Bab 8: Permintaan Shopie

Setelah kembali dari pasar malam, Fiona langsung membersihkan tubuhnya. Jam sudah menunjukkan angka 11.30 dan ia sudah mengantuk karena kelelahan bekerja ditambah lagi pergi ke pasar malam bersama Joyce.

Tak lama kemudian Fiona keluar dari kamar mandi mengenakan baju tidurnya. Wanita itu naik ke atas tempat tidurnya dan mengecek ponselnya sebelum tidur.

"Ya ampun.. ada 6 panggilan tak terjawab dan 2 pesan yang masuk dari bibi Shopie," gumam Fiona. Ponselnya kehabisan baterai saat di pasar malam.

"Bibi Shopie mau bilang apa ya?" Fiona berpikir sejenak.

"Tidak mungkin. Ini sudah malam sekali. Aku akan menghubunginya besok pagi saja," gumamnya lalu mematikan ponselnya dan menaruh kembali di atas nakas sembari di charger.

Drrrtttt....Drrrttt.... ponsel Fiona bergetar dan berbunyi mengusik tidur Fiona. Ada panggilan masuk. Seseorang sedang menghubunginya.

Fiona terusik saat mendengar dering ponselnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali dengan tangan meraba-raba sekitaran nakas mencari benda pipih yang telah mengusik tidurnya. Saat menemukan apa yang dia cari, Fiona lalu melihat layar ponselnya.

"Bibi Shopie," gumamnya terkejut lalu bangun dan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidurnya.

"Halo bibi," ucap Fiona mengangkat panggilan dari Shopie.

"Hai Fiona. Bagaimana kabarmu?" tanya Shopie.

"Aku baik-baik saja bibi, bagaimana dengan bibi?" tanya Fiona sedikit canggung. Maklumlah, mereka hanya bertemu beberapa kali, mereka juga jarang saling mengabari via telepon atau media lainnya. Fiona bahkan tidak tau apakah bibinya itu sudah punya anak atau belum.

"Bibi baik-baik saja. Apa kamu sedang sibuk sekarang?" tanya Shopie.

"Tidak bibi, memangnya ada apa? kenapa bibi menghubungi ku pagi-pagi sekali?" tanya Fiona karena memang sekarang masih jam 7 pagi. Dan tidak pernah rasanya bibinya menghubunginya pagi-pagi.

"Ada hal penting yang ingin bibi bicarakan."

"Bibi ingin meminta bantuan kamu," ucap Shopie.

"Bantuan apa bibi?," tanya Fiona.

"Begini, saat ini bibi sedang mengandung anak pertama bibi dengan paman mu. Sekitar dua bulan lagi bibi akan melahirkan," tukas Shopie.

"Benarkah? selamat ya bibi. Aku senang mendengarnya. Aku tidak sabar menunggu kelahiran adik ku," balas Fiona senang.

"Tapi bibi tidak ingin me.nyu.sui bayi bibi setelah lahir dan kebetulan bibi kesulitan untuk memproduksi ASI," ucap Shopie. Sebenarnya kehamilannya juga tidak direncanakan. Entah kenapa ia lupa melupakan pil nya saat melakukannya. Mau bagaimana lagi, Shopie tidak mungkin menggugurkan kandungan. Kalau sampai suaminya tau, ia akan habis diwaktu itu juga.

"Jadi bibi meminta bantuan mu untuk menjadi ibu susu bayi bibi setelah lahir nanti," ucap Shopie.

"A... apa? ta..tapi bagaimana bisa bibi? saya tidak punya ASI," ucap Fiona terbata.

"Kenapa bibi tidak mencari wanita yang sudah melahirkan saja bibi. Mereka pasti punya ASI," ucap Fiona.

"Bibi sudah mencarinya, tapi tidak ada. Kita bisa melakukan induksi laktasi dengan dokter kandungan bibi. Bibi lebih percaya padamu daripada orang lain.

Bibi akan membayar mu dengan mahal Fiona. Kamu tenang saja. Apa kamu tega melihat adik mu tidak minum ASI," ucap Shopie. Fiona terdiam. Ia tidak tau harus menjawab apa pada bibinya. Ia sangat sulit menolak permintaan bibinya karena wanita itu berjasa padanya.

"Maaf bibi Shopie, aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Berikan aku waktu dua hari untuk memikirkannya," ucap Fiona.

"Baiklah. Bibi harap kamu tidak menolaknya, karena selama ini bibi sudah banyak membantumu," ucap Shopie lalu mengakhiri panggilannya.

Terpopuler

Comments

Maria Mahdalena Manalu

Maria Mahdalena Manalu

apakah bibinya fiona tidak ikhlas membantu /Smug//Left Bah!//Left Bah!//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/

2023-12-19

1

Dede Meugumi Novilan

Dede Meugumi Novilan

emg bisa ya menghasilkan susu tnpa melahirkn?

2022-12-01

1

Al Maulana

Al Maulana

kok bibi sophi mulai ngungkit udh bnyak membantu fio berarti selama ni gak ikhlas dong...

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal
2 Bab 2: Aku Suka Ukurannya
3 Bab 3: Meja no 10
4 Bab 4: Sangat Menggoda
5 Bab 5: Just a Dream
6 bab 6: Pasar Malam
7 Bab 7: Bianglala
8 Bab 8: Permintaan Shopie
9 Bab 9: Dilema
10 Bab 10: Berbagi Cerita
11 Bab 11: Keputusan Fiona
12 Bab 12: New York
13 Bab 13: Bertemu Lagi
14 Bab 14: Tidak Hanya Sekedar Paman
15 Bab 15: Asupan
16 Bab 16: Konsultasi
17 Bab 17: Bukan Shopie
18 Bab 18: Kedatangan James
19 Bab 19: Meski Sebentar Namun Nyenyak
20 Bab 20: Panggil Namaku
21 Bab 21: Hukuman dari Kendrick
22 Bab 22: Memuja
23 Bab 23: Mengantar Berkas
24 Bab 24: Kamu Juga Milikku
25 Bab 25: Give Birth
26 Bab 26: Baby Sean
27 Bab 27: Apa kamu malu?
28 Bab 28: Sean yang Rakus
29 Bab 29: Panggil Aku Mommy
30 Bab 30: Mommy Fiona
31 Bab 31: Paman Tampan
32 Bab 32: Fakta Baru
33 Bab 33: Tidak Akan Menyesal
34 Ban 34: Lakukan Dengan Pelan
35 Bab 35: Menginginkan mu Lagi
36 Bab 36: Dapur
37 Bab 37: Hampir Saja
38 Bab 38: Bertemu
39 Bab 39: Jangan Membohongi Ku
40 Bab 40: Keluarkan Untukku
41 Bab 41: Belum Puas
42 Bab 42: Kamar Mandi
43 Bab 43: Merindukan
44 Bab 44: Sick
45 Bab 45:Balkon
46 Bab 46: Morning Kiss
47 Bab 47: Joyce Dan Robert
48 Bab 48: Tidak Sebanding
49 Bab 49: Tidak Perlu Bertemu Lagi
50 Bab 50: Mengungkapkan Perasaan
51 Bab 51: Bermain Dibelakang
52 Bab 52: Pergi Menjauh
53 Bab 53: Berpisah
54 Bab 54: Tidak Ada Kabar
55 Bab 55: Bukankah Kamu Juga begitu
56 Bab 56: Menjemput mu
57 Bab 57: Kendrick yang Nakal
58 Bab 58: Apa pun Untuk mu
59 Bab 59: Candu
60 Bab 60: Jangan Lama-lama
61 Bab 61
62 Bab 62: Ancaman Shopie
63 Bab 63: Jangan Membohongi ku
64 Bab 64: Profesional
65 Bab 65: Fight
66 Bab 66
67 Bab 67: Scarlett
68 Bab 68: End
69 Bab 69: Flashback
70 Bab 70: Rosaline dan Mark
71 Bab 71: Joyce & Robert
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1: Awal
2
Bab 2: Aku Suka Ukurannya
3
Bab 3: Meja no 10
4
Bab 4: Sangat Menggoda
5
Bab 5: Just a Dream
6
bab 6: Pasar Malam
7
Bab 7: Bianglala
8
Bab 8: Permintaan Shopie
9
Bab 9: Dilema
10
Bab 10: Berbagi Cerita
11
Bab 11: Keputusan Fiona
12
Bab 12: New York
13
Bab 13: Bertemu Lagi
14
Bab 14: Tidak Hanya Sekedar Paman
15
Bab 15: Asupan
16
Bab 16: Konsultasi
17
Bab 17: Bukan Shopie
18
Bab 18: Kedatangan James
19
Bab 19: Meski Sebentar Namun Nyenyak
20
Bab 20: Panggil Namaku
21
Bab 21: Hukuman dari Kendrick
22
Bab 22: Memuja
23
Bab 23: Mengantar Berkas
24
Bab 24: Kamu Juga Milikku
25
Bab 25: Give Birth
26
Bab 26: Baby Sean
27
Bab 27: Apa kamu malu?
28
Bab 28: Sean yang Rakus
29
Bab 29: Panggil Aku Mommy
30
Bab 30: Mommy Fiona
31
Bab 31: Paman Tampan
32
Bab 32: Fakta Baru
33
Bab 33: Tidak Akan Menyesal
34
Ban 34: Lakukan Dengan Pelan
35
Bab 35: Menginginkan mu Lagi
36
Bab 36: Dapur
37
Bab 37: Hampir Saja
38
Bab 38: Bertemu
39
Bab 39: Jangan Membohongi Ku
40
Bab 40: Keluarkan Untukku
41
Bab 41: Belum Puas
42
Bab 42: Kamar Mandi
43
Bab 43: Merindukan
44
Bab 44: Sick
45
Bab 45:Balkon
46
Bab 46: Morning Kiss
47
Bab 47: Joyce Dan Robert
48
Bab 48: Tidak Sebanding
49
Bab 49: Tidak Perlu Bertemu Lagi
50
Bab 50: Mengungkapkan Perasaan
51
Bab 51: Bermain Dibelakang
52
Bab 52: Pergi Menjauh
53
Bab 53: Berpisah
54
Bab 54: Tidak Ada Kabar
55
Bab 55: Bukankah Kamu Juga begitu
56
Bab 56: Menjemput mu
57
Bab 57: Kendrick yang Nakal
58
Bab 58: Apa pun Untuk mu
59
Bab 59: Candu
60
Bab 60: Jangan Lama-lama
61
Bab 61
62
Bab 62: Ancaman Shopie
63
Bab 63: Jangan Membohongi ku
64
Bab 64: Profesional
65
Bab 65: Fight
66
Bab 66
67
Bab 67: Scarlett
68
Bab 68: End
69
Bab 69: Flashback
70
Bab 70: Rosaline dan Mark
71
Bab 71: Joyce & Robert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!