Kina hanya diam saja sehabis melihat kemarahan Ages yang tanpa ada aba-aba dan tanpa sebab itu, berapa kali pun Kina pikirkan dimana letak kesalahannya pagi itu namun ia sungguh tidak bisa menemukan nya. Sebab ia malah menemukan bahwa Ages lah yang salah karena sudah melecehkan nya namun ia malah mendapatkan perlakuan tidak baik dan bahkan laki-laki hampir saja melayangkan tangan nya kearah Kina.
"Cepat turun!" Bentak Ages dengan sangat keras.
Kina mau tidak mau langsung turun dari mobil, ia mengikuti Ages yang berjalan dengan wajah kesal itu. Ia bahkan tidak menyapa balik saat beberapa karyawan menyapa kearahnya.
Baru pertama kalinya Kina ikut ke kantor milik Ages walaupun bukan pertama kalinya ia melihat Ages berangkat kerja, karena saat Lena masih hidup gadis itu bahkan belum pernah ikut ke kantor karena banyak sekali hal yang Kina sendiri tidak tahu rahasia apa yang disimpan oleh Ages juga kakaknya. Baik itu kendala pernikahan mereka dan masih banyak hal yang tidak dimengerti oleh kina.
"Kenapa jalanmu lambat sekali sialan?" Kesal Ages karena Kina yang tertinggal dibelakang sana.
Bagaimana kina tidak tertinggal, mulai dari baju yang terlalu pendek ia harus berhati-hati saat berjalan takut terlihat sesuatu yang tidak boleh ia perlihatkan. Belum lagi ia seolah dipaksa untuk memakai heels yang ia sendiri belum pernah memakai nya.
"Maa,,maaf mas."
Kina langsung menutup mulutnya karena ia ingat Ages akan marah jika ia terus saja meminta maaf.
Sebenarnya Kina tidak mengerti apa motivasi Ages untuk membawa ia ke kantor dengan keadaan seperti itu? Seluruh mata karyawan di kantor benar-benar sudah sangat tajam melihat kearah Kina karena penampilan gadis itu sangat tidak pantas. Tidak ada satupun yang berpenampilan seperti itu di kantor karena mereka terlalu sibuk bekerja hingga tidak memperdulikan penampilan lagi.
Lift terbuka dan beberapa orang masuk ke dalam lift itu, kini Kina semakin merasa tidak nyaman karena beberapa laki-laki yang masuk ke dalam lift itu benar-benar tidak bisa menjauhkan pandangan nya dari Kina.
Tidak bisa di pungkiri lagi kecantikan Kina benar-benar tidak bisa diragukan, memiliki kulit putih bersih dan juga sehat. Walaupun ia berasal dari kampung tetap saja ia merawat dirinya dengan baik. Dan kecantikan itu tengah di pertontonkan oleh Ages secara gratis di kantor. Kina benar-benar sangat tersiksa dengan tatapan tatapan nakal dari laki-laki hidung belang yang ia jumpai itu.
Saat Kina berpenampilan tertutup saja ia hampir menjadi incaran para laki-laki, apalagi saat ini ia hanya memakai sebuah dress yang ukurannya diatas paha dengan tali kecil yang sekali ditarik langsung putus. Belahan dada nya saja hampir terpampang jelas membuat Kina benar-benar sangat ingin menghilang dari muka bumi ini.
"Aku benar-benar tidak ingin seperti ini,"batin Kina dengan segala rasa malu menunduk.
"Cepat ikut aku!" Kesal Ages dan Kina hanya menurut mengikuti Ages keluar ke ift namun saat hendak keluar ia merasakan sebuah tangan meraba bokongnya.
Ingin marah dan juga kesal tapi ia tak kuasa, Ages sudah berjalan lebih dahulu. Bagaimana kalau ia tertinggal lagi? Maka Ages akan membunuhnya karena bersikap menyebalkan.
"Kina?"
Langkah Ages juga Kina terhenti saat mendengar nama gadis itu dipanggil oleh seseorang. Kina sedikit gemetar karena ingat betul dengan suara itu, suara yang membuat ia pernah berbunga-bunga dahulu.
Ages sendiri hanya diam saja memperhatikan Kina yang benar-benar terdiam seribu bahasa, menunduk dan bahkan tidak bisa menatap kearah laki-laki yang sudah berdiri di hadapan Kina.
"Kenapa kamu ada disini?" Tanya laki-laki itu dengan wajah penasaran namun tersirat di wajahnya kalau ia sangat senang bisa bertemu dengan kina di tempat itu.
Kina benar-benar tidak bisa menjawab dan bahkan menoleh kearah laki-laki yang bahkan datang menyapa nya itu.
"Kina, kenapa kamu diam? Kamu gak seneng bisa jumpa sama aku disini?"
Kina semakin bergetar, tanpa ia lihat saja ia bisa tahu itu siapa. Ia benar-benar malu karena penampilan nya saat ini sangat tidak pantas dilihat oleh laki-laki yang sudah lama ia simpan dalam hatinya. Ia malu karena terlihat seperti gadis tidak benar dan juga gadis yang tidak memiliki adab.
Air matanya hampir saja mengalir karena menahan rasa malu, kenapa harus sekarang? Sudah bertahun-tahun ia tidak bertemu dengan laki-laki itu. Kenapa harus sekarang ia bertemu dengan nya? Dan kenapa harus dengan keadaan kina yang memalukan untuk dilihat.
Ages sendiri hanya tersenyum smirk, ia tahu saat ini gadis itu tengah malu dan bisa dilihat dari postur juga keadaan nya bahwasanya ia tengah tertekan saat ini. Ages menikmati tontonan itu karena apapun yang membuat Kina tertekan maka ia benar-benar akan senang.
Laki-laki yang tengah menunggu reaksi dari Kina melirik kearah Ages dan dengan cepat ia menyapa.
"Pagi pak, maafkan saya tadi tidak sempat menyapa bapak karena terlalu senang bisa melihat sahabat kecil saya."
"Sudahlah tidak apa," ucap Ages dengan wajah datarnya.
Kina meremas ujung dress nya yang sangat pendek itu, ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang. Lebih baik ia secepatnya pergi dari sini namun Ages sama sekali tidak mempedulikan perasaan nya.
"Mal! Lo kok diam disini? Deadline nya udah diujung waktu loh." Seorang gadis datang menghampiri laki-laki bernama Akmal itu.
Akmal langsung menatap lesu kearah Kina karena gadis itu bahkan tidak menghiraukan nya. Ingin berlama-lama disana sampai Kina mau menyapa balik kearahnya namun deadline tugas nya sudah sangat mepet.
"Yahh Kina, kamu kok diam aja hmmm? Yaudah nanti yah kita ngobrol lagi. Aku kerja dulu."
Ages hanya diam saja menonton acara temu kangen yang tidak biasa itu, biasanya saat temu kangen maka keduanya akan saling berinteraksi dengan heboh namun hanya Akmal saja yang terlihat sangat antusias sedangkan Kina hanya diam saja menunduk seperti sibodoh.
Akmal berlalu sembari mengelus pelan Surai hitam kina, gadis itu semakin lemah dan juga tidak berdaya. Bagaimana bisa ia harus mendapatkan kenyataan pahit itu. Benar-benar seolah ia dipermalukan dengan keadaan seperti itu ia harus bertemu dengan Akmal.
Setelah Akmal pergi Kina benar-benar lemas dan hampir saja terjatuh namun dengan cepat ia mencoba untuk stabil kembali. Seolah tenaganya terkuras habis ia kehilangan semangat dan juga kehilangan harga diri bersamaan.
"Bagaimana aku akan menghadapi Akmal? Aku benar-benar malu setengah mati. Tolong hilangkan aku dari dunia ini," batin Kina dengan hati yang sangat pilu.
"Mau sampai kapan kamu mematung seperti si bodoh disana? Cepat ikut aku!" Bentak Ages dengan sangat lantang.
Kina yang sedang merutuki nasibnya itu langsung teralihkan dan menurut mengikuti Ages ke dalam ruangan yang pasti itu adalah ruangan nya di kantor.
Gadis itu benar-benar tidak bisa bernafas lega lagi sejak hari ini, ia tidak ingin bertemu dengan Akmal bagaimana pun itu.
...🌼To be continued 🌼...
Guyss kasian banget yah si kina, mana jumpa sama gebetan lama lagi. Aaa kalau aku jadi Kina pasti bakal gilaa tuh.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments