Ages masih terlelap diatas ranjang, benar-benar melelahkan baginya semalaman mulai dari masuk kantor, ke bar dan bahkan sempat menggagahi Kina. Bukankah ia sudah sangat kelelahan? Mereka bahkan baru saja berhenti dan barulah Ages bisa tertidur.
Akan tetapi, entah karena apa Ages terbangun dari tidurnya kemudian melihat sekeliling dan dia tidak menemukan keberadaan kina. Ia ingat dengan jelas kalau gadis itu tengah terbaring disampingnya sebelum ia tertidur pulas.
"Dimana gadis bodoh itu?" Gumam Ages bangkit dari tidurnya dan melihat sekeliling nya.
Ages berdiri dan mencari keberadaan kina, ia melihat baju-baju gadis itu masih berserakan dan ia tidak menemukan kemejanya. Dengan cepat ia memakai celana nya dan berjalan menuju kamar mandi.
Tidak ada suara gemericik air dari dalam, Ages jadi ragu kalau gadis itu sedang berada di dalam atau tidak.
Ages membuka pintu kamar mandi dengan cepat tanpa aba-aba, benar-benar tidak ada adabnya jadi manusia. Bagaimana jika Kina sedang mandi di dalam atau semacamnya.
Namun, bukan hal itu yang harus di komentari saat ini, karena Ages dibuat kaget saat melihat Kina tengah terbaring lemah diatas lantai. Dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
Gadis itu tergelak dengan tangan yang berlumur darah dan terlihat luka menganga disana. Bahkan kemeja Ages yang dikenakan oleh kina saja belum sempat ia kancing.
Kaget, tidak bisa dipungkiri dan dibohongi. Eskpresi Ages benar-benar kaget melihat gadis itu sedang tidak sadarkan diri diatas lantai.
Dengan cepat Ages mengancing pakaian Kina kemudian buru-buru menggendong Kina menuju mobil setelah itu Ages dengan cepat mengambil beberapa pakaian dan memasukkan nya ke dalam mobil.
Rasa kantuknya seketika hilang karena kejutan dari Kina, ia tidak mengira kalau gadis itu akan senekat ini untuk melukai dirinya.
"Dasar gadis bodoh, gila dan tidak punya otak. Bisanya menyusahkan saja!"
Ages emosi karena melihat kina yang tidak sadarkan diri itu, benar-benar merepotkan bagi Ages.
Sampai dirumah sakit Ages langsung menggendong Kina yang masih berlumuran darah itu, untung saja suasana rumah sakit sangat sepi karena masih dini hari. Hanya beberapa perawat dan pasien yang berlalu lalang melakukan aktivitas mereka.
Ages langsung menyerahkan kina ke dokter dan ia menunggu di depan ruangan itu.
Gila..
Kata itu benar-benar sangat cocok untuk kina, tidak hanya membuat ia kesusahan karena terus saja membencinya kini gadis itu bahkan membuat ia repot karena harus mengurus nya yang melukai dirinya sendiri.
"Awas saja, kamu akan menerima apa yang sudah kamu perbuat ini. Berani-beraninya kamu membuat aku kesulitan saat tengah malam begini."
Sudah beberapa jam berlalu Ages masih diam diluar menunggu dokter keluar dari ruangan itu.
Ages terlalu egois dengan perasaan nya, bukankah disaat seperti ini ia merenung kenapa kina sampai nekat melukai dirinya, namun laki-laki itu malah meninggikan egonya hingga ia tidak memikirkan perasaan Kina. Gadis itu sedang terkapar lemah tak berdaya dengan perasaan yang sangat porak-poranda hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya.
"Dia pikir hal seperti ini akan membuat ku luluh? Aku malah semakin membencinya karena sudah membuat ku kesusahan."
Ages terus saja berdumal kesal mengingat ia harus Sibuk di tengah orang sedang lelapnya tertidur. Belum lagi ia baru saja terlelap sebentar namun kini kantuknya benar-benar hilang karena melihat keadaan Kina yang sangat mengenaskan tadi.
Pintu ruangan terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan itu menghampiri Ages yang langsung berdiri saat melihat dokter itu akan menghampiri nya.
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Ages dengan cepat.
Dokter itu melihat penampilan Ages yang sama mirip dengan Kina, siapapun yang melihat keadaan mereka pasti tahu kalau mereka baru saja melakukan nya.
"Jadi bagaimana dok?" Tanya Ages lagi dengan pelan sembari memasang wajah sedikit jengkel.
Laki-laki itu benar-benar sangat kesulitan mengontrol emosi nya. Ia bahkan bisa marah dihadapan orang yang tidak bersalah sama sekali. Dan begitu lah yang dirasakan oleh Kina, ia disalahkan atas apa yang bukan kesalahan nya.
Dokternya itu langsung menjelaskan bagaimana keadaan kina yang hampir saja kehilangan nyawanya, untung saja Ages dengan cepat menemukan Kina lalu membawanya ke rumah sakit.
"Ahhh ditambah lagi ini adalah faktor mental nya yang sudah sangat terguncang, Tolong istrinya lebih diperhatikan karena hal serupa bisa terjadi lagi, keadaan mentalnya sangat tidak stabil dan sangat berantakan saat ini."
Ages hanya mengangguk saja walaupun sebenarnya ia tidak peduli, bukankah keinginan nya adalah menyakiti dan membuat gadis itu menderita. Namun untuk membiarkannya pergi Ages tidak mengizinkan nya karena ia belum puas menyiksa gadis itu.
"Istrinya sedang terbaring diatas ranjang dan sudah boleh dilihat," ucap dokter itu pamit.
Sejak tadi dokter itu berspekulasi bahwa Kina adalah istrinya Ages, padahal sedikitpun Ages tidak mengatakan kalau Kina adalah istrinya. Ages malas memperdebatkan itu dan memilih untuk masuk saja.
Ages membuka pintu depan cepat hingga Kina sedikit terlonjak kaget namun gadis itu tidak bergerak dari posisinya sama sekali. Ia membelakangi Ages dengan tangan yang dibalut dengan perban.
Air matanya mengalir lebih deras lagi, rasa takut dan juga sakit kembali menghampiri Kina saat melihat kedatangan Ages. Ia benar-benar gemetar ketakutan namun hanya bisa terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.
Ages sendiri berdiri disamping gadis itu sembari berkacak pinggang, menatap dengan jengkel sama sekali tidak ada rasa iba dalam dirinya.
Kina sedang shock dan juga ketakutan ia sa sekali tidak merasa bersalah karena sudah melukai jiwa, batin dan raga gadis itu.
"Berani sekali kamu mencoba untuk mati di rumahku, setelah membunuh kamu ingin menjadikan ku sebagai pembunuh yah?" Tuding Ages tiba-tiba.
Apakah kata itu yang pantas ia lontarkan pertama kalinya setelah melukai, melecehkan dan hampir saja membunuh mental Kina? Apa mengatakan maaf sesusah itu? Kenapa sangat sulit untuk mengatakan maaf dan menanyakan keadaan Kina.
Kina tidak meminta untuk diselamatkan, ia hanya ingin tenang tanpa segala perlakuan buruk,hinaan dan juga pelecehan yang Ages lakukan kepada nya.
Gadis itu tidak bergeming sama sekali, hanya air matanya yang terus saja mengalir membasahi pipi juga ranjang tempat ia terbaring.
"Kenapa kamu diam? Kamu jangan memancing emosi ku lagi gadis bodoh! Benar-benar menyusahkan saja, kamu tahu kamu sudah membuat ku repot di tengah malam. Kalau mau mati jangan merepotkan orang lain seperti tadi!" Kesal Ages dengan tanpa perasaan mengatakan hal semacam itu kepada Kina yang saat ini sudah tidak tahu harus bagaimana.
Rasa sakit ditangannya tidak sebanding dengan penderitaan yang ia tahan, seluruh tubuhnya sakit karena Ages dan kini ditambah tangan nya terasa perih akibat sayatan pisau itu.
Kenapa Ages menyelematkan nya kalau ia hanya akan membuat hati gadis itu sakit? Ia hanya ingin semua ini berakhir. Rasa bersalah, rasa sakit dan juga rasa terhina itu sangat ingin kina buang. Dan tidak ada cara lain selain mengakhiri hidupnya.
...🌼To be continued 🌼...
Agesss kamu gilakk, bukan kina yang Gilak. Butuh keberanian besar untuk mengambil keputusan itu dan kamu sama sekali gak ada perhatian.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Rosa Oca
bunuh agess🤬
2022-10-08
0
Irnaningsih
lg
2022-10-08
0