Setelah selesai pemeriksaannya Ages diberikan pilihan oleh dokter apakah ia akan memberikan ruangan VIP yang nyaman untuk Kina atau Kina akan berada di bangsal kelas biasa yang isinya beberapa pasien yang lain. Bukan karena pelit atau semacamnya Ages hanya tidak ingin gadis itu merasa nyaman bahkan saat sedang sakit pun. Sudah jelas Kina sangat butuh ketenangan karena mentalnya sedang tidak stabil namun karena Ages sudah terlanjur dendam ia meminta agar Kina ditempatkan dibangsal ekonomi saja yang jumlah pasien nya berjumlah 4 orang ditambah Kina menjadi 5 pasien.
Kina dipindah dengan kursi roda karet ia kesulitan untuk berjalan, seluruh tubuhnya remuk karena ulah Ages malam itu yang menggagahi nya tanpa ampun ditambah lagi ia lemas karena kehilangan banyak sekali darah.
Saat pintu bangsal baru kina terbuka Ages kaget karena melihat ruangan itu begitu ramai, beberapa ibu-ibu dan keluarga lainnya tengah sibuk menjenguk pasien yang ada disana.
Ages hanya diam saja berjalan mengikuti suster yang membawa Kina masuk ke bangsal itu, Ages sama sekali tidak perduli dengan Kina laki-laki itu bahkan untuk mendorong kursi roda saja enggan untuk melakukan nya.
Kina hanya pasrah saja dipindahkan kemana pun itu, ia hanya tidak ingin kembali kerumah Ages karena ia akan mengingat semua rasa sakit baik itu kehilangan kerinduan dan juga kejadian dimana Ages melecehkan nya.
Ranjang milik kina berada tepat di tengah diantara ke empat pasien itu hingga mereka menjadi pusat perhatian bagi orang-orang disana.
Suster yang mendorong kursi roda Kina permisi sebentar untuk mengambil beberapa barang yang diperlukan. Kina mencoba bangkit sendiri karena tidak akan ada harapan bahwa Ages akan mengakibatkan tubuhnya untuk naik keatas ranjang.
Ages sendiri hanya diam saja seolah tengah menonton Kina yang sedang kesusahan itu, benar-benar laki-laki tidak berperasaan.
Plak,
"Akhhh!"
Ages kaget karena tiba-tiba saja seorang ibu-ibu datang menghampiri nya kemudian melayangkan sebuah pukulan di bahunya agak keras.
"Dasar laki-laki kurangajar! Kenapa kamu hanya diam saja saat melihat istrimu kesulitan untuk bangkit naik keatas ranjang," omel ibu itu dengan wajah kesal.
Ages benar-benar kaget saat mendapatkan pukulan juga Omelan itu, bagaimana ia tidak kaget pasalnya ia tidak mengenalinya kenapa sibuk dan bersikap peduli dengan urusan orang lain.
Ages hanya diam saja, dia awalnya tidak perduli dan memilih untuk mengabaikan nya begitu saja. Namun saat ia menoleh kearah lain ia malah dikagetkan dengan tatapan tatapan sinis dari beberapa orang diruangan itu.
"Wahh dia benar-benar laki-laki yang tidak bisa diandalkan! Dia masih diam saat melihat istrinya kesulitan."
"Mungkin mereka pasangan yang dipaksa menikah."
"Kalau aku jadi perempuan itu pasti aku sudah lama memilih pergi."
"Lihatlah tidak ada gunanya tubuh besar dan tegap itu, ternyata banci!"
Ages paling tidak suka dengan gosip yang terakhir, bagaimana bisa mereka mengatainya banci. Ia hanya tidak ingin membantu Kina karena saat melihat gadis itu kesulitan ia akan senang. Lalu untuk apa ia merusak kesenangan nya sendiri.
"Ya Tuhan! Kasihan sekali kamu nak, kamu benar-benar terlihat lemah namun suamimu terlihat sangat tidak perduli."
Beberapa ibu-ibu disana bangkit lalu menolong Kina untuk naik keatas ranjang dengan pelan tanpa mengenai tangan gadis itu.
"Terima kasih banyak buk, maaf saya sudah merepotkan."
Kina meminta maaf dengan lemah, bibirnya pucat pasi dan matanya bengkak karena menangis semalaman dan ditambah lagi tadi.
Ibu-ibu itu terlihat sangat prihatin dengan keadaan Kina, jelas sekali ia tidak bahagia dan ia terlihat sangat menderita.
"Kenapa kamu sangat kurus? Wajahmu juga terlihat pucat pasi. Apa kamu mendapatkan kekerasan dari suamimu?" Tanya ibu-ibu menatap tidak suka kearahnya Ages.
Ages langsung memasang wajah kesal karena mereka terlalu ikut campur dengan urusan nya. Sejak tadi mereka benar-benar sangat menyebalkan dan ingin Ages usir dari ruangan itu.
"Tidak kok buk, ada kecelakaan sedikit heheh."
Kina tidak ingin melibatkan orang lain dalam masalah nya, Ages sangat gila kalau sedang marah ia tidak ingin mereka menjadi sasaran kemarahan Ages nantinya.
"Sudahlah tidak perlu takut, kami bisa melihatnya dengan jelas. Jangan sampai kamu menyesal karena bertahan dengan orang yang salah."
Kina tersenyum dengan hati yang tersayat, ia tidak bertahan namun Ages yang tidak membiarkan ia untuk mati. Ia sudah mencoba untuk pergi namun laki-laki itu malah menyelamatkan nya.
"Saya baik-baik saja buk, terima kasih atas perhatiannya."
"Kalau ada apa-apa kamu laporkan saja, seperti kasus Lesti dan billar. Memang zaman sekarang laki-laki banyak yang kurangajar."
Entahlah siapa itu Lesti dan billar yang mereka maksud, Ages sudah jengkel karena mereka sejak tadi dibiarkan malah ngelunjak.
"Kalau sudah tidak ada urusan tolong minggir, bukankah dia sudah mengatakan kalau dia baik-baik saja? Kalian yang terlalu melebih-lebihkan."
Ibu-ibu itu langsung memasang wajah jutek kearah Ages , mereka pergi dengan kesal namun masih sempat tersenyum kearah Kina dan mengelus pelan rambut gadis itu.
"Baik-baik saja darimana? Istrinya terlihat sekarat begitu dia malah bersikap bodoamat, benar-benar laki-laki yang tidak tahu cara memperlakukan istri dengan baik."
Ages sudah sangat sabar menghadapi mereka dari tadi, ia terlanjur kesal dan dengan cepat ia menarik tirai menutupi ranjang Kina dengan tirai yang ia tarik mengelilingi nya.
Seketika ibu-ibu itu diam dan berbisik satu sama lain, ages masih bisa mendengar nya dengan samar namun ia memilih untuk menulikan telinga nya.
Ia pikir membuat kina berada di bangsal ekonomi adalah jalan keluar untuk mengusik ketenangan gadis itu. Namun ia malah yang merasa terusik dengan sikap orang-orang diruangan itu.
"Benar-benar menjengkelkan!"
Kina hanya diam saja memandang kosong ke depan, pikiran nya kosong dan ia sama sekali tidak tahu sedang memikirkan hal apa.
"Senang kamu? Ha! Benar-benar menjengkelkan, semua orang-orang benar-benar menjengkelkan seperti dirimu!". tuding Ages dengan kesal.
"Kenapa kamu bertindak seolah-olah kamu lemah, kamu ingin aku dikatain seperti tadi? Senang kamu?" Bentak Ages namun dengan suara yang tertahan.
Apakah dia melihat Sirat kesenangan diwajah Kina? Apa dia buta sampai tidak bisa membedakan ekspresi senang? Jelas wajah Kina sedang menyiratkan keputusasaan dan juga rasa sakit. Bisa-bisanya ia memfitnah gadis itu.
Kina hanya diam saja, ia sudah tidak memiliki tenaga untuk membela dirinya. Mau Ages marah dan bahkan membunuhnya saja ia sudah tidak perduli lagi.
Melelahkan, ia lelah untuk mengatakan maaf dan juga membela dirinya sebab bagaimanapun dan apapun keadaannya maka Kina lah yang salah.
Seperti tadi, kina hanya diam saja lalu kenapa ia yang harus disalahkan saat Ages terlihat buruk Dimata orang-orang disana.
Kina sudah tidak bisa melawan dan membela diri, ia hanya ingin menutup matanya dan tidak bisa untuk membuka nya Kembali. Mungkin dengan begitu ia baru bisa merasakan ketenangan.
...🌼To be continued 🌼...
Yahhh sedih banget tau jadi kina,, eh tapi ngakak pas si Ages kena semprot emak-emak wkwkw.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
mimi nur azami
lanjut Thor jgn lama" apa Thor up nya.. dri kemaren nungguin Mulu aqu.. eh Thor up nya cuma dua bab doang.. sebagai penyuka novel aqu kurang puas Thor.. lagi seruu bgt makin geregetan Ama ages.. pliss ya Thor up lagi cepetan..hehehe tar aqu kasih bunga lagi SMA vote
2022-10-09
1
Rosa Oca
lanjut kk
2022-10-08
0