Keesokan harinya, Fiona dan Joyce kembali bekerja seperti biasanya.
Joyce mengantar makan siang untuk Mrs. Edith, namun satu hal yang membuat Joyce terpaku ditempatnya karena di ruangan itu tidak ada Mrs. Edith, melainkan Robert putra pemilik Cafe itu. Padahal kata Manager Cafe itu hanya ada Mrs. Edith yang datang. Lalu kenapa sekarang ada pria itu. Masalahnya ia hanya membawa satu porsi saja.
"Emm... maaf saya ingin mengantarkan makan siang untuk Mrs Edith," ucap Joyce berdiri di daun pintu. Robert lalu mengangguk. Joyce lalu berjalan memasuki ruang kerja Mrs. Edith dengan langkah kaki yang terlihat gugup.
"Apa anda sedang gugup nona," timpal Robert sontak membuat Joyce terkejut dan hampir membuat makanan yang di bawanya terjatuh. Sepertinya jantungnya bermasalah sejak mendengar suara Robert.
"Hati-hati nona Joyce," ucap Robert, lagi-lagi membuat Joyce terkejut. Robert memangil namanya. Joyce menjadi salah tingkah. Jangan sampai wajahnya memerah. Jika tidak dia akan malu sendiri karena Robert melihatnya.
"Ma..maaf tuan Robert," ucap Joyce menaruh nampan di atas meja sofa. Wanita itu sedikit menunduk lalu memindahkan satu persatu makanan yang ada di nampan ke atas meja sofa.
Joyce bangkit kembali, " Akh..." ringis Joyce saat lututnya tak sengaja bersentuhan dengan meja. Rasa gugup dalam dirinya membuatnya tidak hati-hati lagi.
"Apa kamu baik-baik saja Joyce..." pungkas Robert hendak berdiri. Namun Joyce segera mengangkat tangannya, " ya.. saya baik-baik saja. Kalau begitu saya permisi tuan Robert," ucap Joyce mengusap lututnya sembari tersenyum kikuk. Rasa malunya lebih besar dibandingkan rasa sakit di lututnya. Joyce berbalik hendak pergi, lagi-lagi ia tidak hati-hati. Nampan ditangannya terjatuh.
"Astaga.. apa aku sedang mempermalukan diri ku di depannya," gumam Joyce pelan merutuki dirinya.
"Maaf, sa.. saya permisi dulu," ucap Joyce salah tingkah lalu pergi dengan langkah kaki yang terburu-buru dan menabrak pinggiran pintu.
"Akh.." pekiknya memegang keningnya yang sakit.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Robert yang entah sejak kapan pria itu datang.
"Y.. ya.. " jawab Joyce terbata.
"Maaf," ucap Robert menarik tangan Joyce yang menutupi keningnya dan melihat memar di kening Joyce. Jantung wanita itu semakin tidak bisa dikendalikan.
"Aku akan mengambil salep untuk mengobatinya," ucap Robert. Joyce menggeleng.
"Tidak perlu tuan Robert. Sa.. saya pamit dulu," ucap Joyce menepis tangan Robert, menundukkan kepalanya lalu pergi dengan rona merah di wajahnya.
"Ada apa dengannya?. Tapi itu lucu sekali.." gumam Robert tertawa pelan.
"Dia seperti James yang ceroboh.." gumam Robert kembali ke sofa sembari menunggu ibunya yang pergi entah kemana.
******
Hari ini adalah hari dimana Fiona memutuskan jawaban dari permintaan bibinya. Setelah memikirkannya selama dua hari ini, Fiona akhirnya memutuskan untuk membantu bibinya sebagai balas budi karena bibinya sudah membantunya. Meskipun ia berharap ada orang lain yang bisa membantu bibinya itu. Fiona mengambil ponselnya lalu menghubungi bibinya.
"Halo Fiona, apa kamu sudah memutuskannya?" tanya Shopie mengangkat panggilan dari Fiona.
"Ya, bibi Shopie. Aku setuju. Tapi ku harap ini tidak akan lama," ucap Fiona.
"Syukurlah, bibi senang mendengarnya sayang. Dua hari ini bibi juga mencarinya tapi tidak ada. Untung saja kamu mau membantu bibi. Kamu tenang saja. Bibi hanya meminta bantuan mu untuk kali ini saja. Hanya satu tahun saja. Bibi akan membayar mu sebagai imbalannya sayang, mengingat kamu harus berhenti dari tempat kerja mu karena sudah membantu bibi," ucap Shopie senang.
"Baiklah bibi" ucap Fiona. Meskipun sebenarnya ia tidak terlalu berharap atas gaji yang diberikan bibinya. Karena ia melakukan itu hanya karena ingin membalas kebaikan Shopie padanya.
"Bibi akan mengatur jadwal penerbangan mu minggu depan sayang, nanti bibi kabari lagi ya. Bibi sedang bersiap-siap ke dokter kandungan. Paman mu pasti sudah menunggu bibi. Bye sayang..." tukas Shopie lalu mematikan panggilannya.
Fiona menghela nafasnya, ia tidak tau apakah keputusan yang ia buat ini sudah benar atau tidak.
"Hanya satu tahun saja Fiona, satu tahun. Setelah itu kamu bisa kembali lagi ke sini," gumam Fiona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yelsi Pintar
lanjut
2023-06-04
0
Idha Sukur
lanjut...
2023-05-29
0
Mardiah Tanjung
keputusan yg sulit
2023-05-26
0