"James.. " panggil ibu anak itu.
"Mom.. lihat, mereka mulai naik. Ayolah mom.. James tidak takut sendirian," ucap James melihat orang-orang mulai menaiki bianglala.
"Tunggu Uncle datang sayang," ucap wanita itu. Dia tidak berani menaiki bianglala yang tinggi itu. James mulai merengek. Joyce yang melihat itu terlihat bingung melakukan sesuatu.
"Mommy takut naik James. Mommy tidak bisa membiarkan mu sendirian menaikinya," ucap ibu anak itu.
"Maaf, saya Joyce. Apa anda tidak keberatan jika saya yang menemani anak ini naik bianglala. Kebetulan saya juga ingin menaikinya," ucap Joyce menawarkan bantuan. James langsung mengangguk.
"Mom.. aku bersama kakak ini saja kalau mommy tidak ingin naik," ucap James.
"James.. jangan merepotkan orang lain."
"Maafkan anak saya. Dia tidak serius," tukas wanita itu menatap berang ke arah anaknya. James seketika menciut. Joyce yang melihatnya merasa kasihan.
"Tidak apa-apa kak, saya tidak merasa direpotkan kok. Kasihan James, dia sepertinya sudah tidak sabar ingin menaikinya," pungkas Joyce.
"Emm.. Joyce, saya Margareth," ucap Margareth mengenalkan dirinya. Ia akhirnya menerima bantuan dari Joyce.
"Terima kasih untuk bantuannya. Saya tidak berani menaikinya. Kebetulan pamannya sedang mengangkat telepon. Anak ini merengek ingin menaiki bianglala. Kamu sangat membantu. Maaf sudah merepotkan mu," ucap Margareth. Joyce lalu mengangguk.
"Baiklah James.. ayo ikut dengan kakak," ajak Joyce.
"Yeay... akhirnya.." ujar James seketika menjadi senang.
Beberapa menit berlalu, Robert datang menghampiri kakaknya. Margareth datang dari Los Angeles karena James sedang liburan musim panas.
"Dimana James kak?" tanya Robert. Margareth memutar tubuhnya dan melihat adiknya sudah kembali.
"Anak itu sedang naik bianglala. Lihat di sana," tunjuk Margareth ke arah bianglala.
"Astaga... anak itu tidak ada takutnya. Kenapa tidak menungguku saja untuk menemaninya kak," tukas Robert melihat keponakannya yang sedang tertawa dengan seorang wanita. James dan wanita itu duduk berhadapan.
"Siapa wanita yang bersama James?" tanya Robert.
"Namanya Joyce. Untung saja ada wanita itu. Aku takut James naik sendirian. Kau tau jika aku tidak berani menaiki wahana itu. James merengek ingin menaiki bianglala. Aku sudah bilang untuk menunggu mu, seperti biasa. Keponakan mu keras kepala seperti daddynya," ucap Margareth.
"Selain keras kepala dia sama dengan daddynya yang tidak takut apa pun dan pemaksa. Sepertinya sifat suamimu mewarisinya," tukas Robert.
Lima menit kemudian, Joyce dan James turun dari bianglala dan berjalan menghampiri Margareth sambil berpegangan tangan.
"Lihatlah wajahnya itu, sudah kembali senang," tukas Margareth menatap putranya.
"Mom... uncle.." ucap James berlari mendekati paman dan ibunya.
"Mommy harusnya naik bianglala, sangat menyenangkan. Melihat orang-orang yang terlihat kecil dari ketinggian," ucap James senang.
"Kak.. sepertinya saya harus segera pergi. Teman saya pasti sudah menunggu," ucap Joyce. Sebenarnya ia sedikit gugup karena menyadari Robert ada disana. Awalnya ia terkejut saat melihat James berlari mendekati Robert dan memanggilnya paman. Joyce sekarang tau jika ternyata Margareth dan James adalah kakak dan keponakannya.
"Baiklah Joyce. Terima kasih banyak. James ucapkan terima kasih pada kak Joyce," pungkas Margareth.
"Terima kasih kak Joyce," ucap James, Joyce lalu mengangguk.
"Kalau begitu saya pergi dulu. Senang bertemu denganmu James," tukas Joyce mengusap rambut kepala James. Joyce lalu pergi. Robert hanya diam menatap Joyce hingga wanita itu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
dita18
aku sllu suka dg crta othoorrr nya yg berlatar belakang luar negeri kyk gini👍👍
2024-01-26
0
Liza Novianti
cerita semakin seru nih
2023-06-20
1
Bou'Rings
jd joyce ama si robert neh
2022-09-30
2