Kabar
55
Bab 55: Bukankah Kamu Juga begitu
56
Bab 56: Menjemput mu
57
Bab 57: Kendrick yang Nakal
58
Bab 58: Apa pun Untuk mu
59
Bab 59: Candu
60
Bab 60: Jangan Lama-lama
61
Bab 61
62
Bab 62: Ancaman Shopie
63
Bab 63: Jangan Membohongi ku
64
Bab 64: Profesional
65
Bab 65: Fight
66
Bab 66
67
Bab 67: Scarlett
68
Bab 68: End
69
Bab 69: Flashback
70
Bab 70: Rosaline dan Mark
71
Bab 71: Joyce & Robert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!