"Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Joyce melihat wajah kesal Fiona.
"Ini semua karena pengunjung di meja no 10 itu. Menyebalkan sekali.." ucap Fiona menaruh nampan di atas meja. Ia lalu membantu Joyce menyusun peralatan makan dari mesin pengering.
"Memangnya apa yang sudah dilakukan pada mu?" tanya Joyce.
"Ah.. sudahlah. Lupakan saja," jawab Fiona mengerucutkan bibirnya. Joyce kemudian terkekeh dan menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Sepertinya beberapa meja sudah kosong. Tolong kamu bersihkan," ucap supervisior cafe.
"Baik Bu," balas Fiona menganggukkan kepalanya.
Fiona keluar dari dapur membawa kain lap dan cairan pembersih. Sebenarnya ia bertugas menjadi waitress, hanya saja jika pengunjung sedang ramai pekerjaan mereka akan merangkap.
Fiona membersihkan meja yang baru saja ditinggalkan oleh beberapa pengunjung. Tak sengaja matanya tertuju pada meja no 10. Ia terkejut saat tatapannya bertemu dengan netra pria yang duduk di meja 10. Refleks Fiona membuang muka, mengalihkan pandangannya.
"Apa pria itu sedang melihat ku? Tapi tidak mungkin. Bisa saja dia sedang melihat sesuatu yang memang satu arah dengan ku," batin Fiona menyemprotkan cairan pembersih ke meja dan mengelapnya.
Fiona semakin dekat dengan meja no 10 itu. Entah mengapa ia sedikit gugup, sebenarnya sejak tadi, diam-diam ia melirik pria itu. Dan menyadari jika pria itu sepertinya memang menatapnya. Ah sial, Fiona menjadi salah tingkah walau ia sedikit takut melihat tatapan pria itu yang sangat sulit diartikan.
"Sial, kenapa dia seperti psikopat," gumam Fiona tetap membersihkan meja. Ia tak ingin berlama-lama di sana.
"Anda terlihat tidak baik-baik saja," ujar pria itu dengan nada dinginnya. Fiona mendongak saat mendengar suara pria itu. Mendengar suara pria itu membuatnya merasakan desiran aneh dalam dirinya. Entah mengapa suara pria itu terdengar sexy di telinganya. Fiona akui, jika wajah pria itu memang tampan dan matang. Benar-benar tipenya. Jika ia taksir, usia pria itu mungkin 30 atau lebih sedikit.
"Anda berbicara pada saya," ucap Fiona menunjuk dirinya. Ia melihat pria itu tampak mengerutkan kedua alisnya.
"Saya tau jika kamu sadar tidak ada orang di sekitar meja ini selain anda dan saya," ucapnya telak membuat Fiona menelan ludahnya. Ah.. bodoh, seharusnya Fiona tidak mengatakan itu. Ia jadi malu sendiri. Untung saja pekerjaannya sudah selesai, jadi dia bisa pergi dari sana.
"Saya akan kembali ke dapur dulu, jika anda menginginkan sesuatu, anda bisa memanggil waiter atau waitress yang lain," ucap Fiona lalu pergi.
Satu jam kemudian Fiona melihat meja 10 sudah kosong, artinya pria itu sudah pergi.
"Fiona.." panggil Samantha. Salah satu kasir yang ada di Cafe tempatnya bekerja. Fiona berjalan mendekati kasir.
"Ada apa Samantha," tukas Fiona.
"Pengunjung di meja 10 memberikan mu uang tip," ucap Samantha memberikan uang 100 dollar sebanyak 5 lembar.
"Apa kamu sedang bercanda? bagaimana pria itu memberikan tip 500 dollar. Lagi pula jarang-jarang pengunjung memberi kita uang tip," ucap Fiona memegang uang yang diberikan Samantha. Bahkan dengan menambahi sedikit lagi, ia bisa membayar sewa apartemennya untuk bulan ini.
"Kamu beruntung sekali. Dia pasti kaya. Pria itu sangat baik," tukas Samantha. Sebenarnya Fiona ingin menolak. Kalau saja tadi pria itu langsung memberinya di depannya langsung. Ia mungkin akan menolak. Rasanya sangat aneh jika pria itu memberinya uang tip sebanyak itu. Biasanya pengunjung memberinya 5-10 dolar saja. Tapi mau bagaimana lagi, Ia juga butuh uang untuk biaya hidupnya.
"Kalau begitu terima kasih Samantha. Aku akan memberi mu satu lembar," ucap Fiona memberi Samantha US$100.
"Wah.. terima kasih Fiona. Kamu yang terbaik," ucap Samantha senang.
"Baiklah aku kembali bekerja dulu," tukas Fiona kemudian pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Rika Wai
kata ganti kamu dan anda...
2024-05-26
0
Sunarti
rejeki yg t@k terduga buat Fiona
2023-04-09
0
Gelsomino
ok kk
2022-11-30
0