Benar-benar sebuah keajaiban bagi kina bisa selamat dari perbuatan tidak senonoh Ages kepada nya, kalau saja tidak ada suara ketukan dari luar mungkin Kina benar-benar akan kehilangan apa yang seharusnya ia jaga sampai kini. Ages yang sudah mulai terburu akan hasratnya tiba-tiba harus menyudahi aktivitas nya dengan kesal ia bangkit dari atas tubuh Kina yang duduk pasrah diatas kursi milik Ages.
"Sialan! Mengganggu saja,"rutuk Ages dengan emosi memperbaiki penampilan nya.
Dengan baju yang tidak ia kancing sama sekali, suara lantang laki-laki itu benar-benar terdengar kesal menyuruh siapapun yang mengetuk diluar itu untuk masuk.
Pintu ruangan itu terbuka dengan pelan dan memperlihatkan sosok laki-laki muda dan rapi telah berdiri diambang pintu,yah itu adalah Akmal laki-laki yang sudah sangat lama tidak bersua dengan Kina. Laki-laki yang sempat menjadi bunga-bunga dihati Kina yang sudah sangat lama tandus itu. Namun mereka sudah lama sekali tidak berjumpa karena Akmal harus pergi ke kota.
Kina yang sempat bernafas lega itu seketika hatinya semakin getir dan tubuhnya bergetar hebat tidak percaya siapa yang harus ia lihat lagi. Ia memang meminta untuk seseorang datang menyelamatkan nya dari Ages,namun sekian banyaknya orang kenapa harus Akmal? Apakah itu adalah sebuah pertolongan atau malah ujian untuk Kina. Rasa malu yang tadi saja belum sembuh kini ia kembali harus menahan malu yang lebih besar di hadapan Akmal.
Laki-laki itu berjalan masuk dengan pelan sembari membawa map yang ia pegang, awalnya ia tidak menyadari kehadiran Kina disana. Saat gadis itu hendak bangkit dan bersembunyi Ages dengan cepat menahan gadis itu untuk tetap berada di tempatnya hingga kini Akmal bisa melihat dengan jelas kehadiran Kina disana.
Kina bisa menangkap sekilas tatapan kaget dan tidak percaya dari wajah Akmal, matanya melotot kaget karena melihat Kina berada di dalam ruangan Ages dengan keadaan yang sangat tidak pantas untuk dilihat. Baju nya benar-benar sangat seksi dan kini ia terlihat duduk pasrah diatas kursi milik Ages.
Baju gadis itu tersingkap dan dengan cepat Kina memperbaiki penampilan nya walaupun ia sempat mendapatkan tatapan kasar dari arah Ages. Hatinya rapuh dan hancur,harga dirinya benar-benar sudah tidak ada lagi. Ia tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran Akmal saat melihat ia dengan keadaan seperti ini.
Mata Akmal seketika berpindah kearah Ages yang kemejanya sudah habis terbuka kancingnya, seolah mengerti dengan apa yang saat ini terjadi Akmal masih berharap bahwa apa yang sedang ia pikirkan bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Kina gadis polos dan lugu itu tidak mungkin berakhir seperti ini?.
Ages hanya bisa tersenyum kemenangan, bahkan tanpa ia beraksi saja Kina sudah mendapatkan hukuman nya sendiri. Tatapan sendu dan juga ekspresi nya benar-benar menunjukkan kalau ia sangat menyedihkan kali ini. Tugas Ages untuk balas dendam benar-benar semakin berjalan lancar kini.
"Mohon maaf pak, saya tidak tahu kalau bapak sedang sibuk! Bagaimana kalau saya kembali nanti saja?" Tanya Akmal dengan sopan sembari menunduk.
Deg,
Benar-benar menyakitkan bagi Kina, mendengar ucapan Akmal ia benar-benar tertampar seolah Akmal sudah salah faham dengan apa yang ia lihat. Apakah Akmal benar-benar berpikir kalau Kina adalah gadis murahan yang saat ini tengah mencoba memuaskan gairah Ages?.
Hancur sehancur nya, kina sudah tidak bisa lagi memikirkan apapun bahkan sekedar bernafas saja ia sudah mulai tidak stabil. Sakit hati, malu dan juga lerih semua itu sungguh seolah tengah memaksa Kina untuk segera menghilang dari muka bumi.
Ages tersenyum sembari menggeleng "Sudahlah tidak apa, kami bisa melanjutkan nya setelah kita membahas ini . Jadi apa yang hendak kamu sampaikan?" Tanya Ages dengan pelan sembari tersenyum.
Akmal masih saja melirik kearah Kina yang menunduk meremas pegangan kursi, tubuh gadis itu sedikit bergetar namun ia mencoba untuk menahannya. Mata Akmal benar-benar tidak bisa berganti memandangi gadis itu apalagi saat melihat dua tanda kemerahan di dekat leher dan di dekat dada gadis itu.
"Khem! Kenapa memandangi nya begitu? Bukankah kamu ingin menyampaikan sesuatu kesini?" Tanya Ages dengan sebuah deheman.
"Ooh ma,,maaf pak, ini adalah berkas yang sudah saya siapkan perihal teknologi kembangkan model terbaru kita."
"Ooh baiklah, nanti saya baca dan akan Aya kabari kelanjutan nya. Seperti yang kamu lihat saya sedang sibuk sekali saat ini. "
"Ooh iya pak, mohon maaf mengganggu waktu bapak."
Akmal menunduk sembari pamit bahkan sebelum pamit pun ia sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari arah Kina, gadis itu benar-benar terlihat sangat tertekan. Ada sesuatu hal yang aneh bagi Akmal saat melihat Kina, ia tidak terlihat santai dan tubuhnya bergetar seolah tengah menangis.
"Mohon pintu nya ditutup rapat yah!"
Akmal dengan sopan mengangguk kemudian menutup pintu dengan perasaan tidak enak, ia benar-benar dibuat khawatir karena melihat Kina yang sangat tidak seperti biasa itu.
Ages tertawa pelan karena melihat ekspresi Akmal yang sedikit kepo, kebingungan dan wajahnya memancarkan penuh tanya kearah Kina. Dan ia semakin terhibur saat melihat Kina yang ternyata lemah akan hal itu.
"Hahaha benar-benar tontonan yang sangat menarik, kenapa aku baru tahu kalau dia adalah orang kamu kenal? Siapa dia?" Tanya Ages dengan wajah kemenangan.
Bahu gadis itu bergetar hebat, ia dipermalukan di hadapan Akmal. Ia sudah tidak akan berani untuk sekedar melihat Akmal apalagi bertemu dengan nya.
"Jawab! Siapa laki-laki tadi?" Tanya Ages dengan keras sembari menarik rambut Kina dengan kencang.
Kina yang awalnya menunduk kini mendongak karena rambutnya ditarik paksa oleh Ages.
Air matanya mengalir deras, harga dirinya hilang dan berbaur dengan udara. Rasanya benar-benar sudah tidak berguna lagi untuk hidup.
"Kenapa kamu diam jal*ng? Katakan siapa laki-laki sialan itu?" Tanya Ages kembali dengan Nada yang semakin terdengar marah.
Kina menggeleng dengan cepat, ia tidak ingin menarik Akmal ke dalam masalah nya. Entah kenapa ia seperti tahu kalau Ages akan membawa Akmal untuk menyengsarakan hidupnya. Akmal tidak boleh terlibat dan ia tidak boleh menghancurkan kehidupan Akmal yang kini terlihat sangat bahagia dan mapan itu.
"A,,aku tidak mengenalnya mas hiks,,"
"Yakin?" Tanya Ages dengan wajah tidak percaya.
"Bukankah tadi pagi dia menyapa juga menyebutkan namamu? Jangan coba-coba untuk membodohi ku sialan," ucap Ages dengan kesal karena Kina yang mencoba untuk membodohi nya.
Kalau ia tidak mengenal Akmal kenapa reaksinya benar-benar kentara saat melihat Akmal masuk tadi? Dia pikir siapa yang ia coba bohongi. Ages jelas peka dan mengetahui kalau Akmal adalah orang penting dalam hidup Kina.
"Hiks,,"
Hanya tangis yang bisa Kina utarakan, ia tak sanggup lagi menahan rasa perih itu. Harga dirinya benar-benar sudah tidak ternilai lagi dihadapan siapapun.
Ages sendiri memilih untuk tidak memperpanjang masalah pertanyaan itu. Tanpa kina jawab saja ia sudah bisa menarik kesimpulan siapa Akmal sebenarnya dan jelas itu akan menjadi senjata Ages saat membuat Kina semakin menderita.
...🌼To be continued 🌼...
Licik banget sih Lo Ages, gak kira-kira banget kalau mau nyiksa orang. Sampai Akmal juga mau dibawa-bawa hadeuhh.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments